Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

OLEH
NAMA : ALFINDO MAINASSY
NPM : 12162201170031
JURUSAN : EKONOMI-AKUNTANSI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


2021

Pengertian Hukum menurut para ahli


Aristoteles
Aristoteles adalah seorang filsuf terkenal asal Yunani, ia mendefinisikan hukum menjadi
dua yaitu tertentu dan hukum universal.
Dilansir dari Law Explorer, hukum tertentu adalah aturan yang menetapkan atau
melarang berbagai jenis tindakan. Sedangkan hukum universal adalah hukum alam yang
memiliki keteraturan dan pengarahan internalnya sendiri.
Ernst Utrecht
Ernst Utrecht adalah seorang pakar hukum asal Indonesia, mengutip dari buku Dasar-
Dasar Ilmu Hukum (2000) karya Prof. Chainur Arrasjid menyatakan bahwa hukum
menurut Ernest Utrecht adalah:
“Hukum adalah himpunan petunjuj hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat menimbulkan
tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat itu”
Immanuel Kant
“Hukum adalah keseluruhan syarat berkehendak bebas dari orang untuk dapat
menyesuaikan dengan kehendak bebas dari orang lain, dan mengikuti peraturan
tentang kemerdekaan”
Dilansir dari Stanford Encyclopedia of Philosophy, Kant berpandangan manusia tergerak
untuk bertindak di bawah hukum yang merupakan standar otoritatif dan mengikat
secara perasaan yang mirip dengan kekaguman dan ketakutan.
Mochtar Kusumaatmadja
Mochtar Kusumaatmaja beranggapan bahwa hukum adalah kaidah dan asas-asas yang
mengatur hubungan bermasyarakat dan dibuat berdasarkan pada keadilan.
Mochtar Kusumaatmadja memandang hukum sebagai alat untuk memelihara,
melindungi, dan mengankan ketertiban dalam masyarakat.
Selain mengemukakan konsep hukum, Mochtar Kusumaatmadja memandang hukum
untuk membantu segala macam proses perubahan dalam masyarakat sehingga
dipandang sangat relevan.

EM Meyers
Menurut EM Meyers dalam bukunya yang berjudul De Algemene Begrippen van het
Burgerlijk Recht mengemukan bahwa hukum adalah kumpulan aturan tingkah laku
manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Aturan-aturan tersebut dibuat dengan pertimbangan kesusilaan dan juga bertujuan
menjadi pedoman bagi penguasa negara.
Thomas Hobbes
Dilansir dari PathLegal India, Thomas Hobbes adalah seorang filsuf asal Inggris, dia
beranggaan bahwa:
“Hukum adalah perekat formal yang menyatukan masyarakat yang pada dasarnya tidak
teroganisir”
Sehingga hukum dipandang sebagai suatu aturan yang mengusai suatu masyarakat baik
secara memaksa ataupun memerintah dan dibuat oleh pihak-pihak yang berkuasa.
JCT Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto
“Hukum adalah pertauran-peraturan bersifat memaksa yang dibuat oleh badan-badan
resmi yang berwajib, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat, pelanggaran terhadap perturan tesebut akan berakibat diambilnya tindakan
berbebntuk hukuman”
Hans Kelsen
Hans Kelsen adalah seorang filsuf Eropa yang menggagas pengertian hukum sebagai
teori hukum murni. Kelsen berpendapat bahwa hukum adalah norma-norma yang yang
berisi kondisi dan konsekuensi dalam suatu tindakan. Konsekuensi pelanggaran hukum
tersebut dapat berupa ancaman sanksi dari penguasa.
Van Apeldoorn
Menurut Van Apeldoorn hukum adalah peraturan yang menghubungkan manusia
dalam kehidupan bermasyarakat. Hukum bertujuan untuk mengatur tingkah laku serta
pergaulan manusia dan bertujuan untuk mencapai perdamaian.
John Austin
“Hukum adalah aturan yang ditetapkan sebagai pedoman makhluk berakal oleh makhluk
berakal yang memiliki kekuasaan atas dirinya”.

Roger BM Cotterell dalam buku berjudul The Politics of Jurisprudence: A Critical


Introduction to Legal Philosophy (1989) menyebutkan bahwa konsep hukum Austin
menjelaskan adanya kedudukan di dalamnya.
Bahwa manusia yang lebih superior di bidang politik akan menentukan hukum bagi yang
lebih inferior.
Subjek Hukum Adalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh,
danmenggunakan hak serta kewajiban dalam lalu lintas hukum.Subjek hukum terdiri
atas dua :
a.Manusia (natuurlijke person)
Pasal 1 KUH perdata menyatakan bahwa menikmati hak kewarganegaraan
tidakbergantung pada hak-hak kenegaraan.Pasal 2 KUH Perdata bahwa anak yang ada
dalam kandungan seorang perempuan,dianggap telah dilahirkan bila kepentingan si
anak menghendakinya dan apabila si anakitu mati sewaktu dilahirkan dianggap ia tidak
pernah ada.Sebagai Negara hukum, Negara Indonesia mengakui setiap orang sebagai
manusiaterhadap undang-undang, artinya bahwa setiap
orang diakui sebagai subjek hukum olehundang-undang.Pasal 27 UUD 1945
menetapkan setiap warga Negara mempunyai kedudukan yang samadi dalam hukum
serta pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itudengan tidak
ada kecualinya Oleh karena itu dalam hukum dapat dibedakan dari segi perbuatan
hukum :
Cakap melakukan perbuatan hukum. Orang dewasa menurut hukum (telah berusia 21
tahun) dan berakal sehat Tidak cakap melakukan perbuatan hukum. Berdasarkan pasal
1330 KUH perdata tentang orang yang tidak cakap untuk membuat perjanjian :
orang-orang yang belum dewasa orang yang ditaruh dibawah pengampunan, yang
terjadi karena gangguan jiwa, pemabukdan pemboros wanita yang dalam
perkawinan/berstatus sebagai istri.
b. Badan Hukum (rechts Persoon)Adalah subjek hukum yang dapat bertindak hukum
seperti manusia dan sebagaipembawa hak dan tidak berjiwa dapat melakukan sebagai
hak manusia.Suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum
dengan cara :
a. Didirikan dengan AKTA notaries
b. Didaftarkan di kantor panitera pengadilan negeri setempat
c. Dimintakan pengesahan anggaran dasar kepada Mentri Kehakiman dan HAM
d. Diumumkan dalam berita Negara.
Badan hukum (rechts persoon) dibedakan dalam dua bentuk :
Badan hukum public (public rechts persoon)Adalah badan hukum yang didirakan
berdasarkan hukum public, yangmenyangkut kepentingan public, orang banyak dan
Negara umumnya.Contoh : eksekutif, pemerintahan.
Badan hukum privat (privat rechts persoon)Adalah badan hukum yang didirikan
berdasarkan hukum sipil atau perdata yangmenyangkut kepentingan pribadi orang di
dalam badan hukum itu.Contoh : PT, Koperasi, yayasan, dan badan amal.

Objek Hukum Menurut system KUH perdata benda dpat dibedakan sebagai berikut :
Barang yang wujud (lichamelijk) dan barang yang tidak berwujud (onlichamelijk)Ada
Barang yang bergerak dan barang yang tidak bergerak (yang paling penting)Benda tidak
bergerak Dapat dibedakan menjadi :
a.Benda tidak bergerak karena sifatnya, misalnya pohon, arca, dan patung.
b. Benda tidak bergerak karena tujuannya, yaitu alat-alat yang dipakai dalam pabrik.
c. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang, berwujud atas benda-benda
yang tidak tidak bergerak. Misak hipotik.Benda bergerak dapat dibedakan menjadi :
1. Benda bergerak karena sifatnya, yaitu benda yang dapat dipindahkan.
2. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, yaitu hak atas benda bergerak
misalnya saham PT.
3.Barang yang dapat dipakai habis dan barang-barang yang dipakai tidak habis
4.Barang-barang yang sudah ada dan yang masih aka nada.
5.Barang-barang uang dalam perdagangan dan yang diluar perdagangan
6.Barang-barang yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi.

Perbedaan antara benda bergerak dan tidak bergerak berhubungan 4 hal yaitu:
a.Bezit (pemilikan), berlaku asa yang tercantum dalam Pasal 1977
KUHPerdatasedangkan benda tidak bergerak .
b.Levering (penyerahan), dapat dilakukan penyerahan secara nyata.
c.Verjaring (kadarluarwarsa), ada kadarluawarsanya sedang tidak bergerak tidak.
d.Bezwaring (pembebanan), dilakukan dengan pand (gadai), sedangkan tidakbergerak
tidak.Secara garis besar benda terbagi dalam dua :
Benda yang bersifat kebendaan, yaitu benda yang sifatnya dapat dilihat, diraba dan
dirasakan Benda yang bersifat tidak kebendaan yaitu suatu benda yang hanya dirasakan
oleh pancaindra saja.
Hak kebendaan adalah hak mutlak sedangkan lawannya adalah hak yangnisbi/hak
relative yang kedua merupakan bagian dalam hak perdata.
Hak Mutlak
Hak kepribadian, misalnya hak atas namanya, hidup, kemerdekaan
Hak yang terletak dalam hukum keluarga yaitu hak yang timbul karenaadanya hubungan
suami istri ,Hak mutlak atas suatu benda inilah disebut hak kebendaan.
Hak Nisbi Yaitu semua hak yang timbul karena adanya hubunganperutangan,
sedangkan perutangan timbul dari perjanjian,undang-undang.lHak kebendaan didalam
KUHP dibedakan menjadi dua :
Hak kebendaan yang sifatnya memberikan kenikmatan atas suatu benda.2. Hak
kebendaan yang sifatnya memberikan jaminan atas pelunasan hutang.
Cara memperoleh hak milik suatu benda :
a.Pelekatan
b.Kadarluwarsa
c. Pewarisan
d.bPenyerahan (levering) berdasarkan suatu tittlepemindahan hak yang berasal dari
seseorang yang berhakmemindahkan hak milik.
Macaam-macm levering :
a.)Levering atas benda bergerak, diatu dalam pasal 612 BW
b.)Levering atas benda tak bergerak
c.)Levering atas benda tak berwujud, diatur dalam pasal 613BW

Anda mungkin juga menyukai