Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PEMBERANTASAN

KORUPSI
STRATEGI PREVENTIF
Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat.
Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya.
Membangun Kode Etik di sektor publik.
Membangun kode etik di sektor Parpol, Organisasi Politik, dan Asosiasi
Bisnis.
Meneliti sebab-sebab perbuatan korupsi secara berkelanjutan.
Penyempurnaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peningkatan kesejahteraan
Pegawai Negeri .
Pengharusan pembuatan perencanaan stratejik dan laporan akuntabilitas
kinerja bagi instansi pemerintah.
Peningkatan kualitas penerapan sistem pengendalian manajemen.
Penyempurnaan manajamen Barang Kekayaan Milik Negara (BKMN).
Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Kampanye untuk menciptakan nilai (value) anti korupsi secara nasional.
STRATEGI DETEKTIF
Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan dari
masyarakat.
Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi
keuangan tertentu.
Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan
fungsi publik.
Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan
anti pencucian uang di masyarakat internasional.
Dimulainya penggunaan nomor kependudukan
nasional.
STRATEGI REPRESIF
Pembentukan Badan Komisi Anti Korupsi.
Penyidikan, penuntutan, peradilan dan penghukuman koruptor besar.
Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi yang
diprioritaskan untuk diberantas.
Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik.Meneliti dan mengevaluasi
proses penanganan tindak pidana korupsi secara terpadu.
Pemberlakukan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana
korupsi secara terpadu.
Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.
Pengaturan kembali hubungan dan standar kerja antara tugas penyidik
tindak pidana korupsi dengan penyidik umum, PPNS dan penuntut
umum.
STRATEGI PEMBERANTASAN
KORUPSI
Strategi jangka pendek
strategi yang diharapkan mampu segera memberikan
manfaat/ pengaruh dalam pemberantasan korupsi.
Strategi jangka menengah
strategi yang secara sistematis mampu mencegah
terjadinya TPK
Perbaikan sistem administrasi dan manajemen
penyelenggara negara
Strategi jangka panjang
diharapkan mampu merubah budaya/ pola pandang dan
persepsi masyarakat terhadap korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga negara yang dalam
melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari
pengaruh kekuasaan manapun (pasal 3)
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (ps. 1 butir 3)
adalah
serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas TPK melalui upaya
koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan-penuntutan dan
pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat.

Koordinasi Supervisi
(Pasal 7) (Pasal 8) 1. networking 
counterpartner
2. tidak memonopoli
Monitoring
TUGAS Penyelidikan, tugas dan wewenang
(Pasal 14)
KPK Penyidikan & lid-dik-tut;
Penuntutan 3. trigger mechanism
(Pasal 11)
Pencegahan
6 (Pasal 13)
UU No. 30 Tahun 2002 Pasal 13
TUGAS PENCEGAHAN Peraturan KPK RI No.30 Tahun 2010
KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan penyelenggara negara

Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi

Menyelenggarakan program pendidikan anti korupsi pada setiap jenjang pendidikan

Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan TPK

Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat umum

Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan TPK

Pelaksanaan pencegahan korupsi melalui penelitian, pengkajian, dan pengembangan


pemberantasan korupsi
Koordinasi dan supervisi Pencegahan tindak pidana korupsi kepada instansi terkait dan
instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik
VISI
KPK
Menjadi Lembaga Penggerak Pemberantasan Korupsi yang
Berintegritas, Efektif, dan Efisien

MISI
KPK
Melakukan Koordinasi dengan Instansi yang Berwenang Melakukan
Pemberantasan TPK
Melakukan Supervisi Terhadap Instansi yang Berwenang Melakukan
Pemberantasan TPK

Melakukan Penyelidikan, Penyidikan, dan Penuntutan Terhadap TPK

Melakukan Tindakan-tindakan Pencegahan TPK

Melakukan Monitor Terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Negara


STRATEGI PENCEGAHAN KPK

Strategi jangka pendek


strategi yang diharapkan mampu segera memberikan manfaat/ pengaruh dalam pencegah
pemberantasan korupsi.

Strategi jangka menengah


strategi yang secara sistematis mampu mencegah terjadinya TPK - Perbaikan sistem admin
manajemen penyelenggara negara

Strategi jangka panjang dan berkelanjutan


diharapkan mampu mengubah budaya anti-korupsi dan persepsi masyarakat terhadap kor
produktif & inovatif
Strategi Pencegahan:
Pemetaan dan Intervensi Menyeluruh

I
N
T
E
R
V
E
N
S
I
Strategi Jangka Menengah
Pencegahan

Melaksanakan Reformasi Birokrasi


Strategi Pencegahan:
Jangka Panjang dan Berkesinambungan
1.
1. Diseminasi
Diseminasi Peraturan
Peraturan Perundang-undangan
Perundang-undangan terkait
terkait dengan
dengan TPK
TPK
2.
2. Kampanye
Kampanye anti
anti korupsi
korupsi pada
pada berbagai
berbagai lapisan
lapisan masyarakat/dunia
masyarakat/dunia
usaha/lembaga
usaha/lembaga pemerintah
pemerintah pusat
pusat +
+ daerah
daerah
3.
3. Melibatkan
Melibatkan semua
semua pihak,
pihak, semua
semua sektor
sektor dan
dan seluruh
seluruh komponen
komponen perumus
perumus
kebijakan
kebijakan baik
baik itu
itu pemerintah
pemerintah dan
dan penyelenggara
penyelenggara negara
negara lainnya
lainnya
4.
4. Penguatan
Penguatan political
political will
will

Gerakan massive Masyarakat madani yang tidak


lagi permisif terhadap perilaku
Masyarakat Say NO to corruption
koruptif
Masy yg kritis, tidak anarkhis
Judiciary aparatus
Pemerintah Reformasi Birolrasi/
Public service sector
Pembaruan Tata Kelola
Pemerintahan (PTKP)
Political representation
Good Corporate Governance
Dunia Usaha Gerakan anti suap
CSR (Corparate Social Resp)
Fair competition
Kode Etik (Code of Conduct)
 Penyusunan peraturan perundang-undangan harus menghindari
dan dapat mengeliminasi aktivitas yang memberikan celah
kepada tindak pidana korupsi
 Diperlukan kemampuan untuk dapat melakukan deteksi dini
terhadap orang-orang, sistem, dan sektor yang selama ini diduga
berpeluang terjadi tindak pidana korupsi
 Pencegahan korupsi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam upaya pemberantasan korupsi
 Partisipasi seluruh aspek masyarakat dalam pencegahan korupsi
sangat dibutuhkan
 Harus dilakukan penegakan hukum dan melakukan penindakan
secara tegas tanpa diskriminatif terhadap pihak-pihak yang
terlibat dalam aksi korupsi (penegak hukum, pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha)

Anda mungkin juga menyukai