Anda di halaman 1dari 26

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

COVID-19
DI INDONESIA

drg. R. VENSYA SITOHANG, M.EPID


DIREKTUR SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
COVID-19 Update hingga 18 Mei 2020 Pukul 16.00 WIB

4.525.497
Kasus Konfirmasi

307.395
Kasus Meninggal

215
Negara Terjangkit

190
Negara Transmisi
Lokal
COVID-19 Update hingga 18 Mei 2020 pukul 16.00 WIB
10 Provinsi Tertinggi:

DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa


Barat, Jawa Tengah, Sulawesi
Selatan, Banten, Sumatera
Selatan, Kalimantan Selatan,
Sumatera Barat, dan Papua

GLOBAL TERDAMPAK SITUASI KASUS DI INDONESIA

4.525.497 215 18.010 4.324 143.035 45.047


Kasus Konfirmasi Kasus Sembuh Kasus dg Spesimen Jumlah ODP
Kasus Konfirmasi Negara Terjangkit Diperiksa
(+496) (24%)

307.395 190 1.191 12.495 125.025 11.422


Kasus Meninggal Negara Transmisi Kasus Meninggal Kasus Dalam Kasus Negatif Jumlah PDP
Lokal (6,6%) (87,5% spesimen)
Perawatan (69,4%) 3
PREDIKSI KASUS COVID-19 DI INDONESIA

Update April 2020


GAMBARAN UMUM
 SARS CoV2 adalah virus jenis baru yang belum
pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia
dan menyebabkan Coronavirus Disease 2019 GEJALA
(COVID-19) UMUM
 Cara penularan melalui droplet atau benda DEMAM BATUK
terkontaminasi
 Masa inkubasi terpanjang 14 hari
 Belum ada pengobatan spesifik dan vaksin

Kasus berat dan kematian meningkat pada orang


NYERI
yang dengan kondisi penyerta: SESAK
TENGGORAKAN
Penyakit Jantung, DM, Penyakit Paru Kronis,
Hipertensi, Kanker, usia >60 tahun 80% PADA UMUMNYA GEJALA RINGAN-SEDANG

BERAT, MEMBUTUHKAN PERAWATAN RUMAH SAKIT

*https://jamanetwork.com/journals/jama/fullarticle/2762130
20% DAN MENINGGAL
^https://www.who.int/docs/default-source/coronaviruse/who-china-joint-mission-on-covid-19-final-report.pdf
FAKTOR PENDORONG TRANSMISI

PRAKTEK CUCI TANGAN % POPULASI TINGGAL DI


JUMLAH POPULASI DI WILAYAH URBAN
INDONESIA PELAKU PERJALANAN 50,2% (RISKESDAS 2018) 52,9% (SUSENAS 2017)
2020 268 JUTA - 35 BANDARA LANGSUNG
AKSES KE LUAR NEGERI JUMLAH ISPA BERAT DI 6
RS SENTINEL
- 135 PELABUHAN LAUT
2013-2020
LANGSUNG AKSES KE LUAN
5.418/530.095 (1%)
NEGRI
- 10 PERLINTASAN LINTAS
BATAS DARAT NEGARA
REKOMENDASI WHO

1 2 3 Reduce
4
Prepare Detect Transmission Innovate

Be
Protect Learn
Ready

Treat

DENGAN DUKUNGAN KUAT DARI SELURUH SEKTOR


REGULASI TERKAIT COVID-19 (1)

Keppres Nomor 11 Tahun 2020


• tentang Status Kedaruratan Kesehatan Masyarakat

Keppres Nomor 12 Tahun 2020


• tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) sebagai Bencana
Nasional
Keputusan Kepala BNPB Nomor 9A Tahun 2020; diperpanjang melalui Keputusan Nomor 13 A Tahun 2020
• tentang Status Keadaan tertentu Darurat bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia

PP Nomor 21 Tahun 2020


• tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Permenkes Nomor 9 Tahun 2020


• tentang Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatanan Penanganan COVID-19

Permenkes Nomor 7 Tahun 2020


• tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun 2014 tentang Pemasukan Alat
Kesehatan Melalui Mekanisme Jalur Khusus (Special Access Scheme)
REGULASI TERKAIT COVID-19 (2)
KMK Nomor 104 tahun 2020
• tentang Penetapan COVID-19 sebagai Penyakit yang dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya

KMK Nomor HK.01.07/MENKES/247/2020


• tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19)

KMK Nomor HK.01.07/MENKES/238/2020


• tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Perawatan Pasien Penyakit Infeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah
Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Coronavirus Disease (COVID-19)
KMK Nomor HK.01.07/MENKES/234/2020
• tentang Pedoman Pemeriksaan Uji RT-PCR bagi Laboratorium di Lingkungan RS dan Laboratorium Lain yang
Melakukan Pemeriksaan COVID-19
KMK Nomor HK.01.07/MENKES/216/2020
• tentang Penetapan Laboratorium Pemeriksa COVID-19

KMK Nomor HK.01.07/MENKES/218/2020


• tentang Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik, in Vitro, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang
Dikecualikan dari Perizinan Tata Niaga Impor Dalam Rangka Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19)
STRATEGI INDONESIA

DETEKSI
DETEKSI

PENCEGAHAN
PENCEGAHAN

RESPON
RESPON

DENGAN DUKUNGAN KUAT DARI SELURUH SEKTOR


 Skrining pelaku perjalanan dari/ke wilayah Indonesia
menggunakan thermal scanner dan pemeriksaan cepat
 Perluasan laboratorium pemeriksa COVID-19
DETEKSI  Sistem pelaporan hasil pemeriksaan terintegrasi
DETEKSI
 83 Laboratorium memiliki kapasitas melakukan
pemeriksaan COVID-19 dan telah tercatat dalam sistem
pendataan
 Pemanfaatan alat diagnosis TB (TCM) untuk diagnosis
COVID-19 di 34 provinsi
 Pemeriksaan menggunakan viral load HIV untuk diagnosis
COVID-19 di 27 lokasi
 Telah ditunjuk 132 RS Rujukan untuk merawat pasien COVID-19
dan RS-RS darurat untuk merawat pasien COVID-19 dengan
gejala sedang
 Pelibatan aktif masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat
dalam penemuan kasus
 Peningkatan Surveilans ILI, SARI
 Pembuatan dan penyebarluasan media komunikasi,
edukasi dan informasi yang massif dan terus menerus
melalui berbagai media, tentang PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
 pencegahan COVID-19 melalui GERMAS
 Informasi komprehensif COVID-19 agar tidak terjadi
stigma dan diskriminasi terhadap pasien COVID-19
 Mengajak public figure (youtuber, blogger, vlogger,
selebgram), komunitas lainnya untuk bersama sama
berkampanye tunda mudik untuk memutus rantai
penularan virus corona
 Update informasi dan perkembangan situasi COVID-19
kepada masyarakat setiap hari melalui juru bicara dan
situs online
 Penyediaan Call Center untuk menerima keluhan dan
laporan dari masyarakat mengenai COVID-19
 Penyusunan pedoman dan protokol Kesehatan terkait
COVID-19
 Penyiapan logistik termasuk obat, alat kesehatan untuk
tatalaksana kasus, dan bantuan sosial bagi masyarakat
RESPON terdampak COVID-19
RESPON
 Penelusuran kontak untuk mengidentifikasi kontak erat dan
melakukan pemeriksaan terhadap kontak erat
 Peningkatan komunikasi risiko untuk menurunkan stigma dan
diskriminasi terhadap pasien COVID-19
 Observasi kelompok berisiko, melibatkan aparat kelurahan
hingga RT/RW dikoordinasikan oleh Puskesmas dan Dinkes
Kab/Kota
 Kegiatan Kekarantinaan melalui:
 Karantina mandiri/Isolasi diri
 Social distancing-physical distancing
 Pembatasan Sosial Berskala Besar
 Sistem pencatatan dan pelaporan satu pintu melalui Public
Health Emergency Operation Center (PHEOC)
UPAYA PENCEGAHAN

Level a. Upaya Kebersihan Personal dan Rumah


b. Peningkatan Imunitas Diri dan Mengendalikan Komorbid
Individu

a. Pembatasan Interaksi Fisik dan Pembatasan Sosial (Physical


Level Contact/Physical Distancing dan Social Distancing)
b. Menerapkan Etika Batuk dan Bersin
Masyarakat c. Isolasi mandiri dan karantina rumah sampai Pembatasan Sosial
Berskala Besar
28 JANUARI 2020 KMK No. HK.01.07/MENKES/247/2020

17 FEBRUARI 2020

BAB I
BAB II 11 MARET 2020
BAB IV
BAB I
BAB II
BAB IV 27 MARET 2020
BAB V

Semua
BAB

Dilakukan revisi ke-4 Pedoman Pencegahan


dan Pengendalian COVID-19, sesuai dengan:
• Perkembangan kasus di global dan
Indonesia
• Pekembangan informasi WHO
• Penyesuaian pengambilan kebijakan
PROTOKOL KESEHATAN TERKAIT COVID-19
1. Protokol Isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19
8. Protokol Repatriasi Warga Negara Asing yang Dirawat di
2. Protokol Penanganan COVID-19 terdiri dari:
a. Komunikasi Publik Rumah Sakit oleh Sebab Penyakit Lainnya
b. Kesehatan 9. Protokol Pemulangan Jenazah Warga Negara Asing yang Positif
c. Area dan Transportasi Publik COVID-19
d. Area Institusi Pendidikan 10. Protokol Pemulangan Jenazah Warga Negara Indonesia yang
e. Pintu Masuk Wilayah Indonesia (Bandara, Pelabuhan, dan PLBDN)
Positif COVID-19 di Luar Negeri
f. Lingkup Khusus Pemerintahan (VVIP)
3. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja
11. Protokol Pelaksanaan Tindakan Karantina Wilayah COVID-19
4. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Bidang Keolahragaan 12. Protokol Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA
5. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat-Tempat Umum Lain: dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah pada
a. Pencegahan Penularan COVID-19 di Area Publik Situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
b. Pencegahan Penularan COVID-19 di Transportasi Publik
13. Protokol Pencegahan Penularan Covid-19 dan Perlindungan
c. Pencegahan Penularan COVID-19 di Pasar
Masyarakat Penanganan Jenasah
d. Pencegahan Penularan COVID-19 di Mass Gathering
e. Pencegahan Penularan COVID-19 di Restoran 14. Protokol Pengasuhan bagi Anak dan Orangtua OTG, ODP, PDP,
f. Pencegahan Penularan COVID-19 di Sekolah Terkonfirmasi dan Meninggal karena COVID-19
g. Pencegahan Penularan COVID-19 di Pesantren 15. Protokol terkait layanan esensial
h. Pencegahan Penularan COVID-19 di Mesjid a. Pelaksanaan Layanan HIV/AIDS selama pandemi
6. Protokol Kedatangan dan Keberangkatan Pesawat Udara pada Keadaan Tidak
b. Tatalaksana pasien TB selama masa pandemi
Normal/dari Bandar Udara Terjangkit/Wabah
7. Protokol Pemulangan Warga Negara Asing/ Repatriasi Warga Negara Asing yang
c. Layanan malaria dalam masa pandemi COVID-19
Menjadi Pasien Suspek dan/atau Terpapar Positif COVID-19 d. Pelayanan imunisasi dalam masa pandemi
PEDOMAN/PANDUAN/JUKNIS KESEHATAN TERKAIT COVID-19

1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian 8. Pedoman dukungan Kesehatan jiwa dan


COVID-19 psikososial dalam pandemi COVID-19
2. Pedoman Penanganan Cepat Medis dan 9. Pedoman produksi dan distribusi pangan
Kesehatan Masyarakat COVID-19 olahan pada masa status darurat Kesehatan
3. Pedoman apa yang harus dilakukan COVID-19 di Indonesia
masyarakat dalam mencegah penularan virus 10. Pedoman pelaksanaan layanan Kesehatan di
corona UPT Pemasyarakatan dalam Pencegahan dan
4. Webdoc pedoman tata laksana COVID-19 Penanggulangan COVID-19
5. Pedoman pemberdayaan masyarakat dalam 11. Petunjuk teknis APD dalam menghadapi wabah
pencegahan COVID-19 di RT/RW/Desa COVID-19
6. Panduan Kesehatan balita pada masa tanggap 12. Pedoman pengelolaan limbah masker
darurat COVID-19 bagi tenaga Kesehatan masyarakat
7. Pedoman bagi ibu hamil, ibu nifas, dan bayi 13. Panduan disinfeksi pencegahan penularan
baru lahir selama social distancing COVID-19
KEBIJAKAN PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

TERAPKAN
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat!!

a. Konsumsi gizi seimbang


b. Aktifitas fisik/senam ringan
c. Istirahat cukup
d. Suplemen vitamin
e. Tidak merokok
f. Mengendalikan komorbid (misalnya
diabetes mellitus, hipertensi,
kanker)
KEBIJAKAN PELAKSANAAN ISOLASI MANDIRI/KARANTINA RUMAH

 Tinggal di rumah, dan jangan pergi bekerja dan ke


ruang publik.
 Gunakan kamar terpisah di rumah dari anggota keluarga
lainnya. Upayakan menjaga jarak setidaknya 1 meter
dari anggota keluarga lain.
 Gunakan selalu masker selama masa isolasi diri.
 Lakukan pengukuran suhu harian dan observasi
gejala klinis.
 Hindari pemakaian bersama peralatan makan,
YANG perlengkapan mandi dan linen/seprai.
 Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
DILAKUKAN  Berada di ruang terbuka dan berjemur di bawah sinar
matahari setiap pagi.
 Jaga kebersihan rumah dengan cairan desinfektan.
 Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika
sakit memburuk (seperti sesak napas) untuk dirawat lebih
lanjut.
KEBIJAKAN PELAKSANAAN SOCIAL/PHYSICAL DISTANCING

DILARANG!!
 Berkumpul dengan teman dan keluarga, termasuk
berkunjung/bersilaturahmi tatap muka
 Mengunjungi orang tua/lanjut usia, jika sedang sakit.
 Interaksi langsung, jika tinggal satu rumah dengan mereka,
dan sedang sakit.
 berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak
minimal 1 meter.
 Bersalaman, berpelukan dan berciuman.
 Menggunakan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan
angkot) yang tidak perlu.
 Berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.
 Bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat-
tempat wisata.
KEKARANTINAAN DI INDONESIA

Dalam penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di wilayah, Indonesia


telah mengambil kebijakan untuk melaksanakan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) yang pada prinsipnya dilaksanakan untuk
menekan penyebaran COVID-19 semakin meluas

PP no 21 Tahun 2020 tentang PSBB


dalam rangka percepatan penanganan
COVID-19
KEBIJAKAN PELAKSANAAN PSBB COVID-19
PERMENKES NO 9 TAHUN 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar
UU NO 6 TH 2018 TTG KEKARANTINAAN KESEHATAN: Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

Materi muatan Permenkes 9 Th 2020

1 2

PENETAPAN PSBB PELAKSANAAN PSBB


1. Penetapan oleh Menteri Kesehatan berdasarkan usul 1. Peliburan sekolah dan tempat kerja;
Gubernur/Bupati/Walikota atau Ketua Pelaksana 2. pembatasan kegiatan keagamaan;
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 3. pembatasan kegiatan di tempat atau
2. Permohonan penetapan PSBB oleh fasilitas umum;
Gubernur/Bupati/Walikota disertai data gambaran 4. pembatasan kegiatan sosial dan budaya;
epidemiologis dan aspek lainnya. 5. pembatasan moda transportasi; dan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/231/2020 3. Tim melakukan kajian permohonan PSBB dan 6. pembatasan kegiatan lainnya khusus
memberikan rekomendasi kepada Menteri. terkait aspek pertahanan dan keamanan.
ttg Tim Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka 4. Menteri menetapkan PSBB dengan
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Pemda melaksanakan Pembatasan Sosial
mempertimbangkan rekomendasi tim dan
Berskala Besar berkoordinasi dengan instansi
memperhatikan pertimbangan dari Ketua Pelaksana
terkait
1. Tim terdiri atas unsur Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19
Kementerian/Lembaga terkait, dan ahli/pakar.
2. Tim bertugas: 4 3
a. melakukan kajian epidemiologis;
b. melakukan kajian terhadap aspek politik, ekonomi, sosial, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
budaya, pertahanan, dan keamanan; dan 1. Dilakukan oleh Menteri, Gugus Tugas Percepatan 1. Gubernur dan/atau bupati/walikota melakukan
c. memberikan rekomendasi penetapan PSBB Dalam Rangka Penanganan COVID-19, gubernur/bupati/ walikota, pencatatan dan pelaporan pelaksanaan PSBB di
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sesuai dengan kewenangan masing-masing. masing-masing wilayahnya.
2. Dapat melibatkan kementerian/lembaga lain di luar 2. Pencatatan dan pelaporan disampaikan kepada
kepada Menteri Kesehatan.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Menteri untuk digunakan sebagai dasar menilai
3. Dalam melaksanakan tugas, Tim berkoordinasi dengan Gugus Disease 2019 (COVID-19) dan ahli/pakar terkait. kemajuan dan keberhasilan pelaksanaan
Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID- 3. Dilakukan melalui: advokasi dan sosialisasi; asistensi Pembatasan Sosial Berskala Besar.
19). teknis; dan pemantauan dan evaluasi.
UPAYA PROMOTIF PREVENTIF

Media Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE) untuk kampanye Cegah


COVID 19 dan Tunda Mudik/Jangan Mudik
MEDIA
KIE
http://promkes.kemkes.go.id/pencarian_media?q=

http://promkes.kemkes.go.id/pencarian_media?q=
PENUTUP
• Masyarakat adalah pemeran utama dalam menghadapi COVID-
19, karenanya keterlibatan aktif masyarakat adalah kunci dari
semua upaya yang dilakukan
• Pemerintah Indonesia bersama masyarakat telah melakukan
langkah-langkah menghadapi COVID-19
• Peran dan kesiapan Indonesia dalam menghadapi COVID-19
dilaksanakan bersama dengan jajaran lintas sektor dengan
selalu melibatkan masyarakat
• Sistem dan upaya pelayanan kesehatan di Indonesia telah
disiapkan untuk menghadapi COVID-19
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai