1. Strategi Preventif
Membangun kode etik di sektor Parpol, Organisasi Profesi dan Asosiasi Bisnis.
Strategi Detektif
Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di
masyarakat internasional ;
Pengaturan kembali hubungan dan standar kerja antara tugas penyidik tindak
pidana korupsi dengan penyidik umum, PPNS dan penuntut umum.
Pelaksanaan strategi preventif, detektif dan represif sebagaimana tersebut di atas akan
memakan waktu yang lama, karena melibatkan semua komponen bangsa, baik
legislatif, eksekutif maupun judikatif. Sambil terus berupaya mewujudkan strategi di
atas, perlu dibuat upaya-upaya nyata yang bersifat segera. Upaya yang dapat segera
dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi korupsi tersebut antara lain adalah
dengan meningkatkan fungsi pengawasan, yaitu sistem pengawasan internal (built in
control), maupun pengawasan fungsional, yang dipadukan dengan pengawasan
masyarakat (wasmas) dan pengawasan legislatif (wasleg).
Salah satu usaha yang dilakukan dalam rangka peningkatan pengawasan internal dan
fungsional tersebut, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
ditugaskan menyusun petunjuk teknis operasional pemberantasan KKN sesuai surat
Menteri PAN Nomor : 37a/M.PAN/2/2002 tanggal 8 Februari 2002. Petunjuk teknis ini
diharapkan dapat digunakan sebagai petunjuk praktis bagi Aparat Pengawasan
Fungsional Pemerintah (APFP)/ Satuan Pengawasan Internal (SPI) BUMN/D dan
Perbankan dalam upaya mencegah dan menanggulangi korupsi di lingkungan kerja
masing-masing.
Pengertian Umum
Upaya detektif adalah usaha yang diarahkan untuk mendeteksi terjadinya kasus-
kasus korupsi dengan cepat, tepat dengan biaya murah, sehingga dapat segera
ditindaklanjuti ;
Upaya represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan korupsi yang
telah diidentifikasi dapat diproses secara cepat, tepat, dengan biaya murah,
sehingga kepada para pelakunya dapat segera diberikan sanksi sesuai peraturan
perundangan yang berlaku ;
Keuangan negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang
dipisahkan atau yang tidak dipisahkan termasuk di dalamnya segala bagian
kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul, karena :
Sumber daya alam adalah segala kekayaan alam yang terdapat di atas, di
permukaan dan di dalam bumi yang dikuasai oleh Negara.
6. Instansi Pengelola adalah unit organisasi pemerintahan
(Departemen/LPND/BUMN/BUMD/Lainnya) yang ditunjuk Pemerintah Republik
Indonesia untuk mewakili Pemerintah dalam penguasaan/ pemanfaatan sumber
daya alam.
Buku ini berisi panduan upaya-upaya praktis yang dapat dilakukan untuk mencegah,
mendeteksi dan menindaklanjuti secara represif perbuatan korupsi di bidang
pengelolaan sumber daya alam.
Sasarannya adalah: