Anda di halaman 1dari 10

Remunerasi pada BLU

Implementasi Tunjangan Tetap: Transportasi dan Perumahan

Badan Layanan Umum


Definisi dan Konsepsi Remunerasi
pada BLU
Definsi dan Dasar Hukum Remunerasi Badan Layanan Umum

Remunerasi merupakan imbalan kerja yang diberikan kepada Pejabat


Pengelola, Pegawai, Dewan Pengawas, dan Komite Audit

Pasal
Pasal36
36PP
PPNomor
Nomor2323Tahun
Tahun2005
2005tentang
tentang
Pengelolaan
PengelolaanKeuangan
KeuanganBadan
BadanLayanan
LayananUmum
Umumsebagaimana
sebagaimanatelah
telahdiubah
diubah
dengan
denganPP
PPNomor
Nomor7474Tahun
Tahun2012
2012

PMK
PMK129/PMK.05/2020
129/PMK.05/2020tentang
tentangPedoman
PedomanPengelolaan
PengelolaanBLU
BLU

Peraturan
Peraturanteknis
teknisyang
yangditetapkan
ditetapkanPemimpin
PemimpinBLU
BLU

3
Konsepsi Remunerasi Badan Layanan Umum

“We pay right people 1)


for a right reason 2)
with a right amount 3)”

1)
Sesuai ketentuan  Pejabat Pengelola, Pegawai,
2 Dewas, Sekretaris Dewas, Komite Audit.
6 7
1 3 2)
Adanya capaian kinerja  diikat dalam kontrak
kinerja, terdapat output yang menantang, diukur
9 8 4 dengan mekanisme yang konsisten dan baku.
5
3)
Sesuai lampiran KMK  perhitungan riil capaian
kinerja sesuai grading yang ditetapkan, tidak
melebihi ketentuan maksimal nominal dalam
KMK remunerasi.

11 12
No more candy
10 outside the jar…
… Sudah ideal kah??
4
Komponen Remunerasi Badan Layanan Umum

Gaji Honorarium
- Memperhitungkan nilai jabatan dalam grading/level jabatan. - Diberikan kepada Dewas dan Sek.Dewas, fix payment per bulan
- Besarannya dibayarkan fix per bulan. - Besaran berdasarkan persentasi gaji PNBP pemimpin BLU dengan acuan:
- Terdiri dari gaji sumber RM dan PNBP (utk PNS), PNBP saja  Ketua 40%, Anggota 36%, dan Sekretaris 15%.
utk non-PNS (dengan mmpertimbangkan kesetaraan nilainya
dengan gaji total pegawai PNS).
Insentif
- Diberikan berdasarkan capaian kinerja pejabat/pegawai/Dewas (floating).

Lembur dan Uang Makan


Diberikan kepada PNS dan Non-PNS
1 2 - Untuk Dewas, berdasarkan kinerja dgn besaran mengacu besaran insentif
pemimpin BLU dengan acuan:
 Ketua 40%, Anggota 36%, dan Sekretaris 15%.
mengacu pada ketentuan lembur dan
uang makan yang ada pada PNS 9 3 - Capaian kinerja >100% dapat dibayarkan dengan ketentuan:
 Bagi Pemimpin BLU dengan izin Menkeu c.q Dirjen Perbendaharan.
 Bagi selain pemimpin BLU diatur oleh pemimpin BLU.
- Terdapat KPI di seluruh level jabatan s.d pelaksana terendah yang
Pensiun dan Iuran BPJS dikaitkan dengan perhitungan capaian kinerja.
Diberikan kepada pegawai PNS
sesuai ketentuan perundangan 8 4 Tunjangan Tetap
tentang pensiun dan potongan - Berupa tunj.perumahan dan tunj.transportasi, sumber PNBP.
iuran BPJS bagi PNS. - Bersifat sebagai penunjang, bukan pengganti biaya sewa  nilai
7 5 tidak full cover.

Remun-13 dan THR


- Dibayarkan paling sebesar 1 kali remunerasi
6 - Diberikan dalam hal tidak terdapat rumah dinas dan/atau
kendaraan dinas.

yang diterima untuk bulan pada satu bulan Bonus Pesangon


sebelum bulan pembayaran Remun-13 danTHR. - Bersifat tambahan yang dikaitkan - Berupa tunjangan purna jabatan dengan mengikutsertakan
- Dalam hal terdapat kebijakan Pemerintah terkait dengan capaian BLU secara keseluruhan. pimpinan dan Dewas dalam program asuransi atau tabungan
pembayaran Gaji-13 dan THR yang bersifat pensiun  beban premi ditanggung BLU sumber PNBP.
- Dapat diberikan 1 kali dalam setahun,
khusus, BLU mengikuti pengaturan pada - Premi tahunan ditetapkan max. 25% dari gaji PNBP dalam
sumber PNBP.
kebijakan tersebut. setahun  sesuai ketetapan dalam KMK.
- Terdapat ketentuan khusus terkait
- Pesangon dibayar setelah ybs tidak lagi menjabat (mutasi,
Bonus.
berhenti, pensiun, dll).

5
Pembayaran Tunjangan Tetap …1 Badan Layanan Umum

Komponen Tunjangan Tetap diatur


pertama kali dalam PMK nomor
176/PMK.05/2017.
PMK mengamanatkan bahwa
komponen remunerasi ditetapkan
dalam KMK remunerasi masing-
masing BLU

6
Pembayaran Tunjangan Tetap …2 Badan Layanan Umum

• Tunjangan Tetap adalah tambahan penghasilan, bukan pengganti biaya.


• Dengan demikian besarannya tidak dapat dipersamakan dengan standar biaya sewa yang ada.
• Penerima Tunjangan Tetap adalah Pemimpin BLU dan Pejabat Pengelola satu tingkat di bawah Pemimpin BLU
(pada BLU RS adalah Dirut dan Direksi).
• Tunjangan Tetap diberikan dalam hal tidak terdapat fasilitas kendaraan dinas dan/atau rumah dinas  (1) BLU
tidak memiliki fasilitas dimaksud; atau (2) BLU memiliki namun tidak digunakan oleh pimpinan BLU.
• Dalam hal terdapat fasilitas namun tidak digunakan, maka fasilitas dimaksud harus dialihfungsikan sehingga
terdayagunakan secara optimal untuk operasional layanan BLU.
• Untuk mencegah terjadinya duplikasi pembiayaan dari BLU, pimpinan BLU membuat pernyataan bahwa yang
bersangkutan bersedia untuk tidak menggunakan fasilitas kendaraan dan/atau rumah dinas dalam hal menerima
Tunjangan Tetap.
• Dalam hal dibayarkan Tunjangan Tetap, segala fasilitas terkait kendaraan dinas dan rumah dinas pimpinan tidak
lagi diberikan: sopir, biaya bahan bakar, biaya pemeliharaan, dll.

7
Tunjangan Transportasi Badan Layanan Umum

• Saat ini terdapat PMK 119/PMK02/2020 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2021. Nilai SBM tersebut
dijadikan dasar perhitungan dalam melakukan analisis kelayakan besaran Tunjangan Transportasi.
• Penggunaan SBM dalam pertimbangan pemberian Tunjangan Transportasi juga diterapkan bagi BLU lingkup
Ditjen Yankes melalui surat Setditjen Yankes nomor KU.01.01/I.1/12311/2018.
• Berdasarkan perhitungan yang ada, besaran Tunjangan Transportasi yang wajar adalah sebesar 60% dari besaran
SBM sewa kendaraan dinas pejabat eselon II.
• Perhitungan ini menjadi formula penentuan dan penetapan besaran Tunjangan Transportasi bagi pimpinan BLU.
• Bagi Pejabat Pengelola satu tingkat di bawah Pemimpin BLU, diberikan Tunjangan Transportasi sebesar 90% dari
yang diberikan kepada Pemimpin BLU.

8
Tunjangan Perumahan Badan Layanan Umum

• Saat ini tidak terdapat SBM terkait biaya sewa rumah bagi pimpinan Satker. Namun demikian terdapat PMK
nomor 16/PMK.01/2018 tentang Pemberian Tunjangan dan Ketentuan Lain Bagi Hakim pada Pengadilan Pajak.
• Besaran tunjangan perumahan bagi Hakim pada Pengadilan Pajak paling tinggi sebesar Rp9 juta.
• Terdapat ketentuan pembanding yakni PermenBUMN nomor PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dekom, dan Dewas BUMN. Dalam aturan tersebut, tunjangan perumahan dapat diberikan
paling besar 40% dari gaji. Berdasarkan benchmark tersebut, BLU dapat mengacu dengan batasan maksimal 20%
dari remunerasi sumber PNBP  memperhatikan bahwa BLU tidak fully private entity.
• Perhitungan Tunjangan Perumahan pada BLU memadukan dua pengaturan tersebut yakni maksimal 20% dari
remunerasi sumber PNBP, dengan batasan paling tinggi sebesar tunjangan perumahan bagi Hakim pada
Pengadilan Pajak.

9
Badan Layanan Umum

Anda mungkin juga menyukai