Anda di halaman 1dari 36

1

KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
KEMENTERIAN DESA,
DAN TRANSMIGRASI
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI

KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM MENDORONG PEMBUKAAN LAHAN BARU
UNTUK TRANSMIGRASI

Jambi, 15 September 2022

Oleh :
DR. Bambang Widyatmiko, SSi, MT.
Direktur Perencanaan Perwujudan Kawasan Transmigrasi

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT
ditjenppktrans.kemendes DIREKTORATJENDERAL PEMBANGUAN
JENDERAL PEMBANGUNAN DAN
DAN PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KAWASAN
KAWASAN TRANSMIGRASI
TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans
@DitjenPPKTrans
KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI DASAR PENYELENGGARAAN
TRANSMIGRASI
UU No. 29 Tahun 2009 Perpres No. 18 Tahun 2020
Perubahan atas UU No. 15/1997 tentang
tentang Ketransmigrasian RPJMN 2020 - 2024
Pembangunan Transmigrasi
Berbasis Kawasan

PP No. 3 Tahun 2014 Permendesa No.17 Tahun 2020


tentang Pelaksanaan UU tentang
tentang Ketransmigrasian Renstra Kementerian Desa, PDT dan
Pembangunan Transmigrasi 2020 - 2024
Kawasan Transmigrasi

Perpres 50 Tahun 2018 Kepmen 59 Tahun 2020


tentang tentang
Koordinasi dan Integrasi Program Percepatan Revitalisasi
Penyelenggaraan Transmigrasi Kawasan Transmigrasi

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 2


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
TUGAS DAN FUNGSI DITJEN PPKTRANS
Perumusan kebijakan di bidang Pelaksanaan kebijakan di bidang
perencanaan perwujudan kawasan perencanaan perwujudan kawasan
transmigrasi, pembangunan kawasan transmigrasi, pembangunan kawasan
transmigrasi, fasilitasi penataan persebaran transmigrasi, fasilitasi penataan persebaran
Perumusan
penduduk di kawasan transmigrasi,
pengembangan satuan permukiman dan pusat
Kebijakan 1 Pelaksanaan
penduduk di kawasan transmigrasi,
pengembangan satuan permukiman dan pusat
Kebijakan
satuan kawasan pengembangan, serta satuan kawasan pengembangan, serta
pengembangan kawasan transmigrasi; 7 pengembangan Kawasan transmigrasi;

2
Penyusunan norma, standar, prosedur,
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan Pelaksanaan
oleh Menteri. Fungsi lain
TUGAS dan kriteria di bidang perencanaan
perwujudan kawasan transmigrasi,
Menyelenggarakan Penyusunan pembangunan kawasan transmigrasi, fasilitasi
NSPK penataan persebaran penduduk di kawasan
Pelaksanaan administrasi Direktorat perumusan dan
transmigrasi, pengembangan satuan
Jenderal Pembangunan dan 6 pelaksanaan kebijakan di permukiman dan pusat satuan kawasan
Pengembangan Kawasan Transmigrasi; bidang pembangunan dan pengembangan, serta pengembangan kawasan
pengembangan kawasan 3 transmigrasi;
Pelaksanaan transmigrasi
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di Administrasi
bidang perencanaan perwujudan kawasan Pemberian Pemberian bimbingan teknis dan
Bimtek dan supervisi di bidang perencanaan perwujudan
transmigrasi, pembangunan kawasan
transmigrasi, fasilitasi penataan persebaran
5 Supervisi
kawasan transmigrasi, pembangunan kawasan
penduduk di kawasan transmigrasi,
Pelaksanaan
Evaluasi Dan
4 transmigrasi, fasilitasi penataan persebaran
pengembangan satuan permukiman dan pusat Pelaporan penduduk di kawasan transmigrasi,
satuan kawasan pengembangan, serta pengembangan satuan permukiman dan pusat
pengembangan kawasan transmigrasi; satuan kawasan pengembangan, serta
pengembangan kawasan transmigrasi;

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans


3 3
KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAN
DAN TRANSMIGRASI
PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI TAHUN
2020-2024
Penyediaan dan Pembangunan Kawasan Peningkatan Kapasitas
Pelayanan Pertanahan Transmigrasi Sumber Daya Manusia yang Unggul
• Penyediaan tanah transmigrasi • Peningkatan kompetensi calon transmigran
• Penyelesaian legalitas lahan (HPL) • Perencanaan Kawasan Transmigrasi
• Peningkatan kapasitas masyarakat dalam Ilmu
• Pembangunan sarana dan prasarana dasar
• Pengurusan sertipikat (SHM) Pengetahuan dan Teknologi Tepat Guna untuk
• Pembangunan sarana dan prasarana penunjang
• Penyelesaian permasalahan pertanahan mengembangkan produk unggulan
• Pembangunan sarana dan prasarana utilitas
• Mengembangkan pendidikan berbasis ketrampilan
umum penunjang konektivitas
dan kewirausahaan

Pengembangan Usaha Pengembangan Teknologi Peningkatan Keberlanjutan


Ekonomi Transmigrasi Tepat Guna dan Teknologi Digital Pembangunan Kawasan Transmigrasi
• Fasilitasi pengelolaan klaster/BUMDES/BUMDESMA dan • Penataan ruang untuk melindungi dan menekan
meningkatkan ketersediaan sarana prasarana produksi • Mengembangkan komunitas TIK bagi transmigran alih fungsi lahan pertanian
• Mengembangkan klaster sentra produksi, sentra industri • Integrasi data dan informasi serta penyatuan indeks • Menjamin distribusi lahan & distribusi hak atas tanah bagi trans.
pengolahan, serta destinasi pariwisata perkembangan kawasan transmigrasi • Meningkatkan akses pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar
• Mengembangkan kelembagaan kawasan transmigrasi • Pemanfaatan teknologi digital untuk region and product kawasan transmigrasi
• Peningkatan kolaborasi antar stakeholder untuk peningkatan branding • Menyiapkan kebijakan pengelolaan SDA berskala local
investasi • Pengembangan e-commerce terpadu di kawasan • Menguatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan dan
• Fasilitasi, pembinaan, dan pendampingan pengembangan usaha
transmigrasi pemanfaatan SDA berkelanjutan

Peningkatan dan Pemanfaatan Modal Peningkatan Sinergitas Pembangunan


Pengutuhan Kawasan
Sosial Budaya untuk Kawasan Transmigrasi Transmigrasi antar K/L/D/M
• Memanfaatkan modal sosial dan budaya untuk peningkatan Pemenuhan standar kawasan (jumlah SP, SKP, KPB
pembangunan kawasan transmigrasi • Meningkatkan sinergi dan sinkronisasi melalui dalam 1 kawasan) sesuai dengan PP No.3 Tahun
• Meningkatan kapasitas modal sosial budaya masyarakat penyusunan Grand Design Kawasan Transmigrasi 2014. Penempatan transmigran diarahkan pada
• Pelibatan pelaku budaya dan masyarakat dalam pemanfaatan • Penguatan mekanisme koordinasi Pusat dan Daerah SP/SKP/Kawasan yang telah ada untuk mengisi
modal sosial budaya kawasan tersebut agar jumlah penduduk mencapai
• Peningkatan kualitas dokumen perencanaan
• Meningkatkan kreativitas sosial budaya threshold pelayanan/standar pelayanan minimal dan
• Mengembangkan kerjasama antar kawasan
• Meningkatan kerekatan sosial antar transmigran serta transmigrasi minimum skala ekonomi
4
ditjenppktrans.kemendes
penduduk lokal DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 4
KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
ARAH KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI

UU No 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas UU NO 15 Tahun 1997 Tentang


1 Ketransmigrasian bahwa arah kebijakan penyelenggaraan program
pembangunan transmigrasi dilaksanakan Berbasis Kawasan.

PP No. 3 Tahun 2014


“Pembangunan Transmigrasi dilaksanakan Berbasis Kawasan yang memiliki
2 keterkaitan fungsional dan Hierarki Keruangan dengan pusat pertumbuhan
dalam satu kesatuan system pengembangan ekonomi wilayah”.

Dengan diberlakukannya sistem pemerintahan yang menganut azas


desentralisasi dan otonomi daerah, telah memberikan kewenangan yang lebih
3 besar kepada Pemerintah Daerah dalam menjalankan fungsi-fungsi
pemerintahan dan pembangunan khususnya pada pelaksanaan program
transmigrasI.

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 5


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI TAHAPAN PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI
1, Kawasan Transmigrasi ditetapkan oleh Menteri 1. Merencanakan RSKP berpedoman pada RKT; Perpindahan dan penempatan transmigran mencakup :
berdasarkan usulan dari Pemerintah Daerah; 2. Merencanakan RTSP berpedoman dapa RSKP; 1. Pelayanan informasi;
2. Kawasan Transmigrasi memiliki luasan minimal 2. Pelayanan pendaftaran dan seleksi;
3. Merencanakan Rencana Teknis Sarana dan
INFOGRAPHIC
18.700 Ha, maksimal 72.700 Ha; INFOGRAPHIC 3. Pelayanan pendidikan dan pelatihan calon
Prasarana berpedoman pada RTSP; transmigran;
OPTION
3. Kawasan Transmigrasi terdiri dari beberapa SKP dan OPTION
4. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan 4. Pelayanan perpindahan; dan
1 KPB; lintas sektor terkait.
4. Setiap SKP memiliki 3-6 SP. 5. Pelayanan penempatan dan adaptasi lingkungan

Kawasan Penempatan
Transmigrasi Perencanaan Transmigrasi
1 3 5

2 4
Legalitas Pembangunan
02
Pertanahan Permukiman
Clear :
Tanah/kawasan yang akan dibangun harus jelas letak, 1. Pembangunan fisik Kawasan Transmigrasi
luas, dan batas fisik dilapangan. mencakup: pembangunan SP, pembangunan KPB,
Clean : dan pembangunan jaringan prasarana dasar
1. Tidak masuk dalam kawasan hutan; kawasan transmigrasi;
2. Beban dari tumpang tindih peruntukan pihak lain; 2. Pembangunan SP meliputi : SP-Baru, SP-Pugar dan
3. Mendapat dukungan dari masyarakat setempat; SP-Tempatan
4. Ditetapkan dengan keputusan bupati/walikota; 3. Pembangunan SP dilaksanakan setelah dilakukan
5. Didukung dengan Hak Pengelolaan sosialisasi kepada masyarakat;

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 6


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI KAWASAN TRANSMIGRASI

KAWASAN TRANSMIGRASI KAWASAN TRANSMIGRASI


PRIORITAS RPJMN 2020-2024 PRIORITAS BIDANG

52 100
152 Kawasan
KAWASAN TRANSMIGRASI
DITETAPKAN MENTERI DESA
(KEPMENDES)

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 7


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI PETA SEBARAN 152 KAWASAN TRANSMIGRASI

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 8


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI PETA LOKASI 52 KAWASAN TRANSMIGRASI
SEBAGAI TARGET RPJMN 2020-2024

Jambi

Sumber awal: Bappenas 2020

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 9


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI
ILUSTRASI KAWASAN TRANSMIGRASI

Kawasan Perkotaan Baru (KPB), yaitu zona Kawasan


sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (Pusat Kegiatan Lokal/
Kota Kecamatan/ Embrio Kota Kecil) yang struktur dan
pola pemanfaatan ruangnya untuk: permukiman,
perdagangan dan jasa, industri, konservasi dll

Satuan Permukiman Baru


(SP Baru)
Desa Utama
Satuan Permukiman
Pugar (SP Pugar)

Satuan Permukiman
Tempatan (SP Tempatan)
Pusat Satuan Kawasan
Pegembangan(Pusat SKP)

Area Investasi

Note:
1. Dalam satu Satuan Kawasan Pengembangan (SKP) ditentukan Desa Utama
2. Dalam Kawasan Perkotaan Baru (KPB), dirancang permukiman perkotaan dengan mekanisme Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM)

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 10


KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI ILUSTRASI POLA PEMANFAATAN RUANG
DALAM KAWASAN TRANSMIGRASI

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014


Pasal 17

DITJEN
PPKTRANS

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans 11


11
KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

KAWASAN TRANSMIGRASI
DAN TRANSMIGRASI

TARGET RPJMN 2020-2024

1.
2.
Batu Betumpang, Prov. Babel
Rasau Jaya, Prov. Kalbar
BERDAYA SAING 1. Pulubala, Prov. Gorontalo
2. Air Terang, Prov. Sulteng
23. Rawa Pitu, Prov. Lampung
24. Asinua-Routa, Prov. Sultra
3. Tobadak, Prov. Sulbar 3. Maloy Kaliorang, Prov. Kaltim 25. Bomberay-Tomage, Prov.
4. Cahaya Baru, Prov. Kalsel 4. Labangka, Prov. NTB Papua Barat
5. Telang, Prov. Sumsel
Target : 7 Kawasan 5. Salor, Prov. Papua 26. Paguyaman Pantai, Prov.
6. Lunang Silaut, Prov. Sumbar 6. Sarudu Baras, Prov. Sulbar Gorontalo
7. Lagita, Prov. Bengkulu 7. Pawonsari,Prov. Gorontalo 27. Tambora, Prov. NTB
8. Bekkae/Gilireng, Prov. Sulsel 28. Bahari Tomini Raya, Prov.
9. Parit Rambutan, Prov. Sumsel Sulteng
MANDIRI 10. Samar Kilang, Prov. Aceh 29. Tampolore-Pamona, Prov.
11. Ketapang Nusantara, Prov. Aceh Sulteng
12. Mahalona, Prov. Sulsel 30. Kikim, Prov. Sumsel
1. Kobalima Timur/Tanyu Manu, Prov. NTT
Target : 33 Kawasan 13. Bungku, Prov. Sulteng 31. Tinanggea, Prov. Sultra
2. Padauloyo, Prov. Sulteng
14. Wakorumba-Maligano/ Mutiara, 32. Ponu, Prov. NTT
3. Kerang, Prov. Kaltim
Prov. Sultra 33. Pulau Morotai, Prov. Malut
4. Kobisonta, Prov. Maluku
5. Melolo, Prov. NTT 15. Selaut, Prov. Aceh
6. Masamba, Prov. Sulsel 16. Mesuji, Prov. Lampung
7. Bathin III Ulu, Prov. Jambi BERKEMBANG 17. Subah, Prov. Kalbar
8. Muting/Jagebob, Prov. Papua 18. Seimenggaris, Prov. Kaltara
9. Belantikan Raya, Prov. Kalteng 19. Sumalata, Prov. Gorontalo
10. Senggi, Prov. Papua Target : 12 Kawasan 20. Salim Batu, Prov. Kaltara
11. Werianggi Werabur, Prov. Papua Barat 21. Palolo, Prov. Sulteng
12. Mangole, Prov. Malut 22. Gerbang Mas Perkasa, Prov. Kalbar

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans


12 12
KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI PENJELASAN ISTILAH KETRANSMIGRASIAN

Satuan Permukiman Bagian dariPENJELASAN


SKP berupa satu kesatuanISTILAH KETRANSMIGRASIAN
permukiman atau beberapa permukiman sebagai
(SP) satu kesatuan dengan daya tampung 300-500 keluarga

Satuan Permukiman Bagian dari SKP berupa satu kesatuan permukiman atau beberapa permukiman sebagai satu
Baru (SP-Baru) kesatuan dengan daya tampung 300-500 keluarga yang merupakan hasil pembangunan baru

Satuan Permukiman Bagian dari SKP berupa permukiman penduduk setempat yang dipugar menjadi satu kesatuan dengan permukiman
baru dengan daya tampung 300-500 keluarga. Pembangunan dimaksud meliputi pemugaran rumah penduduk
Pemugaran (SP- Pugar) setempat, pembangunan rumah penduduk setempat, pembangunan rumah transmigran, dan rehabilitasi,
peningkatan, dan/atau pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum permukiman

Satuan Permukiman Permukiman penduduk setempat dalam deliniasi Kawasan Transmigrasi yang diperlakukan sebagai SP.
Pembangunan di SP-Tempatan dilaksanakan dengan rehabilitasi, peningkatan dan/atau pembangunan
Setempat (SP-Tempatan) prasarana dan sarana.

Satuan Kawasan Satu kawasan yang terdiri atas beberapa satuan permukiman yang salah satu diantaranya
Pengembangan (SKP) merupakan permukiman yang disiapkan menjadi pusat Kawasan Perkotaan Baru

Kawasan Perkotaan Bagian dari Kawasan Transmigrasi yang ditetapkan menjadi pusat pertumbuhan dan
Baru (KPB) berfungsi sebagai pusat pelayanan Kawasan Transmigrasi

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans


13
TRANSPOLITAN 4.0
Trans Science
Technopark Restorasi Transmigrasi

Trans-Science
Technopark

Source : Kemenperin

• Konsep Transpolitan dikemukakan pertama


kali pada saat Kongres Nasional Transmigrasi Restorasi
pada tanggal 17 September 2019. Transmigrasi
• Deklarasi Bulaksumur menjadi bukti
perumusan konsep tersebut yang melibatkan Perpres No.50 Tahun Implementasi
RPJMN 2020 -2024
pemerintah, akademisi, swasta, dan 2018 Koordinasi
komunitas.
Trans-Science Tehnopark Transpolitan

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


Konsep Transpolitan
Transpolitan
Smart Transmigration City sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi baru dengan Sumber
Daya Manusia sebagai motor penggerak
ekonomi yang unggul, mandiri,
berkemampuan digital economy, inovatif,
kreatif dalam market promotion dan regional
branding melalui kerjasama yang dikenal
dengan pentahelix.
(Prof.Dr.Suratman, M.Sc)

Peran dan Kolaboratif Pentahelix


01 - Dokumen Perencanaan
- Kebijakan / Policy
- Program dan Anggaran
Pemerintah 05
02 - Publikasi
- Investasi - Promosi
- Pengembangan Usaha
- Market Media
Investor

03 - Pengembangan Usaha - Research and Development


04 - Inovasi IPTEK, dan Edukasi
- Pegiat Ekonomi Kreatif UMKM
- Hilirasasi IPTEK berkelanjutan
Akademisi
Masyarakat - Pendampingan
Transmigrasi
www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs
Trans Science
Technopark Trans Science Technopark
Trans Science Tehnopark
Suatu kawasan transpolitan 4.0 terpadu yang
merupakan kawasan ekonomi strategis
Kawasan tumbuh cepat dengan inovasi produk
Transmigrasi unggulan dan branding kawasan yang
didukung oleh penelitian dan
pengembangan yang dikelola secara
kolaborasi pentahelix profesional, modern
dengan menerapkan IT dan teknologi yang
Trans Science relevan
Tehnopark
Lokus Pilot Project
Kawasan Mutiara, Kab.Muna, Provinsi
Sulawesi Tenggara

Inovasi
Transpolitan 4.0

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


Trans Science
Technopark Lokus Pilot Project

Kawasan Mutiara, Kab.Muna, Prov.Sulawesi Tenggara


• Kawasan Mutiara terdiri dari 3 SKP, yaitu
 SKP A
Luas : 9.809 Ha
Cakupan wilayah, kecamatan Maligano
 SKP B
Luas : 6.939 Ha
Cakupan Wilayah, Kecamatan Batukara
 SKP C
Luas : 13.830 Ha
Cakupan Wilayah, Kecamatan Pasikolaga, dan Pasir Putih

• Secara administratif berdasarkan Masterplan Kawasan Trans


Science Tehcnopark terletak di SKP B, Kecamatan Batukara,
Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.

• Batas-Batas Admnistratif, sebagai berikut :


 Sebelah Utara
Kecamatan Maligano
 Sebelah Selatan
Kecamatan Wakorumba Selatan
 Sebelah Barat
Selat Buton
 Sebelah Timur
Kabupaten Buton Utara

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


Trans Science
Technopark Penetapan Kawasan (1/2)

Kepmendes PDTT RI No.104 Tahun 2017


Tentang Penetapan Kawasan Transmigrasi
No Nama Kawasan Kabupaten Provinsi No Nama Kawasan Kabupaten Provinsi

1 Woyla Aceh Barat Aceh 19 Mutiara Muna Sulawesi Tenggara


2 Samar Kilang Bener Meriah 20 Pitu Riase Sindereng Rappang Sulawesi Selatan
3 Subulusssalam Subulusssalam Aceh 21 Marioriwawo Soppeng Sulawesi Selatan
22 Masamba Luwu Utara Sulawesi Selatan
4 Bumi Asri Solok Selatan Sumatera Barat
23 Seko Luwu Utara Sulawesi Selatan
5 Pulau Rupat Bengkalis Riau
24 Tanglapui Alor Nusa Tenggara Timur
6 Geragai Tanjung Jabung Timur Jambi
25 Bena Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur
7 Mutiara Sahung Kaur Bengkulu
26 Sagea-Waleh Halmahera Tengah Maluku Utara
8 Parit Rambutan Ogan Ilir Sumatera Selatan
27 Weri-Saharey Fak-Fak Papua Barat
9 Jagoi Babang Bengkayang Kalimantan Barat
28 Bomberay-Tomage Fak-Fak Papua Barat
10 Ketungau Hulu Sintang Kalimantan Barat
29 Senggi Keerom Papua
11 Mentebah Kapuas Hulu Kalimantan Barat
30 Lereh Jayapura Papua
12 Kerang Paser Kalimantan Timur
13 Kalukku Mamuju Sulawesi Barat
14 Sarudu Baras Mamuju Utara Sulawesi Barat
15 Uluwoi Kolaka Timur Sulawesi Tenggara
16 Lasalimu Buton Sulawesi Tenggara
17 Asinua/Routa Konawe Sulawesi Tenggara
18 Hialu Konawe Utara Sulawesi Tenggara
Trans Science
Technopark Penetapan Kawasan (2/2)
Nama Kawasan : Mutiara
Kabupaten : Muna
Provinsi : Sulawesi Tenggara
Kawasan Hutan Desa
SKP Luas Kecamatan Pusat SKP/KPB Potensi SP Pola Usaha Pokok KPB
Klasifikasi Luas Nama Status
9.500,00 APL 4.481,81 Desa Wakorumba Tertinggal Pusat KPB Tempatan Luas : 9.500 Ha
HL 865,24 Desa Wakorumba Tertinggal Baru
HP 937,04 Desa Wakorumba Tertinggal Baru Jumlah Desa : 8 Desa (Desa Tertinggal)
KPB
HPK 964,13
Wakorumba Selatan
Desa Pure Tertinggal Kecamatan : Wakorumba Selatan
HPT 816,02 Desa Bakealu Tertinggal Pertanian: Padi Sawah dan Padi
HSA 1.284,37 Desa Labunia Tertinggal Ladang
Pusat KPB : Desa Wakorumba
Desa Wambona Tertinggal Baru
Desa Wandiri Tertinggal Pugar
9.809,00 Desa Pohorua Tertinggal Baru SKP I
Desa Lapole Tertinggal
APL 6.036,93 Desa Maligano Berkembang Pusat SKP Pugar Luas : 9,809 Ha
Desa Maligano Berkembang Baru
Desa Raimuna Tertinggal Baru Jumlah Desa : 10 Desa
SKP I Maligano
HL 21,43 Desa Raimuna Tertinggal Baru Desa Tertinggal : 8 Desa
Desa Raimuna Tertinggal Baru
Desa Latompa Tertinggal Baru Desa Berkembang : 2 Desa
HSA 566,25 Desa Langkoroni Tertinggal Tempatan Perkebunan : Palawija, Kelapa, Kecamatan : Maligano
Desa Langkoroni Tertinggal Tempatan Jambu, Mete dan Coklat
Pusat SKP : Desa Maligano
6.939,00 Desa Baluara Tertinggal Pusat SKP Pugar
APL 3.502,48 Desa Moolo Tertinggal Baru

SKP II HL 278,74 Batukara


Desa Lanobake Tertinggal Baru SKP II
Desa Lanobake Tertinggal Baru

HSA 4.409,69
Desa Bone-Bone
Desa Tangkeno
Tertinggal
Tertinggal
Baru
Baru
Luas : 6.939 Ha
Jumlah Desa : 6 Desa (Desa Tertinggal)
13.830,00 Desa Lambelu Tertinggal
APL 5.071,43 Desa Tampunabale Tertinggal Pusat SKP Pugar Kecamatan : Batukara
Desa Kolese Tertinggal Baru
Peternakan : Sapi, Kambing dan
Pusat SKP : Baluara
HL 619,90 Pasi Kolaga Desa Kolese Tertinggal Baru
Desa Mataindaha Tertinggal Pugar Ayam
Desa Maatampe Tertinggal Pugar
SKP III
Desa Lantogalalo Tertinggal Pugar
SKP III HP 857,81
Desa Liwumetingki Tertinggal Pugar
Luas : 13.830 Ha
Desa Kamosope Tertinggal Baru Jumlah Desa : 14 Desa
Desa Koholifano Tertinggal Pugar
HPK 1.871,21
Desa Pola Tertinggal Pugar
Desa Tertinggal : 12 Desa
Pasir Putih
Desa Labulawa Sangat Tertinggal Baru Perikanan : Tangkap Desa Sangat Tertinggal :2 Desa
Desa Bumbu Tertinggal Pugar
HPT 3.050,71
Desa Wangguali Sangat Tertinggal Baru
Kecamatan : Pasi Kolaga dan Pasir Putih
Pusat SKP : Desa Tampunabale
Trans Science
Technopark 52 Kawasan Transmigrasi Target RPJMN

Jambi

Sumber awal: Bappenas 2020

Lokus Pilot Project TSTP


Trans Science
Technopark Penyusunan Masterplan

Kementerian Desa PDTT RI Puspertrantas-KLMB Fakultas Geografi


Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Universitas Gajah Mada
Kawasan Transmigrasi

Konsep Geografi
Masterplan Temuan Produk Unggulan Ekonomi
Trans-Science
Tehnopark Tahap II Konsep Arsitektur
Pra Ded Kawasan TSTP
Program Pembangunan
Rekomendasi
Trans Science
Technopark Peta Kemiringan Lereng

No. Kemiringan Lereng Luas (Ha) Persentase (%)

1. 0-8% 1666.11 20.14


2. 8 - 15 % 1038.27 12.55
3. 15 - 25 % 1935.87 23.40
4. 25 - 45 % 2814.96 34.02
5. > 45 % 819.21 9.90
TOTAL 8274.42 100.00
 wilayah yang mempunyai lereng datar hingga landai,
hamparannya mengelompok pada wilayah pinggir
pantai dan bentuknya memanjang mengikuti bentuk
garis pantai;
 wilayah tengah dan barat Kecamatan Batukara,
terhampar wilayah-wilayah yang memunyai kemiringan
lereng yang relatif terjal membentuk wilayah-wilayah
perbukitan.
 Berdasarkan kondisi sebaran lereng seperti diuraikan
tersebut, maka zonasi pengembangan wilayah relatif
terbatas pada wilayah-wilayah yang mempunyai
kelerengan datar hingga landai.
 Untuk wilayah-wilayah yang mempunyai tingkat
kemiringan sedang hingga tinggi (berbukit kecil hingga
berbukit), perlu pertimbangan khusus bila
dikembangkan sebagai wilayah budidaya.
www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs
No. Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
LUAS PENGGUNAAN 1 Hutan Rimba 1.502,60 24,73
LAHAN SKP A, SKP B, dan 2 Ladang/Tegalan 625,48 10,29
SKP C 3 Mangrove 327,96 5,40
4 Perkebunan/Kebun 1.396,19 22,98
5 Permukiman dan Tempat Kegiatan 115,32 1,90
6 Sawah 40,08 0,66
7 Semak/Belukar 1.900,27 31,27
8 Sungai 65,77 1,08
9 Tambak 99,17 1,63
10 Lahan Kosong 3,20 0,05
 TOTAL 6.076,04 100,00

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)


1 Hutan Rimba 1.118,62 32,46
2 Ladang/Tegalan 63,95 1,86
3 Mangrove 84,03 2,44
4 Perkebunan/Kebun 1.385,53 40,21
5 Permukiman dan Tempat Kegiatan 37,14 1,08
6 Semak/Belukar 736,68 21,38
7 Sungai 17,90 0,52
8 Tambak 1,87 0,05
9 Lahan Kosong 0,38 0,01
 TOTAL 3.446,11 100,00

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentase (%)


1 Hutan Rimba 4.534,26 63,83
2 Ladang/Tegalan 131,27 1,85
3 Mangrove 96,85 1,36
4 Perkebunan/Kebun 1.489,61 20,97
5 Permukiman dan Tempat Kegiatan 48,68 0,69
6 Semak/Belukar 755,55 10,64
7 Sungai 32,72 0,46
8 Tambak 13,11 0,18
9 Lahan Kosong 1,14 0,02
 TOTAL 7.103,20 100,00
PETA SARANA PRASARANA & FASILITAS UMUM

SKP A

SKP B

SKP C
Trans Science
Technopark Komiditas Unggulan

Kawasan Mutiara, Kab.Muna, Prov.Sulawesi Tenggara


• Hasil perhitungan LQ menunjukkan komoditas dengan nilai
LQ > 1 (komoditas unggulan) terutama di Kec. Batukara
Zona Produksi meliputi Jagung, Cabe Rawit, Petsai/Sawi, Kakao, Kelapa,
Mete dan Kelapa Kambing, Ayam Kampung, dan Itik.

• Komoditas unggulan potensial tidak hanya ditentukan dari


tingginya produksi dan juga produktivitas dari komoditas
tersebut, namun nilai ekonomi yang tinggi juga perlu
dipertimbangkan dalam penentuan komoditas unggulan
potensial yang akan dikembangkan.

Zona Produksi • Berdasarkan hasil produksi, jenis komoditas yang


Mete, Jagung dan dominan, nilai ekonomi yang tinggi dan didukung dari
Kelapa hasil perhitungan LQ, dipilih 4 (empat) komoditas unggulan
potensial, yaitu jagung, jambu mete, kelapa, dan sapi.

Produksi Kelapa di Kawasan Transmigrasi Mutiara


paling tinggi dihasilkan di Kec. Maligano

Zona Produksi Produksi jagung di Kawasan Transmigrasi Mutiara


paling tinggi dihasilkan di Kec. Batukara
Sapi dan Kelapa
Produksi Jambu Mete di Kawasan Transmigrasi
Mutiara paling tinggi dihasilkan di Kec. Maligano

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


Komoditas Unggulan

JAGUNG JAMBU METE


• Nilai LQ > 1 selama periode tahun 2017- 1 2 • Nilai LQ, jambu mete masih di bawah
2019. angka 1, dikarenakan produksinya tidak
• Luas panen jagung secara keseluruhan di sebanyak tanaman perkebunan
Kabupaten Muna tahun 2020 mencapai lainnya, seperti kakao dan kelapa,
namun nilai ekonomi jambu mete
11.488 Ha dengan total produksi justru lebih tinggi.
mencapai 37.030,4 ton atau naik sebesar
15 persen dibanding tahun sebelumnya. • Produk turunan jambu mete paling
• Turunan produk jagung dapat berupa, sederhana adalah berupa kacang mete,
berupa olahan makanan seperti sari
wisata café jagung, minuman, makanan buah, pasta, acar dan asinan, saus
ringan, pembuatan tepung dan menjadi mete, dll.
dasar pembuatan mie, roti, dan produk
lainnya

Kelapa SAPI POTONG


• Nilai LQ, kelapa memiliki nilai LQ > 1 • Nilai LQ, hasil produksi ternak sapi
terutama di Kec. Batukara dan Kec. memiliki nilai LQ < 1. Namun, jumlah
Wakorsel, sehingga di dua daerah 4 3 ternak sapi meningkat setiap tahunnya
tersebut kelapa merupakan salah satu hingga pada tahun 2020 tercatat lebih
komoditas unggulan. dari 1.000 ekor sapi potong di Kec.
Batukara dan Kec. Wakorsel, bahkan
• Produk turunan kelapa kopra, minya
lebih dari 2.000 ekor di Kec. Maligano.
kelapa (VCO), bahan dasar kosmetik,
obat-obatan, sabun atau personal care • Turunan produk dapat berupa bakso,
goods, dan berpotensi dapat frozen food, daging asap, sosis,
kerupuk, abon, dll.
dikembangkan agrowisata
27
www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs
Konsep Masterplan Transpolitan 4.0
Pengembangan Usaha
TSTP Tetrapreneur merupakan implementasi Model Tetrapreneur pada desain
Trans-Science TechnoPark (TSTP) yaitu merupakan inovasi wirausaha berkelanjutan
(hulu – hilir) untuk penciptaan kemandirian dan kewibawaan kelurahan (desa)
menuju produk ikonik yang mendunia melalui pemberdayaan masyarakat.
Tetra 1 - Rantai Wirausaha / Chainpreneur
Menciptakan putaran manfaat di dalam desa

01

Tetra 2 – Pasar Wirausaha / Marketpreneur Tetra 4 - Merk Wirausaha / Brandpreneur


Menciptakan pasar non-kompetisi sebagai tempat
memperkenalkan produk berupa barang / jasa 02 04 Mendorong pertumbuhan wirausaha kelurahan
(desa) melalui kebijakan pemangku kepentingan
sehingga kelurahan (desa) dapat bertahan dan
bersaing di pasar global

Tetra 3 – Kualitas Wirausaha / Qualitypreneur 03


Mendorong desa untuk bersaing dalam pasar
kompetisi

Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D - Perumus Inovasi Konsep G2R Tetrapreneur, 2016

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


01 Creating Closed Loop 02 Inventing Non- 03 Best Practices to 04 All Stake Holders for
for Village/Community Competition Based Business Process and Innovative and Nurturing

Model TSTP
Entrepreneur Chain Market Ready to Enter Policy to Sustain the
Benefit Mendidik Pasar oleh Competition-Based Village/Community
Mitra dengan Market Entrepreneur’s Leap for
Pemberdayaan 80% Iconic Product in Global

Tetrapreuner
Hulu-Hilir Produk branding TSTP Mendidik
Professional Desa Branding
Unggulan oleh Desa Penguatan &
TSTP TSTP Keberpihakan Kebijakan
untuk Produk Desa
sebagai Ikonik Global
TSTP

TSTP Tetrapreneur
• Program Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur merupakan wujud
inovasi sinergi gerakan gotong royong dan wirausaha desa yang hendaknya
akan membawa kearifan lokal Indonesia ke peringkat dunia.
G2R TETRA 4 • Model Tetrapreneur merupakan gerakan inovasi desa wirausaha berbasis

G2R TETRA 3

G2R TETRA 2

G2R TETRA 1
empat pilar wirausaha yaitu rantai pasokan bisnis baik dari hulu ke hilir;
ketersediaan dan kesigapan dalam merespon pasar sebagai sarana
bertukarnya nilai produk; kualitas produk melalui SDM yang berkualitas,
sistem yang terkoordinasi hingga pengembangan diri akan mempengaruhi;
nilai merek pada produk. Integrasi nilai gotong royong yang ada dengan
model Tetrapreneur diharapkan dapat menjadi sinergi bagi desa untuk
mampu bersaing, berkerjasama dan beradaptasi untuk terus maju ke tatanan
global masa depan.
Global Gotong
TETRAPREUMER
Royong
www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans
Zona AGROINDUSTRI
Tetrapreneur dalam Hubungan Zona
AGROPRODUKSI (Zona lahan produksi)
CHAINPRENEUR
Zona Penyimpanan Hasil Panen

Zona Penyimpanan Pengemasan

Zona AGROBISNIS
MARKETPREUNER
Zona AGROWISATA Edukasi
TETRAPRENEUR
Zona Penelitian & Pengembangan
AGROTEKNOLOGI
QUALITYPRENEUR
Zona Perkantoran

Landmark Zona Publik

Permukiman Transmigrasi TRANSPOLITAN


BRANDPRENEUR
PENTAHELIX

Trans Science Techno Park


Trans Science
Technopark Arsitektur

UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT) UNIT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI UNIT INKUBATOR BISNIS
(pendidikan dan pelatihan) (penelitian & pengembangan) (perusahaan pemula)

• Ruang Pelatihan • Pusat Desain • Kantor Bersama


• Fasilitas Produksi Percontohan • Prototyping Center/Demplot • Ruang Usaha
• Ruang Pameran • Penghubung ke HKI/Paten • Fasilitas Produksi Percontohan
• Dokumentasi • Kantor Bersama • Pusat Layanan Bisnis
• Ruang Jaringan ke Pakar • Lembaga Pembiayaan
• Ruang Pelatihan

UNIT CLUSTER INDUSTRI & PEMASARAN


(produksi dan pemasaran)
Sumber: Pedoman Perencanaan Science Park dan Techno Park Tahun 2015-2019, Kementerian PPN/Bappenas, 2015
www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs
Trans Science
Technopark Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Indikator Keberhasilan STP Kegiatan & Kebutuhan


Ruang
Jumlah mitra industri UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT)

Riset yang berkelanjutan UNIT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Jumlah paten UNIT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Jumlah inovasi/produk baru UNIT PENGEMBANGAN TEKNOLOGI

Jumlah tenaga kerja yang diserap UNIT PELAYANAN TEKNIS (UPT)

Jumlah perusahaan pemula berbasis teknologi UNIT INKUBATOR BISNIS

Volume transaksi dalam kawasan UNIT INKUBATOR BISNIS


Sumber: Kemenristek - Dikti

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


1 Lahan usaha produksi unggulan, penyimpanan

Agroproduksi

2 Pengolahan hasil dan pengemasan, simpan

Agroindustri
Penta 3 Inovasi iptek pada bibit, mekanika, ICT
Agrowisata Agro
4 Inkubator bisnis, pemasaran, perdagangan

Agroteknologi

5 Wisata edukasi, wisata minat khusus, merdeka belajar


Agrobisnis

www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs


www.kemendesa.go.id @ditjen PPKTrans @ditjen PPKTrans SDGs
36
KEMENTERIAN DESA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
DAN TRANSMIGRASI

DIREKTORAT JENDERAL
PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
KAWASAN TRANSMIGRASI

ditjenppktrans.kemendes @DitjenPPKTrans

ditjenppktrans.kemendes DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI @DitjenPPKTrans

Anda mungkin juga menyukai