Judul Jurnal : DISKURUSUS KEWENANGAN AUDIR BPK TERHADAP KEUANGAN
BUMN ( PERSEROAN) PASCA PUTUSAN MK NOMOR 62/PUU-XI/2013 Nama Penulis : Merdiansa Paputungan Diterbitkan Pada Jurnal : MIMBAR HUKUM VOLUME : VOLUME 29, Nomor 3 Penerbit : Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Diterbitkan pada Oktober 2017
Latar Belakang Pembuatan Jurnal
UUD 1945 sebagai konstitusi tertulis Negara Indonesia, dilihat dari perspektif ekonomi, menunjukan Indonesia sebagai negara yag menganut paham kesejahteraan. Hal ini tercermin dalam Undang-undang Dasar 1945 yang disahkan sehari dan tetap dianut setelah Undang-undang dasar 1945 mengalami empat kali amandemen pada tahun 1999 hingga tahun 2000. Ketentuan pada pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD Tahun 1945 menunjukan bagaimana UUD 1945 melegitimasi campur tangan negara dalam kegiatan perekonomian, dengan memberikan hak ekslusif bagi negara, dalam bentuk “ hak menguasai” terhadap air, bumi, dan kekayaan yang dikandungnya, serta setiap cabang produksi yang memenuhi kriteria penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak, dalam rangka untuk dipergunakan bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat. Pada perkembangannya, hak untuk menguasa oleh negara diwujudkan dalam bentuk BUMN sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. Dalam pasal 1 angka 1 UU BUMN ditentukan Bahwa : Badan Usaha milik negara yang selanjutnya disingkat BUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan yang dipisahkan. Kekayaan negara yang dipisahkan pada BUMN tersebut, oleh undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang keunangan Negara dimasukan dalam pengertian dan ruang lingkup keuangan negara. Hal ini diatur dalam pasal 2 huruf g Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara. Dengan dimasukannya keuangan negara yang dipisahkan dalam ruang lingkup keuangn negara berimplikasi pada keuangan BUMN sebagai badan hukum yang dibentuk dengan pengelolaaan keuanganya, wajib melalui mekanisme audit oleh BPK. Pengaturan mengenai keuangan BUMN dan mekanisme audit oleh BPK, yang diatur dalam undang-undang NO. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara dan Undang-undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan pemeriksa Keuangan, kemudian diuji di Mahkamah Konstitusi. MK dalam putusannya Nomor: 62/PUU-XI/2013 menolak seluruh permohonan dari permohonan. Menurut MK, desain dari paket UU Keuangan Negara adalah Konstitusional karena keuangan BUMM merupakan keuangan negara sehingga BPK berwenang memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan BUMN. Sebaliknya, jika keuangan BUMN bukan keuangan negara, maka BPK tidak berwenang memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan BUMN. Latar Belakang Masalah : - Apakah keuangan BUMN sebagai badan usaha, merupakan keuangan negara sebagai badan usaha, merupakan keuangan negara sebagai badan hukum publik? - Apakah badan pemeriksa keuangan, memiliki kewenangan konstitusional untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab kekayaan negara yang dipisahkan di BUMN?