Anda di halaman 1dari 21

Pengertian Hukum Menurut Para

Ahli
Memahami pengertian hukum merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari oleh para mahasiswa hukum. Meskipun penting, cukup sulit untuk
menjelaskan pengertian hukum karena hukum memiliki sifat yang tidak konstan
atau tidak tetap. Hukum diturunkan dari norma-norma yang berkembang di
masyarakat yang bersifat dinamis. Masyarakat senantiasa mengalami
perkembangan dan kepentingan antara kelompok masyarakat yang satu belum
tentu sama dengan kelompok masyarakat lainnya, sehingga suatu aturan hukum
yang berlaku di sebuah kelompok masyarakat belum tentu sesuai dengan
kelompok masyarakat lainnya.

Setiap ahli hukum memiliki pendapatnya masing-masing mengenai pengertian


hukum. Pengertian hukum yang dikemukakan oleh seorang ahli hukum belum
tentu sesuai dengan pandangan ahli hukum yang lain, sehingga sangat sulit
untuk memberikan definisi yang pasti mengenai apakah yang dimaksud dengan
hukum.

Daftar Isi  Sembunyikan 
1. Abdulkadir Muhammad

2. Abdul Manan

3. Abdul Wahab Khalaf

4. Achmad Ali

5. A.L GoodHart

6. Allen

7. Aristoteles

8. Bambang Sunggono

9. Bellfoid

10. Bohannan

11. Borst
12. E.M. Meyers

13. E. Utrecht

14. Hans Kelsen

15. H.M.N. Poerwosutjipto

16. Hugo de Groot alias Grotius

17. Immanuel Kant

18. J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto

19. John Austin

20. Karl Max

21. Lemaire

22. Leon Duguit

23. Lily Rasjidi

24. M.H. Tirtaamidjaja

25. Mochtar Kusumaatmadja

26. Montesquieu

27. Philip S. James

28. Plato

29. Ridwan Halim

30. Robert Saidman

31. R. Soeroso

32. Saitnt Simon

33. Salmond

34. Samuel von Pufendorf

35. Satjipto Rahardjo

36. Schapera

37. S.M. Amin
38. Soejono Dirdjosisworo

39. Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka

40. Soerso

41. Soedjono Dirdjosisworo

42. Soerojo Soekamto

43. Soerojo Wignjodipoero

44. Soetandyo Wigjosoebroto

45. Stammler

46. Stampe

47. Suardi Tasrif

48. Sudikno Mertokusumo

49. Sunaryati Hatono

50. T. Arnold

51. Thomas Aquinas

52. Thomas Hobbes

53. Tullius Cicerco

54. van Apeldoorn

55. Van Kan

56. van Vollenhoven

57. Vinogradoff

58. Wasis Spurn

59. Wirjono Prodjodikoro

60. Wiryono Kusumo

61. W. Levensbergen
Pengertian Hukum Menurut Para Ahli
Berikut ini beberapa pengertian hukum menurut para ahli, baik dari Indonesia
maupun dari luar negeri yang dapat kita jadikan landasan dalam mempelajari
ilmu hukum:

Abdulkadir Muhammad
Menurut Abdulkadir Muhammad hukum adalah semua peraturan baik itu tertulis
atau tidak tertulis dan mempunyai sanksi tegas terhadap para pelanggar hukum.

Abdul Manan
Abdul Manan berpendapat bahwa hukum adalah suatu rangkaian peraturan yang
menguasai tingkah laku atau perbuatan tertentu dari manusia dalam hidup
bermasyarakat. Hukum itu sendiri mempunyai ciri yang tetap yakni hukum
merupakan suatu organ peraturan-peraturan abstrak, hukum untuk mengatur
kepentingan-kepentingan manusia, siapa saja yang melanggar hukum akan
dikenakan sanksi sesuai dengan apa yang telah ditentukan.

Abdul Wahab Khalaf


Abdul Wahab Khalaf memandang hukum sebagai tuntutan Allah yang berkaitan
dengan perbuatan orang yang sudah dewasa menyangkut perintah, larangan,
dan boleh tidaknya untuk melaksanakan atau meninggalkan sesuatu.

Achmad Ali
Hukum menurut Achmad Ali adalah seperangkat asas-asas hukum, aturan-aturan
hukum, norma-norma hukum yang mengatur dan menetapkan perbuatan yang
dilarang dan yang benar, diakui oleh negara tetapi belum tentu dibuat oleh
negara, yang berlaku tetapi belum tentu dalam realitasnya berlaku karena ada
faktor internal (psikologis) dan faktor eksternal (politik, budaya, sosial, ekonomi)
yang apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi.
A.L GoodHart
Arthur Lehman Goodhart, seorang ahli hukum dan pengacara Amerika Serikat
memberikan definisi Hukum adalah semua peraturan yang digunakan oleh
pengadilan.

Allen
Pengertian hukum menurut Allen adalah suatu usaha untuk menegakkan
keadilan dalam pihak yang harus dibedakan.

Aristoteles
Aristoteles seorang filsuf Yunani dalam bukunya yang berjudul Rhetorica
memberikan pengertian hukum sebagai berikut:

“Particular law is that which each community lays down and applies to its own
members. Universal law is the law of nature.“

Pengertian hukum menurut Aristoteles tersebut dapat diterjemahkan menjadi


hukum tertentu adalah sebuah hukum yang setiap komunitas meletakkannya
sebagai dasar dan mengaplikasikannya kepada anggotanya sendiri. Hukum
universal adalah hukum alam.

Bambang Sunggono
Menurut Bambang Sunggono Hukum adalah subordinasi atau merupakan
produk untuk kepentingan-kepentingan politik.

Bellfoid
Definisi hukum menurut Bellfoid adalah aturan yang berlaku di suatu masyarakat
yang mengatur tata tertib masyarakat itu atas dasar kekuasaan yang ada pada
masyarakat.
Bohannan
Hukum menurut Bohannan dapat diartikan sebagai himpunan kewajiban-
kewajiban yang telah dilembagakan kembali dalam pranata hukum.

Borst
Borst berendapat bahwa hukum adalah semua peraturan bagi perbuatan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, dimana saat pelaksanaan bisa
dipaksakan dengan tujuan untuk mendapat keadilan.

E.M. Meyers
E.M. Meyers, pengarang buku De Algemene Begrien van het Burgerlijk
Recht menjelaskan bahwa Hukum adalah semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditunjukkan kepada tingkah laku manusia dalam
masyarakat yang menjadi pedoman bagi enguasa-penguasa negara dalam
melakukan tugasnya.

E. Utrecht
Pengertian hukum menurut Utrecht adalah himpunan petunjuk hidup (perintah
atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang
seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
menimbulkan tindakan dari pihak pemerintah dari masyarakat itu.
Hans Kelsen
Hans Kelsen merupakan pelopor Aliran Hukum Murni yang berpendapat bahwa
hukum adalah ketentuan sosial yang mengelola perilaku mutual antar manusia
yaitu ketentuan mengenai serangkaian peraturan yang mengelola perilaku
tertentu manusia (norma). Hukum ialah ketentuan.

H.M.N. Poerwosutjipto
Pengertian hukum menurut Poerwosutjipto adalah keseluruhan norma, yang oleh
penguasa negara atau penguasa masyarakat yang berwenang menetapkan
hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi
sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan
suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.
Hugo de Groot alias Grotius
Huge de Groot dalam bukunya De Jure Belli ac Pacis menguraikan pengertian
hukum:

Law is a rule of moral action obliging to that which is right.

Pengertian hukum menurut Hugo de Groot dapat diterjemahkan sebagai berikut:


hukum adalah sebuah aturan tindakan moral yang akan membawa kepada apa
yang benar. Sebagai penganut Aliran Hukum Alam, pemikiran Grotius
dilandaskan pada pemikiran bahwa hukum bersumber dari rasio manusia.
Manusia berbeda dari makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena manusia memiliki
kemampuan akal, sehingga seluruh kehidupan manusia harus berdasarkan
kemampuan akalnya tersebut.

Immanuel Kant
Seperti halnya Hugo de Groot, Immanuel Kant juga menganut Aliran Hukum
Alam. Pengertian hukum menurut Immanuel Kant adalah keseluruhan syarat
berkehendak bebas dari orang untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehendak
bebas dari orang lain, dengan mengikuti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto
Pengertian menurut JCT Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto dalam buku
yang berjudul Pelajaran Hukum Indonesia adalah sebagai berikut:

Hukum itu ialah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan


tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-
badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan
tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

John Austin
John Austin adalah penggagas Aliran Hukum Positif yang memberikan definisi
hukum sebagai berikut: Hukum adalah peraturan yang diadakan untuk
memberikan bimbingan kepada makhluk yang berakal oleh makhluk yang
berakal yang berkuasa atasnya.
Austin berpendapat bahwa hukum merupakan perintah yang berjalan dari atasan
(superior) kepada bawahan (inferior). Pihak superior memiliki kekuasaan untuk
memaksa inferior untuk mematuhi perintahnya. Pihak superior bahkan mampu
memberlakukan hukum dengan cara menakut-nakuti dan mengarahkan tingkah
laku orang lain untuk mentaati keinginannya.

Karl Max
Karl Max menjelaskan bahwa Hukum adalah cerminan dari hubungan hukum
ekonomis suatu masyarakat di dalam suatu tahap perkembangan tertentu.

Lemaire
Lemaire melalui karangannya yang berjudul Het Recht in Indonesia menyatakan
bahwa hukum yang banyak seginya dan meliputi segala macam hal itu
menyebabkan tak mungkin orang membuat suatu definisi apa hukum itu
sebenarnya.

Leon Duguit
Pengertian hukum menurut Leon Duguit adalah aturan tingkah laku para
anggota masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu
diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama
dan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan
pelanggaran itu.
Lily Rasjidi
Lily Rasjidi berpendapat bahwa hukum bukan hanya sekedar norma tetapi juga
institusi.

M.H. Tirtaamidjaja
Menurut M.H. Tirtaamidjaja hukum ialah semua aturan (norma) yang harus
diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan
ancaman mesti mengganti kerugian – jika melanggar aturan-aturan itu – akan
membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan
kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.
Mochtar Kusumaatmadja
Pengertian hukum yang memadai tidak hanya memandang hukum itu sebagai
suatu perangkat kaidah dan asas-asas yang mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat, tapi harus pula mencakup lembaga dan proses yang diperlukan
untuk mewujudkan hukum itu dalam kenyataan. Pendapat Mochtar
Kusumaatmadja tersebut dianggap yang aling relevan dalam menginterretasikan
hukum di masa kini.

Montesquieu
Montesquieu adalah seorang ahli politik berkebangsaan Prancis yang terkenal
dengan ajarannya Trias Politika. Pengertian hukum menurut Motesquieu adalah
gejala sosial dan perbedaan hukum dikarenakan oleh perbedaan alam, politik,
etnis, sejarah, dan faktor lain dari tatanan masyarakat. Untuk itu hukum suatu
negara harus dibandingkan dengan hukum negara lain.

Philip S. James
Law is body of rule for the guidance of human conduct which are imposed upon,
and enforced among the members of a given state.

Pendapat James tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut: hukum adalah


tubuh bagi aturan agar menjadi petunjuk bagi kelakuan manusia yang mana
dipaksakan padanya dan dipaksakan terhadap ahli dari sebuah negara.

Plato
Plato merupakan seorang filsuf Yunani yang sekaligus menjadi guru dari
Aristoteles. Pengertian hukum menurut Plato adalah segala peraturan yang
tersusun dengan baik dan teratur yang mempunyai sifat mengikat hakim dan
masyarakat.
Ridwan Halim
Hukum menurut Ridwan Halim adalah semua peraturan tertulis maupun tidak
tertulis yang intinya peraturan itu berlaku dan diakui sebagai peraturan yang
harus ditaati dan dipatuhi dalam kehidupan di masyarakat.

Robert Saidman
Robert Saidman berpendapat bahwa hukum tidak dapat di transfer begitu saja
dari dari suatu masyarakat ke masyarakat lain yang memiliki kultur, karena belum
tentu hukum dari suatu negara maju cocok diterapkan dinegara lain

R. Soeroso
R. Soeroso memandang hukum sebagai kumpulan peraturan yang diciptakan
oleh pihak berwenang untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat dan
memiliki ciri memerintah, melarang, atau memaksa dengan memberikan sanksi
hukum bagi pelanggarnya.

Saitnt Simon
Menurut Saitnt SImon hukum adalah pertentangan antara masyarakat dan
ekonomi dan blok besar dari kelompok-kelompok lokal dan ekonomi merupakan
pusatnya

Salmond
Saldmond berendapat bahwa Hukum adalah kumpulan asas-asas yang diakui
dan ditetapkan oleh negara didalam peradilan

Samuel von Pufendorf


Samuel von Pufendorf merupakan ahli hukum Jerman yang menerangkan bahwa
hukum merupakan kodrat yang didasarkan atas kualitas kodrat manusia
Satjipto Rahardjo
Pengertian hukum menurut Satjito Rahardjo adalah karya manusia berupa
norma-norma berisikan petunjuk-petunjuk tingkah laku. Hukum merupakan
pencerminan dari kehendak manusia tentang bagaimana seharusnya masyarakat
dibina dan ke mana harus diarahkan. Oleh karena itu, pertama-tama hukum
mengandung rekaman dari ide-ide yang dipilih oleh masyarakat tempat hukum
diciptakan. Ide-ide tersebut berupa ide mengenai keadilan.

Schapera
Schapera menyatakan bahwa hukum adalah setiap aturan tingkah laku yang
mungkin diselenggarakan oleh pengadilan.

S.M. Amin
S.M. Amin menjelaskan bahwa kumpulan-kumpulan peraturan-aturan yang terdiri
dari norma dan sanksi-sanksi itu disebut hukum dan tujuan hukum itu adalah
mengadakan ketatatertiban dalam pergaulan manusia, sehingga kemanan dan
ketertiban terpelihara.

Soejono Dirdjosisworo
Soejono Dirdjosisworo mengatakan berbagai arti hukum, meliputi hukum dalam
arti:

 ketentuan penguasa (keputusan hakim, undang-undang, dan sebagainya)


 petugas-petugas nya (penegak hukum)
 sikap tindak
 sistem kaidah
 jalinan nilai (tujuan hukum)
 tata hukum
 ilmu hukum
 disiplin hukum
Soerjono Soekanto dan Purnadi Purbacaraka
Dalam buku yang berjudul Sendi-Sendi Ilmu Hukum dan Tata Hukum, Soerjono
Soekanto dan Purnadi Purbacaraka memberikan sembilan arti hukum yang
diberikan oleh masyarakat, yaitu:

1. Hukum sebagai ilmu pengetahuan, yaitu pengetahuan yang tersusun


secara sistematis atas dasar kekuatan pemikiran.
2. Hukum sebagai suatu disiplin, merupakan suatu sistem ajaran tentang
kenyataan atau gejala-gejala yang dihadapi.
3. Hukum sebagai kaidah, adalah edoman atau patokan sikap tindak atau
perilaku yang pantas atau diharakan.
4. Hukum sebagai tata hukum, berarti struktur dan proses perangkat kaidah-
kaidah hukum yang berlaku pada suatu waktu dan tempat tertentu serta
berbentuk tertulis.
5. Hukum sebagai petugas (law enforcement officer), yakni pribadi-pribadi
yang merupakan kalangan yang berhubungan erat dengan penegakan
hukum.
6. Hukum sebagai keputusan penguasa, yaitu proses hubungan timbal balik
antara unsur-unsur pokok dari sistem kenegaraan.
7. Hukum sebagai proses pemerintahan, berarti proses hubungan timbal balik
antara unsur-unsur pokok dari sistem kenegaraan.
8. Hukum sebagai sikap tindak ajek atau peri kelakuan yang ajeg/teratur,
yakni perilaku yang diulang-ulang dengan cara yang sama yang bertujuan
untuk mencapai kedamaian.
9. Hukum sebagai nilai-nilai, dapat diartikan sebagai jalinan dari konsepsi-
konsepsi abstrak dalam diri manusia tentang apa yang dianggap baik dan
apa yang dianggap buruk. Apa yang dianggap baik harus ditaati,
sedangkan apa yang dianggap buruk harus dihindari.
Soerso
Hukum menurut Soerso adalah himpunan peraturan yang diciptakan oleh pihak
berwenang dengan tujuan untuk mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat,
yang mempunyai ciri perintah dan larangan bersifat memaksa dengan
memberikan sanksi bagi pelanggar hukum.
Soedjono Dirdjosisworo
Soedjono Dirdjosisworo berendaat bahwa hukum adalah gejala sosial, ia baru
berkembang di dalam kehidupan manusia bersama. Ia tampil dalam
menyerasikan pertemuan antara kebutuhan dan kepentingan warga masyarakat,
baik yang sesuai maupun yang saling bertentangan. Hal ini selalu berlangsung
karena manusia senantiasa hidup bersama dalam suasana saling ketergantungan.

Soerojo Soekamto
Soerojo Soekamto menyatakan bahwa hukum adalah ilmu pengetahuan, sistem
ajaran tentang kenyataan, kaidah/norma, tat hukum, keputusan pejabat, petugas,
proses pemerintah, ajeg dan hukum dalam arti jalinan nilai-nilai.

Soerojo Wignjodipoero
Dalam buku Pengantar Ilmu Hukum, Soerojo Wignjodipoero mengemukakan
pengertian hukum sebagai berikut:

Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan hidup yang bersifat memaksa,


berisikan suatu perintah, larangan atau perizinan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam
kehidupan masyarakat.

Soetandyo Wigjosoebroto
Soetandyo Wigjosoebroto menyatakan bahwa tidak ada konsep tunggal tentang
apa itu hukum. Karena sebenarnya hukum terdiri dari 3 konsep, yaitu:

 Hukum sebagai asas moralitas


 Hukum sebagai kaidah positif yang berlaku pada waktu dan tempat
tertentu
 Hukum sebagai institusi yang riil dan fungsional dalam hidup
bermasyarakat
Stammler
Stammler mengemukakan pendapat bahwa hukum adalah suatu struktur tertentu
yang memberi bentuk pada tujuan-tujuan manusia yang menggerakkan manusia
untuk bertindak

Stampe
Stampe menyatakan bahwa hukum adalah hukum dalam tatanan responsif
memandang dirinya sebagai bagian yang tak terpisahikan dengan dunia sosial
yang mengitarinya

Suardi Tasrif
Hukum menurut Suardi Tasrif adalah keseluruhan peraturan-peraturan hidup
yang bersifat memaksa dan dibuat oleh yang berwenang berisikan suatu
perintah/laranngan/izin untuk membuat sesuatu serta dengan maksud untuk
mengatur tata tertib kehidupan masyarakat.

Sudikno Mertokusumo
Hukum oleh Sudikno Mertokusumo diartikan sebagai kaidah hukum yang
merupakan ketentuan atau pedoman tentang apa yang seyogjanya atau
seharusnya dilakukan. Pada hakikatnya kaidah hukum merupakan perumusan
pendapat atau pandangan tentang bagaimana seharusnya atau seyogjanya
seseorang bertingkah laku. Sebagai pedoman kaidah hukum bersifat umum dan
pasif.

Sunaryati Hatono
Sunaryati Hatono berpandangan bahwa hukum adalah tidak menyangkut
kehidupan pribadi seseorang dalam masyarakat, tetapi menyangkut dan
mengatur berbagai aktivitas manusia dalam hubungannya dengan manusia lain.
T. Arnold
Hukum menurut T. Arnold merupakan suatu yang tidak dapat didefinisikan, tetapi
ia menyadari bagaimanapun kalangan hukum tidak akan pernah menghentikan
perjuangan mereka untuk mendifinisikan hukum

Thomas Aquinas
Thomas Aquinas merupakan salah satu tokoh penggagas Aliran Hukum Alam.
Pendapatnya sangat erat dengan bidang Teologia. Berkaitan dengan pengertian
hukum, Aquinas memberikan uraian sebagai berikut: hukum adalah perintah
yang berasal dari masyarakat dan apabila terjadi pelanggar hukum, pelanggar
akan diberikan sanksi oleh tetua masyarakat bersama dengan semua anggota
masyarakatnya.

Thomas Hobbes
Thomas Hobbes terkenal dengan bukunya yang berjudul Leviathan. Pengertian
hukum menurut Hobbes adalah sebagai berikut:

Where as law, properly is the word of him, that by right had command over
others. (Pada dasarnya hukum adalah sebuah kata seseorang, dengan haknya
telah memerintah pada yang lain). Pengertian hukum menurut Hobbes dapat
diartikan sebagai perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan untuk
memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.

Tullius Cicerco
Tullius Cicerco menyatakan bahwa hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan
oleh alam kepada diri setiap manusia untuk memutuskan segala sesuatu yang
boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
van Apeldoorn
Pengertian hukum menurut van Apeldoorn dalam bukunya Inleiding tot de
Studie van het Nederlandse Recht mengemukakan bahwa hukum itu banyak
seginya dan demikian luasnya, sehingga tidak mungkin untuk menyatakannya
dalam sebuah rumusan yang memuaskan.

Van Kan
Menurut Van Kan hukum merupakan keseluruhan peraturan hidup yang sifatnya
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat suatu
negara.
van Vollenhoven
van Vollenhoven melalui bukunya yang berjudul Het Adatrecht van
Nederlandsche Indie memberikan pengertian hukum:

Recht is een verschijnsel in rusteloze wisselwerking van stuw en tegenstuw.


Pengertian hukum menurut Vollenhoven dapat diartikan sebagai berikut: hukum
adalah fenomena yang berinteraksi antara pro dan kontra.

Vinogradoff
Vinogradoff mengartikan hukum sebagai seperangkat aturan yang diadakan dan
dilaksanakan oleh suatu masyarakat dengan menghormati kebijakan dan
pelaksanaan kekuasaan atas setiap manusia dan barang

Wasis Spurn
Wasis Spurn berpendapat bahwa hukum adalah perangkat peraturan yang
bentuknya tertulis atau tidak tertulis, dibuat oleh penguasa yang berwenang,
mempunyai sifat memaksa, mengatur dan mengandung sanksi bagi
pelanggarnya, ditujukan pada tingkah laku manusia agar kehidupan individu dan
masyarakat terjamin keamanan dan ketertibannya

Wirjono Prodjodikoro
Menurut Wirjono Prodjodikoro hukum adalah rangkaian peraturan-peraturan
mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota suatu masyarakat.

Wiryono Kusumo
Penertian hukum menurut Wiryono Kusumo adalah semua peraturan baik tertulis
atau tidak tertulis yang mengatur tata tertib masyarakat dan kepada pelanggar
hukum akan dikenai sanksi. Tujuan hukum untuk mengadakan kebahagiaan,
keselamatan, dan ketertiban dalam masyarakat.
W. Levensbergen
W. Levensbergen menyatakan bahwa hukum merupakan pengatur, khususnya
untuk pengaturan perbuatan manusia dimasyarakat, kemudian hukum
merupakan agendi kemudian menjadi perbuatan

Daftar pengertian hukum menurut para ahli ini tentu akan terus bertambah
mengikuti perubahan dalam masyarakat yang bersifat dinamis. Hal ini juga sesuai
dengan sebuah pameo yang menyatakan jika dua sarjana hukum bertemu, akan
timbul tiga pendapat.

Referensi:

 Chainur Arrasjid, 2002, Dasar-Dasar Ilmu Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.


 C.S.T. Kansil, 2002, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Balai Pustaka.
 Dewa Gede Sudika Mangku, 2020, Pengantar Ilmu Hukum, Klaten: Lakeisha.
 Muhamad Sadi Is, 2015, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Kencana.
 Salim HS, 2009, Perkembangan dalam Ilmu Hukum, Jakarta: Rajawali Pers.
 Wawan Muhwan Hairi, 2012, Pengantar Ilmu Hukum, Bandung: Pustaka
Setia.
 Zainal Asikin, 2011, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Jajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai