Anda di halaman 1dari 12

KERACUNAN

PERTEMUAN 12
Oleh
Elny Lorensi Silalahi S.Kep.NS.M.Kes
A. DEFENISI KERACUNAN
Keracunan adalah masuknya suatu zat racun ke dalam tubuh yang
mempunyai efek membahayakan/mengganggu fungsi organ dan
tidak ditentukan oleh jumlah, jenis, frekuensi, dan durasi yg
terjadi karna disengaja maupun tidak disengaja bahkan dapat
menimbulkan kematian.
Keracunan bisa disebabkan karena makanan, zat kimia, gas
beracun, obat obatan/narkotika, pestisida maupun binatang
berbisa
1. KERACUNAN MAKANAN
a. Keracunan Botolinum
Clostridium botolinum adalah kuman yang hidup secara
anaerobik, yaitu ditempat tempat yg tidak ada udaranya. Kuman
ini mampu melindungi dirinya dari suhu yang agak tinggi dengan
jalan membentuk spora. Karena cara hidupnya yg demikian itu
kuman ini banyak dijumpai pada makanan kaleng yg diolah
secara kurang sempurna. Gejala muncul secara mendadak 18-36
jam sesudah memakan makanan tercemar.
b. Keracunan Jamur
c. Keracunan ikan laut
d. Keracunan singkong

2. Keracunan minyak tanah


3. Keracunan baygon
4. Keracunan bahan kimia
B. Tanda dan Gejala Keracunan
• Mual
• Muntah-muntah
• Diare
• Hipertermi/hipotermia
• Sering BAB, kadang bercampur darah, nanah atau lendir
• Rasa lemas dan menggigil
• Hilang nafsu makan
• Dehidrasi
• Kram perut
• Kejang
• Mulut kering
C. Patofisiologi Keracunan
D. Pathway
E. Komplikasi Keracunan
F. Pemeriksaan Penunjang Keracunan
G. Penatalaksanaan Keracunan
H. Asuhan Keperawatan Keracunan
1. Pengkajian Primer
a. Airway: Terjadi hambatan jalan nafas karena terjadi hipersaliva
b. Breathing: Terjadi kegagalan dalam pernafasan, nafas cepat, dan
dalam
c. Circulation: Apabila terjadi keracunan karena zat korosif maka
pencernaan akan mengalami perdarahan dalam terutama lambung
d. Dissability: Bisa menyebabkan pingsan atau hilang kesadaran
apabila keracunan dalam dosis banyak
e. Eksposure: Nyeri perut, perdarahan saluran pencernaan,
pernafasan cepat, kejang, hipertensi, aritmia, pucat, hipersaliva.
f. Fluid/Folley Catheter: Jika pasien tidak sadarkan diri kateter
diperlukan untuk pengeluaran urin.
2. Pengkajian Sekunder
a. Data subjektif
- Riwayat kesehatan sekarang: Nafas yang cepat, mual muntah,
perdarahan saluran cerna, kejang, hipersaliva, dan rasa terbakar
di tenggorokan dan lambung
- Riwayat kesehatan sebelumnya: Riwayat keracunan, bahan
racun yg digunakan, berapa lama diketahui setelah keracunan,
ada masalah lain sebagai pencetua keracunan dan sindrom toksis
yg ditimbulkan dan kapan terjadinya.
b. Data objektif
- Saluran pencernaan: mual, muntah, nyeri perut, dehidrasi dan
perdarahan saluran pencernaan.
- Susunan saraf pusat: pernafasan cepat dan dalam titinnitus,
disorientasi, delidrium, kejang sampai koma.
- BMR meningkat: tachipnea,tachikardi, panas dan bekeringat
- Gangguan metabolisme karbohidrat: ekskresi asam organic
dalam jumlah besar, hipoglikemi atau hiperglikemi dan ketosis
- Gangguan koagulasi: gangguan aggregasi trombosit dan
trombositopenia
- Gangguan elektrolit: hiponatremia, hipernatremia, hipokalsemia
c. Pemeriksaaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Pemeriksaan khusus
3. Pemeriksaan toksikologi
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan Perfusi berhubungan dengan efek toksik pada
miokard
2. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan distress
pernapasan
3. Penurunan kesadaran berhubungan dengan depresi sistem
saraf pusat
4. Cemas berhubungan dengan tidak efektifnya koping individu
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai