NASIONAL
PENCEGAHAN
KORUPSI
Dasar Hukum Stranas
Pencegahan Korupsi
PERATURAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2018
TENTANG
STRATEGI NASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
Dasar Hukum Perijinan
dan Tata Niaga
1. Undang-Undang No.11/2020 ttg Cipta Kerja (UU
Ciptaker)
2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 6 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di
Daerah.
3. Permendagri : No. 100/2016 ttg Dinas Penanaman
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
3. Permendagri 138 tahun 2017, Pelayanan Terpadu
satu Pintu
4. Permendagri nomor 25 tahun 2021 tentang Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP)
FOKUS STRANAS
PENCEGAHAN KORUPSI(PK)
1. Lapisan
Korupsi Level Kedua
2. Pelaku
Kepala sekolah sering dibantu komite sekolah dan
dinas pendidikan
3. Modus
a. Menarik pungutan dari siswa.
b. Memanipulasi APBS :
c. Kerjasama dengan penerbit/suplier buku
d. Menarik pungutan untuk kenaikan pang/gol guru
e. Memberi upeti/suap kepada birokrasi diatasnya
(penilik sekolah), dinas pendidikan (biaya koordinasi)
maupun untuk ’uang keamanan’ bagi aparat keamanan.
f. Rekayasa subsisdi/beasiswa: manipulasi penerima,
penyunatan, penerima fiktif.
Korupsi Bidang Pendidikan
1. Lapisan
Korupsi Level Ketiga
2. Pelaku
Dinas pendidikan
3. Modus
a. Manipulasi tender: untuk pengadaan
barang, dan proyek-proyek yang
diperuntukan bagi sekolah.
b. Kerjasama dg penerbit/suplier buku
c. Rekayasa subsisdi/beasiswa:
d. manipulasi penerima, penyunatan,
penerima fiktif.
Prinsip2 Good and Clean
Government
1. Partisipasi (Participation)
Semua warga berhak terlibat dlm pengambilan
keputusan baik langsung(pemilu) maupun tdk
langsung (DPR). Partisipasi dibangun
berdasarkan psl,28 kebebasan berserikat,
berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Paradigma pelayanan pemerintah dirubah dari
penguasa-birokrat menjadi dr public server-
social service state.(pns), pelayanan tepat
waktu, efisien, biaya murah. Ngr tdk akan maju
dg cepat tanpa partisipasi penuh WN nya
Prinsip2 Good and Clean
Government
2. Kepastian Hukum (certainty of law)
Pasal.1(3) UUD 45 Ind ngr hukum (Negara Hukum).
Partisipasi masy-wn dlm proses politik-perumusan
kebijakan, butuh Peraturan perundang-undangan,
krn Ind negara Hukum (rechts Staat). : Rule of law
Character recht Staat-rule of law
a) Supremacy Hukum
b) law enforcement ( konsisten dan nosdisk)
c) hukum yg responsif (hukum dbuat sesuai aspirasi
wn dan mengakomodasi kebut2. masy)
d) independency lembaga peradilan
Prinsip2 Good and Clean
Government
3). Transparansi( Transparency)
KKN terjadi salah satunya krn
menajemen pemerintahan yg tdk
transparan. Oleh sebab itu
pengelolaan pemerintahan hrs
transparan, semua wni-via wakil harus
tahu anggaran DKI diperuntukn apa
saja.(DPR PUNYA FUNGSI LEGIS,
ANGGARAN, DAN PENGAWASAN-20A)
Prinsip2 Good and Clean
Government
4. Responsif (Responsiveness).
Pemerintah harus tanggap terhadap
persoalan-persoalan masyarakat jangan
menunggu masy menyampaikan keluhannya.
Pemerintah harus memahami kebutuhan
masyarakat, harus proaktif mempelajari dan
menganalisa kebutuhan masyarakat kmdn
melahirkan berbagai kebijakan strategis guna
memenuhi kepentingan masy MIS parkir pakai
basement. …..teater…studio Mini, mall, hotel
di …mhsw kemaleman STIKES BPI nginep
gratis
Prinsip2 Good and Clean
Government
5. Concensus (Consensus Orientation).
Pemerintah dalam mengambil keputusan hrs harus
dilakukan melalui proses musyawarah melalui
konsensus. Cara pengambilan keputusan
konsensus memuaskan semua pihak, shg memiliki
kekuatan-MEMAKSA/LEGITIMASI (coercive power),
shg keputusan tersebut dpt dilaksanaankan scr
EFEKTIF, SUKARELA( Kultur demokrasi Ind
warnanya seperti itu….) mis semua ruu harus
MRPK KONSENSUS bersama antar DPR dan
Presiden…..TERMASUK RAPBN-
RAPBD(RENCANA .ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA NEGARA HRS HASIL KONSENSUS
BERSAMA ANTAR DPR/DPRD-PRES-GUB-WALIKOTA
Prinsip2 Good and Clean
Government
6. . Kesetaraan dan Keadilan (Equity AND JUSTICE)
Equaty-kesetaraan adalah kesamaan dalam perlakuan
dan pelayanan publik, krn bngsa Ind bangsa majemuk,
(ETHNIS, AGAMA, GENDER, WARNA KULIT, BUDAYA,
RAS, SARA, KASTA, KOTA-DESA, STATUS SOSIAL ) .
Asas ini mengharuskan setiap pelaksanaan
pemerintah bersikap dan berperilaku adil dalam hal
pelayanan publik tanpa membedakan suku, jenis,
keyakinan, jenis kelamin, dan kelas sosial.
Sbg bangsa yg beradab ( taat 6 norma-sila 3) menuju
cita2 good governance, pengelolaan pemerinrahan
harus memberikan peluang, kesempatan, pelayanan
dan treament sama dlm koridor kejujuran dan
keadilan.
Prinsip2 Good and Clean
Government
7. Efektivitas (Efectiveness) dan Efisiensi (Efficiency)
Pemerintahan yang baik dan bersih harus memenuhi
kriteria efektif (tepat sasarn) dan efesien (hemat)
guna).
Efektivitas-diukur DG HASIL. dapat diukur dari
seberapa besar produk MAMPU MENSEJAH-
TERAKAN SELURH RAKYAT IND( menjangkau
kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok.
Efesiensi diukur dengan rasionalisitas biaya YANG
DIKELUARKAN pembangunan untuk memenuhi
kebutuhan semua masyarakat. SEMAKIN KECIL
BIAYA YG TERPAKAI UTK KEPENTINGAN
TERBESAR, MK PEMERINTAHAN TSBUT EFISIEN
Prinsip2 Good and Clean
Government
8. AKUNTABILITAS (ACCOUNTABILITY)
Akuntabilitas berarti pertanggung jwaban
pejbt publik thdp masy, yg tlh
memberikan delegasi dan wewenang utk
mengurusi berbagai kepetngan dan
urusan masy. Setiap pejbt publik dituntut
mempertanggung jwabkan semua
kebijakan, perbuatan, moral, hukum kpd
masy guna mwujukan GG.
Prinsip2 Good and Clean
Government
9. . Visi Strategis
Visi strategis adalah pandangan-pandangan
strategis untuk menghadapi masa yang akan
datang.
Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka
realisasi good and clean governance. Dengan
kata lain, kebijakan apapun yang akan diambil
saat ini, harus diperhitungkan akibatnya
untuk sepuluh atau dua puluh tahun ke depan.
Ill. (1) Fokus Stranas Pencegahan :
Penegakan Hukum dan Reformasi
Birokrasi
Pelayanan Publik Efisiensadalah
perbandingan terbaik antara input dan output
pelayanan.
Secara ideal, pelayanan akan efisien apabila
birokrasi pelayanan dapat menyediakan input
pelayanan, seperti biaya dan waktu pelayanan
yang meringankan masyarakat pengguna
jasa.
Demikian pula pada sisi output pelayanan,
birokrasi secara ideal harus dapat
memberikan produk pelayanan yang
berkualitas, terutama dari aspek biaya dan
waktu pelayanan.
Tujuan Reformasi Birokrasi