Anda di halaman 1dari 51

BAB VI

DATA LINK

Data link adalah :


Medium transmisi antara stasiun-stasiun ketika
suatu prosedur data link control dipakai.

Data Link Control / Data Link Protocol


Pengiriman data melalui link komunikasi yang
terlaksana dengan penambahan kontrol layer dalam
setiap device komunikasi.
Fungsi spesifik dari data link layer

1. Penyediaan interface layanan-layanan baik


bagi network layer
2. Penentuan cara pengelompokkan bit dari
physical layer ke dalam frame
3. Hal-hal yang berkaitan dengan error transmisi
4. Pengaturan aliran frame sehingga receiver
yang lambat tidak akan terbanjiri oleh
pengirim yang tepat
DATA LINK LAYER

DATA LINK LAYER

Fungsinya

Menyediakan layanan bagi network layer

Layanannya yang penting adl

Pemindahan data dari network layer dimesin sumber ke network layer


dimesin yang dituju

Tugasnya

Mentransmisikan bit² dimesin yang dituju, sehingga bit² tersebut dapat


diserahkan ke network layer
Layanan dari data link layer dibagi atas

1. Unacknowledget Connectionless
2. Acknowledged Connectionless
3. Acknowledged Connection Oriented
1. Unacknowledget Connection Less

 Dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah


frame ke mesin yang dituju dengan tidak
memberikan acknowledgment bagi
diterimanya frame² tersebut

 Lalu lintas ini sesuai untuk lalu lintas real time


seperti percakapan, dimana data yang
terlambat dianggap lebih buruk dibandingkan
data yang buruk.
Cont…

 Tidak ada koneksi yang dibuat baik sebelum


atau sesudah dikirimnya frame

 Sebahagian besar LAN menggunakan layanan


unacknowledgment Connectionless pada data
link layer
2. Acknowledged Connectionless

 Layanan ini tidak menggunakan koneksi akan


tetapi setiap frame dikirimkan secara
independent akan secara acknowledgment
 Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui
apakah frame yang akan dikirimkan oleh
mesin tujuan telah diterima dengan baik atau
tidak.
 Layanan ini akan bermanfaat untuk saluran
unreliabel seperti sistem tanpa kabel.
3. Acknowledged Connection Oriented

 Dengan layanan ini, mesin sumber ditujuan


membuat koneksi sebelum memindahkan
datanya
 Pada layanan connection oriented dipakai
pemindahan data mengalami 3 fase :
a. Koneksi ditentukan dengan membuat kedua
mesin menginisialisasi variabel² dengan
counter yang diperlukan untuk mengawasi
frame yang mana yang telah diterima dan
mana yang belum.
Cont…

b. Satu frame atau lebih mulai ditransmisikan


c. Koneksi dilepaskan, pembebasan variabel,
buffer dan resource lainnya yang dipakai
untuk menjaga berlangsungnya koneksi
Untuk melihat lebih jauh akan perlunya data
link control, kita mendaftar beberapa persyaratan
dan tujuan komunikasi data efektif diantara dua
station pentransmisi dan penerima yang
dihubungkan secara langsung yaitu :
1. Sinkronisasi frame

2. Flow Control ( Kendali aliran )

3. Pengkontrolan kesalahan

4. Pengalamatan

5. Kontrol dan data pada jalur yang sama

6. Manajemen jalur
1. Sinkronisasi frame

Data yang dikirim dalam bentuk blok² yang


disebut frame. Pemulaan dan ujung setiap
frame harus nampak jelas ( harus dapat
didefenisikan)

Flag 8 bit Bit² control Bit-bit data Bit-bit data Bit² control Flag 8 bit

ket:
Frame diawali dgn suatu preamble yng disebut flag,
yg pjgnya 8 bit, flag yang sama dipergunakan sbg
postamble.
cont…

Receiver mencari pola flag menandai permula


an frame ini diikuti dengan beberapa bit²
kontrol. Kemudian bit² data (panjangnya
vaiabel untuk besar protokol), bit² kontol lagi
dan terakhir flag diulang lagi

Bit² control berisi antara lain :


1. Alamat pengirim
2. Alamat Penerima
3. Type frame
4. Panjang frame
2. Flow Control ( Kendali Aliran )

Station pengirim tidak harus mengirim frame


pada rate (kecepatan) yang lebih cepat
dibanding setasiun penerima yang dapat
menyerap frame² tersebut.

Flow Control adalah :


suatu teknik untuk menjamin bahwa suatu
station pengirim tidak membanjiri station
penerima dengan data.
Bentuk sederhana dari pada Flow Contol

A. Stop and Wait Flow Control


B. Flow Control Jendela Pergeseran ( Sliding
Windows Control )
A. Stop and Wait Flow Control

Sumber Tujuan Sumber Tujuan

Frame 1
Frame 1
Frame 1
Frame 1
Frame 2
Frame 2

Waktu
Frame 2
Frame 3 Frame 2 Frame 3

Frame 3
Frame 3
Frame 4 Frame 4

Frame 4
Gargled frame
Frame 5 Frame 5

Frame 5
Frame 5

Transmisi bebas kesalahan Transmisi dgn kesalahan dan


kemungkinan hilang
Proses kerja dari Stop and Wait Flow Control
(Kontrol flow berhenti dan tunggu) adalah :
“Entitas Sumber mentransmisikan frame, setelah
entitas tujuan menerima frame, maka entitas tujuan
akan mengirim balasan bahwa frame tersebut baru
diterima dan siap untuk menerima frame yang
berikutnya”

Tujuannya
Dapat menghentikan arus data dengan mudah
dengan cara tidak memberi balasan
Gambar Stop and Wait Data Link Control
N

4
3 Message 1
2 Station A Station B
Event 1
Other message awaiting transmisi

N

4
Line is idle
3 Station A Station B
2 Event 2

N

4 ACK or NAK
Station A Station B
3
2
Event 3
Urutan sederhana ditunjukkan pada gambar dan
menjadi masalah serius ketika ACK atau NAK hilang
dalam jaringan atau jalur
Jika ACK pd event 3 hilang,setelah habis batas
waktunya station master mengirim ulang message yang
sama utk kedua kalinya
transmisi yg berkelebihan mungkin terjadi dan
menciptakan sebuah duplikasi record pd tempat kedua
dari file data pengguna akibatnya DLC (data link control)
harus mengadakan suatu cara untuk mengidentifikasi dan
mengurutkan message yang dikirimkan dengan
bedasarkan ACK atau NAK sehingga harus dimiliki suatu
metode untuk mengecek duplikat message.
ACK = Data yg dikirim telah diterima dgn baik
NAK = Data yang dikirimkan belum sampai
Bagaimana urutan pendeteksian duplikasi message bekerja

 Pada event 1 stasiun pengirim, mengirimkan sebuah


message (pesan) dengan urutan 0 pada headernya
(control)

Station A Station B

Data : Sequence, Number 0

1
A Mengirimkan pesan dengan urutan 0
Cont…(1)

 Stasiun penerima menjawab dengan sebuah ACK


(data dikirim diterima dengan baik) dari sebuah
nomor urutan 0 (Event 2)

Station A Station B

ACK : Sequence, Number 0

2
B checks for error responds with ACK of 0
Cont…(2)

 Pengirim menerima ACK memeriksa nomor urutan


0 diheadernya (control) mengubah nomor urutan
menjadi 1 dan mengirimkan message berikutnya
(Event 3)
Station A Station B

Data : Sequence, Number 1

3
Menerima ACK, mengirimkan data dg
urutan 1
Cont…(3)

 Stasiun penerima mendapatkan message dengan


ACK 1 di Event 4, akan tetapi message ini diterima
dalam keadaan rusak atau hilang pada jalan

Station A Station B

ACK : Sequence, Number 1

4
Pesan rusak/
hilang
Cont…(4)

 Stasiun pengirim mengenali bahwa message di event 3


tidak dikenali, setelah batas waktu terlampaui
(timeout), stasiun pengirim mengirim ulang message
ini (Event 5)
 Stasiun penerima mencari sebuah message dengan
urutan 0, dia membuang message, sejak itu dia adl
duplikat dari message yg dikirm pada event 3
Station A Station B

Data : Sequence, Number 1

5
A performs a timeout resends data with B expects a sequence number of 0
a sequence of 1 discards this message
Cont…(5)

 Untuk melengkapi pertanggungjawaban,


stasiun penerima mengirim ulang ACK 1
(event 6)

Station A Station B

ACK : Sequence, Number 1

6
B. Flow Control Jendela Pergeseran (Sliding Windows
Control)

Frame ditahan sampai mendpt balasan

Frame siap ditransmisikan Jendela dari frame yg ditransmisikan

… 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 …

Urutan nomor frame Jendela melebar dari pinggiran


yang memimpin saat ACK
diterima

Frame terakhir yang dibalas

Frame terakhir yg ditransmisikan

A. Menurut perseptif pengirim


Cont…

Frame siap diterima Jendela dari frame yg diterima

… 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 …

Jendela menyusut dari Jendela melebar dari


pinggiran yang mengikuti pinggiran yang memimpin
saat frame² diterima saat ACK diterima
Frame terakhir yang dibalas

Frame terakhir yg diterima

B. Menurut peseptif penerima


Keterangan :

Gambar diatas menggambarkan proses jendela


penggeseran, frame² tersebut diberi nomor yang berurut
mulai 0 sampai 7, lalu yang sama digunakan kembali
untuk frame berikutnya.

kotak pesegi yang diarsir menunjukkan frame yang


dikirim, dalam gambar diatas, pengirim mentransmisikan
lima frame dimulai dengan frame 0, tiap frame yang
dikirim jendela yang diarsir menjadi menyusut dan tiap
balasan yang diterima jendela yang diarsir mengembang.
Contoh

 Awalnya A dan B yang memiliki jendela


menunjukkan, Bahwa A mentransmisikan 7 frame,
dimulai dengan frame 0 (F0).
 Setelah A mentransmisikan 3 frame (F0,F1.F2) tanpa
balasan, A menyusutkan jendelanya untuk 4 frame
(F3,F4,F5,F6) dan mempertahankan tiruan tiga frame
(F0,F1,F2)
 Jendela menunjukkan bahwa A mentransmisikan 4
frame dimulai dengan frane 3
 Kemudian B mentransmisikan RR (Receiver Ready) 3
yang maksudnya “saya sudah menerima semua frame,
melalui frame nomor 2 dan skrng saya siap meneima
frame nomor 3, kenyataannya, saya disiapkan utk
menerima tujuh frame dimulai dgn frame no 3
Cont…

 Dengan balasan ini A mundur untuk meminta izin


mentransmisikan tujuh frame masih dimulai dengan
frame no 3, A juga membuang frame² yang disangga
yang belum dibalas.
 A mulai mentransmisikan frame 3,4,5 dan 6 (F3,F4,F5
dan F6), B mengembalikan RR 4 yang dibalas F3, dan
membiarkan transmisi F4 melalui contoh F2
berikutnya. Sampai saat ini RR tersbt mencapai A
yang sudah mentransmisikan F4,F5 dan F6
 Karena A hanya akan membuka jendelanya untuk
membiarkan pengiriman empat frame yang di mulai
dengan F7.
Gambar Contoh
Sumber A Tujuan B

0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 . 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .
FO

F1

F2

0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 . 0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .

RR3
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .
F3

F4
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 . F5

F6

RR4
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 .
3. Pengkontrolan Kesalahan

Bit² error yang dihasilkan oleh sistem transmisi


harus diperbaiki.

Pengkontrolan kesalahan dengan


mekanisme untuk mendeteksi dan mempebaiki
kesalahan yg terjadi pada pentransmisian
frame.
Tipe Kesalahan ( Error ) ada dua (2)

A B

1. Frame Hilang
Frame gagal mencapai sisi yang lain

2. Frame Rusak
Frame diakui sudah (telah) tiba, namun
beberapa bit mengalami kesalahan (sudah
berubah selama transmisi A B
Efek ARQ (Automatic Repeat Request)

Adalah : Mengubah jalur data yang tidak andal


menjadi andal.

Ada 3 versi yang sudah ditransmisikan yaitu:


A. Stop and Wait ARQ
B. Go Back N ARQ
C. Selective Reject ARQ
A. Stop and Wait ARQ

Stop and Wait ARQ didasarkan atas teknik


kontrol arus Stop dan Wait yang diuraikan
sebelumnya.

stasiun sumber mentransmisikan sebuah frame


tunggal dan kemudian harus menunggu
balasan (ACK) tidak ada data frame yang
dikirim sampai jawaban di stasiun tujuan tiba
di stasiun sumber.
Ada 2 jenis kesalahan yang terjadi

1. Frame yang tiba ditujuan bisa mengalami


kerusakan.
receiver mendeteksi kerusakan tsb dengan
menggu nakan teknik pendeteksian kesalahan yg
berkaitan dgn pembuangan frame lebih awal.
untuk menghitung kemungkinan ini, stasiun
sumber dilengkapi dengan sebuah pencatatan
waktu, setelah frame mentransmisikan, stasiun
sumber menunggu balasan. Bila tidak ada balasan
yang diterima sampai waktu yang ditentukan,
kemudian dikirimkan frame yang sama.
Cont…

2. Kerusakan pada balasan


Misalkan stasiun A mengirim sebuah frame,
frame ini diterima dengan baik oleh stasiun B
yang meresponnya dengan balasan ACK.
ACK mengalami kerusakan saat singgah dan
tidak diakui oleh A yg karenanya keluar dari
jalur waktu dan kembali mengirim frame yg
sama.
duplikat ini tiba dan diterima oleh B dgn
begitu B menerima dua duplikat frame yang
sama seolah² keduanya terpisah
Untuk mengatasi problem ini frame
bergantian diberi label 0 dan 1, dan balasan
positif dalam bentuk ACK 0 dan ACK 1 sesuai
dengan aliran jendela penggeseran ACK 0
membalas penerimaan frame no 1 dan
menunjukkan bahwa receiver siap untuk frame
bernomor 0
A B

Waktu transmisi frame


Frame 0
Waktu penyiaran
Waktu transmisi ACK
ACK 1

Frame 1

ACK 0

Waktu
Frame 0
Interval timeout

Frame 0 hilang, A melakukan


transmisi ulang Frame 0

ACK 1

Frame 1
Interval timeout
ACK 0
ACK 0 hilang, A melakukan
transmisi ulang
Frame 1

ACK 0 B. Membuang duplikat frame

Gambar : Stop and Wait ARQ


B. Go Back – N ARQ

Suatu stasiun boleh mengirim frame seri yg


ditentukan oleh ukuran jendela. Jumlah frame balasan
yg ada ditentukan oleh ukuran jendela penggeseran.

Bila tidak terjadi suatu kesalahan, stasiun tujuan akan


membalas (RR=Receiver Ready) frame yg datang
seperti biasa.

Bila stasiun tujuan mendeteksi suatu kesalahan pada


sebuah frame, stasiun tujuan mengirim balasan negatif
(REJ = Reject) untuk frame tersebut.
Cont…

Stasiun tujuan kemudian akan membuang


frame itu dan semua Frame² yang nantinya
akan datang sampai frame yang mengalami
kesalahan diterima dengan benar,

Jadi, stasiun sumber bila menerima REJ,


harus melakukan retransmisi terhadap fame
yang mengalami kesalahan tersebut plus
semua frame pengganti yang di transmisikan
sementara.
Tekinik Go Back-N ARQ yg terjadi dalam beberapa
kejadian

1. Rusaknya frame
Bila frame yang diterima invalid (B mendetek
si adanya kesalahan) B membuang frame dan
tidak melakukan tindakan apa-apa. Dalam hal
ini ada 2 kasus :
 Didlm periode waktu yang memungkinkan, A
berturut-turut mengirim frame (i +1), B menerima
frame (i +1) yang tidak beres dan mengirim REJ1, A
harus melakukan retransmisi terhadap frame i dan
semua frame urutannya.
Cont…(1)

 A tidak segera mengirim frame² tambahan, B tidak


menerima apa² serta tidak mengembalikan RR
maupun REJ, bila pewaktu A habis, A mentrabsmisi
kan frame RR yg memuat bit yg disebut dgn bit A yg
disusun berdasarkan 1, B menerjemahkan frame RR
dgn bit P dan 1 shg perintah yang harus dijawab dgn
jalan mengirimkan RR, menunjukkan frame
berikutnya yang diharapkan yang berupa frame i.
bila A menerima RR ia kembali mentransmisikan
frame i.
Cont…(2)

2. Rusaknya RR terdapat subkasus


 B menerima frame i dan mengirim RR (i+1) yg hilang
saat singgah, karena balasannya kumulatif (misalnya,
RR6 berarti semua frame sampai 5 dibalas),
kemungkinan A akan menerima RR urutannya
sampai frame berikutnya dan akan tiba sebelum
pewaktu yang dihubungkan dengan framr i berakhir.
 Bila pencatat waktu A habis, A mentransmisikan
perintah RR sebagaimana dlm kasus 1b diatas, A
menyusun pewaktu yg lain, yg disebut pewaktu P-
bit, bila B gagal merespon perintah RR atau bila
responnya rusak, maka pewaktu P-bit A akan
berakhir.
Cont…(3)

3. Rusaknya REJ, bila hilang sama dengan kasus


1b

Keterangan Gambar :
Pada gambar, frame 4 mengalami kerusakan, frame 5
dan 6 diterima tidak sesuai dgn diperintahkan dan
dibuang ole B saat frame 5 tiba, B segera mengirim
REJ4. saat REJ untuk frame 4 diterima, tidak hanya
frame 4 saja namun juga frame 5 dan 6 yang harus
ditransmisikan kembali
Cont…(4) A B
Frame
0
Frame
1
Frame
2 RR2
Frame
3
Frame
4 RR4

Frame
5
Frame
6 REJ4 Dibuang oleh
Frame receiver
4
4,5,6 ditransmisikan Frame
5 RR5
kembali
Frame
6
Frame R R7
7
Frame
0
RR (Pb
it =1)

RR1
Frame
1
Frame
2

a) Go – Back – N ARQ
C. Select – Reject ARQ

Frame ² yang hanya ditransmisikan adalah frame²


yang menerima balasan negatif dalam hal ini disebut
SREJ atau frame² yang waktunya sudah habis

Skenario dari teknik ini untuk 3 bit penomoran


yang mengizinkan ukuran window (jendela) sebasar
7 adalah :
 Station A mengirim frame 0 melalui 6 menuju
station B
 Station B menerima ke tujuh frame dan membalas
nya secara kumulatif dengan RR7
Cont… (1)

 Karena adanya derau yang besar, RR7menghilang


 Waktu habis dan mentransmisikan frame 0 kemba
li .
 B memajukan jemdela penerimanya agar meneri
ma frame 7,0,1,2,3,4,5 dengan demikian diasumsikan
bahwa frame 7 sudah hilang dan berarti pula ini
rupakan frame 0 yang baru yang diterimanya
Cont…(2)
A B
Frame
0
Frame
1
Frame
2
Frame
3
Frame
4 RR4
Frame
5
Disangga oleh receiver
Frame
6 SREJ4

4 ditransmisikan Frame
kembali 4
Frame RR7
7
Frame
0
Frame RR1
1
Waktu habis
Frame
2
RR (Pb
it=1)

RR3
Frame
3
Frame
4
b) Selective – Reject ARQ
4. Pengalamatan

Pada jalur multipoint seperti LAN ( Local


Area Network ) identitas dua station yang
berkomunikasi harus ditentukan dengan
jelas
5. Kontrol dan Data Pada Jalur Yang Sama

Biasanya tidak diharapkan memiliki jalur


komunikasi yang terpisah secara fisik untuk
mengontrol informasi, karenanya receiver
harus mampu membedakan informasi
kontrol dari data yang sedang ditransmisikan
6. Manajemen Jalur

Permulaan, pemeliharaan dan penghenti


an pertukaran data memerlukan koordinasi
dan kerjasama yang baik diantara station.
Karena itu diperlukan suatu prosedur
manajemen untuk pertukaran ini

Anda mungkin juga menyukai