Anda di halaman 1dari 49

COVID-19 dan KEBIJAKAN

PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur


SITUASI
COVID-19 DI JAWATIMUR
Data Nasional Pukul 16.00 Tanggal 20 November 2020

+25
Konfirmasi Sembuh + Baru
316 Konfirmasi Dirawat Konfirmasi Meninggal Baru
51.436 (88,62%) 2.496 (4,30%) 4.109 (7,08%)
Kumulatif Konfirmasi +379
+
58.041 Baru
COVID-
19
2
SITUASI
COVID-19 DI JAWA
TIMUR
Data Nasional Pukul

16.00 Tanggal 20 November 2020
Kasus Baru +379
• +54 Kab. Jember, +39 Kota Surabaya, +25 Kab. Trenggalek, +21 Kab. Banyuwangi, +19 Kab.

• Jombang, +14 Kab. Lumajang, +13 Kab. Nganjuk, +13 Kab. Blitar, +13 Kab. Tuban, +11 Kab. Kediri,

• +11 Kab. Probolinggo, +10 Kab. Situbondo, +10 Kab. Sidoarjo, +9 Kab. Lamongan, +9 Kab.
• Bondowoso, +8 Kota Pasuruan, +8 Kab. Bangkalan, +8 Kota Malang, +8 Kota Probolinggo, +7 Kab.

• Mojokerto, +7 Kab. Magetan, +6 Kota Mojokerto, +6 Kab. Bojonegoro, +6 Kab. Gresik, +6 Kota

• Batu, +6 Kab. Pasuruan, +5 Kab. Malang, +4 Kab. Pacitan, +4 Kota Madiun, +4 Kab. Ponorogo, +3 Kota Kediri, +3 Kab. Tulungagung, +3 Kab. Madiun, +2
Kota Blitar, +1 Kab. Sumenep, +1 Kab. Ngawi,

• +1 Kab. Sampang, +1 Kab. Pamekasan.

• Sembuh +316
• +43 Kab. Bangkalan, +43 Kota Surabaya, +31 Kab. Jember, +28 Kab. Lumajang, +21 Kab. Trenggalek,

• +16 Kab. Probolinggo, +13 Kab. Blitar, +12 Kab. Kediri, +11 Kab. Situbondo, +11 Kab. Sidoarjo, +10

• Kab. Gresik, +10 Kab. Banyuwangi, +8 Kota Malang, +7 Kota Mojokerto, +7 Kab. Mojokerto, +6 Kota

• Kediri, +5 Kab. Bondowoso, +5 Kab. Pasuruan, +4 Kota Pasuruan, +4 Kota Probolinggo, +3 Kab.

• Ngawi, +3 Kab. Tuban, +2 Kab. Nganjuk, +2 Kab. Lamongan, +2 Kab. Bojonegoro, +2 Kota Blitar, +2 Kab. Sampang, +2 Kota Madiun, +2 Kab. Ponorogo,
+1 Kab. Tulungagung,

• Meninggal +25
• +1 Kab. Bangkalan, +2 Kab. Jember, +2 Kota Surabaya, +1 Kab. Situbondo, +2 Kab. Trenggalek, +2

• Kab. Blitar, +1 Kab. Lumajang, +1 Kab. Bojonegoro, +2 Kab. Gresik, +1 Kab. Jombang, +1 Kab.

• Tulungagung, +1 Kota Blitar, +1 Kab. Probolinggo, +2 Kab. Tuban, +1 Kota Malang, +1 Kab. Bondowoso, +1 Kab. Pasuruan, +1 Kab. Ponorogo,
+1 Kab. Banyuwangi,
COVID-
19
3
SEBARAN ZONASI
COVID-19 DI
JAWATIMUR
Data Nasional Pukul 16.00 Tanggal 20 November
2020
Zona Merah (1 Kab/Ko)
Lumajang

Zona Orange (26 Kab/Ko)


Sumenep, Probolinggo, Trenggalek, Kota Madiun, Tuban, Kediri,
Kota Mojokerto, Blitar, Gresik, Banyuwangi, Nganjuk, Kota
Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto, Kota Blitar, Jember, Kota Surabaya,
Jombang, Malang, Kota Kediri, Kota Batu, Ponorogo, Magetan,
Kota Malang, Situbondo, Kota Probolinggo.

Zona Kuning (11 Kab/Ko)


Pasuruan, Tulungagung, Pacitan, Bondowoso, Sampang,
Ngawi, Bangkalan, Madiun, Bojonegoro, Lamongan,
Pamekasan.
Sumber: Gugus Tugas COVID-19Nasional: https://covid19.go.id/peta-risiko
COVID-
19
4
SITUAS
COVID-19 DI
I
JAWATIMUR
Data Nasional Pukul 16.00 Tanggal20 November
2020
Situasi COVID -19 Nasional
488.310 62.080 (12,71%)
410.552 (84,08%) 15.678 (3,21%)
Kumulatif Konfirmasi Dalam Perawatan
Konfirmasi Sembuh Konfirmasi Meninggal

Situasi COVID -19 Jawa


Timur
58.041 2.496 (4,30%) 51.436 (88,62%) 4.109 (7,08%)
Kumulatif Konfirmasi DalamPerawatan Konfirmasi Sembuh Konfirmasi Meninggal

COVID-
19
5
SITUASI
COVID-19
DIJAWA
Data Nasional Pukul 16.00 Tanggal 20 November 2020

Recoveryrate/ Tingkat Kesembuhan di Jawa


Banten 72,29% | Yogyakarta76,42%| DKI Jakarta 91,50% | Jawa Barat 79,63% | Jawa Tengah 74,78% | Jawa Timur
88,62%

COVID-
19
6
Kasus COVID-19 Aktif Provinsi Besar di
Jawa 20 November
2020
JAWA TIMUR 2496

DKI JAKARTA 8073

JAWA BARAT 8775

JAWA TENGAH 9571

0 2000 4000 6000 8000 10000


12000
Sumber Data: Kemenkes
COVID-RI
19
7
KASUS
AKTIF
JAWA
TIMUR
Tang gal 20
November 20 20
STRATEGI
PENANGGULANGAN

OUTLINE VAKSINASI

PAPARAN COVID-19

PESAN KUNCI
Pemerintah telah menetapkan pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
sebagai bencana non-alam.

Pemerintah telah mengumumkan kasus konfirmasi pertama COVID-19 di Indonesia pada awal Maret 2020. Dalam
rentang waktu satu bulan, seluruh provinsi telah melaporkan kasus konfirmasi. Penyebaran COVID-19 tidak hanya
terjadi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan kota padat penduduk lainnya, namun telah menyebar hingga ke
pedesaan di daerah terpencil.

LATAR Pandemi COVID-19 memberikan tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat di Indonesia.
BELAKANG
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, juga memberikan dampak yang terlihat nyata dalam
berbagai sektor di antaranya sektor sosial, pariwisata, dan pendidikan. 

Perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan
namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif melalui upaya pemberian
vaksinasi.
4 Strategi Utama Penanggulangan COVID-19
di Jawa Timur
Testing Tracing Treatment
Promotif dan (Suspek, Petugas
(Suspek, (Suspek,
Preventif Kesehatan yang
Probable, Probable, dan
(kepada Masy) memenuhi kriteria
Konfirmasi ) Konfirmasi)
sebagai Kontak Erat)

• Phisical dan
Social
Distanching • Isolasi/ • 127 RS
• PHBS • Lab PCR
• CTPS
Karantina Rujukan
• Lab TCM
• Pakai • Mobile PCR
• Ruang • RS Darurat
Masker Observasi • 968 Pusk
• Etika Batuk/
bersin
• Gizi
Seimbang
• Kelola Stres
Logistik
(VTM, Reagen, RTD,
APD, Desinfektan,
Hand Sanitizer)
PERBANDINGAN TARGET PER HARI DENGAN KEMAMPUAN PE-
Check Out
LAB PEMERIKSAAN
our PowerPoint Graphics
800
5553 Library MERIKSAAN COVID19 PER HARI DI JAWA TIMUR

724 CATATAN
COVID19 JAWA TIMUR 700
KOTA SURABAYA
ESTIMASI KEMAMPUAN PE- JAWA TIMUR
MERIKSAAN PER HARI: 5553 TARGET: 5697
LAB PCR YANG SUDAH OPERASIONAL 600 ESTIMASI KEMAMPUAN PE-
MERIKSAAN PER HARI: 8814
LAB PCR YANG BELUM OPERASIONAL
500

TCM 415
400 374
346 351
326
300
28 234 231
26% 226
190 181 189
200
156 166 168170 161 168179 156
149 149 142 151
TOTAL: 125 132126122120118118
112109104 125111 100
141 127 119
98 98
108 100 76 7090
64 52 52 48 79
7 46 45 4434
42 30 41
20 2819
24 22 16 16 16 16 1625 29
6% 12 8 0 0 0 0
73 0
68%

TARGET ESTIMASI KEMAMPUAN PER HARI


KEGIATAN TRACING
Tujuan tracing adalah memutus transmisi COVID-19 melalui pengamanan kontak erat
dengan cara karantina / isolasi sehingga tidak menulari orang lain yang masih sehat

Tracing dilaksanakan saat terjadi kasus suspek dan positif/probable di suatu wilayah
dilakukan sesegera mungkin (1x24 jam setelah ditettapkan)

Fungsi tracing diemban oleh tim Kab/kata dan Puskesmas, dan dibantu :
1.1. Relawan FKM dukungan BBTKL (APBN)
2.2. Relawan S-1 dukungan Dinkes Provinsi (APBN)
3.3. Relawan S-2 dukungan Dinkes Provinsi (APBN)

Tim provinsi berfungsi sebagai supervisor (analisa data kasus dan hasil tracing)
ALUR MAJEMEN KESEHATAN MASYARAKAT DAN TRACING

KUNJUNGAN ILI DI
PUSKESMAS

LAPORAN
MASYARAKAT SUSPEK KONFIRMASI PROBABEL

KUNJUNGAN SARI-
PNEUMONIIA DI RS INTERVENSI :
KASUS :
INTERVENSI : 1. DITATA-LAKSANAI
KASUS : 2. DIISOLASI (MANDIRI / RS)
1. DIISOLASI (MANDIRI / RS) KONTAK ERAT :
2. DIAMBIL SPESIMEN SWAB RT- 3. DITRACING (DIDATA/LIST)
PCR 2 KALI DG INTERVAL 24 4. DIKARANTINA 14 HARI SEJAK
JAM KONTAK DG KASUS
JIKA HSL LAB NEG  5. DIPANTAU KESEHATANNYA , JIKA
DISCARDED ADA GJL COVID-19 DINAIKAN
KONTAK ERAT : STATUSNYA MENJADI SUSPEK, DG
3. DITRACING (DIDATA/LIST) TATA-LAKSANA (ISOLASI, AMBIL
4. KOMRIS (PHBS, 3 M, SIAP DIRI SWAB RT-PCR 2 KL POSITIF,
DIKARANTINA JIKA HSL LAB DITRACING KONTAK ERATNYA)
KASUS POSITIF) - JIKA TDK ADA GJL  DISCARDED
DEFINISI OPERASIONAL
Influenza Like Illness (ILI)
Pasien dengan gejala demam ≥38ᴼC disertai batuk atau sakit tenggorokan,

Savere Acute Respiratory Infection (SARI)


Pasien dengan gejala infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) yang berat.

Pneumonia
Pada anak usia <5 tahun, ditandai dengan batuk dan/atau tanda kesulitan bernafas (adanya
nafas cepat, kadang disertai tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam (TDDK) atau
gambaran radiologi foto torax menunjukan infiltrasi paru akut, frekuensi nafas
berdasarkan usia pasien :
• <2 bulan sebanyak  60 per menit
• 2-12 bulan sebanyak  50 per menit
• 1 – 5 tahun sebanyak  40 per menit.
• Pada usia 5 tahun, ditandai dengan demam ≥38ᴼC, batuk dan/atau kesulitan bernafas,
dan nyeri dada saat menarik nafas.
KAPAN AKAN
BERAKHIR?
• Hanya Allah yang tahu
• Secara ilmu, akan ada terus, kecuali jika dihentikan secara
radikal
• Virus sulit diobati
• Obat efektif belum ada
• Yang terinfeksi saat ini masih sedikit
• Penularan mudah dan cepat
• Tingkat disiplin
• Bisa terjadi infeksi ulang
NAMUN ADA PENCEGAHAN
YANG DIHARAPKAN
EFEKTIF
VAKSIN !!!
VAKSIN

• Jadi fokus utama seluruh dunia saat ini adalah pada


vaksin
• Pengalaman sebelumnya:
• Cacar
• Polio
• Campak-rubella
PETA DUNIA PENGEMBANGAN VAKSIN COVID-19
Return on Investment Imunisasi sebesar 16 kali Cost of Ilness sehingga imunisasi
dinilai sebagai intervensi paling cost of effective
Perpres No. 99
Tahun 2020
tentang Pengadaan
Vaksin dan
Pelaksanaan
Vaksinasi Dalam
Rangka
Penanggulangan
Pandemi COVID-
19
Kajian Vaksinasi COVID-19
Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)
Vaksinasi COVID-19
TUJUAN VAKSINASI COVID-
19 1. Menurunkan kesakitan &
kematian akibat COVID-19

2. Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara


menyeluruh

3. Menjaga produktifitas dan meminimalkan dampak sosial dan


ekonomi
KELOMPOK SASARAN PENERIMA VAKSIN COVID -19
(Kajian ITAGI – Agustus 2020)

USIA 18 – 59 TAHUN DAN SEHAT

TENAGA KESEHATAN, KELOMPOK SEKTOR KELOMPOK TENAGA PENDIDIK PEGAWAI


KONTAK ERAT PELAYANAN PUBLIK MASYARAKAT
SISTEN TENAGA KESEHATAN
USIA 18-59 TAHUN
PEMERINTAHAN
DAN TENAGA PENUNJANG memiliki peranan
DI FASYANKES
memiliki kontak dalam jasa Kelompok usia memiliki peranan Termasuk
produktif dan legislatif yang
sebagai garda dengan kasus transportasi dan berkontribusi dalam
penting dalam
terdepan dalam pergudangan - keberlangsungan memiliki peranan
konfirmasi sektor perekonomian
pemberian layanan dalam
kesehatan publik dan COVID-19 petugas bandara, termasuk anggota investasi keberlangsungan
BPJS Penerima pendidikan anak
memiliki risiko stasiun kereta api, Bantuan Iuran (PBI), tata kelola
tertularnya COVID- pelabuhan, pemadam dimana kelompok ini – anak Indonesia pemerintah
19 merupakan kelompok termasuk
kebakaran, PLN, PAM,
besar yang perlu perangkat daerah
dll termasuk TNI/Polri mendapatkan
yang bertugas dalam
sampai tingkat
prioritas
kelurahan.
garda terdepan
RENCANA SKEMA PELAKSANAAN

PROGRAM MANDIRI

PERPRES NO. 99 TH 2020 : penetapan jenis dan jumlah Vaksin COVID-l9 dilakukan oleh Menteri
Kesehatan dengan memperhatikan pertimbangan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)
Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
dilaksanakan di Fasilitas Pelayanan
Waktu Pelaksanaan Kesehatan, berupa:
Mulai Desember 2020 1. Puskesmas dan jaringan
pelayanannya;
secara bertahap dengan
2. klinik;
mempertimbangkan kajian 3. tempat praktik mandiri dokter,
epidemiologi, ketersediaan dan tempat praktik mandiri
vaksin COVID-19 dan sarana bidan/perawat;
pendukung lainnya 4. rumah sakit; dan/atau
5. klinik Kantor Kesehatan
Pelabuhan.

Dalam hal Fasilitas Pelayanan Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan dalam memberikan
Vaksinasi bagi seluruh sasaran dan/atau tidak memenuhi persyaratan, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Puskesmas dapat membuka pos Vaksinasi COVID-19
KEGIATAN
VAKSINASI COVID-19
SISTEM KESEHATAN NASIONAL

INPUT:
SDM, MONITORING
vaksin PERENCANAAN PELAKSANAAN OUTPUT:
dan DAN EVALUASI Penerimaan
masy. tinggi,
logistik, seluruh
cold chain sasaran
divaksinasi,

• PENDATAAN DAN PENENTUAN • DISTRIBUSI DAN • PENCATATAN DAN


FASYANKES MANAJEMEN VAKSIN PELAPORAN
• PENDATAAN. REGISTRASI DAN DAN LOGISTIK • PEMANTAUAN PRA,
VERIFIKASI SASARAN • STANDAR
SAAT DAN PASKA
• PERHITUNGAN SUMBER DAYA RUANG/TEMPAT
PELAKSANAAN
• INVENTARISASI SARANA LAYANAN
• PEMANTAUAN DAN
RANTAI DINGIN • STANDAR PELAYANAN
• MANAJEMEN LIMBAH PENANGGULANGAN
• PENYUSUNAN RENCANA
KIPI
KERJA

SISTEM INFORMASI SATU DATA VAKSINASI COVID-19


Aspek Legal: UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan, Perpres No. 99 Tahun 2020 ttg Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-
19, Permenkes No. 12 Tahun 2017 ttg Penyelenggaraan Imunisasi, Permenkes No. 28 Tahun 2020 ttg Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi
COVID-19
SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI
MENDUKUNG PELAKSANAAN VAKSINASI
COVID-19
Pendataan Fasyankes
dan Penyusunan Jadwal Pelayanan

Dinkes Prov bersama dengan Dinkes Kab/Kota


Puskesmas, puskesmas
dan Puskesmas melakukan pendataan dan

pembantu, puskesmas keliling


dan pos vaksinasi;
Fasilitas pelayanan kesehatan
penentuan fasilitas pelayanan kesehatan atau
lainnya baik pemerintah
maupun swasta yang memiliki
pos vaksinasi yang akan menjadi tempat
kerja sama dengan Puskesmas
maupun Dinas Kesehatan
pelaksanaan pelayanan Vaksinasi COVID-19
Provinsi atau Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat yaitu
termasuk pendataan kapasitas SDM dan sarana
rumah sakit, klinik, tempat
praktik mandiri dokter, atau
yang tersedia di setiap fasilitas pelayanan
tempat praktik mandiri
bidan/perawat;
kesehatan tersebut.
 Unit pelayanan kesehatan pada
Kantor Kesehatan Pelabuhan
(KKP).
Hasil pendataan dan penentuan fasilitas pelayanan kesehatan
pelaksana Vaksinasi COVID-19 ini beserta jadwal pelaksanaan (hari
dan jam pelayanan) masing-masing fasilitas pelayanan kesehatan
dan pos vaksinasi dimasukkan langsung oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota ke dalam aplikasi PCare.
Pendataan Sasaran
Data calon penerima
vaksinasi yang berbasis
Nomor Induk
Kependudukan (NIK) 
penyaringan data (filtering)
melalui Sistem Informasi
satu Data Vaksinasi COVID-
19
Registrasi dan Verifikasi Sasaran
Data calon penerima
vaksinasi yang berbasis
Nomor Induk
Kependudukan (NIK) 
penyaringan data (filtering)
melalui Sistem Informasi
satu Data Vaksinasi COVID-
19
VAKSIN DAN LOGISTIK

Alokasi vaksin dan logistik


vaksinasi lainnya (ADS,
Safety Box dan alcohol
swab) untuk setiap
puskesmas maupun
fasilitas pelayanan
kesehatan ditentukan
berdasarkan data sasaran
yang terverifikasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (2)
Pusat (Kemenkes) sampai Provinsi

Proses pengadaan :
1. vaksin
2. logistik imunisasi (seperti Auto Disable Syringe
– ADS, Safety Box, Kapas Alkohol)
Distribusi dari penyedia (Biofarma) sampai ke Tingkat
Provinsi via udara dengan pesawat (menggunakan cool box)
atau darat dengan kendaraan berpendingin khusus

Di Provinsi :
1. vaksin disimpan oleh instalasi farmasi
dalam cold room dan atau vaccine
refrigerator dengan suhu terjaga 2 – 8
°C
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box,
Kapas Alkohol) disimpan di instalasi
farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19 (3)
Provinsi ke Kabupaten/Kota
Distribusi vaksin dari Provinsi ke Kabupaten/Kota dilakukan
dengan menggunakan kendaraan berpendingin khusus
(beberapa Prov/Kab/Kota), atau menggunakan cool box /
vaccine carrier.
Mekanisme distribusinya tergantung kebijakan dan
ketersediaan anggaran masing2 daerah : Kab/kota akan
1. Provinsi mengantarkan ke Kab/Kota mendistribusikan
2. Kab/Kota mengambil dari provinsi sesuai jadwal tibanya vaksin dan logistik
vaksin atau dibuat jadwal pengambilan sesuai alokasi lainnya ke Rumah
Sakit, Puskesmas,
KKP, Klinik atau Pos
pelayanan vaksinasi
lainnya yang
terdaftar sebagai
tempat pelayanan
vaksinasi Covid 19
dengan
menggunakan mobil
Di Kabupaten/Kota diterima oleh instalasi box atau puskesmas
farmasi, kemudian: keliling, vaksin
1. vaksin disimpan dalam cold room atau ditempatkan pada
vaccine refrigerator sebelum didistribusikan vaccine carrier
ke faskes.
2. Logistik vaksinasi lainnya (seperti Auto
Disable Syringe – ADS, Safety Box, Kapas
Alkohol) disimpan di instalasi farmasi
SISTEM DISTRIBUSI VAKSIN COVID-19(4)
Kabupaten/Kota ke Puskesmas/Fasyankes/KKP

Puskesmas akan menyimpan vaksin


di vaccine refigerator. Logistik
lainnya disimpan di instalasi farmasi.
Untuk Fasyankes lainnya (Klinik KKP,
Klinik Pos Pelayanan vaksinasi, dll)
berkoordinasi dengan Puskesmas
untuk distribusi vaksin dan logistik
lainnya:

1. Jika Fasyankes tidak memiliki


vaccine refrigerator yang sesuai
standar, maka dapat digunakan
lemari es rumah tangga, sesuai
SOP yang berlaku.
2. Vaksin dibawa oleh petugas
menggunakan vaccine carrier.
ALUR PELAYANAN IMUNISASI COVID-19

Sasaran vaksinasi
COVID-19 datang
P Care

Meja 1 (Pendaftaran) Meja 2 (Skrining)


• Peserta menunjukkan e-ticket • Petugas kesehatan melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik
• Petugas pendaftaran melakukan verifikasi dengan NIK sederhana untuk melihat kondisi kesehatan dan
dan daftar sasaran yang didapat dari aplikasi pcare mengidentifikasi kondisi penyerta (komorbid)
• Skrining dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare

Meja 4 (Pencatatan dan Observasi)


• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. Meja 3 (Vaksinasi)
• Bagi sasaran yang ditunda pemberian vaksinasinya dilaporkan dan dijadwalkan • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai
ulang melalui aplikasi Pcare prinsip penyuntikan aman
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas memasukkan nama vaksin dan nomor batch vaksin
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 yang diberikan kepada sasaran pada aplikasi PCare
MONITORING DAN EVALUASI

PENCATATAN DAN PELAPORAN

PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI

PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN


PASKA PELAKSANAAN
Pencatatan dan Pelaporan Elektronik
Pelayanan Vaksinasi COVID-19
Identitas lengkap sasaran (NIK,
nama, jenis kelamin, usia,
pekerjaan, alamat)
• Terpisah dari pencatatan dan
pelaporan imunisasi rutin Status BPJS

• dilakukan secara elektronik Nama vaksin


melalui aplikasi PCare

No Batch Vaksin

Tanggal pemberian vaksin


(Dosis 1-2)
Alur dan Proses Pencatatan dan Pelaporan
Hasil Pelayanan

Capaian cakupan :
rekapitulasi cakupan
Pencatatan dilakukan Laporan harian per harian dan
di setiap fasyankes fasyankes  real time keseluruhan 
dashboard, peta,
table, grafik, dll

1. Data tertuang dalam format standar


2. Rekapitulasi dapat diunduh dan di cetak untuk mendapatkan pengesahan/tanda
tangan dari pejabat yang berwenang (Kepala Puskesmas/Kepala Fasyankes)
Pencatatan dan Pelaporan Logistik

Monitoring
logistik
menggunakan
Bio Tracking
Biofarma dan
SMILE (Sistem
Monitoring
Imunisasi Logistik
secara
Elektronik)
PEMANTAUAN
DAN PENANGGULANGAN KIPI

KIPI yang meresahkan dan


menimbulkan perhatian
berlebihan masyarakat, harus
ALUR PELAPORAN segera direspons, diinvestigasi
dan laporannya segera dikirim
langsung kepada Kementerian
Kesehatan cq. Sub Direktorat
Vaksinasi/Komnas PP-KIPI atau
melalui WA grup Komda KIPI –
Focal Point, email:
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan
komnasppkipi@gmail.com dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Pokja 24 jam dari saat penemuan kasus data_Vaksinasi@yahoo.com;
KIPI website:
www.keamananvaksin.kemkes.
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat penemuan
kasus go.id.

Sub Direktorat Vaksinasi/Komnas PP-KIPI 24 jam-7 hari dari saat penemuan


kasus
PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN PASKA PELAKSANAAN

Sebelum pelaksanaan Saat pelaksanaan Sesudah pelaksanaan

“COVID-19 1. Monitoring
vaccine 1. Penilaian Cepat
cakupan
introduction cakupan (RCA)
2. Monitoring
readiness 2. Evaluasi dampak
kualitas
assessment melalui
pelayanan
tool” surveilans
3. Penilaian Cepat
COVID-19
cakupan (RCA)
3. Post marketing
4. Pemantauan dan
vaccine
Penanggulangan
surveillance
KIPI
STRATEGI KOMUNIKASI
VAKSINASI COVID-19

1. Berdasarkan data dan fakta


​ PENDEKATAN 2. Berorientasi hasil
​ STRATEGI KOMUNIKASI 3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai instrumen
COVID-19 yang efektif untuk mempengaruhi perilaku seseorang

Agar memastikan sasaran atau target vaksinasi:


1. Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika tidak mendapatkan
vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
​ PENTINGNYA 2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan vaksinasi di wilayahnya (jumlah
​ STRATEGI KOMUNIKASI kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2 dosis)
3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri,
keluarga dan lingkungan (tetap menerapkan protokol kesehatan dsb)
4. Termotivasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 tepat waktu dan
lengkap
Kesimpulan
• Pemberian vaksinasi COVID-19, disertai dengan penerapan
protokol kesehatan yang ketat, merupakan upaya akselerasi
dalam rangka penanggulangan pandemi
• Kegiatan vaksinasi COVID-19 meliputi tahapan perencanaan,
pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi, dimana keseluruhan
tahapan ini akan didukung oleh sistem informasi terintegrasi
• Perlu dilakukan komunikasi publik yang efektif untuk
meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksinasi
COVID-19
PESA
N
• Amankan diri dan keluarga kita sendiri terlebih dahulu
• Jangan percaya hoax
• Jangan sebar hoax
• Bertanyalah pada orang yang mengerti dan
memahami
Tidak inginkah semua kembali kepada
kehidupan yang dulu …..???
• Mari kita ingat:
• Kerabat – teman – orang lain yang selama hampir
setahun ini sangat menderita …..
• Para korban COVID, termasuk ratusan dokter dan
paramedis di Indonesia, dan ribuan di seluruh dunia
• Orang kesehatan yang jumlahnya ribuan yang terkena
dampak COVID, termasuk kita semua ………..
Matur Nuwun

Anda mungkin juga menyukai