Anda di halaman 1dari 35

IMPLEMENTASI

MANAJEMEN RISIKO
DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
PENGELOLAAN RISIKO SEKTOR PUBLIK:
KONTEKS GLOBAL
World Development Report, 2014
The Benefit of risk management often outweight the cost

Dalam kajian World Development Report tahun 2014,


menyatakan bahwa Pengelolaan Risiko dalam Konteks
Pelayanan Publik sudah menjadi Suatu Keharusan dalam
Rangka Meningkatkan Taraf Kesejahteraan suatu Negara.
INDONESIA
34 Kementerian

34 Provinsi

514
Kabupaten/Kota
RENCANA
PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH
NASIONAL
2020 - 2024

• 7 Agenda Pembangunan Nasional


• 6 Mainstreaming:
• Tata kelola yang baik
• Manajemen Risiko Dalam Pengelolaan
Kinerja Instansi
ISU DAN TANTANGAN IMPLEMENTASI
MANAJEMEN RISIKO DI SEKTOR PUBLIK
Countries GDP (Millions of US$) Year of Implementation Category of Challenges

United States of America 20,494,100 2013 Digitalization


European Union 18,756,060 2016 Digitalization, Environmental
China 13,608,152 2013 Governance, Digitalization
Japan 4,970,916 2013 Digitalization, Governance

United Kingdom 2,825,208 2013 Digitalization, Environmental

India 2,726,323 2013 Human factors, Digitalization

Canada 1,712,510 2018 Environmental

Russia 1,657,554 2017 Environmental, Human Factors

South Korea 1,619,424 2014 Environmental


Australia 1,432,195 2016 Human factors

Indonesia 1,042,173 2019 Governance, Human Factors


Turkey 766,509 2013 Governance
South Africa 366,298 2016 Human Factors
9
Source: Alijoyo & Fisabilillah, 2020, Risk Management Implementation In Public Sector Organizations – Global Phenomena
UU 11/2020 : CIPTA KERJA
PP 5/2021 : Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Pemerintah Daerah dan BUMN/BUMD
UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah: Instansi Pusat/daerah diharapkan:
– Pemerintahan Daerah: penyelenggaraan urusan pemerintahan ❑ mampu memberikan layanan
oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah kepada publik/masyarakat
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan ❑ mampu memberikan hasil kinerja
– untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan terpercaya yang dapat
menyejahterakan masyarakat. meningkatkan daya saing
dengan menerapkan
UU No 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara:
– BUMN: badan usaha yang seluruh atau sebagian besar Manajemen Risiko
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
– Tujuan, a.l: menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak Memerlukan standar/panduan
untuk pelaksanaannya
KENDALA PENERAPAN MR

KOMPETENSI KUANTITAS
SDM MR SDM
Kompetensi sumber daya 02 Kuantitas SDM yang
manusia di bidang memahami MR belum
Manajemen Risiko belum sesuai dengan kebutuhan
memadai (masih terbatas) organisasi

01 03
BUDAYA SADAR UNIT MANAJEMEN
RISIKO RISIKO
Masih rendahnya budaya sadar
risiko, MR belum dilihat sebagai
04 Unit penyelenggara
Manajemen Risiko, baik pada
suatu kebutuhan, Komitmen level Pemda maupun Perangkat
pimpinan puncak (Tone at the Daerah belum berfungsi
top) belum memadai dengan baik.
HUBUNGAN G-R-C
Governance, Risk, and Compliance
(Tata kelola, Risiko, dan Kepatuhan)
Menurut PP 60 Tahun 2008 Menurut The Institute of Internal Auditors
Risk evaluation Internal
Control
Internal Control
System Risk
Management
Governance
Governance
MANFAAT MANAJEMEN RISIKO

1. Berkurangnya kejutan (surprises) 2. Eksploitasi peluang

3. Meningkatnya perencanaan, 4. Meningkatnya hubungan dengan


kinerja, dan efektivitas organisasi pemangku kepentingan

5. Meningkatnya mutu informasi


6. Meningkatnya reputasi
untuk pengambilan keputusan

7. Perlindungan bagi pemimpin

8. Meningkatnya akuntabilitas dan


governance organisasi
PENGELOLAAN RISIKO SEKTOR PUBLIK:
ISU NASIONAL
• Pemerintah Indonesia perlu
mengelola risiko terutama pada
proyek strategis nasional yang 8848:2019
dicanangkan.
• Dalam hal pengelolaan risiko,
pemerintah Indonesia telah
mengharuskan adanya
Pengelolaan Risiko yang Standar Nasional Indonesia
(SNI) 8848:2019
dituangkan dalam PP 60 tahun
2008 mengenai Sistem Manajemen Risiko -
Panduan Implementasi SNI ISO 31000:2018
Pengendalian Internal di Sektor Publik.
Pemerintah (SPIP) dimana Badan
Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP)
berwenang untuk menjalankan
fungsi pengawasan ini.

Namun, Pengendalian Internal saja tidak cukup untuk menjawab


Tantangan, Ketidakpastian, dan Dinamika saat ini…
Perkembangan Manajemen Risiko
1. Casualty and Actuarial Society (CAS) 2001
2. COSO II - 2004 Enterprise Risk Management
3. Australia/New Zealand (AS/NZS) Standard 4360 2004
4. PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
5. ISO 31000:2009
6. ISO 31000:2018
7. SNI 8848:2019
PP No 60 Tahun 2008

Menuju
Pengawasan
Good SPIP Intern (BPKP)
Inspektorat
Governance
DASAR HUKUM PENILAIAN RISIKO
PP. 60 Tahun 2008
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), secara garis besar
menyatakan bahwa Setiap Instansi Pemerintah Diwajibkan untuk
Menerapkan SPIP.

Salah satu unsur SPIP, Mengharuskan setiap instansi pemerintah untuk


melakukan Penilaian Risiko (risk assessment) dengan cara
Mengidentifikasi dan Menganalisis Risiko dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Ps. 4
Kepemimpinan yang Kondusif
Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik

Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah


Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Ps. 18 Pengendalian Fisik atas Aset
SPIP
Kegiatan Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Pengendalian
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Ps. 41
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Informasi &
Sarana Komunikasi
Komunikasi
Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
16
Intern Ps. 43 Tindak Lanjut
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO
INSTANSI PEMERINTAH
SPIP bertujuan untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang
efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Unsur-unsur SPIP:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan Pengendalian Internal

DIADOPSI DARI COSO


ADOPSI
ISO 31000
SEBAGAI of america

RUJUKAN
DI NEGARA-
NEGARA
G20

of america

3
Manajemen Risiko
ISO 31000:2018
Prinsip Manajemen Risiko
ISO 31000:2018
Kerangka Kerja Manajemen Risiko
ISO 31000:2018
Proses Manajemen Risiko
ISO 31000:2018
SNI ISO 31000:2018
SNI 8848:2019,
Manajemen risiko — Panduan
implementasi SNI ISO 31000:2018
di sektor publik,
➢ dirumuskan untuk mendukung
penerapan SNI ISO
31000:2018, khususnya di
organisasi sektor publik yaitu
lembaga eksekutif, legislatif,
yudikatif, dan lembaga negara
atau sektor lain yang fungsi dan
tugas pokoknya berkaitan
dengan penyelenggaraan
negara.
STANDAR MANAJEMEN RISIKO (PEDOMAN & PANDUAN)

31000:2018 31004 8848 8849

Manajemen Risiko – Pedoman Manajemen Risiko – Panduan Manajemen Risiko – Panduan Manajemen Risiko –
Risk Management - Guidelines untuk Implementasi Implementasi SNI ISO Kompetensi Sumber Daya
SNI ISO 31000 31000:2018 Manusia dalam Implementasi
Di Sektor Publik SNI ISO 31000

SNI ISO 31000:2018 SNI ISO 31004 SNI 8848: SNI 8849:
Manajemen risiko — Panduan untuk implementasi Panduan implementasi SNI Kompetensi SDM dalam
Pedoman SNI ISO 31000 ISO 31000 di sektor publik implementasi SNI ISO 31000

Dikeluarkan oleh: Diadopsi oleh: Dikeluarkan oleh: Diadopsi oleh: Dikeluarkan oleh: Dikeluarkan oleh:
SNI Manajemen Risiko
No SNI Status standar
1 SNI ISO 31000:2018 Adopsi: ISO 31000:2018
Manajemen risiko – Pedoman Risk management —
Guidelines
2 SNI 8848:2019 Pengembangan sendiri
Manajemen risiko — Panduan implementasi
SNI ISO 31000:2018 di sektor publik

3 SNI 8849:2019 Pengembangan sendiri


Manajemen risiko — Kompetensi sumber daya
manusia dalam implementasi SNI ISO 31000

4 SNI ISO/IEC 31010:2016 Proses revisi SNI,


Manajemen risiko – Teknik penilaian risiko mengadopsi ISO terbaru:
IEC 31010: 2019
SNI Tata Kelola Organisasi
No SNI Status standar
1 SNI ISO 19600:2014 Adopsi: ISO 19600:2014
Sistem Manajemen Kepatuhan — Pedoman Compliance management systems
— Guidelines

2 SNI ISO 37001:2016 Adopsi ISO 37001:2016


Sistem Manajemen Anti Penyuapan – Persyaratan Anti-bribery management systems
dengan Panduan Penggunaan — Requirements with guidance for
use
Peran APIP Dalam Pengawasan
Transformasi Ekonomi di Daerah

TUGAS INSPEKTORAT DAERAH:

Pelaksanaan Koordinasi
Tindak Pidana Pencegahan Korupsi
Dalam rangka koordinasi tindak pidana pencegahan
korupsi, Inspektorat Daerah disarankan melakukan
pemberdayaan Audit Internal melalui penerapan
Manajemen Risiko.
PP 72 Tahun 2019
Audit Keuangan yang Terintegrasi dengan Manajemen
Tentang Risiko lebih sistematik dalam mencegah terjadinya
Perangkat Daerah salah kelola termasuk risiko korupsi.
Hindari
Bagan Perlakuan Risiko
Sharing
Ancaman Transfer

Mitigasi
RISIKO
Terima

Peluang Create Record


Contoh
Struktur Manajemen Risiko
1. Komite Manajemen Risiko Provinsi XX, yang melakukan
pengendalian Tingkat Kebijakan Provinsi XX;
2. Kepala Perangkat Daerah, yang melakukan pengendalian
Tingkat Operasional;
3. Inspektorat Provinsi XX sebagai Unit Kepatuhan
Manajemen Risiko (Compliance Office for Risk
Management), yang melakukan Pengawasan atas
Pengendalian terhadap Penerapan Manajemen Risiko.
STRUKTUR ORGANISASI MR

KEPALA PERANGKAT DAERAH


KOMITE MANAJEMEN RISIKO
A. Komite Eksekutif
1. Gubernur selaku Ketua
2. Wakil Gubernur selaku Wakil Ketua Pejabat Satu Tingkat Di bawah Kepala Perangkat Daerah
3. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat dan Ketua Komite A. Kabid, Kabag, Kasie
Pelaksana Selaku Anggota B. Sekretariat Komite Manajemen Risiko
B. Komite Pelaksana
1. Kepala Perangkat Daerah yang menangani Urusan Perencanaan
Daerah Provinsi Jawa Barat selaku Ketua
2. Kepala Perangkat Daerah yang menangani Urusan Pengelolaan
Compliance Office for Risk Management
Keuangan Daerah Provinsi Jawa Barat selaku Wakil Ketua
3. Para Kepala Perangkat Daerah yang terkait Selaku Anggota
C. Biro/Bagian pada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat yang
menangani urusan yang terkait dengan Administrasi Pembangunan
selaku Sekretariat Komite Manajemen Risiko
Proses Anggaran Instansi
Berbasis Risiko
Setiap BUMN wajib menyusun RKAP sesuai dengan
ketentuan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian
BUMN, yaitu:
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 196/KMK.016/1998 Tentang RKAP BUMN. Setiap BUMN wajib
menyusun RKAP dan RKAPUKK yang mana permohonan persetujuan atas RKAP dan RKAPUKK untuk
PERSERO disampaikan oleh Direksi kepada RUPS selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari sebelum
memasuki tahun anggaran Perusahaan, sedangkan untuk PERUM disampaikan oleh Direksi kepada Menteri
Keuangan melalui Menteri Teknis yang bersangkutan selambat-lambatnya dalam waktu 60 hari sebelum
memasuki tahun anggaran Perusahaan

2. Keputusan Menteri BUMN Nomor KEP-101/MBU/2002 Tentang Penyusunan RKAP BUMN. Dalam
menyusun Rencana Kerja harus secara tegas dipisahkan antara Rencana Kerja untuk melaksanakan
Penugasan Pemerintah dengan Rencana Kerja untuk pencapaian misi perusahaan. Anggaran Perusahaan
merupakan penjabaran program kegiatan usaha dalam satuan uang berdasarkan penerimaan/pengeluaran
secara tunai dari program kegiatan untuk melaksanakan penugasan pemerintah/ pemegang saham dan
kegiatan komersil.
Paket Undang-
Undang Keuangan
PEMERINTAH
Negara:
1. UU 17/2003 PENGELOLAAN
2. UU 1/2004 KEUANGAN NEGARA PUBLIK
3. UU 15/2004
Pusat Daerah UU 33/2004

• Perencanaan Tertib
• Pelaksanaan Terkendali
Proses • Pengawasan Efisien
Terintegrasi • Efektif
Pertanggungjawaban

Keyakinan
Memadai

SPIP
Keandalan
Kegiatan yang
Pelaporan
Efektif & Efisien
Keuangan Akuntabel
Akuntabilitas
Pengamanan Ketaatan terhadap Pengelolaan
Aset Negara Peraturan Keuangan
Negara

Transparan
KOMITMEN
PENATAAN MANAJEMEN SDM INSPEKTORAT
6. Sistem Informasi
1. Perencanaan kebutuhan pegawai Kepegawaian
sesuai dengan kebutuhan SIAP, SKP ONLINE, K-MOB, TRK
organisasi
• Anjab ABK dan Peta Jabatan
• Pengadaan Pegawai berdasarkan
Peta Jabatan 5. Penegakan aturan
• Monev secara Berkala disiplin/kode etik/kode
perilaku pegawai
2. Pola Mutasi Internal Penerapan Sanksi terhadap
• Berdasarkan Keputusan Inspektur Pegawai yang melanggar
disiplin
• Memperhatikan Kompetensi Jabatan
• Pengembangan Karier Pegawai

3. Pengembangan 4. Penetapan kinerja individu


pegawai berbasis Pembuatan dan Penetapan
kompetensi Indikator Kinerja Individu dan
Pengiriman Bintek, Pelatihan,Workshop, seminar Pembuatan Perjanjian Kinerja
dan kursus untuk pengembangann kompetensi
(Pelatihan Renstra, Sakip, Diklat PM, Bimtek
Pelayanan Prima, dll)
Informasi Pelatihan dan Sertifikasi
Manajemen Risiko
BNSP
Hutama Providers
WA: 0812-3938-3736

Anda mungkin juga menyukai