Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI IMPLEMENTASI PROGRAM PRIORITAS

WAKIL PRESIDEN
Program Kerja Prioritas Wakil Presiden

Penanggulangan
Kemiskinan

Industri
Produk Halal Stunting

Program
Prioritas

Pemberdayaan Terorisme,
Radikalism
Ekonomi e dan
Masyarakat Intoleransi

Mitigasi
Bencana
Evaluasi Kerja Wakil Presiden
Dalam Implementasi Program Prioritas
Terorisme,
Pemberdayaan Bencana Penanggulangan
Stunting Radikalisme dan Industri Halal
Ekonomi Kemiskinan
Intoleran

Penanggulanga Moderasi Indstri Halal Penanggulang


Ekonomi Stunting n Bencana Ideologi \entum sed vitae velit. an Kemiskinan
vitae velit. Indeks: indonesia Indeks: Terdapat
Jumlah Instansi sed vitae velit.
masih berada dalam 120 Kabupaten
daftar 5 besar negara pendidikan yang
dengan kerentanan
terbanyak balita terpapar radikalisme
Bencana Tinggi & 16
pengidap stunting masih tergolong tinggi.
Kabupaten taraf
(WHO 2019). Yaitu, %
sedang (Renas
Masalah: 1) alokasi BNPB 2015-2019) Regulasi: belum
dan pemanfaatan terbentuknya peraturan
Masalah:
sumber daya dan detil turunan dari UU
kementerian atau
dana kurang efektif; 2) no. ? Tentang terorisme
lembaga negara
intervensi yang tidak sehingga belum
masih belum
terintegrasi sampai terciptanya badan-
membuat kebijakan
tingkat Desa; 3) badan dan program-
khusus terkait
Koordinasi lintas program
Penanggulanban
sektor tidak optimal; 4) penanggulangan
Bencana; 2) Masih
Terbatasnya kapasitas radikalisme dan
banyak Pemda yang
penyelenggara intoleransi
belum
program. mengalokasikan
DAK terkait
Penanggulangan
Bencana sesuai
amanat PP 22 2008.
SURVEY KEPUASAN PUBLIK
Kinerja Wakil Presiden dalam 100 Tingkat Kepuasan publik terhadap kinerja Maruf
Hari Kerja Amin sejak dilantiknya sebagai Wakil Presiden
terhitung 100 hari kerja hanya mencapai kurang
dari 50%, yaitu 49,6%. Angka tersebut jauh
lebih rendah dibandingkan dengan Jusuf Kalla
saat menjabat Wakil Presiden dalam 100 hari
Kerja, Yaitu 53,3%.

12,9%
,8%
38 7,9% “Pak Mafluf setelah
37,5% 100 hari kerja
bagaimana keadaan
ekonomi dan politik?”
VS (detiknews,2/4/2020)

53,3%
49,6%
Puas *Maret 2015
*Januari 2020
Kurang Puas
Tidak Tahu Sumber: Survey Indo Barometer
KRITIK TERHADAP KINERJA WAKIL
PRESIDEN DALAM 100 HARI
Instrumen Kerja
Skema Sinergitas Antar Kelembagaan
Pemerintahan Daerah
Lembaga Komunitas
Swadaya
Pemkab/Pemkot
D-I–A–R–E Masyarakat
n (LSM)
mata Organisasi
Keca Pemerintahan Kepemudan
Desa Impleme (OKP)
ntasi NGO

ra
Diskusi
ga Aks
iN
e (FGD) i
gg
Goverment rment
Non-Gove
n
Ti
ga
ba Lembaga
m Evalu
Le
asi Reaksi Pendidikan
Badan-badan Khusus di
Kampus
bawah Lembaga Tinggi
Negara
Ibu-Ibu dan
Organisasi
Lembaga-lembaga lain di Perempuan
Masyarakat
bawah kementerian
Kementerian

Dalam mensukseskan Program Kerja Prioritasnya, Wakil Presiden, melalui Staff Khusus
dan Asistenya dapat mengatur ritme instrumental kerja-kerja politik kenegaraan demi Tokoh Masyarakat
mewujudkan program kerja prioritas wakil presiden yang tepat sasaran dan memiliki
dampak positif
Manajerial Kerja Tim
Pola Diskusi, Implementasi, Aksi, Reaksi, Evaluasi

D–I–A–R-E

• Action,
• FGD Antar Penerapan
Lembaga Program
• Inventariasas • Aktualisasi,
Implementasi Reaksi
i Masalah Pembaharuan
• Analisis • Planing, Bentuk aksi
• Respon Target
• Strategi Perencanaan menyesuaikan
atau sasaran
Penyelesaian Langkah perubahan program
Strategis lingkungan
Diskusi • Program AKSI
• Organizing,
Distribusi
Tugas dan
Peran
Implementasi Program Kerja

• Intervensi
Kebijakan
Politik • Sosialisasi
Masyarakat
Kolaborasi
• Kondusifitas Politik
Sinkronisasi
Sistem Kontrol
Kerja
SUKSESI
PROGRAM
Evaluasi • Penyederhanaan
Sustainabilitas
Berjangka
Regulasi
• Sinergitas
Birokrasi Kelembagaan
• Sinkronisasi Kerja
antar instansi
Master Plan
Pelaksanaan Goals Kemampuan
Manajerial
Analisa Realisasi Kerja
Implementasi Program Prioritas

Strengths
• Kemampuan mengintervensi Kebijakan
• Dukungan Partai Politik Hingga

Weakness
S
W
O
Opportunities
• D

Threats
Lorem Ipsum has two main data statistical this methodologies
ne used in data analysis which hase summarizes data. sed an
T
graecie prompta invenire.
KERANGKA KONSEP PENYEBARAN

faktor internasional, yakni pengaruh lingkungan luar negeri faktor kultural yang sangat terkait dengan pemahaman
yang memberikan daya dorong tumbuhnya sentiment keagamaan yang dangkal dan penafsiran kitab suci
keagamaan seperti ketidakadilan global, politik luar negeri yang sempit dan leksikal (harfiyah)
yg arogan, dan imperialisme modern negara adidaya

METODE Menggunakan Kekerasan


Faktor domestik, yakni kondisi dalam negeri
yang semisal kemiskinan, ketidakadilan atau
BASIS merasa Kecewa dengan pemerintah
Korban warga sipil secara
intoleran (tidak mau TARGET acak
menghargai pendapat &
keyakinan orang lain) MOTIVASI untuk menebar rasa takut dan
TUJUAN untuk kepentingan perubahan
fanatik (selalu merasa
sosial politik
benar sendiri; menganggap
orang lain salah) TATANAN KE
KHILAFAHAN
RADIKALISME TERORISME INDONESIA &
eksklusif (membedakan diri DUNIA
dari umat Islam umumnya)
Undang-undang No. 1 Tahun 2002
Pemuda usia 17 – 24 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
revolusioner (cenderung Tahun Counter narasi Globalis dan Terorisme
menggunakan cara-cara TransNasional oleh semua
Dialog forum – forum NEGARA
kekerasan untuk mencapai pemangku kepentingan, PERPPU No. 15 Tahun 2003 tentang
perguruan tinggi
tujuan). Tindak Pidana Terorisme
terutama Negara-Pemerintah
Kajian-kajian
keagamaan tertutup Sentralisme tata kelola dan Undang-undang No. 5 Tahun 2018
di wilayah masyarakat kelembagaan ideologi Negara tentang Tindak Pidana Terorisme

Teknologi, Informasi Revolusi sumber daya manusia Peraturan Pemerintah Turunan


(penyebaran berita – berita berdasarkan Pancasila dan DASAR Undang-undang No. 5 Tahun 2018
propaganda, Artikel, foto & Bhinneka Tunggal Ika HUKUM tentang Tindak Pidana Terorisme?
video)
UPAYA PENCEGAHAN
PENYEBARAN PAHAM
RADIKALISME - TERORISME

Intervensi Kontra
Radikalisasi Intervensi Deradikalisasi

Sasaran Lintas Kontribusi Sasaran Eks


Sektor Kontribusi
Umum Sektor 70% Radikalis /
Ideologi 30%
Teroris

Kemendikbud :
• Pengenalan & penguatan ideologi pancasila sejak dini • Penguatan kembali
Kemenag : Ideologi Pancasila
• Dialog bersama agamawan guna mewujudkan agama rahmah, toleran, inklusif, & • Pendampingan hidup
saling menghargai.
TNI/POLRI:
untuk kembali
• Menanggulangi potensi serangan / gerakan radikalisme & terorisme bermasyarakat pasca
• Patroli cyber eks anggota.
Kemenpora : • Keterampilan (softskills)
• Pengawalan & pengembangan potensi pemuda
Kominfo :
• Campaign anti radikalisme, terorisme & Pancasila sebagai ieologi negara.
Kemenhan :
• Penguatan Alutsista
BNPT :
• Sosialisasi bahaya radikalisme terorisme
• Melacak aktivitas gerakan radikalisme & terorisme
Evaluasi Rencana Pencegahan
Paham Radikalisme - Terorisme
Penyelenggaraan program cegah stunting yang

1 ada masih belum terlaksana dengan baik,


karena tidak tepat sasaran

Kebijakan dan program cegah radikalisme yg sudah


ditetapkan menjadi program prioritas masih belum
dijadikan program prioritas oleh sektor/lembaga terkait 2
Pemanfaatan data masih minim, sehingga
3 keterlibatan masyarakat sangat minim utuk
pencegahan paham radikalisme & terorisme

4
Koordinasi program cegah gerakan radikalisme
& terorisme diberbagai tingkat administrasi,
lembaga, sangat lemah.

EV
AL
U
AS
I
DALAM ANGKA
Menurut hasil survey
Menurut hasil survey
potensi intoleransi &
setara institute & juga Menurut hasil
Menurut hasil radikalisme oleh Wahid
BNPT 5/19 terdapat 10 survey nasional
survey Lembaga Institute (10/18), sebanyak
PTN yang terpapar PPIM UIN Jakarta
Kajian Islam & 7,7% masyarakat dari
Radikalisme (UI, ITB, (10/18), sebanyak
Perdamaian, 52% 3.240 responden siap
UGM, UNY, UIN Jakarta 37,77% guru dari
pelajar setuju melakukan tindakan
dan Bandung, IPB, 2.237 responden
dengan aksi radikal, & 0.4% pernah
UNBRAW, UNIRAM, intoleran dan
radikalisme melakukan tindakan
dan UNAIR) 41,26% radikal.
radikal.

Say No To
Radicalism

RADIKALISME 52%
10 41,26% 7,7%

2016 2017 2018


Kasus Add Text 25%
Intoleran & Terdapat 192
Radikalisme Terdapat 204 Terdapat 213 Add Text
peristiwa peristiwa peristiwa
dengan 313 dengan 265 dengan 276
tindakan tindakan tindakan

*Sumber data kasus : Wahid Institute, Presentasi


Laporan Kemerdekaan Beragama/Berkeyakinan
(September, 2019)
“Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama-
sama untuk memerangi radikalisme, memerangi
terorisme yang ada di Tanah Air kita”
- Ir. Joko Widodo
(Presiden Republik Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai