Anda di halaman 1dari 13

RAPAT FASILITASI PENYELESAIAN PERTANAHAN

DESPOT LELE KAB.MOROWALI


TAHUN 2024

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


PROVINSI SULAWESI TENGAH
KERANGKA ACUAN KERJA
KEGIATAN RAPAT PENYELESAIAN PERTANAHAN TRANSMIGRASI
TAHUN 2024

Unit Eselon II : Dinas Tenaga Kerja dan Transmighrasi


Provinsi Sulawesi Tengah

Program : Perencanaan Kawasan Transmigrasi

Hasil (Outcome) : 1. Data Sisa Beban Penerbitan SHM


Transmigrasi yang telah di-sinkronisasi;
2. Penyamaan persepsi antar stakeholder
terkait percepatan penerbitan SHM
Transmigrasi dan penyelesaian
permasalahan pertanahan transmigrasi;
3. Bahan pengambilan kebijakan lebih
lanjut

Kegiatan : Pencadanagan Tanah Untuk Kawasan


Transmigrasi

Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Tersedianya Data Sisa Beban Penerbitan


SHM Transmigrasi yang telah di-
sinkronisasi;
2. Tercapainya kesepakatan bersama antar
stakeholder terkait percepatan
penerbitan SHM Transmigrasi dan
penyelesaian permasalahan pertanahan
transmigrasi;
3. Tersedianya informasi penerbitan SHM
Transmigrasi dan progres penyelesaian
permasalahan pertanahan transmigrasi.

Jenis Keluaran (Output) : 1. Dokumen Data Sisa Beban Penerbitan


SHM Transmigrasi Hasil Pembahasan;
2. Rumusan kesepakatan bersama peserta
rapat dalam bentuk Berita Acara;
3. Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
Volume Keluaran (Output) : Laporan Akhir yang Memuat 3 Poin Output

Satuan Ukur Keluaran (Output) : 1 (satu) Berkas

1
A. Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang
Ketransmigrasian, Tujuan Penyelenggaraan Transmigrasi adalah untuk meningkatkan
kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, di mana salah satu indikator
pencapaian tujuan tersebut adalah terpenuhinya hak normatif transmigrasi berupa
lahan dengan status Hak Milik. Pemenuhan hak normatif dengan penerbitan SHM
transmigrasi tersebut menjadi kewajiban Pemerintah baik di tingkat pusat maupun
daerah. Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah akan melakukan akselerasi
pencapaian target penerbitan SHM Transmigrasi agar dapat memenuhi hak normatif
transmigran. Akselerasi pencapaian target penerbitan SHM Transmigrasi melibatkan
lintas sektor antara lain di tingkat pusat dengan meningkatkan kolaborasi dengan
Kementerian ATR/BPN dan instansi terkait serta di tingkat daerah dengan
meningkatkan sinergi antara Dinas yang menangani bidang Ketransmigrasian
(Provinsi dan/atau Kabupaten) dengan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dan/atau
Kantor Wilayah BPN tingkat Provinsi.
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (c.q. Direktorat
Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan Kawasan Pengembangan)
sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan satuan permukiman dan pusat
satuan kawasan pengembangan termasuk dalam bidang pertanahan transmigrasi
melalui fasilitasi pengurusan hak atas tanah transmigrasi. Salah satu kegiatannya
adalah menfasilitasi Dinas Ketransmigrasian Daerah dalam pengurusan hak atas
tanah transmigrasi diantaranya dengan melaksanakan Rapat Koordinasi Percepatan
Penyelesaian SHM Transmigrasi. Kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan
kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2018 tentang
Koordinasi dan Integrasi Penyelenggaraan Transmigrasi.
Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian SHM Transmigrasi yang dilaksanakan
oleh Satker Dinas Ketransmigrasian Provinsi mengkoordinasikan pelaksanaan
pengurusan penerbitan SHM Transmigrasi dengan mengundang Kantor Wilayah BPN
Provinsi, Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota, Balai Pemantapan Kawasan Hutan
(BPKH) serta Dinas yang membidangi ketransmigrasian tingkat Kabupaten/Kota
dalam rangka sinkronisasi persepsi dan data Sisa Beban SHM Transmigrasi termasuk
realisasi penerbitan SHM dan penyelesaian permasalahan pertanahan transmigrasi.
Rapat koordinasi ini akan melibatkan pejabat dari Direktorat Jenderal Pembangunan
dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi baik sebagai narasumber maupun
sebagai peserta sekaligus sebagai mediator pelaksanaan sinkronisasi data sisa beban
penerbitan SHM Transmigrasi di wilayah provinsi yang melaksanakan kegiatan rapat
ini.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan kegiatan melakukan Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian SHM
Transmigrasi adalah :
a. Sinkronisasi Persepsi dan Data Permasalahan Pertanahan Untuk menyelesaian
Sisa Beban Penerbitan SHM Transmigrasi antar
stakeholder terkait.
2
b. Koordinasi Lintas Stakeholders dalam rangka Penyelesaian SHM Transmigrasi
dan Penanganan Permasalahan Pertanahan Transmigrasi.
c. Peningkatan Kerjasama, Koordinasi, dan Sinkronisasi dalam mendukung kegiatan
pelayanan pertanahan transmigrasi.

Sasaran kegiatan ini adalah :


a. Terwujudnya Sinkronisasi Persepsi dan Data Sisa Beban Penerbitan SHM
Transmigrasi antar stakeholder.
b. Terlaksananya Koordinasi Penyelesaian SHM Transmigrasi dan Penanganan
Permasalahan Pertanahan Transmigrasi.
c. Tercapainya penguatan kerjasama, koordinasi, dan sinkronisasi dalam
mendukung kegiatan pelayanan pertanahan transmigrasi.

C. Landasan Operasional
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo 3419);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3682) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas UU Nomor 15 Tahun
1997 Tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang- Undang Nomor 15 tahun 1997 tentang Ketrans-migrasian (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5497);
5. Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2017 tentang Penyelesaian Penguasaan
Tanah dalam Kawasan Hutan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 217
Nomor 196);
6. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2018 tentang Koordinasi dan Integrasi
Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 100);
7. Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 172);
8. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah;
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 13 Tahun 2014 tentang
Pengurusan Hak atas Tanah Transmigran;
10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Penataan Persebaran
Penduduk di Kawasan Transmigrasi;
3
11. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
12. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2020 tentang Uraian Fungsi Organisasi
Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama dan Tugas Kelompok Jabatan Fungsional
Dilingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi.

D. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari pelaksanaan rapat koordinasi ini adalah:
a. Dinas Ketransmigrasian Daerah yang menangani tugas pengurusan hak atas
tanah transmigran baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota.
b. Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota dan/atau Kantor Wilayah BPN Provinsi yang
melaksanakan tugas berkaitan dengan penerbitan sertipikat tanah termasuk
tanah transmigrasi.
c. Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi sebagai institusi tingkat Pusat yang
menfasilitasi satker daerah dalam pengurusan hak atas tanah transmigrasi.
d. Kementerian ATR/BPN sebaga sebagai institusi tingkat Pusat yang berwenang
dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan bidang agraria.
e. Para Transmigran yang belum mendapatkan SHM atas lahannya.

E. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Fasilitasi Penanganan Permasalahan Tanah Transmigrasi eks UPT.
Despot Le-le, Kabupaten Morowali agar pelaksanaannya efektif dalam rangka
sinkronisasi data sisa beban SHM Transmigrasi untuk Usulan Penerbitan SHM
Transmigrasi Tahun 2024 serta acuan bagi Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
menindaklanjuti usulan penerbitan SHM Transmgrasi Tahun 2024.
Pelaksana kegiatan atau Dinas yang membidangi Ketransmigrasian Provinsi
berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi c.q. Direktorat Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat
Satuan Kawasan Pengembangan terkait waktu pelaksanaan Rapat Koordinasi
Percepatan Penyelesaian SHM Transmigrasi Tahun 2024.

F. Mekanisme Pelaksanaan
Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian Permasalahan Transmigrasi
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Tengah
baersama Dinas yang Membidangi Ketransmigrasian Tingkat Kabupaten/Kota dan
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota serta narasumber terkait sesuai dengan kondisi
permasalahan pertanahan transmigrasi yang menghambat penyelesaian penerbitan
SHM Transmigrasi di wilayah provinsi yang bersangkutan.

1. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian SHM
Tahun 2024, meliputi:
4
a. Persiapan
1) Peserta Rapat dan Narasumber.
 Dinas Ketransmigrasian Provinsi sebagai pelaksana kegiatan berkoordinasi
dengan para stakeholder terkait di daerah, meliputi Dinas
Ketransmigrasian Tingkat Kabupaten/Kota yang masih mempunyai beban
tugas penyelesaian SHM Transmigrasi dan Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota sebagai Peserta Rapat.
 Koordinasi diantaranya terkait dengan waktu pelaksanaan rapat yang
disepakati, penunjukan pejabat yang hadir dalam rapat sebagai
narasumber atau peserta rapat, penyiapan bahan/data dukungan, dan
sebagainya.
2) Mengumpulkan bahan/materi dan data dukungan lainnya. Bahan/materi yang
dikumpulkan antara lain Bahan Paparan Para Narasumber ( softcopy untuk
ditayangkan). Data pendukung antara lain Data Sisa Beban Penerbitan SHM
Transmigrasi dari Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi (disampaikan
sebelum hari H pelaksanaan rapat kepada Dinas Ketransmigrasian
Kabupaten/Kota, Kantah Kabupaten/Kota dan Kanwil BPN Provinsi sebagai
dasar pembahasan/validasi data). Dinas Ketransmigrasian Provinsi perlu
mengingatkan peserta daerah yang diundang wajib menyiapkan data-data
pendukung sebelum Hari H Rapat, termasuk Data Realisasi Penerbitan SHM
Transmigrasi terupdate, Usulan Penerbitan SHM Transmigrasi Tahun 2024,
Data Hasil Pengukuran Bidang Tanah, Data Hasil Inventarisasi Kepemilikan
Lahan, Data Spasial/Peta, Data Penempatan Transmigran/Transmigran
Pengganti melalui SK Bupati/Walikota, Data Permasalahan Tanah
Transmigrasi dan Progres Penyelesaiannya serta data-data lain yang
dianggap perlu disiapkan.
3) Koordinasi Dinas Ketransmigrasian Provinsi dengan Direktorat
Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat SKP Ditjen. PPKTrans
Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi terkait pelaksanaan rapat
koordinasi antara lain waktu pelaksanaan rapat koordinasi
(hari/tanggal/jam), rundown acara, kesiapan para narasumber, kesiapan
materi, serta data dukungan lainnya.

5
4) Penyiapan Surat Undangan dan Surat Permohonan Narasumber. Dinas yang
membidangi Ketransmigrasian Provinsi menyiapkan surat undangan rapat
yang dilaksanakan secara daring kepada narasumber dan peserta rapat serta
mengkonfirmasikan/memastikan kehadiran para narasumber dan para
peserta. Surat undangan peserta dilampiri dengan rundown acara dan data
sisa beban penerbitan SHM Transmigrasi sesuai dengan kabupaten/kota
masing-masing. Dalam surat permohonan narasumber perlu diingatkan agar
narasumber menyiapkan bahan paparan dan mengirimkan bahan paparan
sebelum pelaksanaan rapat kepada Dinas yang membidangi
Ketransmigrasian Provinsi.
5) Undangan kepada Pejabat Kementerian ATR/BPN Kabupaten, Dinas yang
membidangi Ketransmigrasian Kabupaten, Kepala Bidang Yang Membidangi
Pelayanan Pertanahan pada Di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
maupun Kabupaten.
b. Pelaksanaan Rapat
1) Lokasi
kegiatan Rapat Percepatan Penyelesaian Pertanahan Transmigrasi yang
dilaksanakan di UPT. Lele Kabupaten Morowali adalah Validasi Data Sisa
Beban Penerbitan SHM Transmigrasi dari kabupaten dan lokasi yang diakhiri
dengan penuangan kesepakatan bersama para peserta rapat dalam bentuk
Berita Acara.

6
SUSUNAN ACARA
RAPAT PERCEPATAN PENYELESAIAN PERTANAHAN TRANSMIGRASI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2024

WAKTU KEGIATAN PESERTA PENYAJI/PEMBICARA

Hari…….., Tanggal……..

07.30-08.00 Registrasi Peserta Panitia

08.00-08.15 Pembukaan Dari Dinas Tenaga Kadis/Bidang


Kerja dan Transmigrasi Prov
Sulawesi Tengan

08.15-08.30 Sambutan dari Dinas Kabupaten Kepala Dinas


Transmigrasi
Kabupaten

08.30-12.00 Penyampaian Materi:

Diskusi Dinas Transmigrasi Peserta


Provinsi/
Diskusi Kabupaten/Kota dan
Kantor Pertanahan
Kabupaten
12.00- Ishoma/Penutupan
sampai
selesai

7
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian terkait dengan susunan
acara : a). Waktu Acara
Waktu untuk pelaksana kegiatan Rapat penyelesaian Pertanahan pada
waktu WIB, rapat dapat dimulai pada Pukul 7.30 Pagi WIB
b). Paparan Narasumber
Para narasumber baik dari internal Kementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi maupun Lintas Kementerian/Lembaga akan menyampaikan
materi sesuai dengan bidang yang menjadi tugas fungsinya masing-masing
terkait dengan percepatan penyelesaian SHM transmigrasi di daerah. Untuk
menghemat waktu pelaksanaan rapat, setelah paparan para narasumber
tidak perlu diikuti dengan tanya jawab/dialog para peserta.
c). Validasi Data Sisa Beban SHM Transmigrasi
Acara inti dalam rapat ini berupa validasi Data Sisa Beban SHM
Transmigrasi yang dimoderatori oleh Petugas dari Penyelenggara Acara
(Dinas Ketransmigrasian Provinsi) dan pemandu validasi dari Pusat
(Direktorat Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan
Kawasan Pengembangan). Masing-masing Kabupaten diberi kesempatan
untuk menyampaikan data terkait sisa beban SHM Transmigrasi dan
realisasi penerbitan SHM transmigrasi, kendala pertanahan yang
menghambat proses penyelesaian SHM. Data yang disampaikan oleh
masing-masing Kabupaten (Dinas Ketransmigrasian Kabupaten dan Kantor
Pertanahan Kabupaten) akan dibahas oleh Tim Validasi Data melalui
proses diskusi.
d). Kehadiran Peserta Rapat
Para peserta rapat terutama dari Dinas yang menangani Bidang
Ketransmigrasian Kabupaten/Kota dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota
wajib mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir rapat dan mengisi Daftar
Hadir yang telah disiapkan oleh panitia. Apabila seiring

8
berjalannya waktu memasuki jadwal waktu sholat dan istirahat makan
siang (ishoma) pada saat pembahasan validasi data sisa beban SHM,
maka diharapkan pelaksanaan rapat tetap dilanjutkan tanpa istirahat/jeda
waktu karena untuk menghemat waktu pelaksanaan rapat yang hanya
berlangsung 1 Hari dari pagi hingga sore hari. Sementara itu kegiatan
ibadah (Sholat) dan istirahat makan siang dapat dilakukan secara
bergantian.
e). Penyusunan Berita Acara
Salah satu tujuan Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian Beban SHM
Transmigrasi ini adalah untuk menyamakan persepsi dari semua peserta
rapat. Oleh karena itu hasil diskusi dalam rapat ini akan dirangkum dalam
berita acara hasil kesepakatan bersama yang disetujui dan ditandatangani
oleh peserta rapat yang hadir. Diharapkan berita acara yang disusun ini
dapat menjadi landasan bagi upaya rencana aksi untuk memfasilitasi
percepatan pengurusan penerbitan SHM transmigrasi. Penyusunan Berita
Acara ini dipandu oleh Petugas/Pejabat dari Penyelenggara Acara (Dinas
Ketransmigrasian Provinsi) bersama dengan Tim dari Direktorat
Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan Kawasan
Pengembangan. Terkait dengan penyusunan Berita Acara ini,
penyelenggara acara (Dinas Ketransmigrasian Provinsi) perlu menugaskan
personil di dinas yang bertugas sebagai notulis rapat (mencatat notulen
dan poin-poin penting dalam rapat) yang nanti dapat membantu dalam
penyusunan Berita Acara.

9
CONTOH BERITA ACARA
HASIL KESEPAKATAN RAPAT KOORDINASI PERCEPATAN PENYELESAIAN
SERTIPIKAT HAK MILIK (SHM) TRANSMIGRASI
PROVINSI SULAWESI TENGAH
TAHUN 2024

Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian Sertipikat Hak Milik (SHM)


Transmigrasi Provinsi …….. dilaksanakan secara daring/zoom meeting (Id.
…………../Password ………….) pada hari ………..tanggal ………... Acara rapat dimulai
dengan pengarahan ………………………, diikuti dengan sambutan-sambutan, antara
lain……………………..Rapat dihadiri secara online oleh …………………………………………..
Memperhatikan arahan dari …………………………, sambutan dari
…………………dan narasumber yang terdiri dari …………………… , serta tanggapan,
saran dan masukan dari para peserta rapat, maka dapat dirumuskan hal-hal
sebagai berikut :
1. dst
2. dst
Dst
Demikian Berita Acara Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian Sertipikat
Hak Milik (SHM) Transmigrasi Provinsi ………….. Tahun 2023 disusun untuk dapat
ditindaklanjuti dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.

… ……….. 2023
Tim Perumus,

1. ……………………(nama) …………………..(jabatan)
1...............(Ttd)

2. ……………………(nama) …………………..(jabatan) 2...............(Ttd)

3. ……………………(nama) …………………..(jabatan) 3...............(Ttd)

4. ……………………(nama) …………………..(jabatan) 4...............(Ttd)

Dst

10
*) Keterangan :
1. Poin-poin yang dirumuskan (setidaknya) antara lain meliputi :
a. Intisari dari arahan dan sambutan-sambutan.
b. Intisari dari materi para narasumber.
c. Masukan, Saran dan Kesepakatan Bersama dari peserta rapat terkait
penerbitan SHM Trans dan penyelesaian permasalahan pertanahan
transmigrasi.
d. Komitmen dari instansi (misal dari Kanwil BPN, BPKH, dsb) untuk
percepatan penyelesaian SHM Transmigrasi dan penyelesaian
permasalahan pertanahan transmigrasi.
e. Hasil pembahasan realisasi penerbitan SHM Transmigrasi dari target awal
pada tiap-tiap lokasi transmigrasi per kabupaten yang dibahas.
f. Hasil pembahasan permasalahan pertanahan transmigrasi yang dihadapi
dan progres penyelesaiannya pada tiap-tiap lokasi transmigrasi per
kabupaten yang dibahas.
g. Carry Over Penerbitan SHM Transmigrasi.
h. Usulan Penerbitan SHM Transmigrasi Tahun 2024.
i. Rencana Aksi Peserta Rapat terkait percepatan penerbitan SHM Trans dan
penyelesaian permasalahan pertanahan transmigrasi.

2. Paraf dan Tanda Tangan Peserta


Pada akhir Berita Acara dituliskan nama-nama perumus beserta tanda tangan
dari para wakil peserta rapat baik dari daerah maupun dari pusat (tanda tangan
digital).

2) Petugas dalam Pelaksanaan Rapat


 Panitia pelaksana dari semua unsur penyelenggara rapat (Dinas yang
menangani Bidang Ketransmigrasian Provinsi).
 Moderator dari penyelenggara rapat (Dinas yang menangani Bidang
Ketransmigrasian Provinsi).
 Pemandu Validasi Data Sisa Beban SHM Transmigrasi dari Tim Direktorat
Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan Kawasan
Pengembangan.
 Petugas Asrot Bahan Paparan dan Data Sisa Beban SHM Transmigrasi
dari Tim Direktorat Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat
Satuan Kawasan Pengembangan.
 Notulis (Pencatat Notulen) dari penyelenggara rapat (Dinas yang
menangani Bidang Ketransmigrasian Provinsi).
 Penyusun Berita Acara oleh petugas dari penyelenggara rapat (Dinas
yang menangani Bidang Ketransmigrasian Provinsi) bersama dengan Tim
Direktorat Pengembangan Satuan Permukiman dan Pusat Satuan
Kawasan Pengembangan.
 Acara ditutup oleh Pejabat dari penyelenggara rapat (Dinas yang
menangani Bidang Ketransmigrasian Provinsi).

11
2. Penyusunan Laporan Akhir
Penyusunan laporan akhir merupakan laporan yang memuat hasil
kegiatan secara keseluruhan yang dan data pendukung lainnya seperti
undangan rapat, daftar hadir peserta, notulensi rapat, Berita Acara, dan
sebagainya. Laporan akhir yang telah disetujui oleh pimpinan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan hasil kesepakatan di
dalamnya akan digunakan untuk pengambilan kebijakan pimpinan terkait
bidang pertanahan transmigrasi di wilayah provinsi yang melaksanakan rapat
koordinasi.

G. Dukungan Dana
Dukungan dana kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Penyelesaian SHM Tahun
2023 dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Dinas yang
Menangani Bidang Ketransmigrasian Tingkat Provinsi. Billing rate disesuaikan
dengan daerah masing-masing tanpa mengurangi volume pekerjaan (tujuan dan
sasaran tetap tercapai).

H. Penutup
Kerangka Acuan ini merupakan pedoman teknis untuk pelaksanaan Rapat
Koordinasi Percepatan Penyelesaian Sertipikat Hak Milik Tahun 2023 yang
dilaksanakan secara daring/Zoom Meeting. Peran positif dari semua pihak sangat
diharapkan guna terciptanya hasil pekerjaan yang optimal.

Jakarta, Januari 2023


Direktur
Pengembangan Satuan Permukiman dan
Pusat Satuan Kawasan Pengembangan,

Dr. H. Rosyid, M.Si., M.P.


NIP. 19740909 200003 1
005

12

Anda mungkin juga menyukai