Anda di halaman 1dari 39

OLEH :

HARI SURYANTO
WIDYAISWARA UTAMA

ELIS SAMPE ANDI, SE, MM


KASUBDIT KELAYAKAN PERMUKIMAN

Ir. SUYANTO
DIREKTORAT PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
KASI. PERWUJUDAN RUANG
DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN
TRANSMIGRASI
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI R.I.

1
WAS PANG

Pengawasan & Pengendalian

2
PENGGUNA ANGGARAN
PENGENDALIAN PUSAT PROP KAB/ KOTA
TINGKAT -APBN -APBD PROP -APBD KAB
( KEBIJAKAN -DEKON -DEKON
-PEMBANTUAN -PEMBANTUAN -PEMBANTUAN
UMUM & TEKNIS )

PENGENDALIAN KPA
TINGKAT
( OPERASIONAL
PROYEK PPK
ADM & TEKNIS )

WASPANG SUPERVISI
PENGENDALIAN
TINGKAT
( OPERASIONAL
LAPANGAN WASKER WASKER WASKER WASKER
ADM & TEKNIS ) LC JLN RTJK FU & SAB

: TIM PENGAWAS TEKNIK / SUPERVISI LAPANGAN


3
1. Membantu PPK dlm mengendalikan dan pengawasan
teknis guna kelancaran pelaksanaan pembangunan
permukiman & infrastruktur kawasan transmigrasi.
2. Melakukan pemeriksaan RTSP terhadap kondisi
lapangan yang sebenarnya, meliputi Titik Nol, Blok Tata
Ruang Permukiman (LP, LU I dan LFU) dan luas lahan
yang di superimpose dengan SK Pencadangan/HPL.
3. Mengawasi pelaksanaan fisik terus menerus dari tahap
persiapan, pelaksanaan pembangunan sampai
penyerahan fisik.
4. Menguji rencana kerja (curve S) yang diajukan
kontraktor berdasarkan faktor teknis & non-teknis.

4
5. Memeriksa ketersediaan sumberdaya yang dimiliki dan
digunakan kontraktor & supervisi (material, alat dan
personil).
6. Melakukan pengawasan kuantitas dan kualitas
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan spesifikasi
teknis dan kontrak.
7. Melaksanakan pembinaan kontraktor pelaksana fisik
bersama konsultan supervisi.
8. Menyampaikan laporan secara periodik kepada PPK
untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan,
untuk diteruskan ke KPA & PA.

5
I. EVALUASI KELAYAKAN
PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
CALON
LOKASI
ACUAN
TRANSMIGRA RTSP, RTJ, DED
SI

SHOP DRAWING

PEMBANGUNAN PERMUKIMAN
LAHA PRASAR RUMAH
TRANSMIGRASI FASUM &
KONTRAKT
OR DAN N ANA TRANS & SAB FASOS
SUPERVISI

ABD MERUPAKAN GAMBAR YANG DIBUAT BERDASARKAN


FISIK YANG TERBANGUN

AS BUILT DRAWING

TERWUJUDNYA
KELUARA PERMUKIMAN PETA
N TRANSMIGRASI YANG 3L & 2 PERWUJUDAN RUANG
C
Pembangunan Permukiman Transmigrasi adalah kegiatan fisik
pembangunan meliputi :
Penyiapan Lahan kimtrans adalah kegiatan fisik merubah areal calon lokasi
dari lahan bervegetasi tertentu menjadi lahan yg dpt digunakan bagi
permukiman trans untuk menjadi tempat tinggal, tempat bekerja, dan
berusaha, serta berbagai aktifitas kehidupan masyarakat trans.
Penyiapan Prasarana adalah membangun kelengkapan dasar fisik lingk
hunian meliputi pembangunan jalan, saluran drainase dan pengendali air
serta system pembuangan air limbah yg memenuhi standar tertentu.
Penyiapan Sarana adalah pembangunan fasilitas dlm lingkungan hunian yg
meliputi rumah trans, sarana air bersih dan fasum berupa r. petugas, r.
KUPT, r. ibadah, poskesdes, balai desa, gudang, gedung sd, kantor , yang
memenuhi standar tertentu.
Penilaian kelayakan permukiman adalah kegiatan penilaian terhadap hasil
pelaksanaan pembangunan kimtrans yang memenuhi 3 L & 2 C , serta
dilengkap[ peta perwujudan ruang guna memperoleh informasi kepastian
tempat tinggal yg layak dan kesempatan kerja atau usaha. 7
Pembangunan Permukiman Transmigrasi meliputi penyiapan area ,
penyiapan lahan , pembangunan prasarana & sarana , yg
kesemuanya diarahkan bagi terwujudnya Permukiman yang
memenuhi kriteria 3 L (tri layak) dan 2 C (clean & clear) .
Disamping itu juga dilengkapi Peta Perwujudan Ruang Permukiman
Transmigrasi yang Terbangun.
 KRITERIA 2 C
1. Clean : Status calon lokasi kimtrans bebas dari permasalahan
tanah, terjamin kepastian hukum atas kepemilikan tanah, tidak
tumpang tindih dengan kepemilikan lain dan tidak ada klaim
dari penduduk serta tidak barada di dalam kawasan hutan.
2. Clear : Koordinat calon lokasi transmigrasi di peta maupun
lapangan sudah jelas, baik batas – batas fisik maupun
administrasinya dan diidentifikasikan berpotensi untuk
pengembangan usaha tani / jasa. 8
 KRITERIA 3 L
1. Layak Huni :
- Bebas banjir dan bukan daerah rawan bencana,
- Sumber air bersih tersedia sepanjang tahun,
- Bebas penyakit endemik.
2. Layak Usaha :
- Lahan potensial untuk kegiatan usaha,
- Skala usaha transmigran memenuhi sasaran pendapatan,
- Tersedia pasar untuk menampung hasil usaha.
- Model usaha menggunakan teknologi ramah lingkungan.
3. Layak Berkembang :
- Aksesibilitas ke pusat pelayanan lancar,
- Lokasi tidal terpencil,
- Terintegrasi dengan kawasan / desa / aktivitas lain. Serta
adanya ruang antara transmigran dan penduduk setempat
9
Faktor-faktor yang dinilai adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan Permukiman, meliputi ;
a. Rumah Trans dan Jamban Keluarga (RTJK)
b.Sarana Air Bersih (SAB)
c. Lahan Pekarangan (LP)
d.Lahan Usaha atau Ruang Usaha (LU I)
e. Jln Penghubung/ Poros, Jln Desa, Jembatan dan Gorong-gorong
f. Fasilitas Umum (FU).
2. Kesiapan Dukungan Kebutuhan Dasar Minimal, meliputi ;
a. Kesiapan bantuan jaminan hidup (Jadup)
b. Peralatan Pertanian, Peralatan Pertukangan dan Perbekalan tidur ,
dapur, penerangan dan makan.
c. Kesiapan bantuan sarana produksi pertanian (Saprotan)
3. Kesiapan Masyarakat Setempat ;
Kedatangan/ penempatan warga transmigran harus mendapat
persetujuan dari masyarakat setempat. Surat pernyataan siap menerima
kedatangan transmigran dari tokoh masyarakat setempat dinyatakan
dalam BA. 10
 PETA PERWUJUDAN RUANG
PERMUKIMAN TRANSMIGRASI YANG
TERBANGUN
Salah satu produk keluaran kegiatan pembangunan permukiman
transmigrasi, adalah Peta Perwujudan Ruang Permukiman
Transmigrasi yang Terbangun.

Peta ini akan menjadi acuan bagi stakeholder di daerah (OPD


terkait) ; KUPT maupun Pihak Swasta , untuk :
mengetahui posisi dan sebaran hasil penyiapan lahan ; prasarana
dan sarana pemukiman dalam SP dimaksud.
feedback bagi perencanaan, dan sebagai dasar untuk
melaksanakan penempatan Transmigran.
acuan bagi kegiatan pembinaan transmigran maupun untuk
pengembangan SP dalam kawasan transmigrasi.
PETA PERWUJUDAN RUANG

Peta Perwujudan Ruang adalah Peta hasil pelaksanaan


pembangunan transmigrasi digambarkan dalam peta tematik,
bersifat dasar yang berisi unsur dan informasi
batas wilayah,
batas penyiapan lahan pekarangan/usaha,
sarana dan prasarana, infrastruktur lainnya,
peta penutup lahan dan penggunaan lahan
pada Satuan Permukiman Transmigrasi.
Peta Perwujudan Ruang Transmigrasi diolah dan dibuat dengan
teknologi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga
dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak terkait dalam
proses kegiatan penyelenggaraan transmigrasi, maupun dalam
penyusunan perencanaan kedepan atau pengambilan keputusan
untuk merencanakan pembangunan nasional.
A. PRASYARAT
1. Pelaksanaan Penyiapan Lahan harus mengacu pada
 RTSP Skala 1:10.000 (Blok Plan); RDTR SP; Peta Batas
Pembukan Lahan; Peta SK Pencadangn Areal/SK HPL
2. Pembuatan Peta Perwujudan Ruang mengacu pada :
 ABD Penyiapan Lahan ; Pembangunan Prasarana ;
Pembangunan Perumahan ; Pembangunan Sarana
3. Penyusunan Peta Perwujudan Ruang , adalah
a. Untuk menyediakan peta permukiman transmigrasi yang akan
digunakan oleh kementerian/lembaga/pemerintah daerah untuk
kepentingan pembangunan nasional,
b. Pelaksanaan penyusunan peta perwujudan ruang dilakukan oleh
pihak2 yang diatur dalam peraturan perundangan dan mengikuti
tata cara dan spesifikasi teknis yang telah ditentukan oleh
kementerian /lembaga yang berwenang.
A. PRASYARAT

c. Penyusunan peta perwujudan ruang adalah kegiatan


pengolahan dan penyusunan data dengan mengikuti prosedur
operasional standar penyusunan peta, seperti disebutkan
dalam spesifikasi teknis.
d. Pemantauan dan evaluasi kegiatan penyusunan peta
perwujudan ruang, dilakukan oleh PPK dan KPA OPD yang
bersangkutan serta Pusat.
e. Hasil penyusunan peta perwujudan ruang dpt diintegrasi kan
dengan jaringan informasi geospasial nasional.
f. Peninjauan spesifikasi penyusunan peta perwujudan ruang
dilakukan secara berkala berdasar perkembangan teknologi
dan metodologi pemetaan yang telah melalui pengujian
terlebih dahulu.
B. STANDAR
Peta Perwujudan Ruang merupakan peta tematik bersifat dasar yang digambarkan
pada suatu bidang datar dengan skala tertentu dan memenuhi hal-hal berikut :
1. Menggambarkan pemanfaatan ruang hasil pembangunan yg meliputi Penyiapan
Lahan ; Pembangunan Prasarana ; Perumahan & Sarana pada SP , yang
menginformasikan :
a. Blok Pusat Desa & Sarana Permukiman yg telah dibangun.
b. Kavling Lahan Tempat Tinggal dan posisi Rumah Trans
c. Blok Lahan Usaha yang sudah dibuka
d. Prasarana yang sudah dibangun antara lain:
1) Jalan Lokal Primer/Sekunder (Jalan Penghubung/Poros)
2) Jalan Lingkungan Primer/Sekunder (Jalan Desa)
3) Posisi jembatan dan gorong - gorong
4) Jaringan Drainase
5) Saluran Irigasi
6) Tanggul/bendungan /tandon air
7) Deliniasi pengembangan pemukiman sesuai dengan sisa daya tampung RTSP
yg belum dimanfaatkan/ dibangun
8) Rekomendasi pengembangan kondisi fisik permukiman pada tahap selanjutnya
di dalam deleniasi SP.
B. STANDAR

2. Peta yang disusun harus memenuhi kaidah kartografi,


a. Proyeksi dan Grid Peta yang digunakan dalam peta perwu - judan ruang adalah
Universal Transverse Mercator (UTM).
Proyeksi dan pembagian zona grid mengacu pada spheroid yang telah
dispesifikasikan dalam SRGI 2013.

3. Peta perwujudan ruang menunjukan informasi hasil pemba - ngunan


permukiman transmigrasi yaitu :
a. Posisi Pusat Desa dan Tata Letak Sarana Permukiman
b. Jaringan Jalan dan Posisi Jembatan serta Gorong-gorong
c. Posisi Lahan Tempat Tinggal dan Tata Letak Rumah Trans
d. Blok Lahan Usaha ( LU I dan LU II )
e. Jaringan Drainase dan Saluran Irigasi.
f. Bangunan lain yang terbangun dalam SP.

4. Lampiran Peta perwujudan ruang berupa ABD :


ABD-ABD Penyiapan Lahan ; Pembangunan Jalan ; Pembangunan Perumahan ;
Pembangunan Sarana
C. KRITERIA

Agar Peta Perwujudan Ruang disusun sesuai yang diharapkan, perlu


diperhatikan beberapa kriteria sbb :
1. Legalitas Areal SP Transmigrasi terpenuhi berdasarkan :
a. SK Hak Pengelolaan / HPL ; b. SK Gubernur / Bupati ; c. SK Pelepasan
Kawasan Hutan/ Status Hutan pada APL ; d. Tidak tumpang tindih dgn
Peruntukan Lain ; e. Bebas dari masalah & adanya dukungan dari masyarakat
2. Aspek kelayakan Hasil Pembangunan SP telah terpenuhi sesuai RTSP, RTJ
dan DED yg ditetapkan. Memenuhi kriteria status lahan 2C (clear & clean) dan
Hasil pembangunan permukiman yang 3 L ( layak huni, usaha dan
berkembang ).
3. Penyusunan Peta Perwujudan Ruang diwujudkan dalam
bentuk gambar / peta yang memenuhi kaidah kartografi dan secara
keseluruhan menggambarkan hasil kegiatan penyiapan lahan, pembangunan
prasarana, perumahan serta sarana permukiman.
A. Metode Terestrial/Konvensional B. Metode Fotogrametris
Proses Penyusunan Peta Perwu -
Proses Penyusunan Peta Perwu - judan judan Ruang dgn Metode Fotogra -
Ruang dgn Metode Terestrial / metris dilakukan menggunakan alat
Konvensional dilakukan secara bantu berupa Drone atau Unnamed
manual menggunakan alat bantu Aerial Vehicle (UAV) yang
berupa GPS ; Theodolit T0 ; dilengkapi dengan kamera digital
Waterpass ; Baak ukur dan meteran resolusi tinggi terkalibrasi yang bisa
100 m ; Kamera ; Komputer digunakan untuk melakukan foto
pengolahan data kedalam Sistem udara yang diatur dan dikendalikan
Informasi Geografis (SIG), Printer oleh perangkat lunak tertentu.
berwarna. Tahapan Penyusunan dengan Metode
Tahapan Penyusunan dengan Metode Fotogrametris dilakukan melalui
Terestrial/ Konvensional dilakukan tahapan sebagaimana disajikan pada
melalui tahapan sebagaimana disajikan gambar Alur proses penyusunan peta
pada gambar Alur proses penyusunan perwujudan ruang dibawah.
peta perwujudan ruang dibawah.
A. Metode Terestrial/Konvensional B. Metode Fotogrametris
B. Pemetaan dengan Metode Fotogrametris

Rencana Jalur Terbang ( UPT Ayumolingo )


Area (ha) 747 Footprint 409.5 x 273 m
Foto
Tinggi terbang 350 m Jarak Antar 163.8 m
Jalur

Jarak Antar 55 m Overlap 80%


Foto

Resolusi Foto 6.83 cm Sidelap 60%


Jumlah Foto 864
Jumlah Jalur 17
Ground Control Point
C. PENYAJIAN PETA PERWUJUDAN RUANG
TRANSMIGRASI
Penyusunan Peta Perwujudan Ruang Permukiman Transmigrasi
(Final), baik untuk metode terestrial / konvensional maupun metode
fotogrametris dilakukan sama, sebagai berikut
Kriteria Penyajian Peta Perwujudan Ruang mengacu pada SNI, dan
SK Perkabig no 3 / 2016, serta Kep Dir Jen Penyiapan Kawasan dan
Pembangunan Permukiman Trans No 160/ 2016, Tentang “Petunjuk
Teknis Penggambaran dan Penyajian Peta Transmigrasi Skala 1 :
250.000 – 1 : 25.000 “ yang terdiri dari :
a. Simbolisasi, mencakup penentuan jenis, bentuk, ukuran, dan warna
sImbol gambar. Pembuatan sImbol unsur peta mengikuti ketentuan
SNI, Spesifikasi Teknik, Referensi Ilmiah, atau Peta yang pernah
dibuat (bila sudah ada). Apabila acuan tersebut belum tersedia maka
simbol dapat dibuat sendiri dengan ketentuan sImbol mudah
diinterpretasikan (dibaca), mempresentasikan obyek yang
digambarkan dan menarik.
b. Standar penyajian peta ini disusun dengan menggunakan
standar ukuran kertas A1 (594 x 841) mm, ukuran peta (460x
590) mm, muka peta (460 x 460) mm mengacu pada Perkabig
nomor 3 Tahun 2016
c. Hal hal yang diatur dalam pembuatan desain layout peta
adalah :
1) Skala peta ;
2) Layout kertas ;
3) Sistem proyeksi ;
4) Sistem koordinat ;
5) Kelengkapan serta tata letak unsur peta yang terdiri dari : a)
Judul dan orientasi peta, b) Inset/ diagram lokasi, c) Identitas
Instansi, d) Legenda, e) Riwayat dan sumber peta, f) Grid, g)
Fitur/ Simbologi, h) Frame. i) Tata letak, j) Layout
6) Jenis design layout peta landscape (horizontal).
CONTOH PETA PERWUJUDAN RUANG PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
D. REKOMENDASI PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN
TRANSMIGRASI

1. Peningkatan kualitas fisik prasarana dan sarana berdasarkan


spesifikasi teknis dan kondisi fisik yang telah dibangun, agar
dapat dicapai pemanfaatan dan umur pakai yang optimal.
2. Peningkatan kualitas fisik lingkungan permukiman
berdasarkan kondisi spesifik tertentu permukiman yang telah
dibangun sehingga memerlukan antara lain :
a. Bangunan untuk pencegahan longsor
b. Adanya areal yang perlu dilakukan konservasi tanah dan air
c. Perlunya pembangunan sarana air bersih non standar
d. Pencegahan banjir dan lain–lain.
3. Pembangunan permukiman dalam rangka pemenuhan daya
tampung sesuai yang direncanakan dalam RTSP.
A. PELAKSANA
Pelaksana penyusunan peta perwujudan ruang dilaksanakan oleh Konsultan yang
berpengalaman di bidang perencanaan / pemetaan.
1. Tenaga Ahli
a. Sistem Informasi Geografis 1 (satu) orang (Ketua Tim)
b. Teknik Sipil/Arsitek 1 (satu) orang
2. Asisten Tenaga Ahli ,
a. Operator Sistem Informasi Geografis/ pemetaan digital 1 (satu) orang
b. Teknik Lingkungan / Sipil 1 (satu) orang
c. Surveyor 2(dua) orang

B. WAKTU
PELAKSANAAN
Pembuatan Peta Perwujudan Ruang Permukiman Transmgirasi dapat mulai
dilaksanakan saat pembangunan permukiman transmigrasi telah mencapai
progres fisik 80%, dengan durasi pelaksanaan sekurang-kurangnya selama 3
bulan.
C. PRODUK
AKHIR
1. Dokumen Laporan terdiri dari :
a. Laporan Pendahuluan
b. Laporan Akhir
2. Peta Perwujudan Ruang
a. Peta Cetak
b. File Geodatabase
3. Lampiran
a. ABD Penyiapan Lahan
b. ABD Pembangunan Jalan
c. ABD Pembangunan Rumah Transmigran
d. ABD Pembangunan Sarana

D. PEMBIAYAAN

Biaya pelaksanaan Pembuatan Peta Perwujudan Ruang


Permukiman Transmigrasi dibebankan pada APBN / APBD
II. PENGENDALIAN KONTRAK
PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

MEMONITOR SECARA TERATUR HASIL PELAKSANAAN DIBANDINGKAN


DGN RENCANA, DIARAHKAN AGAR DAPAT MENEMUKAN
PENYIMPANGAN SEDINI MUNGKIN SEHINGGA PENYESUAIAN DAPAT
DILAKUKAN SHG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN BERJALAN
EFEKTIF DAN EFISIEN.

Ø TUJUAN
Ø PENGUKURAN KINERJA HASIL PELAKSANAAN
Ø PEMBANDINGAN TERHADAP STANDAR ( ANALISA DAN
EVALUASI )
Ø TINDAKAN KOREKSI TERHADAP PENYIMPANGAN.

 SDM utk pengendalian masih kurang kuantitas ataupun kualitas


 Banyak mitra kerja ( Kontraktor , Supervisi ) yg belum profesional
 Sistem pengendalian yang tidak berjalan seperti yang diharapkan
( pelaporan sering terlambat, tidak adanya keseragaman format laporan )
 Masalah koordinasi yg kurang baik antar unsur dalam proyek maupun
terhadap pihak / instansi lain. 29
PENYUSUNAN PETA
PERWUJUDAN RUANG
& REKOMENDASI

0% PELAKSANAAN 100 % PENYERAHAN


TERIMA SUSUN SUSUN KONTRAK
PAGU PROGRAM DOK LAKSANAKAN PEMBANGUNAN
PROYEK
DIPA/PO KERJA LELANG PELELANGAN PERMUKIMAN
SK TRANSMIGRASI

Okt Des Jan. Mei Juni

PENGENDALIAN FISIK / ADM


MASALAH/ KASUS PENYELESAIAN
KETERANGAN :
1. Program Kerja dilampiri :
> Daftar paket pekerjaan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
> Uraian tugas disertai struktur organisasi pelaksana ; SK personoil ;
SK Panitia pelelangan ; SK Panitia pemeriksa / penerima barang.
2. Dokumen Pelelangan mencakup
> Spesifikasi umum/teknis/khusus ; Syarat umum/khusus ; Instruksi kpd penawar
> Gambar kerja dan Owner Estimate ( OE )
3. Pelaksanaan pelelangan mengikuti Keppres dan pedomannya
Dok. hasil pelelangan berupa Risalah Pelelangan ( Sejak SK Panitia s/d Pengumuman
pemenang ) menjadi lampiran dokumen Kontrak.
30
 Kontraktor belum efektif menggunakan “time
schedule“
sebagai alat kontrol pelaksanaan pekerjaan
 Kontraktor kekurangan modal awal untuk memulai
pekerjaan.
 Kontraktor tidak qualified
 Gangguan cuaca / hambatan alam lainnya,
 Kelangkaan bahan / material di lokasi terdekat.

31
Kemampuan Kemampuan
profesional profesional
supervisi kontraktor

Kualitas pekerjaan
dipengaruhi oleh

Sikap &
perhatian Jangka waktu
proyek thd pelaksanaan,
kualitas pek
Anggaran pembangunan
secara riil & efektif
digunakan kontraktor
untuk menyelesaikan
pekerjaan

32
KONTRAK INVENTARISASI VOL AMANDEMEN
REVISI
KEBUTUHAN LAPANGAN
PER KEGIATAN KONTRAK I
VOL. LAP # / RKA I VOL. LAP ~
PENETUAN LETAK
KONTRAK PENGUKURAN BATAS LC
( FISIK = 20 % ) KONTRAK
PRASARANA JALAN
SARANA BANGUNAN
PETA VEGETASI
LP
SIAP O/T
BASE LAND PENYIAPAN
CAMP LU I
CLEARING LP , LU I & LFU
SIAP O/T

PATOK RUMAH & FISIK


CLEARING 80%
AWAL
TAPAK
PEBANGUNAN JAMBAN 100 %
KERJA RTJK, SAB, FU
(BM RUMAH & FU SAB
0) FU PETA
CLEARING PERWUJUDAN
PEBANGUNAN JALAN RUANG
MOBILISASI *DMJ PHB/ P JL PHB & DESA ; PHB / P,
ALAT & * DMJ DESA GR-GR ; JEMBT. DESA
TENAGA
GORONG ABD
STEAK OUT GORONG II
*JLN PHB/ P ABD
*JLN DESA JEMBT
I

AMANDEMEN
INVENTARISASI VOL REVISI
KEBUTUHAN LAPANG
AN PER KEGIATAN
KONTRAK II
II VOL. LAP. =
(REALISASI FISIK +/- 80 KONTRAK
%) 33
• TABULARIS ( NUMERIK )
• GRAFIS ( DIAGRAM BATANG )
• DESKRIPTIF

KURVA “S“ : MENGGAMBARKAN KEMAJUAN PEKERJAAN ,


GUNA PENGENDALIAN BILA ADA PENYIMPANGAN

KURVA “S“ PAKET PEK : DIBUAT KONTRAKTOR , DIPERIKSA


SUPERVISI &
DISETUJUI WASPANG / PPK

KURVA “S” TOTAL PAKET / YANG DIKONTRAKAN : DIBUAT PPK /


PROYEK 34
DEVIASI NORMAL / WAJAR , DIMONITOR
< 10 % INGAT WAKTU ! DIKENDALIKAN

DIWASPADAI
DEVIASI SURAT
10 – 15 PEMBERITAHUAN
KURVA % * TINDAK LANJUT
“S” DEVIASI TEGURAN
SURAT TEGURAN * RE SCHEDULE
15 - 20 % * REALISASINYA
DEVIASI PERINGATAN SURAT
> 20 % PERINGATAN I - II

INVENTARISASI ALTERNATIF UPAYA TINDAK


PERMASALAHAN PEMECAHANNYA LANJUT

SURAT PEMBERITAHUAN / TEGURAN / PERINGATAN :


Ø JELAS SASARANNYA ; APA DASARNYA & AKIBATNYA SERTA CARA PENYELESAIANNYA

35
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT BOBOT
BULAN I BULAN II BULAN III IV
*)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I PENYIAPAN LAHAN 250 HA 28,068 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 100

0 0 0 1,44 7,17 2,20

II JLN POROS / PHB 1,1 KM 8,304 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87

0 0 0,06 2,60 1,74 0,87

III JLN DESA 4,2 KM 7,828 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72

0 0 0 1,60

IV RTJK 100 UNIT 42,379 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71

0 0

V SUMUR GALI 58 BUAH 6,421 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81

VI KANTOR UNIT 1 UNIT 0,537 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

0 0

VII BALAI DESA 1 UNIT 0,796 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 33,3

0 0

VIII GUDANG UNIT 2 UNIT 0,821 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

0 0 0

IX RUMAH IBADAH 2 UNIT 1,409 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

0 0 14,7

X RUMAH PETUGAS 4 UNIT 2,949 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46

0 0 0 0%

TARGET % 100 0 3,06 2,06 3,78 4,36 8,91 9,72 9,72 9,72 9,72 8,72 8,72 2,41 5,48

TARGET AKUMULATIF % 100 0 3,06 6,12 9,91 14,7 23,6 33,3 49,1 52,8 62,5 82,5 88,9 94,1 100

REALISASI % 0 0 0 0,06 6,04 3,60 4,80

* ) BOBOT
REALISASI % DIHITUNG %DARI
AKUMULATIF BESARAN NILAI Rp0 PAKET
0 PEKERJAAN
0 0,06 DIBAGI
6,10 TOTAL
9,90 14,7 NILAI Rp SELURUH PAKET PEKERJAAN

: BATANG RENCANA : BATANG REALISASI


JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
NO URAIAN PEKERJAAN VOL SAT BOBOT
BULAN I BULAN II BULAN III IV
*)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

I PENYIAPAN LAHAN 250 HA 28,068 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 2,19 100

0 0 0 1,44 7,17 2,20

II JLN POROS / PHB 1,1 KM 8,304 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87 0,87

0 0 0,06 2,60 1,74 0,87

III JLN DESA 4,2 KM 7,828 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72 0,72

0 0 0 1,60

IV RTJK 100 UNIT 42,379 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71 4,71

0 0

V SUMUR GALI 58 BUAH 6,421 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81 0,81

VI KANTOR UNIT 1 UNIT 0,537 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

0 0

VII BALAI DESA 1 UNIT 0,796 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 33,3

0 0

VIII GUDANG UNIT 2 UNIT 0,821 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12

0 0 0

IX RUMAH IBADAH 2 UNIT 1,409 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

0 0 14,7

X RUMAH PETUGAS 4 UNIT 2,949 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46 0,46

0 0 0 0%

TARGET % 100 0 3,06 2,06 3,78 4,36 8,91 9,72 9,72 9,72 9,72 8,72 8,72 2,41 5,48

TARGET AKUMULATIF % 100 0 3,06 6,12 9,91 14,7 23,6 33,3 49,1 52,8 62,5 82,5 88,9 94,1 100

REALISASI % 0 0 0 0,06 6,04 3,60 4,80


* ) BOBOT
REALISASI %
AKUMULATIF DIHITUNG% DARI BESARAN NILAI0 Rp PAKET
0 0 PEKERJAAN
0,06 6,10 DIBAGI
9,90 TOTAL
14,7 NILAI Rp SELURUH PAKET PEKERJAAN
: KURVA RENCANA : KURVA REALISASI
Wassalamu’alaikum wa rahkmatullahi wa barakatuh

KUPAS - KUPAS BUAH DURIAN ,


LEBIH PAS DIMAKAN DENGAN KETAN ,
TUGAS PENGAWAS TIDAKLAH RINGAN
KWALITAS JADI TOLOK UKUR PEKERJAAN !
39

Anda mungkin juga menyukai