Anda di halaman 1dari 11

ETIKA PENGEMBANGAN DAN

PENERAPAN IPTEKS DALAM PANDANGA


Kelompok 4
Atik Wakiah 2021020149
Didik Setiawan 2021020160
Sukoyo 2021020197
Sulis Setiyanto 2021020198
Titi Yuli Anggraeni 2021020200
Tri Nur Hidayah 2021020201
Tzalis Ubaidilah 2021020203
Sinergi Ilmu dan
Pengintegrasiannya dengan nilai
dan ajaran Islam

Integrasi sinergis antara agama dan ilmu pengetahuan secara konsisten


akan menghasilkan sumber daya manusia yang handal dalam
mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dengan diperkuat oleh spiritualitas
yang kokoh dalam menghadapi kehidupan.
Integrasi iptek dan agama memiliki nilai
penting untuk menghilangkan anggapan
antara agama dan iptek adalah dua hal
yang tidak dapat disatukan, dan untuk
membuktikan bahwa agama islam
bukan agama yang sempit dan tertutup
yang tidak dapat menerima kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi,
melainkan agama yang terbuka
Paradigma Ilmu Tidak Bebas Nilai
Ilmu yang tidak bebas nilai (value bond)mengandung pengertian bahwa ilmu itu selalu terkait dengan nilai dan harus dikembangkan aspek nilai.
Perkembangan nilai tidak terlepas dari nilai-nilai ekonomis, social, religious, dan nilai-nilai yang lainnya. Menurut slah satu filosof yang mengerti teori
value bond, yaitu Jurgen Habermas berpendapat bahwa ilmu, sekalipun ilmu alam tidak mungkin bebas nilai, karena setiap ilmu ada kepentingan-
kepentingan. Dia juga membedakan ilmu menjadi 3 macam, sesuai kpentingan :

1. Berupa ilmu-ilmu yang bekerja secara empiris-analis, ilmu ini menyelidiki gejala-gejala alam secara empiris dan menyajikan hasil penyelidikan
untuk kepentingan manusia

2. Tidak menyelidiki sesuatu dan menghasilkan sesuatu, melainkan memahami sesame manusia sebagai makhluk social, memperlancar hubungan
social atau interaksi, sedangkan kepentingan yang dikejar oleh pengetahuan ini adalah pemahaman makna

3. Teori kritis yaitu membongkar penindasan dan mendewasakan manusia pada otonomi dirinya sendiri. Aspek social yang mendasarinya adalah
dominasi kekuasaan dan kepentingan yang dikejar adalah pembebasan atau emansipasi manusia
Ilmu bebas nilai sering disebut dengan
value free yang menyatakan bahwa ilmu
dan teknologi adalah bersifat otonom. Ilmu
Paradigma Ilmu secara otonom tidak memiliki keterkaitan
sma sekali dengan nilai. Bebas nilai berarti

Bebas Nilai
semua kegiatan terkait dengan penyelidikan
ilmiah harus disandarkan pada hakikat ilmu
itu sendiri. Ilmu menolak campur tangan
factor eksternalyang tidak secra hakiki
menentukan ilmu itu sendiri.
1. Ilmu harus bebas
dari pengendalian-
Josep Situmorang pengendalian nilai.
menyatakan bahwa ada Maksudnya dalah ilmu
3 faktor sebagai harus bebas dari
indicator bahwa ilmu itu pengaruh eksternal
bebas niali, yaitu : seperti focus ideologis,
religious, cultural, dan
sisoal

3. Dalam pandangan
2. Diperlukan adanya
ilmu yang bebas nilai,
kebebasan usaha ilmiah
eksplorasi alam tanpa
agar otono ilmu
batas dapat dibenarkan,
terjamin. Kebebasab
karena hal tersebut
disini menyangkut
untuk kepentingan ilmu
kemungkianan yang
itu sendir, yang
tersedia dan penentuan
terkadang hal tersebut
diri.
dapat merugikan lingk
Perlunya Akhlak Islami dalam Penerapan
IPTEKS

Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang dipimpin oleh peradaban
barat satu abad terakhir ini mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru
dunia. Kesejahteraaan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh
perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru-niru
gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis terhadap segala dampak
negative yang diakibatkannya. Bagi Islam, IPTEK adalah termasuk ayat-ayat
Allah yang perlu digali dan dicari keberadaaannya, melakukan penelitian.
Katakanlah : “ perhatikanlah apa yang ada
di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat
tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi orang-orang yang
tidak beriman”. (Q>S>Yunus (10): 101).
Peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek yaitu aqidah
Islam harus dijadikan basisi segala konsep dan aplikasi iptek.
Inilah paradigma Islam sebagaimana yang telah di bawa
Rasulullah. Paradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi
oleh kaum musli saatn ini. Buka paradigma sekuler seperti yang
ada sekarang. Diakui atau tidak, kini umat Islam telah
terjerumus dalam sikap membebebk dan mengekor barat dalam
segala-galanya, dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk
konsep ilmu pengetahuan. Eksistensi paradigma sekuler itu
menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan
yang bertentangan dengan keyakinan dan keimanan muslim.
Misalnya teori Darwin yang dusta dan sekaligus bertolak
belakang dengan Aqidah Islam.
perlu dipahami dengan seksama
dari materi yang kami
sampaikan, bahwa Ketika
Aqidah Islam dijadikan
landasan iptek, bukan berarti

Kesimpulan konsep-konsep iptek harus


bersumber dari Al-Qur’an dan
Al-Hadits, tapi maksudnya
adalah konsep iptek harus
distandarisasi benar salahnya
denga tolok ukur Al-Qur’an dan
Al-Hadits
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai