Anda di halaman 1dari 49

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Perencanaan dan Penganggaran


Standar Pelayanan Minimal
Bidang Pendidikan
Sesuai Permendikbud No.32/2018

BIRO PERENCANAAN, SEKRETARIAT JENDERAL


Maret 2021
LATAR BELAKANG

UUD 1945
Pasal 27 ayat 2: Tiap – tiap warga negara berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
Pasal 31 ayat 1 : Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan

UU No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


• Pasal 18 ayat (1) : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah memprioritaskan pelaksanaan
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar. Pelaksanaan Urusan
Pemerintahan Wajib yang terkait Pelayanan Dasar ditetapkan dengan SPM.
• Pasal 18 ayat (2) : Pelaksanaan pelayanan dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat
• Pasal 18 ayat (3) : Ketentuan lebih lanjut tentang SPM diatur dengan PP
• Pasal 1 ayat (17) : SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara
minimal.
• Pasal 298 ayat 1 : Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib
yang terkait Pelayanan Dasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2


Dasar Hukum

Undang-Undang Peraturan Pemerintah Permendagri 100 Tahun Permendikbud 32 Tahun


Nomor 23 Tahun 2 Tahun 2018 tentang 2018 tentang 2018 tentang
2014 tentang Standar Pelayanan Penerapan Standar Standar Teknis Pelayanan
Pemerintahan Minimal Pelayanan Minimal Minimal Pendidikan
Daerah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3


PERUBAHAN TATANAN KEBIJAKAN SPM

Amanah Konstitusi UUD


1945 (HAK setiap warga
negara thdp pelayanan
dasar UU 23/2014
UU 32/2004

SPM: ketentuan mengenai jenis dan mutu


Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan
PP 65/2005 ttg Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh PP No.2/2018 ttg
Pedoman setiap warga negara secara minimal. SPM
Penyusunan SPM

Permendagri Permendikbud Permendagri


Permendagi 6/2007 79/2007 ttg No.32/2018 ttg No.100/2018 ttg
ttg Petunjuk Teknis Pedoman Standar Teknis penerapan SPM
Penyusunan dan Penyusunan
Penetapan SPM Rencana Pencapaian
SPM
Demand =
Permendikbud Suply/Produsen Konsumen/WN
No.23/2013 ttg Capaian
SPM 100%/tahun
Capaian Provinsi dan Kab/Kota
bertahap/ PEMKAB &
Suply/Produsen
(27 Indikator) 100% di tahun SATUAN
2014 PENDIDIKAN 1. Pendidikan Menengah
PENDIDIKAN DASAR
2. Pendidikan Khusus
3. Pendidikan dasar
4. PAUD
5. Pendidikan Kesetaraan

Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan 4
RUANG LINGKUP SPM PENDIDIKAN

JENIS DAN PENERIMA


PELAYANAN DASAR

MUTU PELAYANAN DASAR

PEMENUHAN SPM
PENDIDIKAN OLEH
PEMERINTAH DAERAH
PELAPORAN PENERAPAN DAN
PENCAPAIAN SPM
PENDIDIKAN

Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan 5
JENIS PELAYANAN DASAR

SPM PAUD DIKDAS KESETARAAN


KABUPATEN/
KOTA PENDIDIKAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR, SEKOLAH PENDIDIKAN KESETARAAN
DINI MENENGAH PERTAMA (PKBM)

SPM DIKMEN DIKSUS


PROVINSI
SEKOLAH MENENGAH PENDIDIKAN KHUSUS
ATAS, SEKOLAH (SLB)
MENENGAH KEJURUAN

Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan 6
PENERIMA PELAYANAN DASAR

PENDIDIKAN PENDIDIKAN
PAUD DASAR
Peserta Didik usia MENENGAH
Peserta Didik Peserta Didik
5-6 tahun
usia 7-15 tahun usia 16-18 tahun

PENDIDIKAN PENDIDIKAN
KESETARAAN KHUSUS
Peserta Didik Peserta Didik
usia 7-18 tahun usia 4-18 tahun

Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan 7
MUTU PELAYANAN DASAR

Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis


Pelayanan Dasar SPM Pendidikan
mencakup:

Standar jumlah dan kualitas barang


dan/atau jasa.

Standar jumlah dan kualitas pendidik


dan tenaga kependidikan.

Tata cara pemenuhan standar.

Kementerian Pendidikan
Kementerian dan Kebudayaan
Pendidikan dan Kebudayaan 8
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
BARANG DAN/ATAU JASA
DAN TATA CARA PEMENUHANNYA

9
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
BARANG DAN/ATAU JASA

a. Standar kompetensi lulusan


b. Standar isi
c. Standar proses
d. Standar sarana dan prasarana
e. Standar pengelolaan
f. Standar pembiayaan
g. Standar penilaian

STANDAR SATUAN STANDAR BIAYA


PENDIDIKAN PRIBADI

terdiri atas:
a. perlengkapan
dilaksanakan sesuai dasar Peserta
dengan ketentuan Didik
perundang-undangan b. pembiayaan
pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 10


1. Perlengkapan Dasar Peserta Didik

PENERIMA
NO PERLENGKAPAN DASAR JUMLAH KUALITAS
PELAYANAN DASAR
Buku gambar 6 buah per peserta didik per Dalam kondisi baru
semester
1 PAUD
Alat mewarnai 1 set paling sedikit 12 warna per
peserta didik per semester
Buku teks pelajaran 1 paket per peserta didik per tahun Sesuai dengan kurikulum
2 SD dan SMP Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per semester Dalam kondisi baru
(alat dan buku tulis)
Modul belajar 1 paket per peserta didik per tahun Sesuai dengan kurikulum
Pendidikan
3 Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per semester Dalam kondisi baru
Kesetaraan
(alat dan buku tulis)
Buku teks pelajaran 1 paket per peserta didik per tahun Sesuai dengan kurikulum
4 SMA dan SMK Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per semester Dalam kondisi baru
(alat dan buku tulis)
Materi ajar 1 paket per peserta didik per tahun Sesuai dengan ragam disabilitas
dan kurikulum
5 Pendidikan Khusus
Perlengkapan belajar 1 set per peserta didik per semester Dalam kondisi baru
(alat dan buku tulis)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 11


2. Pembiayaan Pendidikan

01 02 03 04

Pembiayaan pendidikan Dalam hal daerah yang Besaran nilai Kepala satuan
satuan pendidikan yang belum melaksanakan pembiayaan pendidikan pendidikan yang
diselenggarakan oleh wajib belajar 12 (dua yang dibebankan kepada diselenggarakan oleh
Pemda dibebankan belas) tahun, maka Peserta Didik atau orang masyarakat
kepada Pemda untuk: pembiayaan tua/wali untuk menetapkan besaran
 pendidikan dasar; pendidikan menengah pendidikan menengah pembiayaan
dan bagi satuan pendidikan bagi satuan pendidikan pendidikan setelah
 pendidikan yang diselenggarakan yang diselenggarakan mendapatkan
Menengah bagi oleh Pemda oleh Pemda ditetapkan pertimbangan dari
daerah yang telah dibebankan kepada oleh Gubernur sesuai komite sekolah.
melaksanakan wajib Peserta Didik atau dengan standar biaya
belajar 12 tahun orangtua/wali. yang berlaku di daerah
setempat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 12


TATA CARA PEMENUHAN STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
BARANG DAN/ATAU JASA

PAUD
Pemenuhan perlengkapan Perhitungan pemenuhan
• Jumlah Peserta didik yang berasal dari keluarga
dasar diperuntuk kan bagi perlengkapan dasar bagi miskin atau tidak mampu x 12 (dua belas) buah buku
Peserta Didik yang belum Peserta Didik yang gambar x biaya satuan buku gambar.
• Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga
terlayani perlengkapan berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 2 (dua) set alat mewarnai x
dasar Peserta Didik miskin atau tidak biaya satuan alat mewarnai.

mampu yang menjadi


SD DAN SMP
tanggung jawab
 Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga
Pemerintah Daerah miskin atau tidak mampu x 1 (satu) paket buku teks
dalam 1 (satu) tahun pelajaran x biaya satuan buku teks pelajaran.
 Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga
dilaksanakan dengan miskin atau tidak mampu x 2 (dua) set buku tulis dan
cara sebagai berikut: alat tulis x biaya satuan buku tulis dan alat tulis.
Pemenuhan
perlengkapan dasar
Peserta Didik KESETARAAN
diberikan pada  Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga
miskin atau tidak mampu x 1 (satu) paket modul
setiap awal tahun. belajar x biaya satuan modul belajar.
 Jumlah Peserta Didik yang berasal dari keluarga
miskin atau tidak mampu x 2 (dua) set buku tulis
dan alat tulis x biaya satuan buku tulis dan alat
Biaya satuan buku gambar/buku teks pelajaran/modul belajar dan biaya satuan alat tulis.
mewarnai/buku tulis dan alat tulis sesuai dengan standar biaya masing-masing
daerah.

13
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 13
TATA CARA PEMENUHAN STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
BARANG DAN/ATAU JASA

Pemenuhan: SMA DAN SMK


• buku teks pelajaran pada • Jumlah Peserta Didik yang berasal dari
SMA dan SMK;
• materi ajar pada pendidikan
Perhitungan pemenuhan keluarga miskin atau tidak mampu x 1 (satu)
paket buku teks pelajaran x biaya satuan
khusus; perlengkapan dasar bagi buku teks pelajaran.
diperuntukkan bagi Peserta Didik Peserta Didik yang
yang belum terlayani • Jumlah Peserta Didik yang berasal dari
perlengkapan dasar Peserta
berasal dari keluarga
keluarga miskin atau tidak mampu x 2 (dua)
Didik. miskin atau tidak set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
mampu yang menjadi buku tulis dan alat tulis.
Pemenuhan perlengkapan dasar tanggung jawab
Peserta Didik pada SMA, SMK,
Pemerintah Daerah
dan pendidikan khusus diberikan
pada setiap awal tahun. dalam satu tahun PENDIDIKAN KHUSUS
dilaksanakan dengan
 Jumlah Peserta Didik yang berasal dari
cara sebagai berikut: keluarga miskin atau tidak mampu x 1
(satu) paket materi ajar sesuai dengan
Biaya satuan buku teks ragam disabilitas x biaya satuan materi ajar.
pelajaran/materi ajar dan biaya
satuan buku tulis dan alat tulis  Jumlah Peserta Didik yang berasal dari
sesuai dengan standar biaya keluarga miskin atau tidak mampu x 2 (dua)
masing-masing daerah. set buku tulis dan alat tulis x biaya satuan
buku tulis dan alat tulis.

14
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 14
PELAKSANAAN PEMENUHAN STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
BARANG DAN/ATAU JASA

Pembiayaan Pendidikan
Perlengkapan Dasar
1. Pelaksanaan pemenuhan perlengkapan dasar dilakukan
oleh Pemda sesuai kewenangannya dapat berupa: Pemenuhan pembiayaan Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan
a. menyediakan perlengkapan dasar; dan pendidikan  dilaksanakan sesuai pendidikan bagi Peserta Didik pada
b. memberikan uang tunai untuk pemenuhan dengan jadwal yang satuan pendidikan yang
perlengkapan dasar kepada peserta didik yang ditetapkan oleh satuan diselenggarakan Pemerintah
berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu. pendidikan. Daerah, dilaksanakan dengan cara
pembebasan biaya pendidikan pada
2. Pemenuhan pelayanan dasar dilaksanakan sesuai satuan pendidikan.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pelaksanaan pemenuhan pembiayaan Perhitungan pemenuhan


pendidikan bagi Peserta Didik yang berasal pembiayaan pendidikan dari
dari keluarga miskin atau tidak mampu Peserta Didik oleh satuan
pada satuan pendidikan yang pendidikan dilaksanakan dengan
Pemenuhan standar biaya pribadi diprioritaskan diselenggarakan oleh masyarakat, cara menghitung jumlah
bagi Peserta Didik yang berasal dari keluarga dilaksanakan dengan cara pemberian Peserta Didik yang berasal
miskin atau tidak mampu yang menjadi uang tunai langsung kepada dari keluarga miskin atau
penyelenggara satuan pendidikan oleh tidak mampu dikali 12 bulan
tanggung jawab Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah sesuai dengan dikali pembiayaan pendidikan.
kewenangannya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 15


STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK & TENAGA
KEPENDIDIKAN
DAN TATA CARA PEMENUHANNYA

16
STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JENIS PENDIDIK DAN TENAGA


NO KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.
KEPENDIDIKAN

1. Guru PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV / S1 bidang PAUD, kependidikan lain
atau psikologi; dan
2. memiliki sertifikat profesi guru PAUD.

2. Kepala Satuan PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV/ S1;


2. memiliki sertifikat pendidik; dan
3. memiliki surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala
sekolah untuk PAUD formal atau sertifikat pendidikan dan pelatihan
kepala satuan PAUD nonformal dari lembaga pemerintah yang
berwenang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 17


STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SD/SMP/SMA/SMK/PENDIDIKAN KHUSUS

JENIS PENDIDIK DAN TENAGA


NO KEPENDIDIKAN KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.

1. Guru Kelas (KHUSUS SD) 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV /S1; dan
2. memiliki sertifikat pendidik.
2. Guru Mata Pelajaran 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV /S1; dan
2. memiliki sertifikat pendidik.
3. Kepala Sekolah 1. paling rendah memiliki ijazah D-IV /S1;
2. memiliki sertifikat pendidik; dan
3. memiliki surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah.
4. Tenaga laboratorium (KHUSUS 1. paling rendah memiliki ijazah SMA/sederajat
SMA)
5. Tenaga 1. paling rendah memiliki ijazah SMA/SMK/sederajat
laboratorium/bengkel/workshop Keterangan : kualitas tenaga kependidikan yang memiliki ijazah SMK relevan
(KHUSUS SMK) dengan kebutuhan laboratorium/ bengkel/ workshop

6. Tenaga penunjang lainnya. 1. paling rendah memiliki ijazah SMA/sederajat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 18


STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN KESETARAAN

JENIS PENDIDIK DAN


NO KUALITAS PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.
TENAGA KEPENDIDIKAN

1. Tutor pendidikan kesetaraan paling rendah memiliki ijazah D-IV/S1

Kepala Satuan Pendidikan


2. paling rendah memiliki ijazah D-IV/S1
Kesetaraan

3. Tenaga penunjang lainnya. paling rendah memiliki ijazah SMA/sederajat

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 19


STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Dalam hal guru kelas dan guru mata pelajaran belum memiliki sertifikat
1 pendidik, Pemerintah Daerah wajib menyampaikan surat keterangan
yang menyatakan masih terdapat pendidik yang belum memiliki
sertifikat pendidik kepada Mendagri dengan tembusan kepada
Mendikbud
Dalam hal kepala satuan pendidikan belum memiliki surat tanda tamat
2 pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah, Pemerintah Daerah wajib
menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih
terdapat kepala satuan pendidikan yang belum memiliki surat tanda
tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah kepada Mendagri
dengan tembusan kepada Mendikbud
Surat keterangan dilampirkan sebagai bagian dari laporan penerapan
3 dan pencapaian SPM kepada Mendagri dengan tembusan kepada
Mendikbud

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 20


TATA CARA PEMENUHAN STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PAUD PENDIDIKAN KESETARAAN


1. Pemenuhan jumlah pendidik pada 1. Pemenuhan judidasarkan pada tata cara perhitungan dengan
pendidikan anak usia dini didasarkan memperhatikan hal sebagai berikut:
pada tata cara perhitungan kebutuhan a. jumlah rombongan belajar pada pendidikan kesetaraan di
pendidik sesuai dengan jumlah satuan pendidikan;
rombongan belajar pada satuan
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar tutor; dan
PAUD.
c. jumlah jam mata pelajaran dalam struktur
2. Pemenuhan jumlah tenaga
kurikulum/program
kependidikan pada pendidikan anak
usia dini yaitu 1 (satu) kepala satuan yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang-
PAUD per satuan PAUD. undangan.
2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan didasarkan pada
tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tenaga
kependidikan untuk 1 (satu) satuan pendidikan sebagai
berikut:
a. 1 (satu) kepala satuan pendidikan per satuan pendidikan
kesetaraan; dan
b. 1 (satu) tenaga penunjang lainnya per satuan pendidikan
kesetaraan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 21
TATA CARA PEMENUHAN STANDAR JUMLAH DAN KUALITAS
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

SD/SMP/SMA/SMK/PENDIDIKAN
KHUSUS
1. Pemenuhan jumlah pendidik didasarkan 2. Pemenuhan jumlah tenaga kependidikan
pada tata cara perhitungan pemenuhan didasarkan pada tata cara perhitungan
kebutuhan pendidik dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan
hal sebagai berikut. sebagai berikut:
a. jumlah rombongan belajar pada satuan a. 1 (satu) kepala sekolah per satuan
pendidikan; pendidikan;
b. kewajiban pemenuhan beban mengajar; b. 1 (satu) tenaga laboratorium per
dan laboratorium (KHUSUS SMA);
c. jumlah jam mata pelajaran dalam c. 1 (satu) tenaga
struktur kurikulum laboratorium/bengkel/workshop per
yang diatur sesuai ketentuan peraturan laboratorium/bengkel/workshop
perundang-undangan. (KHUSUS SMK); dan
d. 1 (satu) tenaga penunjang lainnya per
satuan pendidikan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 22


TAHAPAN PENERAPAN

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL 23
TAHAPAN PENERAPAN SPM

PERHITUNGAN KEBUTUHAN PENYUSUNAN RENCANA


PELAKSANAAN PEMENUHAN
PENGUMPULAN DATA PEMENUHAN PELAYANAN PEMENUHAN PELAYANAN
PELAYANAN DASAR
DASAR DASAR

Pelaksanaan pemenuhan
Pelayanan Dasar dilakukan
Pemerintah Daerah Menyusun
Pengumpulan data untuk Menghitung selisih jumlah sesuai dengan rencana
rencana pemenuhan Pelayanan
memperoleh data tentang barang dan /atau jasa yang pemenuhan Pelayanan Dasar
Dasar sesuai dengan
jumlah dan kualitas barang dibutuhkan dengan jumlah dengan memprioritaskan bagi
penghitungan kebutuhan yang
dan/atau jasa kebutuhan dasar barang dan/atau jasa yang masyarakat miskin atau tidak
dimuat dalam dokumen RPJMD
sesuai dengan SPM tersedia mampu sesuai dengan
dan RKPD.
ketentuan peraturan
perundang undangan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 24


1. PENGUMPULAN DATA

Data Penerima SPM Pendidikan

1. Anak usia pendidikan yang


belum/ tidak bersekolah Data Satuan Pendidikan
karena faktor: 1. Akreditasi
1. Kemiskinan 2. Prasarana
2. Kondisi Sosial (Ruang Kelas)
3. Tidak Ingin Bersekolah
4. Menikah/pernah menikah
5. Bekerja
6. Tidak Punya Akte Kelahiran
7. Anak berhadapan hukum
8. Mengalami
kekerasan/trauma di sekolah
9. Berkebutuhan khusus Data Pendidik dan Tenaga
10. Kondisi Kesehatan Kependidikan
11. ……
1. Jenis
2. Peserta didik miskin: 2. Jumlah
a. Terlayani; 3. Kualitas
b. Belum Terlayani

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 25


1. PENGUMPULAN DATA

Peserta Didik penerima SPM Pendidikan yang pemenuhannya


menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah wajib ditetapkan
oleh kepala daerah sesuai dengan kewenangannya.

Pemerintah Daerah dapat membatalkan penerima SPM


Pendidikan apabila Peserta Didik tidak memenuhi kriteria:
• Usia sebagaimana diatur dalam SPM Pendidikan; dan
• Berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu.

Pembatalan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan setelah


mendapatkan pemberitahuan secara tertulis dari satuan
pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 26


2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN

Perangkat daerah menghitung:


Ketentuan Penerima Layanan Dasar adalah
1. Warga Negara penerima Pelayanan Warga Negara yang TIDAK MAMPU
Dasar yang tidak mampu memperoleh
dikarenakan berbagai faktor penyebabnya,
barang dan/atau jasa yang telah tersedia.
antara lain
1. Miskin atau tidak mampu sesuai dengan
2. Jumlah Warga Negara penerima layanan ketentuan peraturan perundang-
dasar yang telah terlayani dan yang undangan;
belum terlayani dengan barang dan/atau 2. Sifat barang dan/atau jasa yang tidak
jasa dalam pemenuhan pelayanan dapat diakses atau dijangkau sendiri;
dasarnya 3. Kondisi bencana; dan/atau
Mutu Pelayanan Dasar Sesuai dengan 4. Kondisi lain yang tidak memungkinkan
Standar Teknis SPM untuk dapat dipenuhi sendiri.
Ketersediaan Barang atau Jasa atau
Sarana atau Prasarana diperoleh dari
pihak
1. Badan Usaha Milik Negara Hasil penghitungan digunakan untuk
2. Badan Usaha Milik Daerah, menyusun kebutuhan pemenuhan
3. lembaga non pemerintah, Pelayanan Dasar berpedoman pada
4. masyarakat, dan/atau
5. Pemerintah Daerah.
Standar Biaya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 27
2. PERHITUNGAN KEBUTUHAN

Perhitungan Kebutuhan Pemenuhan SPM


Pendidikan menghasilkan:
Kebutuhan layanan dasar pendidikan bagi:
a. siswa miskin yg sdh terlayani
b. siswa miskin yg blm terlayani
c. anak tidak sekolah krn faktor kemiskinan
d. anak tidak sekolah krn faktor lainnya diliuar
kemiskinan

Kebutuhan layanan dasar pendidikan bagi:


a. satuan pendidikan sesuai standar mutu
minimalnya;
b. pendidik & tenaga kependidikan sesuai
standar mutu minimalnya; dan
c. biaya personil peserta didik sesuai standar
mutu minimalnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


3. RENCANA PEMENUHAN

01 Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya


wajib melaksanakan pemenuhan SPM
Pendidikan.

02 Pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan ditetapkan dalam


dokumen perencanaan dan penganggaran Pemerintah
Daerah sebagai prioritas belanja daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

03 Masyarakat penyelenggara pendidikan wajib memfasilitasi


pemenuhan:
a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa
b. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan
pada setiap satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 29


3. RENCANA PEMENUHAN

PROSES PROSES
PROSES SPM
PERENCANAAN PENGANGGARAN

Jenis, Mutu dan Penerima


Pelayanan Dasar
1. Identifikasi penerima;
Integrasi ke dalam Integrasi ke dalam
2. Identifikasi ketersediaan
dokumen dokumen
barang/jasa kebutuhan dasar;
perencanaan anggaran
3. Identifikasi pemenuhan
(Program (Program
kebutuhan dasar yang menjadi
Pemenuhan SPM) Pemenuhan SPM)
tanggung jawab pemerintah
daerah
4. Pelaksanaan pemenuhan
pelayanan dasar.
Diatur Permen Diatur PP/Permen
Materi yang diatur dalam PP SPM
Perencanaan Penganggaran

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 30


4. PERHITUNGAN

PEMDA JENIS SPM PENGHITUNGAN PENCAPAIAN PEMENUHAN

SMA

Pendidikan
Menengah

PROVINSI SMK

Pendidikan Khusus

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


4. PERHITUNGAN

PEMDA JENIS SPM PENGHITUNGAN PENCAPAIAN PEMENUHAN

Pendidikan Anak
Usia Dini

SD

KAB / Pendidikan
KOTA Dasar

SMP

Pendidikan
Kesetaraan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 32


PELAPORAN PELAKSANAAN SPM

Pemerintah Daerah kabupaten/kota sesuai


Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengan

1
dengan kewenangannya wajib menyampaikan
kewenangannya wajib menyampaikan
laporan pelaksanaan pemenuhan SPM
laporan pelaksanaan pemenuhan SPM
Pendidikan kepada Mendagri melalui gubernur
Pendidikan kepada Mendagri dengan
sebagai wakil dari pemerintah pusat dengan
tembusan kepada Mendikbud.
. 2 tembusan kepada Mendikbud.

Materi muatan laporan pelaksanaan pemenuhan


SPM Pendidikan sekurang-kurangnya terdiri atas:
a. hasil penerapan SPM Pendidikan;
3 Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM Pendidikan
termasuk dalam materi muatan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan
disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan
b. kendala penerapan SPM Pendidikan; dan
c. ketersediaan anggaran dalam penerapan SPM
Pendidikan. 4 perundang-undangan yang mengatur mengenai
laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Selain materi muatan, laporan pelaksanaan


Laporan pelaksanaan pemenuhan SPM
Pendidikan
ketentuan
disusun
peraturan
sesuai dengan
perundang-
5 pemenuhan SPM Pendidikan Daerah
provinsi juga harus mencantumkan
rekapitulasi penerapan SPM Pendidikan
undangan.

6
Daerah kabupaten/kota.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 33


PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan Pengawasan Umum


• Menteri, terhadap penerapan SPM Pembinaan dan Pengawasan Teknis
Daerah provinsi • Menteri yang menyelenggarakan
• Gubernur sebagai wakil Pemerintah urusan pemerintahan di bidang yang
Pusat, terhadap penerapan SPM sesuai dengan jenis SPM, terhadap
Daerah kabupaten/kota penerapan SPM Daerah provinsi
• Gubernur dan bupati/walikota, • Gubernur sebagai wakil Pemerintah
terhadap perangkat daerah masing- Pusat, terhadap penerapan SPM
masing Daerah kabupaten/kota
• Gubernur dan bupati/walikota,
terhadap perangkat daerah masing-
masing

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 34


SANKSI

Kepala Daerah dan/atau Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat


wakil kepala Daerah yang tidak  (1) terdiri atas:
melaksanakan SPM dijatuhi a. teguran tertulis;
sanksi administratif. b. tidak dibayarkan hak keuangan selama 3
(tiga) bulan;
c. tidak dibayarkan hak keuangan selama 6 (enam)
Ketentuan lebih lanjut bulan;
mengenai sanksi administratif d. penundaan evaluasi rancangan peraturan daerah;
dengan Peraturan Menteri yang e. pengambilalihan kewenangan perizinan;
menyelenggarakan urusan f. penundaan atau pemotongan dana alokasi
pemerintahan dalam negeri yang umum dan/atau dana bagi hasil;
ditetapkan setelah dikoordinasikan g. mengikuti program pembinaan khusus
dengan kementerian/lembaga pendalaman bidang pemerintahan;
pemerintah nonkementerian h. Pemberhentian sementara selama 3 (tiga) bulan
terkait. i. Pemberhentian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 35


TIM PENERAPAN SPM

Susunan keanggotaan Tim Penerapan SPM daerah Susunan keanggotaan Tim Penerapan SPM daerah
Provinsi: Kabupaten/Kota:
a. penanggung jawab : Gubernur; a. penanggung jawab : Bupati/Walikota;
b. ketua : Sekretaris Daerah Provinsi; b. ketua : Sekretaris Daerah Kab/Kota;
c. wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan c. wakil Ketua : Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi; Pembangunan Daerah Kab/Kota;
d. sekretaris : Kepala Biro Tata Pemerintahan d. sekretaris : Kepala Bagian Tata Pemerintahan
Provinsi atau sebutan lain; Kab/Kota atau sebutan lain;
e. anggota : Kepala perangkat daerah provinsi e. anggota : Kepala perangkat daerah Kab/Kota
yang membidangi Urusan yang membidangi Urusan
Pemerintahan Wajib terkait Pemerintahan Wajib terkait
Pelayanan Dasar, pengelolaan Pelayanan Dasar, pengelolaan
keuangan daerah,inspektorat, keuangan daerah,inspektorat,
dan/atau sesuai dengan kebutuhan dan/atau sesuai dengan kebutuhan
daerah. daerah.

Tim Penerapan SPM daerah provinsi dan kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan kepala
daerah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 36
Rancangan Indeks Capaian SPM Pendidikan

Indikator Indeks Pencapaian SPM Pendidikan Daerah


PARTISIPASI JENIS DAN MUTU PENERIMA

Kabupaten/Kota: Kabupaten/Kota: Kabupaten/Kota:


• Partisipasi 5-6 Tahun • PAUD (11 Indikator) • Penerima Pelayanan PAUD
• Partisipasi 7-12 Tahun • SD (13 Indikator) • Penerima Pelayanan SD
• Partisipasi 13-15 Tahun • SMP (13 Indikator) • Penerima Pelayanan SMP
• PKBM (10 Indikator) • Penerima Pelayanan PKBM
Provinsi:
• Partisipasi 16-18 Tahun Provinsi: Provinsi:
• SMA (16 Indikator) • Penerima Pelayanan SMA
• SMK (16 Indikator) • Penerima Pelayanan SMK
• SLB (13 Indikator) • Penerima Pelayanan SLB

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 37


Data Baseline Capaian Penerapan SPM Pendidikan

KABUPATEN/KOTA PROVINSI
Kategori Jumlah Kab/Kota Kategori Jumlah Provinsi
Sangat Tinggi 306 Sangat Tinggi 16
Tinggi 17
Tinggi 159
Sedang 1
Sedang 32
Rendah 0
Rendah 17

Keterangan:
Sangat Tinggi: ≥ 80%; Tinggi: 70% - 80%; Sedang: 55% - 70%; Rendah: < 55%

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 38


EVALUASI IMPLEMENTASI SPM PENDIDIKAN 2019

TOTAL SUSPECT ATS Persentase Jenis Identifikasi Hasil Pendataan Suspect ATS

14.737.266 5.6% teridentifikasi


Tidak
Ditemukan
; 84 ; 0%
ATS;
3,431 ;
[PERCE
ATS dari 60.405 yang NTAGE]
TELAH TERDATA telah terdata
60.405 (0.41%)
Bukan
ATS;
56,890 ;
[PERCE
NTAGE]

10 Kab/Kota dengan Progres Pendataan Tertinggi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 39


Data Baseline Capaian SPM Provinsi
Partisipasi Mutu Penerima IP SPM
Prov. D.K.I. Jak... 87.86% Prov. D.I. Yogyak... 80.63% Prov. ... 98.29% Prov. D.I. Yogyak... 88.43%
Prov. D.I. Yogyak... 86.51% Prov. Sumatera B... 80.25% Prov. D.I. Yogyak... 97.64% Prov. D.K.I. Jak... 88.06%
Prov. Kepulauan ... 86.42% Prov. D.K.I. Jak... 79.13% Prov. D.K.I. Jak... 97.19% Prov. Kepulauan ... 84.67%
Prov. Ba... 86.05% Prov. Sumatera U... 78.18% Prov. Sumatera Sel... 96.48% Prov. Sumatera B... 84.45%
Prov. Kalimantan U... 82.48% Prov. J... 77.51% Prov. Nusa Tenggara T... 96.23% Prov. ... 84.41%
Prov. Kalimantan T... 82.31% Prov. Kalimantan Sel... 77.50% Prov. Jawa Te... 95.88% Prov. Kalimantan T... 84.14%
Prov. Jawa B... 81.19% Prov. Sumatera Sel... 77.22% Prov. Lam... 95.79% Prov. Kalimantan U... 84.10%
Prov. Jawa Te... 80.27% Prov. Jawa B... 76.07% Prov. Kalimantan T... 95.73% Prov. Ba... 84.06%
Prov. ... 78.83% Prov. ... 75.74% Prov. Jawa T... 95.66% Prov. Jawa B... 83.72%
Prov. Kepulauan Bangka Beli... 78.57% Prov. Kepulauan Bangka Beli... 75.58% Prov. Papua B... 95.64% Prov. Jawa Te... 83.42%
Prov. Sumatera B... 77.72% Prov. Sulawesi Te... 75.26% Prov. Sumatera U... 95.59% Prov. Kepulauan Bangka Beli... 83.27%
Prov. Jawa T... 76.94% Prov. Sulawesi U... 75.24% Prov. Kepulauan Bangka Beli... 95.38% Prov. Jawa T... 82.93%
Prov. ... 76.93% Prov. Jawa T... 74.82% Prov. Sulawesi U... 95.09% Prov. Sumatera U... 82.31%
Prov. Beng... 72.02% Prov. ... 74.57% Prov. Kalimantan U... 95.03% Prov. ... 81.40%
Prov. J... 71.58% Prov. Ba... 73.98% Prov. Kalimantan Te... 94.96% Prov. Beng... 81.15%
Prov. Sumatera U... 71.45% Prov. Kalimantan Te... 73.90% Prov. Nusa Tenggara B... 94.85% Prov. J... 80.98%
Prov. ... 68.53% Prov. Papua B... 73.90% Prov. Beng... 94.81% Prov. Sumatera Sel... 80.77%
Prov. Nusa Tenggara B... 68.25% Prov. Sulawesi Sel... 73.83% Prov. P... 94.58% Prov. Kalimantan Sel... 80.11%
Prov. Kalimantan Te... 67.59% Prov. P... 73.44% Prov. Sumatera B... 94.53% Prov. ... 79.47%
Prov. Kalimantan Sel... 67.41% Prov. Kalimantan T... 73.42% Prov. Goron... 94.44% Prov. Kalimantan Te... 79.47%
Prov. Sumatera Sel... 67.30% Prov. Nusa Tenggara T... 73.19% Prov. Sulawesi Sel... 94.38% Prov. Nusa Tenggara B... 79.15%
Prov. Sulawesi Teng... 67.01% Prov. Nusa Tenggara B... 73.13% Prov. Kalimantan B... 94.24% Prov. Goron... 78.82%
Prov. Goron... 66.49% Prov. Beng... 72.87% Prov. Jawa B... 93.90% Prov. Kalimantan B... 78.64%
Prov. Kalimantan B... 65.96% Prov. Lam... 72.80% Prov. J... 93.86% Prov. Sulawesi Teng... 78.07%
Prov. Sulawesi Sel... 62.93% Prov. Sulawesi Teng... 72.26% Prov. Kepulauan ... 93.77% Prov. Sulawesi Sel... 77.63%
Prov. Lam... 61.88% Prov. Kepulauan ... 72.23% Prov. ... 93.69% Prov. Lam... 77.29%
Prov. Sulawesi Te... 61.46% Prov. Sulawesi B... 72.06% Prov. ... 93.66% Prov. Sulawesi Te... 77.28%
Prov. Nusa Tenggara T... 58.57% Prov. ... 72.01% Prov. Sulawesi Te... 93.40% Prov. Nusa Tenggara T... 76.50%
Prov. Maluku U... 57.07% Prov. Kalimantan B... 71.72% Prov. Sulawesi Teng... 93.33% Prov. Sulawesi U... 76.27%
Prov. Sulawesi U... 56.66% Prov. Goron... 71.51% Prov. Maluku U... 93.19% Prov. Sulawesi B... 74.30%
Prov. Sulawesi B... 56.30% Prov. Ma... 71.36% Prov. Kalimantan Sel... 92.74% Prov. Maluku U... 73.63%
Prov. Ma... 52.98% Prov. Jawa Te... 71.17% Prov. Sulawesi B... 92.54% Prov. Papua B... 72.58%
Prov. Papua B... 47.27% Prov. Kalimantan U... 70.95% Prov. Ba... 92.13% Prov. Ma... 72.23%
Prov. P... 26.91% Prov. Maluku U... 69.28% Prov. Ma... 90.88% Prov. P... 65.44%

Skor dibawah rata-rata Nasional ((Partisipasi: 69.34, Mutu: 74.31, Penerima: 94.69, IP SPM: 79.45) *Data Per Oktober 2019

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 40


Jumlah ATS per Provinsi
Data Suspect Prov. Jawa Barat
PROVINSI JUMLAH
1,638,361

Anak Tidak Sekolah 2020 Prov. Jawa Timur


Prov. Sumatera Utara
Prov. Jawa Tengah
1,013,605
768,343
766,102
Prov. Sulawesi Selatan 563,562
Prov. Papua 558,109
14,737,266 Prov. Lampung 494,185
Prov. Nusa Tenggara Timur 492,947
Prov. Sumatera Selatan 417,775
Prov. D.K.I. Jakarta 367,664
Prov. Banten 343,870
Prov. Kalimantan Barat 297,917
Prov. Riau 275,334
10,873,693 Prov. Nusa Tenggara Barat 263,064
Prov. Aceh 217,873
Prov. Sumatera Barat 202,668
Prov. Sulawesi Tengah 202,666
Prov. Maluku 202,606
Prov. Kalimantan Selatan 173,507
Prov. Sulawesi Utara 171,275
Prov. Jambi 162,634
Prov. Sulawesi Tenggara 159,104
Prov. Kalimantan Tengah 149,938
Prov. Kalimantan Timur 137,919
Prov. Papua Barat 132,373
Prov. Maluku Utara 126,423
Prov. Bali 126,262
Prov. Sulawesi Barat 120,711
Prov. Bengkulu 87,369
Prov. Kepulauan Riau 57,137
Prov. Gorontalo 56,308
Prov. D.I. Yogyakarta 55,197
Prov. Kepulauan Bangka Belitung 40,379
Prov. Kalimantan Utara 30,506
2019 2020

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 41


Peta Sebaran Suspect Anak Tidak Sekolah Tahun 2020

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 42


INDEKS SPM PENDIDIKAN
Human resources
Indeks SPM Pendidikan slide
adalah sebuah 6 untuk mengukur capaian kinerja daerah
indikator
dalam melakukan penerapan SPM Pendidikan dengan memperhatikan tingkat partisipasi
pendidikan dan mutu pelayanan dasar.

• Angka Partisipasi 5-6 Tahun


INDEKS PARTISIPASI • Angka Partisipasi 7-12 Tahun Kab/Kota
PENDIDIKAN • Angka Partisipasi 13-15 Tahun
• Angka Partisipasi 16-18 Tahun Provinsi

INDEKS SPM
PENDIDIKAN
Kab/Kota Provinsi

INDEKS PAUD, SD, SMP, PKBM, SMA, SMK, SLB


MUTU • Jumlah & Kualitas Satuan Pendidikan
LAYANAN • Jumlah & Kualitas Perlengkapan Dasar
• Jumlah & Kualitas PTK

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 43


INDEKS PARTISIPASI PENDIDIKAN

PARTISIPASI 5-6 PARTISIPASI 7-12 PARTISIPASI 13-15 PARTISIPASI 16-18


TAHUN TAHUN TAHUN TAHUN

Jumlah WN usia 5-6 tahun Jumlah WN usia 7-12 tahun Jumlah WN usia 13-15 tahun Jumlah WN usia 16-18 tahun
yang telah bersekolah yang telah bersekolah yang telah bersekolah yang telah bersekolah
Total WN usia 5-6 tahun Total WN usia 7-12 tahun Total WN usia 13-15 tahun Total WN usia 16-18 tahun

KAB/KOTA PROVINSI
Jumlah WN usia 5-15 tahun yang telah bersekolah Jumlah WN usia 16-18 tahun yang telah bersekolah

Total WN usia 5-15 tahun Total WN usia 16-18 tahun

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 44


INDEKS MUTU LAYANAN

ATRIBUT INDIKATOR PAUD SD SMP PKBM SMA SMK SLB

Perlengkapan Materi Ajar/Buku Teks/Buku Gambar v v v v v v v


Dasar
Buku dan Alat Tulis/Alat Mewarnai v v v v v v v

Pendidik dan Kepala Sekolah Kualifikasi Akademik v v v v v v v


Tenaga
Kependidikan Sertifikat Pendidik v v v v v v

Diklat Calon Kepala Sekolah v v v v v v

Pendidik Kualifikasi Pendidikan v v v v v v v

Sertifikat Pendidik v v v v v v

Tenaga Lab/
Kualifikasi Pendidikan v v
Bengkel/Workshop

Tenaga Penunjang Kualifikasi Pendidikan v v v v v v

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 45


METODE PERHITUNGAN INDEKS
Human resources slide 6
Indeks SPM Pendidikan merupakan suatu Indeks Komposit yang dihitung
menggunakan Rata-Rata Aritmatika dengan formula sebagai berikut:

 
80 %∗ 𝐼𝑃 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 +20% ∗ 𝐼𝑃 𝑀𝑢𝑡𝑢 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐼𝑃𝑆𝑃𝑀 𝐾𝑎𝑏/ 𝐾𝑜𝑡𝑎=
100 %
 
80 % ∗ 𝐼𝑃 𝑃𝑎𝑟𝑡𝑖𝑠𝑖𝑝𝑎𝑠𝑖 +20 %∗ 𝐼𝑃 𝑀𝑢𝑡𝑢 𝐿𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐼𝑃 𝑆𝑃𝑀 𝑃𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖=
100 %

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 46


Kendala/Hambatan

KENDALA SOLUSI
Masih rendahnya pemahaman OPD pengampu SPM dan Perlunya ada petunjuk operasional bagi daerah
Tim penerapan SPM di daerah dalam hal kooordinasi dalam menerapkan SPM.
dalam penerapan SPM.

Progres Pendataan Anak Tidak Sekolah oleh Daerah yang Koordinasi dengan unit terkecil pemerintah daerah
masih sangat rendah tingkat Kelurahan/ RT/RW untuk berpartisipasi
dalam proses pendataan ATS
Proses Pendataan Anak Tidak Sekolah dalam tahapan SPM
Pendidikan membutuhkan waktu dan SDM yang besar.

Proses Pendataan dilapangan terkendala karena adanya


Pandemi Covid-19

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 47


Rencana Tindak Lanjut

Pemutakhiran Data Koordinasi implementasi Evaluasi Capaian


Sasaran 2020 program kerja pemenuhan SPM pemenuhan SPM 2020
Prov/Kab/Kota

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 48


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai