Anda di halaman 1dari 20

SASARAN KESELAMATAN

PASIEN ( SKP )

Name : Siti Layah, Amd.Kep


Apa yang anda ketahui tentang

sasaran keselamatan pasien di

rumah sakit?
Ada 6 sasaran keselamatan pasien di rumah sakit:
( Acuan : Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1961 tahun 2011)

1. Ketepatan identifikasi pasien,


2. Peningkatan komunikasi yang efektif,
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai,
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosuder, tepat-pasien
operasi,
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan,
dan
6. Pengurangan resiko jatuh.
SKP 1
Bagaimana Prosedur Rumah Sakit Dalam
Mengidentifikasi Pasien?
1. Setiap pasien yang masuk rawat inap dipasangkan gelang
identitas pasien.

2. Ada 2 cara identitas yaitu menggunakan NAMA dan


TANGGAL LAHIR yang disesuaikan dengan tanda pengenal
resmi.
Kapan dilakukan proses verifikasi identitas pasien?

1. Saat pemberian obat,


2. Saat pemberian transfusi darah,
3. Saat pengambilan sampel untuk pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan radiologi,
4. Saat dilakukan tindakan medis
Gelang identitas apa saja yang
di gunakan di RS?
1. Gelang identitas:
– Pasien laki-laki : BIRU
– Pasien Perempuan : MERAH MUDA
2. Stiker pasien resiko jatuh: KUNING
3. Stiker alergi : MERAH
4. Stiker DNR : UNGU
Bagaimana prosedur pemasangan gelang
identifikasi?
• Sesuai SPO pemasangan gelang identifikasi
SKP 2: Bagaimana cara komunikasi
yang efektif di RS ?
Rumah sakit menggunakan tehnik SBAR ( Situation-Background-
Assessment-Recommendation) dalam rangka melaporkan kondisi pasien
untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar pemberian layanan.
1. Situation : Kondisi terkini yang tejadi pada pasien.
2. Background : Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi
pasien terkini.
3. Assessment : Hasil Pengkajian kondisi pasien.
4. Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
pasien.
Rumah sakit konsisten dalam melakukan verifikasi terhadap
akurasi dari komunikasi lisan dengan Tulis, BAca kembali dan
Konfirmasi ulang ( TBAK ) terhadap perintah yang diberikan.

Bila instruksi kurang jelas, kita harus lakukan ejaan sesuai


alfabet
SKP 3: Apa saja yang termasuk obat-obat high alert medication
di rumah sakit?

Obat-obat yang termasuk dalam high alert medication:


1. Elektrolit pekat : KCl, MgSO4, Natrium Bikarbonat, NaCl >
0.9%
2. Norum (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)/ Lasa ( Look Alike
Sound Alike)
Pengelolaan High Alert Medication :
1. Penyimpanan di lokasi khusus dengan akses terbatas dan
diberi penandaan yang jelas berupa stiker berwarna merah
bertuliskan “ High Alert”
2. Ruang perawatan yg boleh menyimpan eketrolit pekat harus
memastikan bahwa elektrolit pekat disimpan di lokasi dengan
akses terbatas bagi petugas yang diberi wewenang.
3. Obat diberi tanda yang jelas berupa stiker merah bertuliskan
“high alert” untuk elektrolit pekat ditempel stiker dituliskan
“Elektrolit pekat, harus diencerkan sebelum diberikan”
SKP 4 : Bagaimana prosedur check list
Keselamatan Pasien
Proses time out merupakan standar operasi meliputi pembacaan
dan pengisian formulir sign in dilakukan sebelum pasien dianestesi
di holding area, time out dilakukan diruang operasi sesaat sebelum
incisi pasien operasi dan sign out setelah operasi selesai ( dapat
dilakukan di recovery room). Proses sign in, time out dipandu oleh
perawat sirkuler dan diikuti oleh operator, dokter anastesi, perawat.
SKP 5 : Bagaimanakah standar prosedur cuci tangan yang benar di
rumah sakit?

Cuci tangan ada 5 momen yaitu :


1. Sebelum kontak pasien,
2. Sebelum tindakan aseptik,
3. Sesudah kontak dengan pasien,
4. Sesudah terkena cairan tubuh pasien, dan
5. Sesudah kontak lingkungan sekitar pasien
Ada 2 cara cuci tangan
1. Handwash (dengan air mengalir)
– Waktunya : 40-60 detik
2. Handrub ( dengan gel berbasis alkohol)
– Waktunya : 20-30 detik
SKP 6 : Bagaimana cara mengkaji
Pasien Resiko Jatuh ?

• Penilaian Resiko Jatuh Dilakukan Saat Pengkajian Awal


Dengan Menggunakan Metode Penkajian Resiko Jatuh yang
Telah Di Tetapkan Oleh RSMS.
• Penilaian resiko jatuh pada pasien anak menggunakan
scoring HUMPTY DUMPTY dan pada pasien dewasa
menggunakan scoring MORSE
• Pengkajian tersebut dilakukan oleh perawat dan kemudian
dapat menjadikan dasar pemberian rekomendasi kepada
dokter untuk tatalaksana lebih lanjut.
• Perawat memasang Stiker warna kuning pada gelang
identifikasi pasien dan mengedukasi pasien dan atau keluarga
maksud pemasangan gelang tersebut.

• SPO Pengkajian dan pencegahan pasien resiko jatuh.


• Pengkajian ulang dilakukan oleh perawat secara berkala
sesuai hasil penilaian resiko jatuh pasien dan jika terjadi
perubahan kondisi pasien atau pengobatan.
Apa yang di lakukan jika ada pasien jatuh ?
• Dilakukan tatalaksana pasien jatuh dan membuat laporan
insiden keselamatan pasien.
Rumah Sakit Mekar Sari
Gembira, Berdaya, Bisa

Anda mungkin juga menyukai