Anda di halaman 1dari 4

• Upaya membuktikan seorang tersangka ibu sebagai ibu dari anak yang

kita periksa dengan beberapa cara :


a. Mencocokan waktu partus ibu dengan waktu lahir anak
b. Mencari data antropologi yang khas pada ibu dan anak
c. Memeriksa golongan darah ibu dan anak (hal ini sulit karena tidak ada
golongan darah ayah)
d. Sidik jari DNA
Pada pemeriksaan mayat anak:
• Dada telah mengembang, terlihat dari sudut iga terhadap tulang belakang
• Diafragma telah turun ke sela iga 4-5 atau 5-6
• Tepi paru menumpul, beratnya kira2 1/35 berat badan (berat paru lahir mati kira2 1/70 berat
badan) akibat semakin padatnya vaskularisasi paru
• Tanda2 tsb diatas baru terlihat bila bayi terlah hidup cukup lama dan biasanya tidak tampak pada
bayi korban pembunuhan anak sendiri di Indonesia
• Gambaran paru mozaik (bercak merah muda tidak homogen pada dasara merah tua) yaitu akibat
daerah2 emfisematus dan atelektasi atau gambaran spt marmer (tonjolan tipis berupa garis putih
berbentuk tak beraturan di permukaan oleh penebalan septum interkapsularis)
• Derik udara paru (krepitasi), teraba spt spons
• Uji apung positif
• Uji apung usus positif (berslau’s second life test) bukan uji rutin tdk sah bila dilakukan thd
bayi yg telah lbh dr 6 jam
• Garis neonatal pd enamel yang anekuivokal tdk rutin di Indonesia
• Saliva atau air susu dalam saluran cerna distal dari lambung pemeriksaan bersifat laboratorik
dan prosedur tdk rutin
• Histopatologik: gambaran atelectasis dan emfisema yang bercampur krn pengembangan paru yg
tdk homogen dan perangai dinding alveoli-septum interkapsuler yg khas. Adanya membrane
Autopsi Pada Mayat Bayi Baru Lahir
• Ditentukan apakah bayi lahir hidup atau lahir mati
• Seorang bayi dinyatakan lahir hidup apabila pada pemeriksaan mayatnya dapat dibuktikan bahwa bayi telah bernafas
• Bayi yg telah bernafas akan memberikan ciri dibawah ini:
• Rongga dada yg telah mengembang
• Paru telah mengembang
• Uji apung paru memberiksan hasil positif
• Pemeriksaan mikroskopik memberikan gambaran paru yg telah bernafas
• Pd pemeriksaan bayi baru lahir, perlu dilakuakan pemeriksaan thd kepala (moulage pd saat kelahiran cedera pd sinus di
kepala)
• Kulit kepala dibuka dan dikupas spt pd mayat dewasa
• Tulang tengkorak bayi baru lahir masih lunak shg pembukaan dpt dilakukan dengan gunting
• u/ menghindari terpotongnya sinus sagitalis superior, gunting os parietal pd jarak 0,5 -1 cm lateral dari garis mediain,
dimulai pada daerah fontanel besar ke arah belakang sampai bag posterior tulang ubun2 u/ kemudian membelok ke
arah lateral. Di depan, pengguntingan dilanjutkan ke arah tulang dahi yg pd jarak 1-2 cm dari batas lipatan kulit,
membelok ke arah lateral. Dengan menarik bag otak besar ke arah lateral, sinus sagitalis superior, falk cerebri dan
sinus sagitalis inferior dpt diperiksan akan adanya robekan, resapan darah maupun pendarahan. Dengan menarik bag
occipitalis ke arah kranio lateral, tentorium cerebelli serta sinus lateralis, sinus occipitalis dpt diperiksa
• Otak bayi kemudian dikeluarkan sama spt mayat dewasa
• Jaringan otak bayi baru lahir biasanya lbh lunak dr jar otak deawsa u/ dilakukan pengirina dgn baik dilakukan
fiksasi formalin 10% baik dgn merendam atau melakukan penyuntikan inhibisi
• Untuk menentukan usia dalam kandungan (gestational age) mayat bayi
dapat dilakukan pemeriksaan thd pusat penulangan
• Pusat penulangan pada distal femur dan proksimal tibia
• Buat irisan melintang pd kulit daerah lutut sampai tempurung lutut
• Gunting ligamentum patellae dipotong dan patella disingkirkan
• Lakukan pengirisan distal femur atau proksimal tibia muali dari ujung, lapis demi lapis ke
arah metaphyse
• Pusat penulangan akan tampak sebagai bercak bewarna merah homogen dengan diameter
lebih dari 5mm di daerah epiphyse tulang
• Pemeriksaan pusat penulangan pada talus dan calcaneus
• Telapak kaki bayi dipotong mulai tumit ke arah depan sampai sela jari ke 3 dan 4. Dengan
melebarkan potongan pada kulit, tallus, dan calcaneus dpt dipotong longitudinal u/
memeriksa adanya pusat penulangan

Anda mungkin juga menyukai