Anda di halaman 1dari 8

Materi tgl 2-4-2015

Badan hukum (recht persoon)

• Badan hukum adalah subyek hukum ciptaan manusia pribadi


berdasarkan hukum yang diberi hak dan kewajiban seprti
manusia pribadi (Abdulkadir Muhammad, 1990:29).

• Badan hukum adalah subyek hukum yang diciptakan oleh


manusia berdasarkan hukum dan diberi hak-hak dan kewajiban-
kewajiban seperti manusia.
Teori-teori tentang badan hukum
1. Teori Fictie
Menurut teori ini, badan hukum itu semata-mata buatan negara saja.
Badan hukum itu hanyalah fiksi, yakni sesuatu yang sesungguhnya tidak
ada, tetapi orang menghidupkannya dalam bayangan sebagai subyek
hukum yang dapat melakukan perbuatan hukum seperti manusia.
Penganut teori ini adalah Von Savigny.

2. Teori Harta Kekayaan bertujuan


Menurut teori ini, hanya manusia saja yang dapat menjadi subyek
hukum. Namun ada kekayaan yang bukan merupakan kekayaan
seseorang, tetapi kekayaan itu terikat pada tujuan tertentu. Kekayaan
yang tidak ada yang mempunyainya dan terkait kepada tujuan tertentu
inilah yang diberi nama badan hukum.
Teori ini diajarkan oleh A. Brinz.
Teori-teori tentang badan hukum

3. Teori Organ
Badan hukum menurut teori ini bukan abstrak atau fiksi dan
bukan kekayaan (hak) yang tidak bersubyek, tetapi badan hukum
adalah suatu organisme yang riil, yang menjelma sungguh-
sungguh dalam pergaulan hukum, yang dapat membentuk
kemauan sendiri dengan perantara alat-alat yang ada padanya
(pengurus, anggota-anggotanya) seperi manusia biasa.
Penganut teori ini antara lain Mr. L. C. Polano.
Teori-teori tentang badan hukum
4. Teori Propriete Collective
Menurut teori ini hak dan kewajiban badan hukum pada hakekatnya adalah hak
dan kewajiban para anggota bersama-sama. Kekayaan hukum adalah kepunyaan
bersama semua anggotanya. Orang-orang yang berhimpun tersebut merupakan satu
kesatuan dan membentuk suatu pribadi yang dinamakan badan hukum. Oleh karena itu,
badan hukum adalah suatu konstruksi yuridis saja. Pendukung ajaran ini adalah Star
Busmann dan Kranenburg.

5. Teori Kenyataan Yuridis


Badan hukum merupakan suatu realita, konkrit, riil, walaupun tidak dapat diraba,
bukan khayal, tetapi kenyataan yuridis. Teori ini menekankan bahwa hendaknya dalam
mempersamakan badan hukum dengan manusia terbatas sampai bidang hukum saja.
Teori ini dikemukakan oleh Meijers.
Pembagian badan hukum

• Menurut pasal 1653 KUH Perdata, badan hukum dapat dibagi atas 3
macam, yaitu:

a. Badan hukum yang diadakan oleh Pemerintah/kekuasaan umum.


Contoh: Bank-Bank yang didirikan oleh negara.

b. Badan hukum yang diakui oleh Pemerintah/kekuasaan umum. Contoh:


Perseroan terbatas, Koperasi.

c. Badan hukum yang diperbolehkan atau untuk suatu tujuan tertentu


yang bersifat ideal. Contoh: yayasan pendidikan, yayasan sosial,
keagamaan.
Pembagian badan hukum
• Dilihat dari wewenang hukum yang diberikan kepada badan
hukum, maka badan hukum dapat pula dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:

a. Badan hukum publik, yaitu badan hukum yang dibentuk oleh


pemerintha. Contoh: Negara RI, lembaga-lembaga negara.

b. Badan hukum privat, yaitu badan hukum yang dibentuk oleh


perseorangan atau swasta. Contoh: Perseroan terbatas,
koperasi, yayasan.
Referensi
• Komariah, M.Si, SH, Hukum Perdata,UPT Penerbitan
Universitas Muhammadiyah Malang, 2010.

• Diktat Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas


Muhammadiyah Yogyakarta.

• http://
www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f537a3a96a05/apa-arti
-subyek-hukum-dan-subsider

• http://mayangparvitaputri31207471.wordpress.com/
2009/11/01/subyek-hukum-dalam-k-u-h-perdata/

Anda mungkin juga menyukai