RESUME
GERAKAN, KERJASAMA, DAN
INSTRUMEN INTERNASIONAL,
PENCEGAHAN KORUPSI
(Chapter 11)
Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah
Korupsi dan Anti Korupsi
Dosen Pengampu : Dr. Ratna Wati, SE., MM
.
Oleh :
1. Sektor Publik/Pemerintah
Undang-undang ini lahir segera setelah jatuhnya rezim orde baru dan dikeluarkan
dengan pertimbangan bahwa praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dapat merusak
sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
membahayakan eksistensi negara. Dalam undang-undang ini, yang dimaksud dengan
Penyelenggara Negara adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif,
legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Salah satu cara koruptor menyembunyikan uang hasil korupsinya adalah dengan
cara melakukan pencucian uang (money-laudering) Untuk itu Pemerintah telah
mengeluarkan undang-undang untuk memberantas tindak pidana ini.
Sebagian isi undang-undang ini telah dibahas dalam bab lain. Silahkan dibuka
dalam bab yang mebahas tentang gerakan, kerjasama dan instrumen internasional
pencegahan korupsi.
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai profesi, saat melaksanakan tugasnya harus
didasari pada prinsip-prinsip tertentu diantaranya nilai-nilai dasar tertentu, kode etik
dan kode perilaku, komitmen, serta integritas moral yang tinggi. Selain itu, seorang
ASN, pertu memiliki kompetensi sesuai dengan bidang tugas serta kualifikasi
akademiknya saat bertugas sehingga ia dapat dengan baik melaksanakan tugas
sesuai dengan profesi dan jabatannya.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang Undang Hukum Acara
Pidana Undang-Undang No. 8 tahun 1981 adalah undang-undang yang mengatur
bekerjanya sistem peradilan pidana (criminal justice system) di Indonesia. Selama
tidak diatur secara khusus dan berbeda dalam undang-undang lain, maka undang-
undang ini berlaku sebagai undang-undang payung. Dalam memeriksa kasus
korupsi, aparat hukum baik di lembaga kepolisian, kejaksaan maupun pengadilan
tunduk pada aturan dalam undang undang ini.
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana adalah induk dari segala peraturan hukum
pidana yang ada di Indonesia. KUHP berisikan asas-asas umum dalam hukum
pidana dan asas asas pemidanaan (general principles of criminal law). Korupsi
adalah salah satu bentuk tindak pidana, oleh sebab itu sepanjang tidak diatur
secara khusus dan berbeda dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana
korupsi, maka asas-asas dalam KUHP ini dapat diberlakukan terhadap mereka
yang melakukan tindak pidana korupsi.
• Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran
Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Perma nomor 13 tahun 2016 tentang tata cara penanganan perkara tindak pidana oleh
Korporasi
Dengan adanya Perma nomor 13 tahun 2016 aparat penegak hukum dapat
menjerat Korporasi, dikarenakan selama ini korporasi adakalanya melakukan
tindakan-tindakan pidana yang dapat mendorong adanya kerugian terhadap
Negara maupun bangsa serta adakalanya juga korporasi menjadi tempat sebagai
pencucian uang dari adanya tindak pidana dan tidak ada dalih lagi untuk tidak dapat
menjerat korporasi dikarenakan hukum acara yang belum jelas diatur ataupun
hukum materilnya dan ini merupakan hal baik dalam upaya pemberantasan korupsi
di Indonesia.