Anda di halaman 1dari 29

BAB III

DATA LINK

3.1 Data Link Layer

Data link layer merupakan sebuah lapisan atau layer pada OSI yang memiliki
tugas utama untuk menyediakan sebuah prosedur pengiriman data antar jaringan.
Jadi, dengan adanya data link layer ini, setiap paket data yang akan ditransmisikan
ataupun akan diterima oleh user, akan diproses, sehingga memungkinkan untuk
dilanjutkan ke layer berikutnya, yaitu layer network layer ataupun physical layer.

a. Ciri Utama dari Data Link Layer

Data link layer memiliki alamat tersendiri atau address yang sudah dikodekan
secara langsung ke dalam sebuah network card atau kartu jaringan ketika kartu
jaringan tersebut pertama kali dibuat.

b. Fungsi dari Data Link Layer

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari lapisan atau data link layer :

1) Melakukan proses grouping secara logic

Proses grouping merupakan proses penyatuan dari beberapa


paket data ke dalam satu kesatuan paket data yang utuh. Perlu
diketahui, ketika paket data mulai berjalan melewati lapisan –
lapisan OSI layer, maka paket data tersebut akan terpecah – pecah
menjadi beberapa bagian kecil.

1
2) Menyediakan akses ke dalam media menggunakan MAC Address

Dalam lapisan data link layer ini, terdapat sebuah alamat


fisik yang kita kenal dengan nama MAC Address. MAC Address
merupakan sebuah kode alamat yang dicetak secara fisik, dana
dibutuhkan untuk melakukan prose pengiriman dan juga proses
penerimaan data di dalam sebuah siklus transmisi jaringan
komputer. Dengan adanya data link layer, maka setiap proses
transmisi yang ada bisa memiliki akses terhadap MAC Address
yang sudah ada secara fisik.

3) Mendeteksi kesalahan pengiriman dan penerimaan paket data dan


melakukan proses pengkoreksian

Data link layer akan mendeteksi apabila terjadi kesalahan


pengiriman data yang melalui lapisannya, dan kemudian
melakukan koreksi secara otomatis, sehingga paket data tetap akan
ditransmisikan tanpa kesalahan sedikitpun.

4) Menggabungkan paket data ke dalam byte, dan menggabungkan


byte ke dalam frame

Ini merupakan kelanjutan dari fungsi grouping yang


dilakukan oleh data link layer. Fungsi berikutnya dari data link
layer adalah untuk mengabungkan bentuk – bentuk paket data
menjadi kesatuan yang utuh, mulai dari paket data menjadi bentuk
byte, hngga menggabungkan byte – byte yang ada menjadi sebuah
bentuk frame.

2
c. Sub Layer Pada Lapisan Data Link

Lapisan data link terdiri dari dua sub layer, yaitu Logical Link
Control (LLC) dan Medium Access Control (MAC).

1) Logical Link Control (LLC) berfungsi memeriksa kesalahan dan


menangani transmisi frame.
2) Medium Access Control (MAC) berfungsi mengambil dan
melepaskan data dari dan ke kabel, menentukan protokol untuk
akses ke kabel yang di share di dalam LAN.

d. Perangkat yang Bekerja Pada Lapisan Data Link Layer

Bridge dan switch merupakan perangkat keras jaringan komputer


yang bekerja secara fisik dan memiliki kaitan yang erat dengan data link
layer. Hal ini sesuai dengan fungsi dari bridge dan switch, yaitu :

1) Memecah – mecah jaringan yang terdiri dari satu server ke dalam


beberapa user (merupakan proses transmisi data, dimana data link
layer merupakan layer atau lapisan ke – 6, kemudian
2) Menggabungkan sebuah jaringan menjadi satu kesatuan jaringan
yang besar (merupakan proses penerimaan data, dimana data link
layer dapatberperan menjadi layer atau lapisan kedua).
3) Memeriksa dan mencatat Source MAC address dari setiap frame
yang datang
4) Frame-frame dapat diforward atau difilter tergantung dari MAC
address destination.
5) Menghilangkan loops yang disebabkan adanya koneksi redundant
dengan menggunakan Spanning Tree Protocols (STP).

3
e. Layanan Dari Data Link Layer

1) Layanan Unacknowledged Connectionless


Yaitu dimana mesin sumber mengirimkan sejumlah frame
ke mesin yang dituju dengan tidak memberikan acknowledgment
bagi diterimanya frame-frame tersebut. Tidak ada koneksi yang
dibuat baik sebelum atau sesudah dikirimkannya frame.

2) Layanan Acknowledged Connectionless


Layanan inipun tidak menggunakan koneksi, akan tetapi
setiap frame dikirimkan secara independent dan secara
acknowledgment. Dalam hal ini, si pengirim akan mengetahui
apakah frame yang dikirimkan ke mesin tujuan telah diterima
dengan baik atau tidak.

3) Layanan Acknowledged Connection Oriented


Dengan layanan ini, mesin sumber dan tujuan membuat
koneksi sebelum memindahkan datanya. Setiap frame yang dikirim
tentu saja diterima. Selain itu, layanan ini menjamin bahwa setiap
frame yang diterima benar-benar hanya sekali dan semua frame
diterima dalam urutan yang benar. Layanan ini juga menyediakan
proses-proses network layer dengan ekivalen aliran bit reliabel.

4
Pada layanan connection-oriented dipakai, pemindahan data
mengalami tiga fase (tahap) :

a) Fase I, koneksi ditentukan dengan membuat kedua mesin


menginisialisasi variabel- variabel dan counter yang
diperlukan untuk mengawasi frame yang mana yang telah
diterima dan mana yang belum.
b) Fase II, satu frame atau lebih mulai ditransmisikan.
c) Fase III, koneksi dilepaskan, pembebasan variabel, buffer,
dan resource lainnya yang dipakai untuk menjaga
berlangsungnya koneksi. [1]1

Lapisan tautan data melakukan hal berikut:

a) Mengirimkan data pada media fisik.


b) Merutekan data secara lokal pada media jaringan fisik.
Lapisan tautan data menggunakan alamat fisik yang
ditetapkan untuk setiap perangkat jaringan fisik di jaringan
lokal untuk merutekan data dari satu perangkat fisik ke
perangkat lainnya.
c) Lapisan tautan data menerima setiap paket dari lapisan
jaringan pada host pengirim dan membungkusnya dalam
bingkai data bersama dengan data perutean lokal.
d) Lapisan data link mengirimkan setiap frame data ke lapisan
fisik untuk mengkodekan sinyal listrik atau optik untuk
mengirimkan frame data melalui kabel atau melalui udara
(transmisi nirkabel).

1
[1] C. N. Prof and T. Madras, “Data Link Layer Data Link Layer.” (Hal 4-6)

5
e) Pada host penerima, lapisan tautan data membuka bingkai
data yang diterima untuk mengekstrak paket dan
mengirimkannya ke lapisan jaringan.

Tautan Data Lapisan tautan data mentransmisikan data pada media fisik.
Lapisan ini juga merutekan data secara lokal ke lompatan berikutnya pada media
jaringan fisik. Lapisan tautan data menggunakan alamat fisik (alamat MAC) yang
ditetapkan untuk setiap perangkat jaringan fisik di jaringan lokal untuk merutekan
data dari satu perangkat fisik ke perangkat lainnya. Alamat-alamat ini disebut
alamat Media Access Control (MAC) dalam TCP / IP. Alamat MAC
mengidentifikasi secara unik perangkat jaringan tertentu, seperti sakelar atau
router, atau kartu antarmuka jaringan (NIC) dalam perangkat host komputer.

Lapisan data link didefinisikan dalam TCP / IP oleh standar IEEE 802.X
(Ethernet). Lapisan tautan data menerima setiap paket dari lapisan jaringan pada
host pengirim dan membungkusnya dalam bingkai data bersama dengan data
perutean lokal. Kerangka data dikirim ke lapisan fisik untuk mengkodekan sinyal
listrik atau optik untuk mengirimkannya melalui kabel, atau melalui udara
(transmisi nirkabel). Pada host penerima, lapisan tautan data membuka bingkai
data yang diterima untuk mengekstrak paket dan mengirimkannya ke lapisan
jaringan. [2]2

f. Lapisan Data Link Error Detection dan Corection


1) Error Detection
Ketika bit ditransmisikan melalui jaringan komputer, mereka dapat
rusak karena gangguan dan masalah jaringan. Bit yang rusak
menyebabkan data palsu diterima oleh tujuan dan disebut kesalahan.

2
[2] Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS. (Hal 36-37)

6
2) Types of Errors
Kesalahan dapat dari tiga jenis, yaitu kesalahan bit tunggal,
kesalahan bit ganda, dan kesalahan burst.

a). Kesalahan bit tunggal - Dalam bingkai yang diterima, hanya


satu bit yang rusak, mis. Berubah dari 0 menjadi 1 atau dari 1
menjadi 0.

Gambar 3.1.1 of Kesalahan bit tunggal

b). Multiple bits error - Dalam bingkai yang diterima, lebih dari
satu bit rusak.

Gambar 3.1.2 of Multiple bits error

7
c). Kesalahan meledak - Dalam bingkai yang diterima, lebih dari
satu bit berturut-turut rusak.

Gambar 3.1.3 of kesalahan meledak

3) Error Control
Error Control dapat dilakukan dengan dua cara :

a) Deteksi kesalahan - Deteksi kesalahan melibatkan


memeriksa apakah ada kesalahan atau tidak. Jumlah bit
kesalahan dan jenis kesalahan tidak masalah.
b) Koreksi kesalahan - Koreksi kesalahan melibatkan
memastikan jumlah pasti bit yang telah rusak dan lokasi bit
yang rusak.

Untuk deteksi kesalahan dan koreksi kesalahan, pengirim


perlu mengirim beberapa bit tambahan bersama dengan bit data.
Penerima melakukan pemeriksaan yang diperlukan berdasarkan bit
tambahan yang berlebihan. Jika menemukan bahwa data bebas dari
kesalahan, itu menghapus bit yang berlebihan sebelum meneruskan
pesan ke lapisan atas.

8
4) Error Detection Techniques
Ada tiga teknik utama untuk mendeteksi kesalahan dalam bingkai:
Pemeriksaan Paritas, Pemeriksaan dan Cyclic Redundancy Check (CRC).

5) Pemeriksaan Paritas
Pemeriksaan paritas dilakukan dengan menambahkan bit ekstra,
yang disebut bit paritas ke data untuk membuat angka 1s bahkan dalam
kasus paritas genap atau ganjil dalam kasus paritas ganjil. Saat membuat
bingkai, pengirim menghitung jumlah 1 di dalamnya dan menambahkan
bit paritas dengan cara berikut :

a) Dalam kasus paritas genap: Jika sejumlah 1s genap maka


nilai bit paritas adalah 0. Jika jumlah 1s ganjil maka nilai
bit paritas adalah 1.
b) Dalam kasus paritas ganjil: Jika sejumlah 1s ganjil maka
nilai bit paritas adalah 0. Jika sejumlah 1s genap maka nilai
bit paritas adalah 1.

Saat menerima bingkai, penerima menghitung jumlah 1 di


dalamnya. Dalam hal pemerataan paritas, jika hitung 1s genap, frame
diterima, jika tidak, ditolak. Aturan serupa diadopsi untuk cek paritas
ganjil. Pemeriksaan paritas hanya cocok untuk deteksi kesalahan bit
tunggal.

9
6) Checksum
Dalam skema deteksi kesalahan ini, prosedur berikut ini di
terapkan :
1) Data dibagi menjadi frame atau segmen berukuran tetap.
2) Pengirim menambahkan segmen menggunakan aritmatika 1
komplemen untuk mendapatkan jumlah. Ini kemudian
melengkapi jumlah untuk mendapatkan checksum dan
mengirimkannya bersama dengan frame data.
3) Penerima menambahkan segmen yang masuk bersama
dengan checksum menggunakan aritmatika 1 komplemen
untuk mendapatkan jumlah dan kemudian melengkapinya.
4) Jika hasilnya nol, frame yang diterima diterima; jika tidak,
mereka dibuang.

7) Cyclic Redundancy Check (CRC)


Cyclic Redundancy Check (CRC) melibatkan pembagian biner dari
bit data yang dikirim oleh pembagi yang telah ditentukan
sebelumnya yang disetujui oleh sistem komunikasi. Pembagi
dihasilkan menggunakan polinomial.
1) Di sini, pengirim melakukan pembagian biner dari segmen
data oleh pembagi. Kemudian menambahkan sisa yang
disebut bit CRC ke akhir segmen data. Ini membuat unit
data yang dihasilkan benar-benar habis dibagi oleh
pembagi.
2) Penerima membagi unit data yang masuk dengan pembagi.
Jika tidak ada yang tersisa, unit data diasumsikan benar dan
diterima. Kalau tidak, dipahami bahwa data rusak dan
karenanya ditolak.

10
8) Teknik Koreksi Kesalahan
Teknik koreksi kesalahan mencari tahu jumlah bit yang telah rusak
dan juga lokasi mereka. Ada dua cara prinsip :
1) Backward Error Correction (Transmisi Ulang) - Jika
penerima mendeteksi kesalahan dalam bingkai yang masuk,
ia meminta pengirim untuk mengirim ulang bingkai itu. Ini
adalah teknik yang relatif sederhana. Tetapi dapat
digunakan secara efisien hanya jika transmisi ulang tidak
mahal seperti pada serat optik dan waktu pengiriman ulang
relatif rendah dibandingkan dengan persyaratan aplikasi.
2) Forward Error Correction - Jika penerima mendeteksi
beberapa kesalahan dalam frame yang masuk, itu
mengeksekusi kode koreksi kesalahan yang menghasilkan
frame yang sebenarnya. Ini menghemat bandwidth yang
diperlukan untuk pengiriman ulang. Itu tidak bisa dihindari
dalam sistem waktu nyata. Namun, jika ada terlalu banyak
kesalahan, frame harus dikirim ulang.

Empat kode koreksi kesalahan utama adalah :

a) Kode Hamming
b) Kode Konvolusi Biner
c) Reed - Solomon Code
d) Kode Cek Paritas Rendah Densitas [3]3

3 [3] D. Communication and C. Networks, “Error Detection and Correction and Computer Networks Data

Link Layer : Overview of Data Link Layer Types of errors.” (Hal 8-12)

11
3.2 MAC ADDRESS

a. Pengertian MAC Address

MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat


jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam Ethernet, MAC
Address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48 bit (6 byte) yang
mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node
lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering disebut sebagai Ethernet
address, physical address, atau hardware address.

b. Pengalamatan

Dalam sebuah komputer, MAC Address ditetapkan ke sebuah kartu jaringan


(Netwrok Interface Card/NIC) yang digunakan untuk menghubungkan komputer
yang bersangkutan ke jaringan. MAC Address umumnya tidak dapat diubah
karena telah dimaksukkan ke dalam ROM. Beberapa kartu jaringan menyediakan
utilitas yang mengizinkan pengguna untuk mengubah MAC Address, meski hal
ini urang disarankan. Jika dalam sebuah jaringan terdapat dua kartu jaringan yang
memiliki MAC Address yang sama, maka akan terjadi konflik alamat dan
komputer pun tidak dapat saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya.
Beberapa kartu jaringan, seperti halnya kartu Token Ring menngharuskan
penggunaan untuk mengatur MAC Address (tidak dimasukkan ke dalam ROM),
sebelum dapat digunakan.

c. Menampilkan MAC Address

Beberapa utilitas jaringan dapat menampilkan MAC Address, yaknik sebagai


berikut:
1) IPCONFIG (dalam Windows NT, Windows 2000, Windows XP dan
Windows Edition).

12
2) WINIPCFG (dalam Windows 95, Windows 98, dan Windows
Millennium Edition).
3) /sbin/ifconfig (dalam keluarga sistem operasi UNIX)

d. Perbedaan IP Address dan MAC Address

Perbedaan MAC address dan IP address adalah pada layernya. MAC berada
dilayer 2 (data link) sedangkan IP address berada di layer 3 (network). MAC
address merupakan alamat fisik sebuah perangkat jaringan. Sedangkan IP address
merupakan alamat logic perangkat jaringan. Alamat fisik perangkat jaringan
bersifat unik dan hanya ada satu di dunia, sehingga tidak dapat diganti. Sementara
alamat logic dapat kita ganti sesuai kebutuhan.[4]4

Alamat MAC Ethernet menggunakan alamat Media Access Control (MAC)


untuk merutekan frame data-link secara lokal di LAN. Host NIC dan perangkat
jaringan yang dibangun untuk memenuhi standar Ethernet IEEE 802.3 memiliki
alamat MAC yang ditetapkan oleh pabrikannya. Alamat MAC unik dan secara
teori tidak dapat diubah. Mereka juga kadang-kadang disebut perangkat keras atau
alamat fisik karena mereka secara fisik terhubung ke host NIC atau perangkat
jaringan tertentu.

Alamat MAC adalah angka unik 48-bit, atau 6 byte, atau 12 nilai heksadesimal,
misalnya, 00-00-0F-F0-EF-AC atau 00-AC-03-2B-1F-03.

Ethernet menggunakan alamat MAC untuk mengidentifikasi secara unik setiap


host dan perangkat jaringan yang terhubung ke LAN:

4
[4] B. B. Blogger, M. Address, and I. Bab, “Semua tentang makalah,” no. September, 2019. (Hal 13-14)

13
1) Pengidentifikasi Unik Organisasional (OUI): Mengidentifikasi pabrikan
(ditugaskan oleh IEEE)
2) Bagian yang ditetapkan vendor: Nilai unik yang ditetapkan pabrikan
untuk setiap perangkat yang mereka hasilkan
3) Individu / Grup (I / G) menggigit: • 1 jika ini adalah alamat MAC
broadcast atau multicast • 0 jika ini adalah alamat MAC individual,
alamat MAC perangkat tertentu
4) Bit Global / Lokal (G / L): • 0 jika ini adalah alamat MAC yang
ditetapkan secara global (alamat MAC yang ditetapkan oleh IEEE) • 1
jika ini adalah alamat MAC yang ditetapkan secara lokal (alamat MAC
yang ditetapkan oleh pabrikan)

e. Format MAC address ke Biner

Gambar 3.2.1 of Format MAC Address ke Biner

MAC address yang dimiliki laptop saya adalah: F4-6D-04-F3-35-FC. Jika


saya ubah kedalam biner akan menjadi 11110100-01101101-00000100-
11110011-00110101-11111100

14
f. Kode MAC address dengan vendor :

Tabel 3.2.1 of kode MAC Address dengan Vendor

g. Perintah melihat MAC Address

Gambar 3.2.2 of Perintah melihat MAC Address

[5]5
Gambar 3.2.3 of Perintah melihat MAC Address

5
[5] (Hal 2-5)

15
3.3 HUB, BRIDGE, SWITCH

a. Hub
Suatu perangkat yang memiliki banyak port yang akan menghubungkan
beberapa node (komputer) sehingga membentuk suatu jaringan pada topologi star.

Gambar 3.3.1 of HUB

Cara Kerja:

1) Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket itu akan disalin ke port-
port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke
semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja
jaringan akan lambat.
2) Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan
masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan
mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika
beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka
bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan
kinerja jaringan

16
Kelebihan Hub adalah memungkinkan pengguna untuk berbagi pada jalur yang
sama ,memiliki banyak port (4 sampai 24 port ditambah 1 untuk ke server atau
hub yang lain.) .
Kekurangan Hub adalah karena dapat berbagi jalur yang sama maka kecepatan
komunukasinya juga harus dibagi dengan hub lainya.

b. Switch
Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/filter dan
melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja
pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3)
berdasarkan referensi OSI Layer Model.Switch atau lebih dikenal dengan istilah
LAN Switch merupakan perluasan dari konsep bridge.

Gambar 3.3.2 of Switch

Cara Kerja:

1) Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and
forward.
2) Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika
sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum
diteruskan ke segmen tujuannya.

17
Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-
through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan dan untuk meneriksa satu paket memerlukan
waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya
kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.

3) Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps


penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang
terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.

Tabel 3.3.1 Forwading database maintained by switch

Basis data ini digunakan oleh switch untuk membuat keputusan penerusan
paket dalam proses yang disebut pemfilteran adaptif. Tanpa basis data alamat,
switch harus mengirim lalu lintas yang diterima pada port yang diberikan keluar
semua port lain untuk memastikan bahwa ia mencapai tujuannya. Dengan basis
data alamat, lalu lintas disaring sesuai dengan tujuannya. Saklar ini "adaptif"
dengan mempelajari alamat baru secara otomatis. Kemampuan untuk belajar ini
memungkinkan Anda untuk menambahkan stasiun baru ke jaringan Anda tanpa
harus mengkonfigurasi switch secara manual untuk mengetahui tentang stasiun
baru, atau stasiun untuk mengetahui tentang switch.[6]6

6
[6] O’Reilly, Ethernet Switches Charles. 2013. (Hal 1-2)

18
1) Bridge bekerja pada lapisan physical layer dan data link layer, sehingga
akan mempengaruhi unjuk kerja LAN bila sering terjadi komunikasi
sistem yang berada di LAN yang berbeda yang terhubung oleh Bridge.

Kelebihan bridge adalah


1) Dapat menghubungkan tipe jaringan yang berbeda seperti Ethernet dan
Fast Ethernet atau tipe jaringan yang sama
2) Bridge dapat memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada
masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan proses
pengiriman data yang diperlukan oleh bridge.
3) Dapat menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama paket
akan ditolak apabila segmennya berbeda akan diteruskan ke segmen
tujuanya.
4) Dapat mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.

Kekurangan bridge adalah


1) Tidak memperbolehkan melakukan proses pengiriman selain proses
pengiriman data yang dibutuhkan oleh bridge dan tidak dapat menentukan
segmen dan sumber jika segmenya sama. [7]7

7
[7] C. Kerja and C. Kerja, “Pengertian, Cara Kerja, kelebihan dan kekurangan:

Hub,Switch,Bridge,Router,” no. layer 2. (Hal 4)

19
c. Bridge
Bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi
untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil

1) Bridge dapat menghubungkan beberapa jaringan terpisah, baik tipe


jaringan yang sama maupun berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet).
2) Bridge dapat menghubungkan dua LAN yang kedua-duanya menggunakan
metode transmisi baseband atau broadbrand ataupun LAN dengan
baseband dan LAN dengan broadband atau metode akses CSMA/CD
dengan token passing dan sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang
digunakan.

Gambar 3.3.3 of Bridge

Cara Kerja:

Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node atau titik yang ada
pada masing-masing segmen jaringan dan hanya memperbolehkan
lalulintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah
paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya
sama, paket akan ditolak, dan jika segmennya berbeda, paket paket
diteruskan ke segmen tujuan. Dengan demikian bridge juga mencegah
pesan rusak agar tidak menyebar keluar dari satu segmen.

20
3.4 Media Transmisi, LAN (802.3 & 802.11)

a. IEEE 802.3

IEEE 802.3 adalah sebuah kumpulan standar IEEE yang mendefinisikan


lapisan fisik dan sublapisan media access control dari lapisan data-link dari
standar Ethernet berkabel. IEEE 802.3 mayoritas merupakan teknologi Local Area
Network (LAN), tapi beberapa di antaranya adalah teknologi Wide Area Network
(WAN). IEEE 802.3 juga merupakan sebuah teknologi yang mendukung
arsitektur jaringan IEEE 802.1.

Spesifikasi Ethernet yang asli (yang disebut sebagai "Experimental Ethernet")


dikembangkan oleh Robert Metcalfe pada tahun 1972 dan dipatenkan pada tahun
1978 dan dibuat berbasiskan bagian dari protokol nirkabel ALOHAnet. Memang,
Experimental Ethernet sudah tidak digunakan lagi saat ini, tapi dapat dianggap
sebagai protokol Ethernet oleh sebagian kalangan. Ethernet yang dikenal sekarang
yang digunakan di luar Xerox adalah DIX Ethernet. Tetapi, karena DIX Ethernet
juga dikembangkan dari Experimental Ethernet, dan semakin banyak standar yang
juga dikembangkan berbasiskan teknologi DIX Ethernet, komunitas teknis telah
menganggap bahwa semuanya adalah Ethernet. Karenanya, penggunaan istilah
Ethernet juga dapat digunakan untuk menyebutkan semua jaringan yang
menggunakan fungsi dan media.

1) Struktur data sebuah frame IEEE 802.3


2) Sebuah frame IEEE 802.3 terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
3) Header IEEE 802.3:
4) Preamble
5) Start Delimiter
6) Destination Address
7) Source Address
8) Length
9) Header IEEE 802.2 Logical Link Control:
10) Destination Service Access Point (DSAP)

21
11) Source Service Access Point (SSAP)
12) Control
13) Payload
14) Trailer IEEE 802.3:
15) Frame Check Sequence (FCS)

b. Standard IEEE 802.3 ( ethernet)

Pada awalnya, Ethernet didesin untuk dijalankan di atas kabel koaksial


pada kecepatan maksimum 10 MBps. Sekarang Ethernet beroperasi pada kabel
koaksial thin-wide (10base2) dan unshielded twisted-pair (UTP) telephone wiring
(10baseT). Devais pada network–PC, workstation, printer, server, dll – secara
fisik terhubung ke kabel tunggal yang dikenal sebagai bus.

Pada perkembangan berikutnya, muncul teknologi Switch Ethernet, untuk


menghindari problem tabrakan paket. Sebuah Switch Ethernet menggantikan
pengkabelan hub.

Berikutnya adalah Fast Ethernet, yang membesarkan bandwidth LAN dari


10 MBps menjadi 100 MBps. Ia menggunakan 2 standar: Gigabit 100Base-T
(IEEE 802.3u) dan Gigabit 100VG-AnyLAN (IEEE 803.12). Bila upgrade ke
switch Ethernet dilakukan tanpa perlu NIC baru dan pengkabelan, Fast Ethernet
memerlukan NIC baru dan mungkin juga pengkabelan baru.

Standar 100Base-T menggabungkan dua skema signaling yang dikenal


sebagai 100Base-4T dan 100Base-TX. 100Base-T mempunyai option protokol
half-duplex yang beroperasi di atas kabel 4 pasang (kategori 3, 4 atau 5 UTP),
yang juga digunakan untuk 10Base-T, shielded Twisted-pair (STP) dan fiber. Tiga
pasang digunakan untuk transmisi data untuk masing-masing arah, sedangkan
pasangan keempat untuk perlindungan kolisi.

Standar 100VG-AnyLAN menggunakan metode akses media berprioritas


permintaan, dibandingkan dengan skema CSMA/CD yang didefinisikan Ethernet
Standar. Trafik LAN diprioritaskan dalam 2 tipe – prioritas tinggi (trafik suara dan

22
video) dan prioritas normal (data) – dalam system bertipe round robin. Ia
beroperasi di atas kabel 4 pasang kategori 3 dan 5, STP atau Fiber.

Stadard IEEE 802.3 ini ditujukan bagi LAN 1-persistent CSMA/cd untuk
mengingat kembali tentang ide ini , ketika stasiun akan melakukan transmisi,
stasiun mendengarkan kabel. Bila kabel dalam keadaan sibuk, maka stasiun akan
menunggu sampai kabel tersebut menjadi bebas; bila kabel dalam keadaan bebas
,maka stasiun dengan segera akan melakukan tranmisi. Jika dua stasiun atau lebih
mengirimkan secara simultan pada sebuah kabel yang sedang bebas, maka stasiun
akan mengalami tabrakan. Semua stasiun yang mengalami tabrakan itu akan
menghentikan tranmisinya, menunggu waktu random, dan mengulangi seluruh
prosesnya lagi.

Kelebihan :

1) protokolnya sangat sederhana


2) stasiun dapat dipasang dalam keadaan sistem sedang berjalan tanpa harus
mematikan, sistem terlebih dahulu
3) standard ini menggunakan kabel pasif, dan tidak membutuhkan modem
4) delay pada lalulintas yang tidak padat bisa dikatakan nol karena stasiun
tidak perlu menunggu token , dan dapat secara langsung mengirimkan
frame .

Kekurangan :

1) sebuah stasiun harus mampu mendeteksi signal lemah yang berasal dari
stasiun lain , bahkan ketika dirinya sendiri sedang melakukan transaksi.
2) semua rangkaian pendeteksi semua analog.

23
c. IEEE 802.11

IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11


yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s
atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga
dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat
diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan
7.1 Mb/s pada protokol UDP. Metode transmisi yang digunakannya adalah
DSSS.

Keluarga 802.11 terdiri dari serangkaian over-the-air modulasi teknik


yang menggunakan protokol dasar yang sama. Yang paling populer adalah
yang didefinisikan oleh protokol 802.11b dan 802.11g, yang perubahan
standar asli. 802,11-1.997 adalah standar jaringan nirkabel pertama, tetapi
802.11b yang pertama diterima secara luas satu, diikuti 802.11g dan 802.11n.

Keamanan awalnya sengaja lemah karena persyaratan ekspor dari


beberapa pemerintah dan kemudian disempurnakan melalui amandemen
802.11i setelah perubahan pemerintah dan legislatif. 802.11n adalah teknik
modulasi baru multi-streaming. Standar lainnya dalam keluarga (c-f, h, j)
adalah layanan perubahan dan ekstensi atau koreksi dengan spesifikasi
sebelumnya.

802.11b dan 802.11g menggunakan 2.4 GHz ISM band, beroperasi di


Amerika Serikat dalam Bagian 15 dari US Federal Communications
Commission Aturan dan Peraturan. Karena pilihan ini band frekuensi,
peralatan 802.11b dan g kadang-kadang mungkin menderita gangguan dari
oven microwave , telepon tanpa kabel dan Bluetooth perangkat.

802.11b dan 802.11g kontrol gangguan mereka dan kerentanan


terhadap interferensi dengan menggunakan direct-sequence spread spectrum
(DSSS) dan ortogonal-division multiplexing frekuensi (OFDM) metode
sinyal, masing-masing. 802.11a menggunakan GHz U-NII band 5, yang bagi
sebagian besar dunia, menawarkan setidaknya 23-overlapping channel non

24
daripada GHz pita frekuensi ISM 2.4, di mana semua saluran tumpang tindih.
atau lebih buruk kinerja yang lebih baik dengan lebih tinggi atau frekuensi
rendah (saluran) dapat direalisasikan, tergantung pada lingkungan.

Segmen dari frekuensi radio spektrum yang digunakan oleh 802.11


bervariasi antara negara. Di AS, 802.11a dan 802.11g alat bisa dioperasikan
tanpa izin, sebagaimana yang diperbolehkan dalam Bagian 15 dari Aturan
FCC dan Peraturan. Frekuensi yang digunakan oleh saluran satu sampai enam
dari 802.11b dan 802.11g jatuh dalam 2,4 GHz radio amatir band. Izin
operator radio amatir dapat beroperasi 802.11b / g perangkat di bawah Bagian
97 dari Aturan FCC dan Peraturan, sehingga daya output meningkat tetapi
tidak puas komersial atau enkripsi.

1) Standard IEEE 802.11

Standard IEEE 802.11 adalah standard yang digunakan untuk


jaringan lokal menggunakan wireles. Sebuah metode CSMA/cd telah
diterapkan standard terakhir pada tahun 1998 juga telah menerapkan
metode.

Sebuah Wireless Distribution System (WDS) adalah suatu sistem


yang memungkinkan interkoneksi nirkabel jalur akses dalam IEEE 802.11
jaringan. Hal ini memungkinkan jaringan nirkabel yang akan diperluas
menggunakan beberapa jalur akses tanpa memerlukan kabel tulang
punggung untuk menghubungkan mereka, seperti yang secara tradisional
diperlukan. Terkemuka WDS atas keuntungan dari solusi lain adalah
bahwa ia melindungi alamat-alamat MAC klien frame di link antara jalur
akses. Sebuah jalur akses dapat berupa utama, relay atau remote base
station.

25
Sebuah stasiun basis utama biasanya tersambung ke kabel
Ethernet.Sebuah base station relay relay data antara BTS terpencil, klien
nirkabel atau stasiun relay baik utama atau base station relay lain. Sebuah
stasiun pangkalan terpencil menerima koneksi dari klien nirkabel dan
melewati mereka pada relay atau stasiun utama. Sambungan antara "klien"
yang dibuat dengan menggunakan alamat MAC daripada dengan
menentukan IP tugas.[8]8

8
[8] “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析

Title,” vol. 32, no. May, pp. 147–156, 1978. (Hal 11-15)

26
Contoh Soal Perhitungan :

1). 6(10) = ….. (2)

Jawab :

6:2 = Sisa 0
3:2 = Sisa 1
Sisa 1

Maka bilangan biner dari 6(10) adalah 110(2)

2). 72(10) = ….. (2)

Jawab :

72:2 = Sisa 0
36:2 = Sisa 0
18:2 = Sisa 0
9:2 = Sisa 1
4:2 = Sisa 0
2:2 = Sisa 0
1

Maka bilangan biner dari 72(10) adalah 1001000(2)

3). 22(10) = ….. (2)

Jawab :

22:2 = Sisa 0
11:2 = Sisa 1
5:2 = Sisa 1
2:2 = Sisa 0
1

Maka bilangan biner dari 22(10) adalah 10110(2)

27
3.4 Kesimpulan
a. Dengan adanya data link layer ini, setiap paket data yang akan
ditransmisikan ataupun akan diterima oleh user, akan diproses sehingga
memungkinkan untuk dilanjutkan ke layer berikutnya, yaitu layer network
layer network layer ataupun physical layer.
b. Dengan adanya MAC Address pada suatu jaringan, dimana MAC Address
tersebut berfungsi untuk memberikan identitas setiap perangkat agar
berbeda pada suatu jaringan komputer.
c. Hub adalah perangkat jaringan yang beroprasi di Osi Layer 1. Physical
Layer. Switch adalah perangkat jaringan yang beroperasi di Osi Layer 2,
Data Link Layer. Bridge adalah perangkat jaringan yang beroperasi di Osi
Layer 2, Data Link.
d. Karakteristik media transmisi ini bergantung pada jenis alat elektronika,
data yang digunakan oleh alat eletronika tersebut, tingkat keefektifan
dalam pengiriman data dan ukuran data yang di kirimkan. Jenis media
transmisi ada dua, yaitu guided dan unguided.

3.5 Saran

Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran yang sifatnya membangun, guna untuk meningkatkan
perubahan yang terjadi nantinya menjadi lebih baik lagi.

28
DAFTAR PUSTAKA

[1] C. N. Prof and T. Madras, “Data Link Layer Data Link Layer.”

[2] Angelescu and Silviu, Silviu Angelescu 7 IN 1 BOOKS BOOKS.


.

[3] D. Communication and C. Networks, “Error Detection and


Correction and Computer Networks Data Link Layer : Overview
of Data Link Layer Types of errors.”

[4] B. B. Blogger, M. Address, and I. Bab, “Semua tentang


makalah,” no. September, 2019.

[5]

[6] O’Reilly, Ethernet Switches Charles. 2013.

[7] C. Kerja and C. Kerja, “Pengertian, Cara Kerja, kelebihan dan


kekurangan: Hub,Switch,Bridge,Router,” no. layer 2.

[8] “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康


関連指標に関する共分散構造分析Title,” vol. 32, no. May,
pp. 147–156, 1978.

29

Anda mungkin juga menyukai