Anda di halaman 1dari 24

PEKERJAAN

FIRESTOP
PEKERJAAN ARSITEKTUR
DEFINISI

Sound Attenuator adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengurangi kebisingan suara, komponen ini  sanggup menurunkan
suara yang keluar dari ruangan mesin  sampai dengan dibawah 85 desibel. Sound Attenuator dapat di gunakan sebagai peredam di ruang
genset , ruang mesin Industri , Ruang Produksi , Pereternakan dll. Kami menerima pesanan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang
diperlukan.
Sound Attenuator Intake adalah suatu komponen attenuator yang mengatur udara masuk atau disebut static presure yang berada/
di gunakan di dalam ruang genset atau silent box genset di belakang mesin genset , sound attenutor intake berfungsi meredam suara
masuk kedalam ruang genset , dan juga dapat mengatur sirkulasi udara sehingga udara di ruang genset tidak panas dan mesin genset
bergerkerja secara maksimal. Tempat dipasang Intake Attenuator di atas atau samping atas Generator atau dinamo genset. Pemasangan
untuk Intake Attenuator adalah bagian yang kecil menghadap ke ruangan Power House yang besar menghadap ke luar.

Penjelasan mengenai metode pekerjaan ini akan disampaikan menurut beberapa kriteria yaitu :
a. Kesesuaian tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
pekerjaan utama
b. Kesesuaian metode kerja dengan peralatan utama yang ditawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
c. Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume pekerjaan yang disyaratkan
d. Kesesuaian metode pelaksanaan dengan kaidah keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KESESUAIAN
TAHAPAN/URUTAN

A. PEKERJAAN DARI AWAL


SAMPAI AKHIR SECARA
GARIS BESAR DAN
URAIAN/CARA KERJA DARI
MASING-MASING JENIS
PEKERJAAN UTAMA
FIRESTOP AREA SHAFT

Mulai

Penunjukan specialist atas Memasang GRC (Glass Reinforced


Concrete)
persetujuan MK

Persetujuan Persetujuan
Pemasangan Rockwool
material shop drawing

Persiapan dan pembersihan lahan kerja,


Aplikasi Firestop Mortar
material dan alat bantu

Marking posisi area firestop


Selesai

Periksa & Cek K3


Tidak
Perbaiki Lokasi

Pemasangan dudukan GRC (Glass


Reinforced Concrete)

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Ø  

STANDARD RUJUKAN / REGULASI

• RKS Rencana Kerja dan Syarat


• Outline Spesifikasi Material
• KEP – 48/ MENLH/11/1996 tentang baku tingkat kebisingan
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999 mengatur tingkat kebisingan suatu mesin

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
MAPPING PEKERJAAN

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
MAPPING PEKERJAAN

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Ø  

STANDARD RUJUKAN / REGULASI

• RKS Rencana Kerja dan Syarat


• Outline Spesifikasi Material
• ASTM E 84 Karakteristik Tahan Api Bangunan
• ASTM E 119 Test Kebakaran
• ASTM E 814 Test Kebakaran pada bukaan M&E
• UL (Underwriter Laboratory) Standard untuk pasif fire protection SK Menteri Negara PU NO.10/KPT S/2000 tentang KetentuanTeknis
Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
URAIAN PEKERJAAN
URUTAN PELAKSANAAN : 7. Campurkan firestop mortar dan air dengan perbandingan (4kg : 7ltr)
Persiapan : 8. Pengaplikasian firestop mortar dilakukan dengan cara dituangkan diatas
1. Administrasi (Shopdrawing Approved, material approved, Ijin dan rockwool, dengan ketebalan 2,5 cm. Pastikan tidak ada celah yang
metode pelaksanaan approved) terlihat dan rockwool tertutup rata.
2. Pesiapan lahan pekerjaan, persiapan material, alat, & APD
3. Toolbox Meeting dan pemasangan rambu

Pelaksanaan :
1. Pembuatan marking line posisi pemasangan pemasangan firestop
mortar
2. Pengeboran area firestop menggunakan bor dengan Ø8-10 mm, dan
kedalaman sekitar 5-10cm
3. Pemasangan dudukan GRC berupa besi Ø8 yang diberi anti korosi/karat.
Jarak antar begel sekitar 30-33cm sesuai kebutuhan
4. Pemotongan GRC dengan ketebalan 3mm menyesuaikan betuk, ukuran
dan kondisi lubang shaft yang ada
5. Pasang GRC dan kemudian dirapikan
6. Pemasangan rockwool menyesuaikan dengan kondisi, bentuk dan
ukuran dari lubang shaft

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KESESUAIAN ANTARA METODE

B.
KERJA DENGAN PERALATAN
UTAMA YANG
DITAWARKAN/DIPERLUKAN
DALAM PELAKSANAAN
DAFTAR MATERIAL & PERALATAN YANG DIGUNAKAN
MATERIAL YANG DIGUNAKAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN TENAGA KERJA
SEKRUP, BAUT CAT EPOXY AIR GERINDA CANGKUL/SEKOP EMBER Superintendent 1

Surveyor 2
Petugas QC 2
Petugas K3LM 5
Tukang 2
MORTAR
ANGKUR GRC MESIN BOR SENDOK SPESI ROSKAM
FIRESTOP Helper 6
Tenaga Kerja Kebersihan 5
TOTAL 23

ROCKWOOL BESI ALAT UKUR


SAFETY (APD)
Helm Safety
Rompi Safety
Sepatu Safety
Sarung Tangan
Kacamata Safety
Masker
TOTAL 23

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KESESUAIAN ANTARA METODE

C. KERJA DENGAN
SPESIFIKASI/VOLUME PEKERJAAN
YANG DISYARATKAN
KESESUAIAN VOLUME
1. Nama Pekerjaan : Pekerjaan Fire Stop
2. Spesifikasi Material yang digunakan : Terlampir

Pekerjaan bobokan dan pemberesan

VOLUME

NO. ITEM PEKERJAAN SAT


LANTAI 1 LANTAI 2 LANTAI 3 LANTAI 4 LANTAI 5 LANTAI 6

1 Firestop Pada Lantai 1 1 1 1 1 1 Lot

2 Firestop pada Dinding 1 1 1 1 1 1 Lot

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KESESUAIAN SPESIFIKASI MATERIAL
SPESIFIKASI MATERIAL

JENIS MATERIAL SATUAN SPESIFIKASI MERK

m2

Note :
Pemilihan / pengajuan material dan Merk yang diusulkan terdapat dalam file terpisah
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KESESUAIAN METODE

D. PELAKSANAAN DENGAN KAIDAH


KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA DAN LINGKUNGAN
KRITERIA IBPRP
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO


PERUNDANGAN
ATAU PENGENDALIAN RISIKO
IDENTIFIKASI PERSYARATAN KEMUN KEPARA NILAI TINGKAT
RISIKO
BAHAYA GKINAN HAN RISIKO RISIKO

Terkena alat Insiden Permenaker 1 4 1 4 Kecil SUB : -


kerja tangan penangana tahun 1980 Pasal ELM : -
n P3K 55 ENG :
1. Penyusunan Metode Kerja dan Ik
2. Bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-
19
ADM :
1. Induksi pekerja
2. Validasi dosis vaksin atau swab antigen
3. Ijin pelaksanaan pekerjaan
4. Riwayat Kesehatan sebelum bekerja
5. Memasang rambu "Wajib menggunakan helm, rompi, sepatu", Rambu
Peringatan
6. Tool box meeting sebelum memulai pekerjaan
APD : Helm safety, rompi safety, safety boot/shoes, sarung tangan,
masker
TGD : Tersedia P3K dan personel P3K yang terlatih

CATATAN : DOKUMEN IBPRP TERLAMPIR SECARA LENGKAP DALAM BENTUK EXCEL

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KRITERIA IBPRP
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO


PERUNDANGAN
ATAU PENGENDALIAN RISIKO
IDENTIFIKASI PERSYARATAN KEMUN KEPARA NILAI TINGKAT
RISIKO
BAHAYA GKINAN HAN RISIKO RISIKO

Tersandung Luka Ringan Permenaker 1 5 1 4 Sedang SUB : -


material tahun 1980 Pasal ELM : -
bongkaran 6 ENG :
atau alat kerja 1. Penyusunan Metode Kerja dan Ik
berserakan 2. Bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-
19
3. Kebersihan dan Kerapihan tempat kerja
ADM :
1. Induksi pekerja
2. Validasi dosis vaksin atau swab antigen
3. Ijin pelaksanaan pekerjaan
4. Riwayat Kesehatan sebelum bekerja
5. Memasang rambu "Wajib menggunakan helm, rompi, sepatu", Rambu
Peringatan
6. Tool box meeting sebelum memulai pekerjaan
7. CSA
APD : Helm safety, rompi safety, safety boot/shoes, sarung tangan,
masker
TGD : Tersedia P3K dan personel P3K yang terlatih
CATATAN : DOKUMEN IBPRP TERLAMPIR SECARA LENGKAP DALAM BENTUK EXCEL

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KRITERIA IBPRP
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO


PERUNDANGAN
ATAU PENGENDALIAN RISIKO
IDENTIFIKASI PERSYARATAN KEMUN KEPARA NILAI TINGKAT
RISIKO
BAHAYA GKINAN HAN RISIKO RISIKO

Terkena Luka Permenaker 1 3 2 6 Sedang SUB : -


serpihan sedang tahun 1980 Pasal ELM : -
bongkaran 6 ENG :
1. Penyusunan Metode Kerja dan Ik
2. Bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-
19
3. Menjaga satu sama lain berjarak antar pekerja
4. Menggunakan alat pelingdung kerja
ADM :
1. Induksi pekerja
2. Validasi dosis vaksin atau swab antigen
3. Ijin pelaksanaan pekerjaan
4. Riwayat Kesehatan sebelum bekerja
5. Memasang rambu "Wajib menggunakan helm, rompi, sepatu", Rambu
Peringatan
6. Tool box meeting sebelum memulai pekerjaan
7. CSA
APD : Helm safety, rompi safety, safety boot/shoes, sarung tangan,
masker

CATATAN : DOKUMEN IBPRP TERLAMPIR SECARA LENGKAP DALAM BENTUK EXCEL TGD : Tersedia P3K dan personel P3K yang terlatih

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KRITERIA JSA / CSA
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) ANALISIS POTENSI BAHAYA PEKERJAAN DAN PENGENDALIANNYA
No APD Check N Kegiatan Identifikasi Upaya Pengendalian PIC
o
1. Helm/ Safety Helmet √ Pekerjaan Terkena alat 1. Penyusunan Metode Kerja dan Ik - SEM, SOM,
bongkaran kerja tangan 2. Bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan SQHSEM,
2. Sepatu/ Safety Shoes √
pencegahan COVID-19 SPLEM
3. Induksi pekerja
3. Sarung Tangan/ Safety √
4. Validasi dosis vaksin atau swab antigen
Gloves 5. Ijin pelaksanaan pekerjaan
4. Rompi Keselamatan/ Safety √ 6. Riwayat Kesehatan sebelum bekerja
Vest 7. Memasang rambu "Wajib menggunakan helm, rompi,
sepatu", Rambu Peringatan
5. Masker Pernafasan/ √
Respiratory 8. Tool box meeting sebelum memulai pekerjaan
9. APD
6. Full Body Harness
Tersandung 1. Penyusunan Metode Kerja dan Ik - SEM, SOM,
material atau 2. Bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan SQHSEM,
alat kerja pencegahan COVID-19 SPLEM
berserakan 3. Kebersihan dan Kerapihan tempat kerja
4. Induksi pekerja
5. Validasi dosis vaksin atau swab antigen
6. Ijin pelaksanaan pekerjaan
7. Riwayat Kesehatan sebelum bekerja
8. Memasang rambu "Wajib menggunakan helm, rompi,
sepatu", Rambu Peringatan
9. Tool box meeting sebelum memulai pekerjaan
10.CSA
11.APD
CATATAN : DOKUMEN CSA TERLAMPIR SECARA LENGKAP DALAM BENTUK EXCEL
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KRITERIA JSA / CSA
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) ANALISIS POTENSI BAHAYA PEKERJAAN DAN PENGENDALIANNYA
No APD Check N Kegiatan Identifikasi Upaya Pengendalian PIC
o
1. Helm/ Safety Helmet √ Pekerjaan Terkena 1. Penyusunan Metode Kerja dan Ik - SEM, SOM,
bongkaran serpihan 2. Bekerja dengan menerapkan protokol kesehatan SQHSEM,
2. Sepatu/ Safety Shoes √
bobokan pencegahan COVID-19 SPLEM
3. Menjaga satu sama lain berjarak antar pekerja
3. Sarung Tangan/ Safety √
4. Menggunakan alat pelingdung kerja
Gloves 5. Induksi pekerja
4. Rompi Keselamatan/ Safety √ 6. Validasi dosis vaksin atau swab antigen
Vest 7. Ijin pelaksanaan pekerjaan
8. Riwayat Kesehatan sebelum bekerja
5. Masker Pernafasan/ √
Respiratory 9. Memasang rambu "Wajib menggunakan helm, rompi,
sepatu", Rambu Peringatan
6. Full Body Harness 10.Tool box meeting sebelum memulai pekerjaan
11.APD

CATATAN : DOKUMEN CSA TERLAMPIR SECARA LENGKAP DALAM BENTUK EXCEL


Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
KRITERIA IADL
IDENTIFIKASI ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

PENILAIAN TINGKAT RISIKO


ASPEK DAMPAK DESKIRPSI LEGISLASI PENGENDALIAN RISIKO
LINGKUNGAN LINGKUNGAN RISIKO
KEMUNG KEPARAH NILAI
KINAN AN RISIKO

Suara Peningkatan Risiko : Kepmen 4 1 4 HINDARI : -


Peralatan intensitas Dampak LH
Konstruksi bising di bersifat lokal No.Kep- MINIMALISASI : -
Bangunan sekitar lokasi (Sekitar 48/MENL a. Menggunakan peralatan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi
pembangunan Proyek) yang H/11/199 teknis dan kebutuhan
bisa 6 b. Melakukan pemilihan alat dengan tingkat kebisingan yang relatif
dipulihkan Pasal 6 lebih rendah
dalam waktu c. Melakukan penjadwalan pelaksanaan pekerjaan diluar jam istirahat
< 1 minggu masyarakat
d. Memasang pagar pengaman yang terbuat dari seng atau bahan lain,
dengan tinggi minimal 2 meter atau disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi lokasi sekitar

MITIGASI :
a. Pemantauan dilakukan dengan cara pengukuran langsung di
Lapangan dengan menggunakan sound level meter selama dua kali
dalam setahun

CATATAN : DOKUMEN IADL TERLAMPIR SECARA LENGKAP DALAM BENTUK EXCEL

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
DEFINISI

Sound Attenuator adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengurangi kebisingan suara, komponen ini  sanggup menurunkan
suara yang keluar dari ruangan mesin  sampai dengan dibawah 85 desibel. Sound Attenuator dapat di gunakan sebagai peredam di ruang
genset , ruang mesin Industri , Ruang Produksi , Pereternakan dll. Kami menerima pesanan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang
diperlukan.
Sound attenuator Discharge yakni suatu komponen yang mengatur suara dan udara yang keluar dari radiator atau disebut V
( Kecepatan ) back presure. Sound attenuator Discharge diletakan di depan ruang genset atau diatas radiator genset. Tempat dipasang
Discharge Attenuator di depan Radiator Genset atau di Shaft dalam ruangan opening setelah Radiator. Antara Radiator dengan Discharge
Attenuator diberi sekat dengan Ducting agar jika perlu maintenance radiator bisa lewat ducting tersebut.

Penjelasan mengenai metode pekerjaan ini akan disampaikan menurut beberapa kriteria yaitu :
a. Kesesuaian tahapan/urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan uraian/cara kerja dari masing-masing jenis
pekerjaan utama
b. Kesesuaian metode kerja dengan peralatan utama yang ditawarkan/diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan
c. Kesesuaian antara metode kerja dengan spesifikasi/volume pekerjaan yang disyaratkan
d. Kesesuaian metode pelaksanaan dengan kaidah keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan

Dilarang menggandakan dokumen ini tanpa seijin PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.

Anda mungkin juga menyukai