Anda di halaman 1dari 12

PELUANG USAHA

1. Peluang Usaha
Peluang usaha adalah kesempatan kesempatan baik atau kesempatan yang
menguntungkan yang didapat oleh seseorang atau pengusaha (perusahaan) dari
lingkungan usahanya.

Peluang-peluang usaha akan dapat diperoleh seseorang apabila yang


bersangkutan dapat :
a. Memanfaatkan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang bernilai jual.
b. Memanfaatkan hobi dan mengubah daya tariknya menjadi sesuatu yang
mempunyai nilai jual
c. Membuat produk dengan berorientasi pada kebutuhan konsumen (pasar)
d. Menetapkan harga produk yang sesuai (harga sesuai kualitas barang) dan
dengan melihat daya beli kosumen.
e. Dapat menumbuhkan minat konsumen pada produk melalui promosi yang
baik – memperkenalkan nama perusahaan , produk (barang, jasa) dan pola
layanan kepada masyarakat luas sebagai calon pelanggan.
2. Risiko Usaha

Risiko usaha adalah sesuatu yang merugikan perusahaan sebagai akibat dari
kegiatan yang menyimpang, atau keadaan yang tidak menunjang atau peristiwa
tertentu yang yang mengganggu operasional perusahaan.

Risiko yang bersumber dari kegiatan dilingkungan internal, yaitu kerugian


yang ditimbulkan oleh ;
a. Kesalahan dalam menentukan bidang usaha
b. Kesalahan manajemen dalam membuat kebijakan dn prosedur
c. Kesalahan pengelolaan uang dan investasi
d. Kegagalan produk
e. Kegagalan Teknologi
f. Kurang handalnya sumber daya manusia
g. Perencanaan dan pengorganisasian usaha yang tidak efektif
h. Perencnaan dan pengorganisasian usaha yang tidk efisien dll
Risiko yang bersumber dari kegiatan dilingkungan eksternal , berupa :
a. Kegagalan usaha karena lingkungan umum yang tidak mendukung, seperti
faktor lingkungan yang tidak aman, politik dan birokrasi yang tidak
mendukung iklim investasi dll
b. Kegagalan dalam menembus pasar atau kegagalan memasarkan produk
karena kesulitan akses pasar, atau produk tidk disukai konsumen atau kalah
dari produk pesaing atau harga yang terlalu tinggi.
c. Kesulitan dalam memperoleh modal sehingga kekurangan modal kerja dan
akhirnya kontinuitas produksi dan penjualan terganggu.
d. kenaikan bunga modal (pinjaman) yang mengakibatkan pengeluaran
untuk membayar bunga menjadi meningkat dan tidak seimbang dengan
pemasukan, sehingga mengurangi keuntungan.
e. Kenaikan harga bahan baku yang diakibatkan inflasi, sehing ga sulit
menekan kenaikan harga pokok dan menentukan harga jual yang kompetitif.
f. Turunnya nilai rupiah terhadap mata uang asing, sehingga mengakibatkan
perusahaan harus menyediakan rupiah lebih banyak ketika membeli bahan
baku impor atau pada saat membayar utang yangdipinjam dlam bentuk mata
uang asing.
g. Kegagalan perusahaan karena bencana alam, kerusuhan, atau demo buruh.
Faktor-faktor yang menunjang keberhasilan usaha, antara lain :

a. Pengetahuan, keterampilan dan pengalaman pelaku usaha


b. Kemandirian, keberanian dan motivasi dalam berusaha
c. Kemampuan dlam menangkap peluang usaha
d. Ketepatan dalam menentukan bidang usaha yang dijalankan
e. Kemampuan berkreasi dan berinovasi
f. Ketepatan dalam menentukan lokasi tempat usaha
g. Kemampuan dalam mengakses sumber dana (investor dan kreditor)
h. Kemampuan dalam menyatukan faktor-faktor produksi (sumber daya)
i. Kemampuan dalam kemampuan untuk menembus pasar domestik atau
internasional.
j. Kemampuan dalam bersing dengan perusahaan pesaing yang bergerak
dalam bidang usaha yang sama.
k. Lingkungan usaha yang menunjang
l. Menjalankan kegiatan usaha dengan bersungguh-sungguh dengan bekerja
ulet dan pantang menyerah.
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan usaha, antara lain :

a. Kelemahan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman pelaku usaha


b. keraguan kekurang mandirian, keberanian dan motivasi dalam berusaha
c. Ketidak mampuan dalam menangkap peluang usaha
d. Kesalahan dalam memilih bidang usaha yang dijalankan
e. Kurang kreatif dan kurang inovatif
f. Kesalahan dalam menentukan lokasi tempat usaha
g. Ketidak mampuan dalam memperoleh akses kepada sumber dana (investor
dan kreditor)
h. Ketidak mampuan dalam mengelola faktor-faktor produksi secara efektif
dan efisien
i. Ketidak mampuan dalam memasarkan produk
j. Ketidak mampuan dalam bersaing
k. Lingkungan usaha yang kurang atau tidak mendukung
l. Kurang ulet dalam bekerja.
Mengembangkan ide dan peluang usaha

Ide membuka usaha bisa muncul kepermukaan karena didsorong oleh


suatu yang bersifat :
1. Ide yang bersifat kebetulan, yang secara tiba-tiba terbesit difikirannya
untuk mempunyai kegiatan atau memperoleh keuntungan.
Contoh Ide menggunakan kertas bekas didaur ulang menjadi suatu benda
yang berguna, seperti bunga, gantungan kunci dll.

2. Ide yang bersifat orisinal (murni), muncul dari seseorang yang mempunyai
pengetahuan dan keterampilan serta berjiwa kreatif dan inovatif.
Contoh Keterampilan seni mengukir, memahat dan melukis

3. Ide yang bersifat mengikuti, ide meniru kesuksesan orang lain.


Contoh, seseorang sukses membuka kafe, restoran mie dll yang akhirnya
diikuti oleh banyak orang untuk membuka usaha yang sama.

4. Ide untuk mengikuti orang lain dengan bergabung


MEMETAKAN PELUANG USAHA

1. Jenis-jenis usaha, yang kita masuki antara lain :


a. Bidang Usaha Industri asli atau genetis, adalah :
Barang-barang seperti hasil perhutanan, perkebunan, pertanian,
perikanan, dll.
b. Bidang Usaha Industri Ekstraktif, adalah :
Barang-barang hasil pertambangan seperti : minyak, gas, emas,
perak, besi dan hasilpenggalian seperti batu, marmer, dll.
c. Bidang Usaha Industri Pabrik (Manufaktur), adalah :
Barang-barang yang dihasilkan melalui proses
produksi/pabrikasi. Misalnya : Pabrik makanan, pabrik
minuman, pabrik pakaian, pabrik mesin, pabrik radio dan
Televisi, pabrik mobil, pabrik motor dll.
Industri pabrik dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :
1. Industri Analitik, adalah industri yang menghasilkan barang dengan cara
memproses satu bahan baku.
Misalnya : Gula yang berasal dari tebu

2. Industri Sintesis, adalah industri yang menghasilkan barang dengan cara


memproses dua atau lebih bahan baku menjadi suatu barang tertentu.
Misalnya : Kue atau roti yang dibuat dari beberapa bahn baku

3. Industri Sintetis, adalah Industri yang menghasilkan barang yang bersifat


tiruan dari barang aslinya (sintetik) yang dibuat pabrik dengan cara
memproses dua atau lebih bahan baku menjadi sesuatu.
Misalnya : tiruan dan Kulit tiruan.

d. Bidang Usaha Industri Jasa, adalah


Jasa-jasa yang disediakan o;eh berbagai lembaga, seperti :
1. Jasa Pariwisata, jasa perhotelan, jasa agen perjalanan, jasa hiburan
2. Jasa Komunikasi dan jasa transportasi
3. Jasa konstruksi (Contruktion), jasa pengembang (developer) dll
5. Jasa Perbankan (banking services) dan jasapembiayaan (multifinance services).

E. Bidang Usaha Industri jasa penyaluran barang (perdagangan)


Kegiatan yang berkaitan dengan mendekatkan barang kepada masyarakat antara lain jasa-
jasa yang diberikan oleh usaha dagang besar/grosir, agen, pedagang khusus yang ditunjuk
pabrikan (dealer), pedagang eceran seperti kios, toko kecil serba ada (mini market), toko
swalayan seba ada (swalayan), toko seba ada yang lebih modern (hypermarket)

2. Tingkatan Kegiatan Usaha, dapat dikelompokkan menjadi :


a. Industri Hulu, yaitu usaha yang mengawali proses nilai tambah
Misalnya : menambang ( pertambangan : minyak bumi, emas, perak, batu bara dll)
memungut hasil hutan (perhutanan : damar, rotan, kayu dll)
memanen hasil tani (pertanian : padi, palawija, gandum, jagung, coklat)

b. Industri pemroses lebih lanjut, yaitu industri lanjutan yang memberikan nilai tambah
lanjutan.
Misalnya : Pabrik tepung terigu/jagung, pabrik coklat, pabrik gula, pabrik tekstil dll

c. Industri Hilir, yaitu usaha industri yang memberikan proses nilai akhir, menjadibarang
selesai (hasil jadi)
Misalnya : Pabrik roti, pabrik kue, pabrik pakaian, pabrik motor, pabrik televisi dll

d. Industri Perdagangan, yaitu perusahaan-perusahaanyang bergerak dibidang perdagangan


barang barang industri ( bahan baku, bahan penolong, mesin, peralatan industri dan kantor)
Atau barang konsumsi (makanan, minuman, pakaian, peralatan, rumah
tangga, alat transportasi).
Industri perdagangan berposisi pada tingkatan baik hulu, tengah maupun
lanjutan

e. Industri Jasa, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi,


transportasi, perhotel, keuangan, perbankan, konsultan manajemen,
konsultan pajak, akuntan, arsitek dll.
Industri jasa berposisi pada ketiga tingkatan baik tingkat hulu, tengah
maupun hilir.

Peta Peluang Usaha adalah suatu gambaran mengenai berbagai kesempatan


usaha dalam kegiatan bisnis pada berbagai tingkatan
Terima kasih…

Anda mungkin juga menyukai