NIM : A.131.19.0183 Makul : Hukum Korporasi Kelas A Sore Semester 6
Perintah: Meringkas Materi Tentang Badan Hukum Sebagai Subjek Hukum dan Berikan Contoh Bentuk Badan Hukum.
A. Pengertian Subjek Hukum
Prof. Subekti mengatakan bahwa subjek hukum adalah pembawa hak atau subjek hukum di dalam hukum yaitu “orang’. Subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari hukum. Dengan perkataan lain, yang dapat menjadi subjek hukum adalah sebagai sebagai penyandang hak dan kewajiban, baik sebagai subjek hukum atau sebagai orang.
B. Macam Subjek Hukum
1. Orang - Subekti dalam bukunya yang berjudul Pokok-Pokok Hukum Perdata (hal. 19-21) mengatakan bahwa dalam hukum, orang (persoon) berarti pembawa hak atau subjek di dalam hukum. - Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro, S.H. dalam bukunya Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia (hal. 59) mengatakan bahwa dalam pandangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (“KUHP”), yang dapat menjadi subjek tindak pidana adalah seorang manusia sebagai oknum. 2. Badan Hukum. - Subekti (Ibid, hal 21) mengatakan bahwa di samping orang, badan- badan atau perkumpulan-perkumpulan juga memiliki hak dan melakukan perbuatan hukum seperti seorang manusia.
C. Badan Hukum Sebagai Subjek Hukum
KUHPerdata tidak mengatur secara umum, hanya dalam Bab 9 Buku III diberikan kemungkinan adanya Badan Hukum. Adanya Badan Hukum sebagai subjek hukum timbul karena kebutuhan pergaulan hidup yang membutuhkan subjek hukum lain selain manusia. manusia yang mempunyai kepentingan yang sama akan berkumpul membentuk organisasi/ perkumpulan.Yang akan bertindak untuk organisasi ini adalah pengurusnya. Pengurus ini akan bertindak atas namanya sendiri. Apabila pegurus diganti akan menimbulkan masalah, maka memerlukan status sebagai subjek hukum.UU memberikan kemungkinan untuk menjadi b/h yang mempunyai hak dan kewajiban yang terpisah dari hak dan kewajiban anggota. Di samping itu, Badan Hukum dapat melakukan perbuatan hukum.
D. Teori Badan Hukum
1. Teori Fiksi dari Von Savigny Dasar untuk menjadi subjek hukum adalah “kemampuan untuk mempunyai kehendak”. Menurut sifatnya hanya manusia, namun dalam pergaulan hidup kita harus mengakui adanya subjek hukum lain yang dianggap mempunyai kemampuan untuk mempunyai kehendak. Hal ini disebut Fiksi. 2. Teori Organ dari Otto von Gierke Dasar pemikirannya adalah materi. Harus dapat ditangkap oleh panca- indera. Menurut teori ini, badan hukum adalah organism riil. Pengurus badan hukum disamakan dengan otak, kaki, tangan manusia. Dengan demikian, badan hukum bertindak oleh manusia. 3. Teori Kenyataan Yuridis dari Meyers Persamaan badan hukum dengan manusia hanya untuk lapangan hukum.
E. Contoh Bentuk Badan Hukum
Berdasarkan Pasal 1653 KUH Perdata, badan hukum didefinisikan sebagai semua perkumpulan yang sah adalah seperti halnya dengan orang- orang preman, berkuasa melakukan tindakan-tindakan perdata, dengan tidak mengurangi peraturan-peraturan umum, dalam mana kekuasaan itu telah diubah, dibatasi atau ditundukkan pada acara-acara tertentu. Sebelumnya dalam Pasal 1653 KUH Perdata diatur berkaitan dengan perkumpulan adalah selainnya perseroan yang sejati oleh undang-undang diakui pula perhimpunan orang sebagai perkumpulan, baik yang diadakan atau diakui sebagai demikian oleh kekuasaan umum, maupun yang diterima sebagai diperbolehkan, atau telah didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-undang atau kesusilaan. Dengan demikian berdasarkan Pasal 1653 Bab Kesembilan dari Buku Ketiga KUH Perdata, ada 3 macam perkumpulan yaitu: 1. Badan hukum yang diadakan oleh Pemerintah, misalnya : Daerah propinsi, Kabupaten/Kota, bank yang didirikan oleh Negara dan sebagainya. 2. Badan hukum yang diakui oleh Pemerintah, misalnya perkumpulan- perkumpulan, organisasi dan sebagainya, misalnya: perkumpulan- perkumpulan, gereja dan organisasi agama, dan sebagainya. 3. Badan hukum yang didirikan untuk suatu maksud tertentu yang tidak bertentangan dengan undang-undang dan kesusilaan, misalnya P.T., yayasan, koperasi dan sebagainya.