Anda di halaman 1dari 36

Tata Kelola Kolaboratif dalam

Mencegah Korupsi
di BUMN Bidang Kesehatan
Epa Kartika
Kasatgas Antikorupsi Badan Usaha
Komisi Pemberantasan Korupsi

Jakarta, 10 Juni 2021


Jenis Perkara Tindak Pidana Korupsi
Berdasarkan Data KPK Tahun 2004-2020

PLN
704 5.657 bidang
PENYUAPAN
tanah berhasil
disertifikasi hanya dalam waktu 3
nilai Rp.
PENGADAAN
bulan dengan
224 2.301.122.065.176,77
BARANG dan
JASA

48 PENYALAHGUNAAN
ANGGARAN
36 TPPU

26 PUNGUTAN

23 PERIZINAN

10 MERINTANGI PROSES KPK


Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Instansi
Berdasarkan Data KPK Tahun 2004-2020

Pemkab/P... 409

Kementrian/ Le... 382

Pemerintah Pro... 152

BUMN... 86

DPR dan... 74

K 20
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
JENIS TIPIKOR
UU No. 31 / 1999 jo. UU No. 20 / 2001
Korupsi dirumuskan dalam 30 jenis tipikor, dikelompokkan menjadi tujuh jenis besar:
Tata Kelola ● Proses kolektif dan konsultatif (deliberative)
di mana pejabat publik dan aktor non-negara
Kolaboratif bekerja sama untuk membuat dan
melaksanakan kebijakan public (Doberstein,
2016; Ansell & Gash, 2008)
● Modus tata kelola kolaboratif yang berbeda
mencakup berbagai jenis kemitraan antara
negara, masyarakat sipil, dan sektor swasta,
mulai dari pemerintah gabungan hingga
pengaturan hibrida seperti rezim pengelolaan
bersama publik-swasta (Agrawal & Lemos,
2007)
1. Pemangku kepentingan setuju untuk
Empat Proses "datang ke meja".
Permulaan 2. Pemangku kepentingan mengakui
pemangku kepentingan lain sebagai
(threshold) lawan bicara yang sah
menurut 3. Pemangku kepentingan memiliki
komitmen untuk proses kolaboratif itu
Ansell & sendiri
Gash 4. Para pemangku kepentingan
mengembangkan rasa “kepemilikan
bersama” dari proses tersebut
Kondisi yang 1. Berbagai pemangku kepentingan yang saling
bergantung (Interdependen)
Mendukung 2. Hierarki yang lemah atau tidak ada; di mana
keberhasilan bergantung pada komitmen atau
Tata Kelola investasi sukarela dari pemangku kepentingan
independen atau di mana gagasan atau pendapat
Kolaboratif pemangku kepentingan penting untuk penetapan
agenda
menurut 3. Dimana karakter interdependensi membutuhkan
kerjasama multilateral
Ansell & 4. Dimana suatu permasalahan yang bersifat multi
dimensi membutuhkan komunikasi yang
Gash berkualitas
Pencegahan (Ps.7) Supervisi (Ps. 10)
01 Melakukan tindakan-tindakan
pencegahan sehingga tidak
04 Supervisi terhadap instansi
pelaksana pemberantasan TPK
terjadi TPK

Koordinasi (Ps. 8) Penindakan (Ps. 11-12 ABCD)


02 Koordinasi dengan instansi
pelaksana pemberantasan TPK dan
05 Penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap TPK
instansi pelaksana pelayanan
publik

Monitor (Ps. 9) Eksekusi (Ps. 13)


03 Monitor terhadap
penyelenggaraan pemerintah
06 Melaksanakan penetapan hakim
dan putusan yang telah inkracht

TUGAS dan FUNGSI KPK


Pasal 6 UU Nomor 19 Tahun 2019
Perbaikan Sistem di Sektor Kesehatan
● Menutup Celah Korupsi pada Dana Kapitasi Bidang
Kesehatan: Kemenkes-BPJS Kesehatan-Pemda
● Perbaikan Tata Kelola Obat dalam Sistem JKN:
Kemenkes-LKPP-BPOM
● Perbaikan Tata Kelola dalam Pengadaan ALKES:
Kemenkes dan LKPP
● Menegahan Fraud dalam Penyelenggaraan JKN
:Kemenkes-BPJS Kesehatan-Kemendagri
Aliran Kick Back

Perusahaan Anak
K/L/Pemda
INDUK Perusahaan

Mitra Usaha
Latar Belakang Pembentukan Direktorat AKBU:
Korporasi Merupakan Subyek Tindak Pidana

Pasal
Pasal20
20ayat
ayat(1)
(1)dan
dan(2)
(2) Pasal
Pasal97
97ayat
ayat(3,
(3,4,4,5,5,6)6)

UU Nomor 31 Tahun 1999 UU Nomor 40 Tahun 2007


juncto UU Nomor 20 Tahun tentang Perseroran Terbatas
2001 tentang Pemberantasan
TPK (vicarious liability)

PERMA
PERMANomor
Nomor1313
UU
UUNomor
Nomor88Tahun
Tahun2010
2010 Tahun 2016
Tahun 2016
Tentang Pencegahan dan Tata Cara Penanganan
Pemberantasan TPPU Perkara Tindak Pidana oleh
Korporasi
Tupoksi yang Diemban
Tugas Fungsi
Menyiapkan rumusan kebijakan dan 1. Pemantauan dan pengkajian terhadap budaya kerja,
iklim usaha, dan regulasi dalam perspektif
melaksanakan pencegahan korupsi antikorupsi pada badan usaha.
melalui pembangunan budaya 2. Pengkajian dan pengembangan akreditasi
kerja, regulasi dan antikorupsi pada badan usaha.
sistem serta 3. Analisis deteksi dan pemetaan kerawanan praktik
korupsi dalam sektor swasta.
pelaksanaan 4. Pemberian bimbingan pembangunan sistem
akreditasi antikorupsi pengendalian organisasi pada BUMN/BUMD,
yayasan, organisasi non pemerintah dan swasta.
5. Pemantauan, evaluasi, rekomendasi dan diseminasi
pencegahan korupsi sektor swasta.
Program Kerja TA 2021
01.
01.Pemantauan
Pemantauandan
danPengkajian
PengkajianAntikorupsi
Antikorupsipada
padaBadan
BadanUsaha
Usaha
(BUMN, BUMD dan Swasta) pada Sektor Infrastruktur, Kesehatan, Kehutanan,
Migas, dan Pangan.

02.
02.Pemberian
PemberianBimbingan
BimbinganPembangunan
PembangunanSistem
SistemPengendalian
Pengendalian
Organisasi Dalam Rangka Mempersiapkan Badan Usaha (BUMN, BUMD dan
Swasta) Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP).

03.
03.Mendorong
MendorongPelaku
PelakuUsaha
UsahaMendapatkan
MendapatkanSertifikat
SertifikatAPI
API
(Ahli Pembangun Integritas) dari LSP KPK dan/atau Mitra KPK.
TAHAPAN PELAKSANAAN IMPLEMENTASI
SMAP
5
Implementation and Continuous Improvement
Badan Usaha
4 menjaga
keberlanjutan dan
Badan Usaha efektivitas SMAP
3 membangun SMAP
yang efektif untuk SMAP mendukung
Badan Usaha mencapai tujuan tujuan perusahaan
Introduction 2 perusahaan
mengoptimalkan
SMAP untuk SMAP menjadi
1 Badan Usaha mencegah Fraud- salah satu instrumen
menerapkan SMAP Corruption- dasar perusahaan
Badan Usaha
Misconduct
memiliki SMAP

Badan Usaha Baru Badan Usaha yang Sudah Sertifikasi Badan Usaha dengan SMAP yang Mapan
Terima Kasih

Komisi
KomisiPemberantasan
PemberantasanKorupsi
Korupsi
JL.
JL. Kuningan Persada Kav-4 Jakarta12950
Kuningan Persada Kav-4 Jakarta 12950
Telp:
Telp:(021)
(021)2557
25578300
8300
Call
CallCenter:
Center:198
198//www.kpk.go.id
www.kpk.go.id
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik, and illustrations by Storyset
KEHADIRAN PERMA

NO. 13 TAHUN 2016
MEMBERIKAN
KEPASTIAN HUKUM
BAGI KORPORASI
MAUPUN APGAKUM”

TINDAK PIDANA KORPORASI


 Pasal 4 ayat (2) PERMA Nomor 13 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh
Korporasi menyatakan Korporasi dapat dipidana bila:
a. Memperoleh keuntungan atau manfaat dari tindak pidana atau tindak pidana yang dilakukan untuk
kepentingan korporasi.
b. Melakukan pembiaran terjadinya tindak pidana.
c. Tidak melakukan upaya pencegahan, mencegah dampak yang lebih besar, dan memastikan
kepatuhan terhadap ketentuan hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak pidana
(termasuk korupsi).
 Data KPK per Desember 2020: hampir 70% kasus korupsi melibatkan pelaku usaha (swasta dan BUMN/D),
pejabat publik dan legislatif.
 Riset Transparency International: hanya 38% korporasi di dunia
memiliki program pencegahan korupsi.

TINDAK PIDANA
KORPORASI
KEJAHATAN KORPORASI-
PERMA 13 TAHUN 2016
 Definisi
Kumpulan.orang dan/atau kekayaan yg terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum (UU No. 8 tahun 2010 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang & UU Tindak Pidana Korupsi);

 Tindak Pidana Korporasi


Tindak pidana dilakukan oleh Korporasi merupakan tindak pidana yang dilakukan oleh orang yang memiliki
hubungan kerja atau hubungan lain baik sendiri-sendiri atau bersama-sama, bertindak untuk dan atas
nama korporasi di dalam maupun diluar lingkungan korporasi. (Pasal 3 PERMA 13 /2016);

 Korporasi dapat dimintakan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan pidana korporasi yang diatur
dalam Undang- undang ;

Tanggungjawab Pidana
 Pengurus yang melakukan Korporasi bertanggungjawab
 Korporasi yang melakukan Pengurus bertanggungjawab
 Korporasi yang melakukan Korporasi bertanggungjawab
PASAL 4 AYAT 2 PERMA 13/2016

KORPORASI DAPAT DIPIDANA BILA:

a. Memperoleh keuntungan
atau manfaat dari tindak
pidana tersebut atau tindak
pidana tersebut dilakukan c. Tidak melakukan langkah-langkah
untuk kepentingan Korporasi yang diperlukan untuk:
• melakukan pencegahan;
• mencegah dampak yang lebih besar;
b. Melakukan pembiaran
terjadinya tindak pidana • memastikan kepatuhan terhadap
ketentuan hukum yang berlaku guna
menghindari terjadinya tindak pidana.
PROSES HUKUM TERHADAP
6 KORPORASI : 6 Korporasi Tbk
1) PT. DGI ATAU PT. NKE
2) PT. TS
3) PT. NK (PERSERO)
4) PT. T
5) PT. ME
6) PT. PS Tersangka oleh KPK
Pasca PERMA 13 /2016
KASUS TPPU PERTAMA KALI UNTUK
KORPORASI ADALAH PT. T SEBAGAI
PENGEMBANGAN KASUS KEBUMEN
KASUS KORUPSI
YANG MELIBATKAN
KORPORASI
JENIS SANKSI PIDANA KORPORASI

UANG DENDA PERAMPASAN PENCABUTAN PEMBEKUAN PEMBUBARAN


PENGGANTI HARTA IZIN
KEKAYAAN
PANDUAN
PENCEGAHAN
KORUPSI
UNTUK DUNIA
USAHA
PANDUAN PENCEGAHAN KORUPSI
UNTUK DUNIA USAHA (CEK)

BUKU PANDUAN CEK


DAPAT DIUNDUH DI:

BIT.LY/32BSWI
Y
THE FRAUD
TREE
Asset Financial
Corruption
Misappropriation Statement Fraud

COI Bribery Illegal Economic


Gratuities Extortion

KONTEKS PANDUAN C E K
 Sebagai respon atas aturan pemidanaan korporasi (Perma
13/2016)
 Fokus pada konteks Pencegahan korupsi
 Mengacu pada aturan hukum di Indonesia
 Bersifat self-assessment
 Praktis, memiliki checklist untuk menilai kecukupan
prosedur antikorupsi di organisasi
 Non-Sertifikasi
 Dapat diadaptasi sesuai ukuran dan kapasitas korporasi
GAP ANALYSIS

PANDUAN PENCEGAHAN KORUPSI


UNTUK DUNIA USAHA ( CEK )

SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN


SNI ISO 37001 : 2016
STRUKTUR SNI ISO 37001 : 2016
STRUKTUR PANCEK (PANDUAN CEK)
SNI ISO 37001:2016 PANDUAN CEK KPK

COMMITMENT

PLAN

DO

CHECK

ACTION

RESPONSE
SNI ISO 37001:2016 PANDUAN CEK KPK

Tidak dipisahkan dalam tahapan tersendiri Bab 2 Komitmen


• Deklarasi anti-korupsi
• Dukungan Sumber Daya
• Kebijakan tertulis dari korporasi
COMMITMENT • Kode Etik
• Pengawalan upaya pencegahan oleh Fungsi
Pelaksana
Klausul 4 Konteks Organisasi Bab 3 Perencanaan
• Memahami peraturan perundangan yang
• Ruang lingkup sistem manajemen antisuap mengatur pemidanaan
• Identifikasi risiko korupsi (risk based
Klausul 5 Kepemimpinan approach)
• Komitmen Pimpinan Puncak • Pemetaan risiko korupsi.
• Kebijakan anti-suap
PLAN Klausul 6 Perencanaan
• Identifikasi risiko dan peluang
• Sasaran anti penyuapan dan perencanaan untuk
mencapainya
Klausul 7 Dukungan
• Sumber daya
• Kompetensi
• Kepedulian dan Pelatihan
• Komunikasi
• Informasi terdokumentasi
SNI ISO 37001:2016 PANDUAN CEK

Klausul 8 (Operasi) Bab 4 Pelaksanaan


• Perencanaan dan pengendalian operasi • Uji kelayakan (Due Diligence)

• Uji kelayakan (Due Diligence) • Klausul komitmen antikorupsi

• Pengendalian Keuangan • Pengaturan praktik pemberian/penerimaan


fasilitas, hadiah, sponsor dan gratifikasi

PELAKSANAAN • Pengendalian non keuangan • Pengaturan kontribusi dan donasi politik


(DO) • Penerapan pengendalian anti penyuapan yang • Layanan pengaduan
dikendalikan organisasi dan rekan bisnis

• Komitmen anti penyuapan • Pengaturan benturan kepentingan

• Prosedur pengendalian hadiah, • Pengendalian transaksi keuangan


kemurahan hati, sumbangan dan
keuntungan serupa

• Mengelola ketidakcukupan pengendalian anti • Komunikasi


penyuapan
• Prosedur peningkatan kepedulian • Pelatihan berkelanjutan

• Investigasi dan penanganan penyuapan


SNI ISO 37001:2016 PANDUAN CEK KPK

Klausul 9 (Evaluasi Kinerja) Bab 5 Evaluasi


• Pemantauan, pengukuran, analisis dan • Audit
CHECK evaluasi
• Audit Internal • Monitoring dan EvaluasI

• Tinjauan Manajemen
• Tinjauan FKAP
Klausul 10 (Peningkatan) Bab 6 Perbaikan (fungsi korektif)
ACTION • Ketidaksesuaian dan tindakan korektif • Pemberian sanksi dan pengharagaan
• Peningkatan berkelanjutan • PerbaIkan berkelanjutan
Tidak dipisahkan dalam tahapan tersendiri Bab 7 Respon
RESPONSE • Aksi kolektif
• Lapor (melaporkan pelanggaran)
Organisasi Direktorat AKBU: Dasar Hukum

UU Nomor 20 Tahun Pasal 6 huruf a UU

01 2001 juncto UU Nomor


31 Tahun 1999 tentang 02 Nomor 19 Tahun 2019
juncto UU Nomor 30
Tahun 2002 tentang
Pemberantasan TPK
KPK

Pasal 46 ayat (1) huruf d


Paragraph (1), (2), (3),
03 serta Pasal 50 ayat (1-3)
Peraturan KPK Nomor 7
Tahun 2020 tentang
04 (4) Article 12 of the
United Nations
Convention Against
Organisasi dan Tata
Corruption (UNCAC)
Kerja KPK
Struktur Organisasi
Aminudin
Direktur Antikorupsi Badan Usaha

BUMN BUMD Swasta


1. Pembangunan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Menggunakan
Panduan Cegah Korupsi (PAN-CEK) KPK

 Sebagai respon atas PERMA Nomor 13/2016


 Fokus pada konteks pencegahan korupsi
 Mengacu pada aturan hukum di Indonesia
 Praktis dengan checklist self-assessment untuk menilai kecukupan prosedur
antikorupsi di badan usaha
 Non sertifikasi
 Dapat diadaptasi sesuai ukuran dan kapasitas badan usaha
Buku Panduan CEK dapat diunduh di BIT.LY/32BSWIY
atau https://www.kpk.go.id/images/KPK_CEK_Final-
062119-single-pages.pdf

Link self-assessment http://bit.ly/assessment-CEK


2. Sertifikasi Ahli Pembangun Integritas (API)
 KPK mendorong setiap BUMD mengirimkan minimal satu orang
pegawai dari unit Satuan Pengawas Internal untuk ikut serta dalam
sertifikasi API.
 Pendaftaran sertifikasi melalui http://bit.ly/form-APL dan
http://bit.ly/pendaftaran-asesi-api

Anda mungkin juga menyukai