A3 - Keselamatan Kerja
PT. ITI
Periode 07 -12 Februari 2022
Tim Penyusun K3
1. dr. Resitha Dwitama Duwila
2. dr. Risma
3. dr. Rossy Apriani
4. dr. Sessi Nurfitri
5. dr. Sinar Ayomi Yustisi. M.
6. dr. Siti Rodhia Darwin
7. dr. Sri Ariatna Dewi
8. dr. Suci Purnama
9. dr. Sukmasari T
10. dr. Syarifah Rizka Maulida
11. dr. Tarisi
12. dr. Terence Judian
13. dr. Uray Cassandra Ibnamuthi
14. dr. Valencia Bestina Waisman
15. dr. Valencia Febriany Halim
16. dr. Vania Alkhansa Ibrahim
17. dr. Vivian Vera Adolpha
18. dr. Yehuda Lutfi Wibowo
19. dr. Yuni Musfarina
20. dr. Zakya Radhita Nasution
Jumlah dan Status
IDENTITAS
Pegawai PERUSAHAAN
Nama Perusahaan:
PT IT
Alamat:
Bandung, Jabar
Sektor Usaha:
- Manufactur Assembly
- Managed Service
- Digital Service
- System Integrator
Sertifikasi
Alur Produksi
Mesin, Pesawat dan Alat Kerja yang Digunakan
Bahan dan Proses Kerja
Landasan Kerja
Kegiatan Pekerjaan Identifikasi Masalah Kemungkinan Kecelakaan Upaya yang dapat
dilakukan
Pressing Lokasi petugas saat bekerja Tersandung Membaut garis batas pijakan
sangat sempit dan lansung di samping alat press
bersebelahan dengan mesin
pres
Footring & handguard welding Meja pekerja terbuat dari Korsleting listrik Mengganti meja yang
besi berbahan kayu
Tabung gas yang diletakan Rawan tersenggol dan Memberikan Rak tempat
bertumpuk-tumpuk terjatuh mengenai pekerja untuk meletakan tabung gas
yang lain
CREDITS: This presentation template was created by
Meja meletakan
Slidesgo, including icons by Flaticon, tabung gas
and infographics & Tabung gas jatuh menimpah Mengganti meja dengan yang
kurang besar
images by Freepik and illustrations by Stories. pekerja lebih besar
Landasan Kerja
Kegiatan Pekerjaan Identifikasi Masalah Kemungkinan Kecelakaan Upaya yang dapat
dilakukan
Hydrostatic test Posisi pemasangan tidak Kelelahan & nyeri tulang Memberikan bangku bagi
ergonomis belakang pekerja
Pijakan pekerja berupa besi, Terpeleset, Besi patah dan Memberikan Alas Karpet anti
yang terkena air dan berkarat melukai pekerja, tersetrum selip agar tidak licin dan tidak
menghantarakan listrik, serta
tidak bereaksi dengan air
Pemasangan Valve Posisi pemasangan tidak Kelelahan & nyeri tulang Memberikan bangku bagi
CREDITS: This presentation template was created by
ergonomis belakang pekerja
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories.
Instalasi Listrik
Pengangkut Tabung
(Forklift) - Tabung terjatuh mengenai - Jumlah tabung yang diangkut diperhitungkan
pekerja dan disesuaikan terlebih dahulu
- Kecelakaan operator forklift - Melakukan pelatihan untuk operator forklift
Trolley
- Tabung terjatuh mengenai - Memperhitungkan jumlah dan posisi tabung
pekerja yang diangkut
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
Truk images by Freepik and illustrations by Stories.
- Memperhitungkan jumlah tabung yang
- Tabung terjatuh mengenai
diangkut
pekerja
- Melakukan pelatihan bagi driver + pemberian
- Kecelakaan Pengendara (Driver)
driving permit
KONSTRUKSI TEMPAT KERJA
PERMASALAHA
DASAR HUKUM
N
1. Tidak ada tanda bahwa bahan mudah terbakar atau ● Permenkes RI No. 70 tahun 2016 tentang standar dan
tanda dilarang merokok. Seharusnya dipasang tanda persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri
dilarang merokok, mengingat tabung LPG mudah ● Peraturan Pemerintah RI No. 36 tahun 2005 tentang peraturan
terbakar. pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung
2. Tidak ada pembatas di sekitar tempat penyimpanan ● UU No. 2 tahun 2017 tentang jasa konstruksi
tabung gas, yang dapat membahayakan pekerja saat
melakukan aktivitas bila tersenggol atau jatuh.
3. Tidak tampak adanya emergency exit atau sarana
evakuasi pada video. Seharusnya setiap gedung
memiliki sarana evakuasi. SARAN
4. Pada video tampak ventilasi yang kurang memadai atau
● Perlunya dilakukan perbaikan konstruksi pada tempat kerja.
tidak sesuai standar (sistem perancangan ventilasi
● Untuk mencegah kecelakaan kerja, perusahaan dapat bekerja
mengacu pada SNI 03-6572-2001).
sama dengan jasa konstruksi bila diperlukan.
SARANA PENANGGULANGAN KEBAKARAN
IDENTIFIKASI REKOMENDASI
HAZARD 1. Implementasi Budaya "Fire Safety"
1. Peringatan Larangan Merokok tidak ada 2. Pembentukan Unit Penanggulangan Kebakaran
2. Sarana deteksi kebakaran tidak ada 3. Penyediaan sarana proteksi kebakaran:
3. Sarana proteksi kebakaran tidak ada • Alat pemadam api ringan
4. Jalur Evakuasi bila terjadi kebakaran • Alarm kebakaran
tidak ada • Hydrant
• Sistem sprinkle otomatis
• Sistem pengendali asap
RESIKO KECELAKAAN 4. Penyediaan sarana peringatan dini kebakaran
• Detektor asap
1. Kebakaran KERJA
gedung & peralatan • Detektor api
2. Luka bakar : 5. Tersedianya SPO terkait Penanggulangan
• Ringan Kebakaran
• Sedang 6. Penyediaan Jalur Evakuasi
• Berat 7. Pelatihan penanggulangan kebakaran untuk
semua pekerja
Memastikan bahwa pemberi kerja, karyawan dan publik
diberikan informasi yang memadai, praktis, dapat
TUJUA diandalkan dan dapat dipahami tentang bahaya bahan,
RAMBU N
sehingga mereka dapat mengambil tindakan pencegahan
dan perlindungan yang efektif uikntuk kesehatan dan
keselamatan mereka.
PERINGA Mengikuti etika standar rambu keselamatan dan
TAN PENGAPLIK
ASIAN
kesehatan kerja yang berlaku, dan dapat dipahami
secara Internasional seperti yang tercantum pada
panduan Globally Harmonized System of
Classification and Labeling of Chemicals (GHS
RAMBU
LARANGAN
RAMBU
PERTOLONGAN
ALAT PELINDUNG DIRI
Definisi
Masalah
Rekomen
TANGGAP DARURAT DAN EVAKUASI
Prosedur Penanganan Keadaan Darurat
Memiliki sertifikat Hiperkes dan Keselamata Kerja (sertifikat lainnya) sesuai perundang undangan yang berlaku
Mematuhi etika profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan kode etik profesi dan perundang-
undangan yang berlaku.
Dokter pelaksana harus memiliki STR dan SIP yang masih berlaku dari instansi yang berwenang.
Permasalahan Dasar Hukum Saran
Personil Keselamatan kerja Peraturan perundangan UU No. 1 tahun Diharapkan bagian personil ini tidak
pada perusahaan ini 1970 (Pasal 10 ayat 1, 2). hanya siaga untuk menanggulangi
terdapat pembagian divisi •Peraturan Mentri Tenaga Kerja Republik kecelakaan kerja tapi juga
hanya pada bidang P3K Indonesia Nomor : PER.04/MEN/1987 menyusun pembagian divisi pada
yang siap menanggulangi tentang panitia pembina keselamatan dan bidang K3 terkait dengan masalah
kecelakaan di tempat kerja. kesehatan kerja (P2K3) serta tata cara keselamatan kerja dan membuat
penunjukan ahli keselamatan kerja : penyusunan program keselamatan
Pasal 2 kerja dan juga lebih meningkatkan
(1)Setiap tempat kerja dengan kriteria upaya-upaya promosi tentang
tertentu pengusaha atau pengurus wajib keselamatan kerja pada tenaga-
membentuk P2K3. tenaga kerja di perusahaan
(2)(2) Tempat kerja dimaksud ayat (1) tersebut.
ialah:a. tempat kerja dimana pengusaha •Perlu pembentukan P2K3.
atau pengurus mempekerjakan 100 orang
ataulebih;b. tempat kerja dimana
pengusaha atau pengurus mempekerjakan
kurang dari 100orang, akan tetapi
menggunakan bahan, proses dan instalasi
yang mempunyairisiko yang besar akan
terjadinya peledakan, kebakaran,
keracunan dan penyinaran radioaktif.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pemaparan makalah di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kesehatan
dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan,
masyarakat dan lingkungan. Dari hasil pengamatan, secara keseluruhan pabrik ini belum memenuhi
standar. Melihat kondisi karyawan yang masih banyak yang belum memakai Alat Pelindung Diri sesuai
SOP, dikhawatirkan angka kejadian kecelakaan kerja akan meningkat dan akan merugikan perusahaan.
SARAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu unsur penting dalam
ketenagakerjaan yang melibatkan peran dari semua pihak. Tidak hanya bagi pekerja, tetapi juga bagi
pengusaha itu sendiri, masyarakat, dan lingkungan sehingga dapat tercapai peningkatan mutu dan
produktivitas serta mengurangi angka penyakit akibat kerja dan penyakit yang berhubungan dengan
kerja. Penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja oleh PT. Industri Telekomunikasi
Indonesia (Persero) saat ini masih perlu ditingkatkan misalnya dengan penggunaan APD agar lebih
diterapkan secara optimal.
Tabel identifikasi potensi bahaya
Bagian Proses Bahaya Potensial Risiko PAK
Kerja
Fisik Biolog Kimia Ergonomi Psikososial
i
Pressing Bising panas - Dust Gerakan Target NIHL, Heat stress, ISPA, LBP, stres kerja
repetitif posisi produksi
janggal
Flanching Bising panas - Dust Gerakan Target NIHL, Heat stress, ISPA, LBP, stres kerja
repetitif posisi produksi
janggal
Welding Bising, panas, UV - Dust, Gerakan Target NIHL, Heat stress, ISPA, LBP, stres kerja
(Footing, light Fume repetitif posisi produksi
Hanguard, janggal
Neckring)
Bagian Proses Bahaya Potensial Risiko PAK
Kerja
Fisik Biologi Kimia Ergonomi Psikososial
Circumferential Bising, - Dust, Fume Gerakan repetitive Target produksi NIHL, Heat stress,
Welding panas, UV posisi janggal ISPA, MFF, Katarak,
light, flame LBP, stress kerja
Hydrostatic Test Iluminasi Bakteri, Virus, - Gerakan repetitive Target produksi Eye strain, Dermatitis,
kurang Protozoa, Jamur posisi janggal LBP, stress kerja
Shot blasting Bising, - - dust Gerakan repetitive, Target produksi NIHL, Heat stress,
panas, lifthing, posisi janggal, ISPA, LBP
Pasang Valve Iluminasi - - Gerakan repetitive, Target produksi Eye strain, LBP, stress
kurang lifthing, posisi janggal kerja
Leak Test - Bakteri, Virus, - Gerakan repetitive, Target produksi Dermatitis, LBP, stress
Protozoa, Jamur posisi janggal kerja
Numerator Iluminasi - - Gerakan repetitive, Target produksi Eye strain, LBP, stress
kurang posisi janggal kerja