JAWA TENGAH
SOSIALISASI
PEDOMAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
Titik krusial dari benturan kepentingan adalah bagaimana kita menangani dan
mengendalikannya.
DASAR HUKUM PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN
“Dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling “Keputusan dan/atau Tindakan yang
banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); pegawai negeri atau ditetapkan dan/atau dilakukan karena
penyelenggara negara baik langsung maupun tidak langsung dengan adannya Konflik Kepentingan dapat
sengaja turut serta dalam pemborongan, pengadaan, atau persewaan, yang dibatalkan” --- Pasal 45 Ayat (2) --
pada saat dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian ditugaskan
untuk mengurus atau mengawasinya.” --- Pasal 12 huruf i ---
LATAR BELAKANG:
KETERKAITAN DENGAN SASARAN RB
(AREA PERUBAHAN)
1. WHISTLEBLOWING
SYSTEM
2. PENANGANAN
BENTURAN
KEPENTINGAN
PENGUATAN PENGAWASAN
1 2 3 4
Meningkatnya Meningkatnya Menurunnya Meningkatnya sistem
kepatuhan terhadap efektivitas tingkat Integritas dlm upaya
pengelolaan pengelolaan penyalahgunaan pencegahan KKN
keuangan negara keuangan negara wewenang
PEMENUHAN
1 2 3 4 5 6
Pengendalian Gratifikasi Penerapan SPIP (link. Pengaduan WBS (penerapan, Penanganan Benturan Penyampaian LHKPN
(Public Cumpaign, Pengendalian, penilaian masy.(implementasi evaluasi dan TL hsl Kepentingan (kepatuhan
implementasi) resiko, kef.pengendalian kebijakan TL hsl evaluasi penerapan) (identifikasi, sosialisasi, penyampaian LHKPN
komunikasi dan penanganan pengaduan, implementasi, evaluasi dan LHKSN)
implementasi SPI) Monev dan TLHE) dan TL hsl evaluasi)
Tujuan Penanganan
Benturan Kepentingan
Integritas
Tegakkan integritas ASN
CONTOH BENTUK
BENTURAN
KEPENTINGAN (1)
Pengaruh thd
Pihak yg
Diawasi
Penyimpangan
Rangkap Situasi dimana
Penggunaan Pelanggaran
menyebabkan
Aset Membocorkan Jabatan Prosedur proses pengawasan
Situasi yg Situasi perangkapan Situasi dimana
Rahasia tidak sesuai dg
menyebabkan jabatan yg memiliki Pejabat/ASN prosedur karena
Situasi yg hubungan langsung/
penggunaan aset menyebabkan memberikan akses adanya pengaruh
pemerintah yg tidak langsung sejenis khusus kpd pihak dan harapan dari
informasi rahasia atau tidak sejenis shg
berpotensi jabatan/pemerintah tertentu utk tidak pihak yg diawasi
menimbulkan dpt menyebabkan mengikuti prosedur
Gratifikasi dipergunakan utk pemanfaatan suatu
benturan kepentingan & ketentuan yg
Situasi yg kepentingan jabatan utk berlaku
menyebabkan pribadi/golongan kepentingan jabatan
pribadi/golongan
pejabat/ASN lainnya
menerima
gratifikasi atas
suatu keputusan yg
menguntungkan
pihak pemberi
CONTOH BENTUK
BENTURAN
KEPENTINGAN (2)
Hubungan Afiliasi/
kekeluargaan
Situasi dimana tdp
Pemberian Bekerja di hub
Pengaruh Informasi dlm kantor lain afiliasi/kekeluargaan
Penyalahgunaan
dalam Proses PBJ dg pihak lain yg
Wewenang Situasi bekerja lain
Keputusan Situasi yg memberikan diluar pekerjaan
memiliki kepentingan
Situasi yg atas keputusan
Situasi dimana memungkinkan informasi lebih dari yg kantornya kecuali
sehubungan dg
keputusan/ penggunaan diskresi telah ditentukan, telah sesuai dg
jabatannya
kebijakan yg menyalahgunakan keistimewaan, peluang ketentuan yg berlaku
dipengaruhi oleh wewenang bg calon penyedia B/J di pemda
Kewenangan utk menang dlm proses
pihak lain yg
Penilaian membutuhkan PBJ
Situasi dimana
kewenangan
penilaian suatu
objek kualifikasi
merupakan hasil
dari si penilai
Sumber
Penyebab
Terjadinya
Benturan
Kepentingan
Seluruh OPD diwajibkan melaksanakan
identifikasi potensi benturan kepentingan
Pemetaan oleh OPD terkait pelaksanaan tupoksi mencakup :
Uraian BK, Pejabat/ASN, Penyebab &
Prosedur Penanganan.
Apabila hasil
Laporan /keterangan Apabila hasil pemeriksaan
Setiap pemangku disampaikan kepada Atasan langsung pemeriksaan tersebut benar,
kepentingan terkait atasan langsung tersebut tersebut tidak maka dalam
pengambilan keputusan pengawai memeriksa benar, maka jangka waktu 2
dpt pengambil tentang keputusan (dua) hari
melaporkan/memberikan keputusan dan/atau kebenaran dan/atau keputusan
keterangan adanya tindakan dg laporan benturan tindakan dan/atau
dugaan BK pegawai dlm mencantumkan kepentingan pegawai yang tindakan tsb
menetapkan identitas jelas tersebut paling dilaporkan tetap ditinjau kembali
keputusan/tindakan pelapor dan lambat 3 (tiga) berlaku oleh atasan dari
melampirkan bukit- hari kerja atasan langsung
bukti terkait tersebut
MENGUNDURKAN PEMBERIAN
MENCATAT MEMINDAHKAN MEREKRUT MENGURANGI
DIRI SANKSI
PERHATIAN
KHUSUS
PREVENTIF UTK
HINDARI BK
15
FORMAT LAPORAN EVALUASI
BAB I BAB II BAB III BAB IV
COVER PENDAHULUAN IMPLEMENTASI EVALUASI PENUTUP
PENANGANAN PELAKSANAAN
KATA BENTURAN PENANGANAN
PENGANTAR KEPENTINGAN BK
- Latar Implementasi yang Berisi evaluasi Kesimpulan
DAFTAR ISI Belakang sudah dilaksanakan atas implimentasi dan
- Dasar Hukum pada instansi meliputi: penanganan rencana
- Tujuan sosialisasi, identifikasi, benturan tindak lanjut
- Ruang pencegahan, serta kepentingan
Lingkup pelaporan dan pada periode
penanganan benturan pelaporan.
kepentingan jika terjadi.
Telah melakukan monitoring di 24 OPD Prov. Jateng
d. Pencegahan BK
- Beberapa OPD belum melakukan sosialisasi
internal BK
- Sudah dilakukan sosialisasi internal tetapi belum
menyeluruh
- Belum menyusun SOP tentang pelaporan dan
pencegahan BK
STEP 2
Inovasi : STEP 4
Pengembangan
STEP 3 Admin :
Aplikasi Pembentukan
si-Beken Sosialisasi :
Sosialisasi Admin
Aturan & Si-Beken
Apikasi.
STEP 1
Kebijakan : STEP 5
Pergub Identifikasi :
Jateng No. 46 Inputing
Th 2020 Identifikasi BK di
setiap OPD oleh
Admin Si- Beken
STEP 7
Penanganan :
Jika ada potensi
BK di OPD STEP 10
maka wajib Laporan :
ditangani & APIP menerima
dilaporkan hasil evaluasi
internal
Penanganan BK
dari OPD
IMPLEMENTASI PENANGANAN BENTURAN
KEPENTINGAN
PEMERINTAH PROV. JATENG
THANK YOU !