Anda di halaman 1dari 25

SOSIALISASI JENJANG KARIR

PERAWAT DAN BIDAN

Rosita, S.Kep, Ners


2021
Pengembangan Sistem Jenjang Karir
Professional Perawat
Pengertian:
 Jenjang Karir merupakan sistem utk
meningkatkan kinerja & professionalisme,
sesuai dgn bidang pekerjaan melalui
peningkatan kompetensi
 Pengembangan sistem Jenjang Karir bagi
perawat membedakan antara pekerjaan
(job) dan Karir (career)
 Karir diartikan sebagai suatu jenjang yan dipilih oleh
perawat untuk dapat memenuhi kepuasan kerja
perawat (Direktorat Keperawatan, 2004).

 Menurut Robbins (2001) karir adalah suatu deretan


posisi yang diduduki oleh seseorang selama
perjalanan usianya, bahwa karir suatu jalur yang
dipilih atau kontrak yang dibuat seseorang untuk
berkonstribusi dalam suatu profesi dengan
memuaskan

 Untuk mendapatkan karir yang berhasil harus


dibangun oleh diri perawat sendiri dan penilaian dari
lingkungan terhadap analisa pekerjaannya
PEKERJAAN (JOB) : suatu posisi atau jabatan
yg diberikan/ditugaskan dan terikat hubungan
antara atasan & bawahan serta mendapatkan
imbalan berupa uang.

4
 Dibangun oleh diri perawat sendiri dan penilaian dari
lingkungan terhadap analisa perkerjaannya.
 Perawat harus terus memelihara dan menjaga
pengetahuan dan ketrampilan tetap mutakhir.
 Dibantu oleh konselor karir atau supervisor dan
difasilitasi serta didukung oleh pihak manajemen dalam
mengelola karir untuk dipromosikan
 Pemilihan karir secara bertahap akan menjamin individu
untuk mempraktekkan bidang profesinya
 Karir merupakan investasi dan bukan sekedar untuk
mendapatkan penghargaan dan imbalan jasa
3 (tiga) aspek yg saling berhubungan dlm
sistem jenjang karir
1. Prestasi kerja
2. Orientasi professional dan kepribadian perawat
3. Kompetensi yg menghasilkan kinerja professional
Perawat professional diharapkan mampu :
• Berpikir rasional,
• Mengakomodasi kondisi lingkungan,
Mengenal diri sendiri,
• Belajar dari pengalaman
• Mempunyai aktualisasi diri sehingga dapat meningkatkan
jenjang karir profesinya.
Jenjang karir perawat dapat dicapai melalui pendidikan
formal dan pendidikan berkelanjutan berbasis
kompetensi serta pengalaman kerja di sarana
kesehatan.
Tujuan Jenjang Karir Professional
Perawat:
1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi
kebuntuan karir (dead end job/career) .
2. Menurunkan jumlah perawat yg keluar dari
pekerjaannya (turn over).
3. Menata sistem promosi berdasarkan
persyaratan dan kriteria yg telah
ditetapkan, sehingga mobilitas karir
berfungsi dgn baik & benar.
Prinsip Pengembangan
1. Kualifikasi: dimulai dari lulusan D-III Kep
2. Penjenjangan: mempunyai makna tingkatan
kompetensi utk melaksanakan asuhan
keperawatan yg akontabel dan etis sesuai batas
kewenangan
3. Penerapan askep:fungsi utama perawat klinik
adl memberi asuhan keperawatan langsung
sesuai standar praktik dan kode etik
pengembangan karir perawat
Prinsip Pengembangan
4. Kesempatan yang sama: setiap
perawat klinik mempunyai kesempatan yg
sama utk meningkatkan karir sampai
jenjang karir professional tertinggi
5. Standar profesi: dlm memberi askep
mengacu pd standar praktik kep. dan
kode etik kep.
6. Komitmen pimpinan: pimpinan sarana
kesehatan harus mempunyai komitmen yg
tinggi thd
Penjenjangan Karir Professional
Perawat Secara Umum Meliputi:

1. Perawat Klinik (PK)


2. Perawat Manajer (PM)
3. Perawat Pendidik (PP)
4. Perawat Peneliti/Riset (PR)
Penjangan Karir Perawat Profesional
Perawat
Secara umum, penjenjangan karir professional perawat terdiri
dari 4 bidang, meliputi :
1. Perawat Klinis (PK) yaitu perawat yang memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien/klien sebagai
individu, keluarga,kelompok dan masyarakat.
2. Perawat Manajer(PM)yaitu perawat yang mengelola
pelayanan keperawatan disarana kesehatan, baik sebagai
pengelola tingkat bawah (front line manager), tingkat
menengah (middle management) maupun tingkat atas (top
manager)
3. Perawat Pendidik (PP) yaitu perawat yang memberikan
pendidikan kepada peserta didik di institusi pendidikan
keperawatan.
4. Perawat Peneliti/Riset (PR) yaitu perawat yang bekerja di
bidang penelitian keperawatan/kesehatan
Bidang Pengembangan
Jenjang Karir Professional Perawat

PK V PM V PP V PR V

PK IV PM IV PP IV PR IV

PK III PM III PP III PR III

PK II PM II PP II PR II

PK I PM I PP I PR I
12
Jabatan P. Klinik P Manajer P Pendidik P.Riset

Pelaksana I-V

Ketu Tim II - V I I
Pemb Klink
Kepala Ruang III - V II II

Kepala Seksi IV - V IV III I

Kepala Bidang IV - V IV IV II

Direktur IV - V V IV II
Keperawatan
3
1
JENJANG KARIR KEBIDANAN
 Praktik Kebidanan adalah kegiatan
pemberian pelayanan yang dilakukan
oleh Bidan dalam bentuk asuhan
kebidanan.
 Asuhan Kebidanan adalah rangkaian
kegiatan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh Bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
Kebidanan.
PELIMPAHAN
KEWENANGAN
Tugas dan Pelimpahan
Wewenang wewenang
Bidan terdiri atas:
a. pelimpahan
secara
mandat oleh
dokter
b. pelimpahan
IBU secara
delegatif dari
pemerintah
ANAK (2)Tugas Bidan sebagaimana
Dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan secara bersama
KESPRO atau sendiri.
DAN KB (3)Pelaksanaan tugas
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan
secara bertanggung jawab
dan akuntabel. 6
Pengembangan jenjang karir bidan dapat
berupa peningkatan level kompetensi dan
kewenangan diikuti dengan penghargaan
material yang memperhatikan tingkatan level
karir bidan,

Dalam manajemen SDM Kesehatan,


pengembangan karir pada saat ini lebih
menekankan pada posisi/jabatan baik
struktural maupun fungsional (job ca reer)

Pengembangan karir profesional (profesional


career) berfokus pada pengembangan
jenjang karir profesional yang sifatnya
individual perlu dikembangkan.
Tujuan Pengembangan jenjang karir professional
bidan:
• Meningkatan motivasi dan kinerja serta
mengurangi kebuntuan karir
bidan (dead end job/career)
• Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan
dan kriteria yang telah ditetapkan sehingga
mobilitas karir berfungsi dengan baik dan benar;
• Meningkatkan profesionalisme bidan yang
mampu memberikan asuhan kebidanan
yang aman, beriorientasi pada klien dan
keluarga, adil, efektif, efisien; dan
• Meningkatkan kepuasan individu bidan
terhadap bidang kerja profesi yang
ditekuninya.

Pengembangan karir bidan meliputi :


 Bidan Praktisi (BP); dan
 Bidan Koordinator/Supervisor (BK/BS).
Pola Jenjang Karir Profesional Bidan terdapat 5 (lima)
level jenjang karir Bidan, dimulai dari Bidan Praktisi I
sampai Bidan Praktisi V dan Bidan Koordinator /
Supervisor I Sampai Bidan Koordinator / Supervisor IV.

BP V

BK/BS
IV

BP IV

BK/BS
III
BP
III

BK/BS
II
BP II

BK/BS
I
BP I
BP
V
BP IV Profesi
>22 th
BP III D4>1
9th
+ 6-9
BPII D3>1 th
0th Profesi Advance
BP I D4>10 >12/13th >13/4th
th + 9-12 th
D3>4 th +9- th
D3 >1th
+ 6-9th 12th
+3–6
th D4>4th Profesi
D4>1th + 6-9 th >6/7th
+ 6-9 th Advance
+ 3-6 th
>7/2th
Profesi Profesi Advance +6-9 th
>1th 2- >3 th >5th
4 th 3+ 6 th +2-4 th

Diploma 3 – Profesi - Advance


Level Kompetensi Kerja Bidan Praktisi
Bidan praktisi merupakan bidan yang memberikan pelayanan
kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan yang memiliki
kompetensi kerja sesuai dengan levelnya:

Bidan Praktisi (BP) I:


Memiliki kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan fisiologis pada
ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita, kesehatan
reproduksi perempuan, dan Keluarga Berencana dengan ketentuan
sebagai berikut :
Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan D-III Kebidanan
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun. Setelah menjalani BP I selama
3 - 6 tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) II,
atau

Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan D-IV Kebidanan


dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun. Setelah menjalani BP I selama
3 - 6 tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) II,
atau

Sedangkan untuk bidan yang memiliki latar belakang pendidikan


Profesi Bidan dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun. Setelah
menjalani BP I selama 2 - 4 tahun, dapat mengikuti asesmen
Bidan Praktisi (BP) II:
Memilki kemampuan melakukan asuhan kebidanan fisiologis pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, bayi dan balita, kesehatan
reproduksi perempuan, dan Keluarga Berencana dan dengan penyakit
penyerta serta bayi dan balita bermasalah, dengan ketentuan sebagai
berikut :

Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan D-III Kebidanan


dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun. Setelah menjalani BP II selama
6 - 9 tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) III,
atau

Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan D-IV Kebidanan


dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun. Setelah menjalani BP II selama
6 - 9 tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) III,
atau

Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan Profesi Bidan dengan


pengalaman kerja ≥ 3 tahun. Setelah menjalani BP II selama 4 - 7
tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) III, atau
Bidan yang memiliki latar belakang Pendidikan Bidan Advance dengan
pengalaman kerja 0 tahun. Setelah menjalani BP II selama 3 - 6
tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) III.
Bidan Praktisi (BP) IV:
Memiliki kemampuan sebagai supervisor asuhan kebidanan
dengan masalah yang kompleks, dengan ketentuan sebagai
berikut :

Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan D-IV


Kebidanan dengan pengalaman kerja ≥ 19 tahun. Bidan
Praktisi (BP) IV yang memiliki latar belakang pendidikan
terakhir D-IV Kebidanan akan tetap menjalani level Bidan
Praktisi (BP) IV sampai memasuki usia pensiun, atau

Bidan yang memiliki latar belakang pendidikan Profesi Bidan


dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun. Setelah menjalani BP
IV selama 9 - 12 tahun, dapat mengikuti asesmen menjadi
Bidan Praktisi (BP) V, atau

Untuk bidan yang memiliki latar belakang Pendidikan Bidan


Advance dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun. Setelah
menjalani BP IV selama 6 - 9 tahun, dapat mengikuti
asesmen menjadi Bidan Praktisi (BP) V.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai