Anda di halaman 1dari 14

Farmakologi Molekuler

ION KANAL Cl
Dosen Pengampu :
Dr. Apt. Dian Arsanti Palupi, M. Farm
KELOMPOK 6

1 Elsa Maulida Zulfa (202005030)

2 Elsa Safitri (202005031)

3 Elvira Dian Regita (202005032)

4 Erika Salsabila Putri (202005033)

5 Ernita Eka Ayu Firnanda (202005034)


SEJARAH KANAL ION

SEJARAH:

Keberadaan kanal ion pertama kali di pertama kali dihipotesiskan oleh Alan Hodgkin dan
Andrew Huxley (ahli biofisika Inggris) pada tahun 195 sebagai bagian dari teori mereka
mengenai impuls syaraf dan mendapatkan hadiah nobel. Keberadaan kanal ini kemudian
dikonfirmasikan oleh Erwin Neher dan Bert Sakman pada th 1970 dengan menggunakan teknik
perekaman elektrik yang disebut "patch clamp" yang juga membawanya mendapatkan hadiah
nobel 1991
DEFINISI

Definisi Kanal Ion

Kanal ion adalah suatu protein membran yang terdapat pada lapisan lipid
membran sel- tersusun dari sub unit protein- berbentuk porus, bersifat spesifik
terhadap ion tertentu (satu kanal hanya dilewati atau memiliki afinitas terhadap
satu ion tertentu)
FUNGSI

Fungsi Kanal Ion

 Transport ion
 Pengaturan potensial listrik melintas membrane sel
 Signaling sel (Kanal Ca+)
Mekanisme Kerja Kanal Ion

Kanal ion berupa pori selektif pada membrane yang memungkinkan transfer ion menurut
gradient elektrokimianya. Kanal-kanal ion menggerakkan ion-ion (atom yang bermuatan
listrik) melewati membrane sel untuk membawa beberapa fungsi seperti pemindahan nyeri,
irama denyut Jantung dan pengaturan glukosa darah. Seringkali harus distimulasi untuk
membuka. Keadaan terbuka dan tertutupnya kanal dikendalikan oleh potensial membrane
(voltage gated channel) atau oleh zat-zat transmitter (ligan gated channel)
GANGGUAN

Gangguan pada kanal ion dapat menyebabkan penyakit, misalnya

A Aritmia : terjadi gangguan pada kanal Na+, K+, Ca++ pada otot jantung

B Diabetes : pada kanal Ca++, K+

C Epilepsi : pada kanal Na+

D Cystic fibrosis : pada kanal F


Kanal Cl

Kanal klorida berperan dalam menjaga aliran osmotik, dan


hiperpolarisasi sel. Jika kanal ion klorida terbuka maka klorida
cenderung masuk kedalam sel, terjadi hiperpolarisasi sehingga
menurunkan potensial aksi sel. (Nugroho, 2012).
Kanal Cl (CLC)

• Cl dominan berada di extrasel


• Memiliki 3 fungsi utama yaitu :
a. Regulasi volume dan homeostasis ion → pembukaan kanal Cl oleh kekuatan mekanik
menyebabkan Cl keluar diikuti katoin dan air → isotonis
b. Transportasi transepitelial
c. Regulasi eksitabilitas elektrik → pembukaan kanal Cl → ion Cl masuk sel →
hiperpolarisasi
Berperan penting dalam mengontrol komposisi ion dalam sitoplasma dan volume sel
bersama dengan pompa, cotransporter, dan kanal ion.
Klasifikasi Kanal Cl

No Tipe Kanal Lokasi Fungsi


1. CLC-1 Otot Rangka Stabilitas membrane plasma
2. CLC-2 Luas Transport transepitelial, regulasi pH
dan volume sel

3. CLC-K1 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial


4. CLC-K2 Ginjal, telinga bagian dalam Transport transepitelial
5. CLC-3 Luas (otak, ginjal, hati) Asifidikasi endosom
6. CLC-4 Luas (otak, otot) Belum diketahui
7. CLC-5 Ginjal, usus, hati Asifidikasi endosom
8. CLC-6 Luas Belum diketahui
9. CLC-7 Luas Asifidikasi endosom
Target aksi agen farmakologi

 Cystic Fibrosis Transmembrane Conductance Regulator (CFTR) → banyak ditemukan

di paru paru, intestinal, pancreas, testis, serviks.

 CLC-2 → banyak ditemukan di sel-sel epitel usus dan berperan pada transport cairan

ke lumen usus.
Kanal ion Cl sebagai regulsi volume

Dalam hal pengaturan volume sel kanal ion Cl- juga berperan penting jika suasana ekstrasel menjadi
hipotonis, sel akan memberikan respon untuk menjaga isotonisitasnya. Peristiwa ini melibatkan
pembukaan secara parallel kanal K+ dan kanal Cl- yang teraktivasi oleh kekuatan mekanik berupa
pembengkakan (swelling). Pembukaan kanal Cl- menyebabkan Cl- keluar dari sel yang membengkak,
diikuti oleh kation dan air sehingga dapat dicapai kondisi isotonis dan volume tertentu. Fungsi kanal
seperti ini berperan penting terutama pada sel-sel sekretori, seperti sel pada epithelia mukosa dan pada
ginjal (Ikawati, 2014).
Kanal ion Cl sebagai regulasi eksitabilitas elektrik

Kanal Cl yang teraktivasi oleh voltase banyak dijumpai pada sel otot rangka, otot polos, dan sel saraf.
Pembukaan kanal ion Cl- mengakibatkan aliran ion Cl- masuk kedalam sel sehingga menyebabkan
hiperpolarisasi. Karena itu, inaktivasi kanal ion Cl- dapat menyebabkan hipereksitabilitas pada otot
rangka. Misalnya, adanya mutasi kanal Cl, khususnya ClC-1 dapat menyebabkan terjadinya
hiperreksitasi otot yang menjadikan otot mengalami myotonia (kekejangan otot) (Ikawati, 2014).
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai