* Istilah “kekayaan negara yg dipisahkan” pertama kali diatur dlm
Pasal 6 ayat (1) Perppu No.19 Tahun 1960 tentang Perusahaan Negara, yg menetapkan “Modal perusahaan negara terdiri dr kekayaan negara yg dipisahkan.”
* Kehadiran kekayaan negara yg dipisahkan dlm UU 31 Tahun 1999
Tentang Tindak Pidana Korupsi merupakan substansi dari keuangan negara yg berada dlm penguasaan, pengurusan, dan pertanggungjawaban pejabat Lembaga negara. Atau, berada dlm penguasaan, pengurusan dan pertanggung jawaban BUMN/BUMD, Yayasan, badan hukum, dan perusahaan yang meyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan negara. • Pasal 2 huruf g UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa: “kekayaan negara/kekayaan daerah yg dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak2 lain yg dapat dinilai dgn uang, termasuk kekayaan yg dipisahkan pada perusahaan negara/perusahaan daerah.”
• Pasal 1 Angka 10 UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, “Kekayaan
negara yg dipisahkan adlh kekayaan negara yg berasal dr APBN utk dijadikan penyertaan modal negara pada persero dan/ atau perum, serta perseoran terbatas lainnya. B. Kedudukan Kekayaan Negara yg Dipisahkan
• Penyertaan Modal Negara dlm rangka pendirian atau penyertaan pada
BUMN menurut Pasal 4 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN, bersumber dari: 1) APBN (termasuk proyek2 APBN yg dikelola o/ BUMN yg dijadikan sebagai penyertaan modal negara; 2) Kapitalisasi cadangan, yaitu penambahan modal disetor yg berasal dr cadangan; 3) Sumber lainnya, antara lain keuntungan revaluasi asset. Keberadaan kekayaan negara yg dipisahkan sebagai penyertaan modal negara pada persero BUMN mengalami perkembangan secara prinsipil, didasarkan pertimbangan hukum dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 48/PUU-XI/2013 tertanggal 18 September 2014, bahwa:
“ kekayaan negara yg dipisahkan sebagai saham pada persero BUMN
merupakan perpanjangan tangan negara dlm rangka melaksanakan fungsi negara berdasarkan Alinea keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945”.
Krna itu, kekayaan negara yg dipisahkan tersebut tetap merupakan satu
kesatuan dr keuangan negara. C. Pertanggungjawaban Kekayaan Negara yg Dipisahkan
• Pasca Putusan MK Nomor 48/PUU-XI-2013, maka persero BUMN wajib mempertanggung
jawabkan kekayaan negara yg dipisahkan sebagai penyertaan modal kepada negara. Pertanggung jawaban itu dapat dilakukan pada tahun anggaran berjalan, akhir tahun anggaran, atau setelah akhir tahun anggaran.
• Khusus, pertanggung jawaban kekayaan negara yg dipisahkan sebagai penyertaan modal
negara pada persero BUMN setelah tahun anggaran dilakukan di pengadilan tindak pidana korupsi atau pengadilan dalam lingkungan peradilan umum, tatkala terjadi korupsi di dalam tubuh persero BUMN.