PROGRAM
MANAJEMEN RESIKO FASILITAS / LINGKUNGAN
1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, setelah mengalami
proses penyempurnaan akhirnya Buku Data Hasil Pemantauan Program Manajemen Risiko Fasilitas /
Lingkungan Rumah Sakit Mekar Sari dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Suatu langkah maju telah
dicapai dalam proses memenuhi Program Monitoring Manajemen Resiko di Rumah Sakit Mekar Sari.
Sangat disadari bahwa Buku Program Data hasil pemantauan Program Manajemen Risiko Fasilitas /
Lingkungan di Rumah Sakit Mekar Sari ini masih jauh dari kesempurnaan, meskipun demikian dengan
segala keterbatasan panduan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada semua staf yang terlihat
dalam pelaksanaan program ini. Saran dan kritik dari berbagai pihak sebagai bahan penyempurnaan Buku
Data Hasil Pemantauan Program Manajemen Risiko Fasilitas / Lingkungan Rumah Sakit Mekar Sari ini
sangat diharapkan.
Pada kesempatan ini disampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan sumbangan pemikiran semua staf
rumah sakit yang terlibat dalam pembuatan Buku Data Hasil Pemantauan Program Manajemen Risiko
Fasilitas / Lingkungan Rumah Sakit Mekar Sari ini dan semoga dapat bermanfaat.
Ditetapkan di : Bekasi
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................................................................................... 2
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................................................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................................................................
B. TUJUAN......................................................................................................................................................................................................
BAB II
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Manajemen resiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang pekerjaan dunia
ini pasti menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebut misalnya :
perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, dang lain-lain. Makin
besar resiko suatu pekerjaan, maka semakin besar perhatiannya pada aspek manajemen
resiko ini.
Manajemen resiko mulai diperkenalkan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja paqda
era tahun 1980-an setelah berkembangnya teori accident model dari ILCI dan juga
semakin maraknya isu lingkungan dan kesehatan. Manajemen resiko bertujuan untuk
meminim kerugian dan meningkatkan kesempatan atau peluan. Bila dilihat terjadinya
kerugian dengan teori accident model dari ILCI, maka menejemen resiko dapat
memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominan nya tidak akan
terjadi. Pada dasarnya manajemen resiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya
kerugian maupun ‘accident’.
Pelaksanaan manajemen resiko haruslah menjadi bagian integral dari pelaksanaan sistem
manajemen perusahaan / organisasi. Proses manajemen resiko ini merupakan salah satu
langkah yang dapat dilakukan untuk terciptanya perbaikan berkelanjutan (continous
improvement). Proses manajemen resiko juga sering dikaitkan dengan proses
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Manajemen resiko dapat diterapkan di setiap level di organisasi. Manajemen resiko dapat
diterapkan di level strategis dan level operasional. Manajemen resiko juga dapat
diterapkan pada proyek yang spesifik untuk membantu proses pengambilan keputusan
ataupun untuk pengelolaan daerah dengan resiko yang spesifik.
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar dan padat modal.
Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di rumah sakit menyangkut berbaagai fungsi pelayanan,
pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Agar rumah sakit
harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik dibidang teknis medis maupun administrasi
kesehatan. Untuk menjaga meningkatkan mutu, rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang
menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit sudah diawali dengan penilaian
akreditasi rumah sakit yang mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input proses. Pada kegiatan
ini rumah sakit harus melakukan berbagai standard dan prosedur yang telah ditetapkan rumah sakit.
4
B. TUJUAN UMUM & KHUSUS
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
BAB III
Kegiatan Tim Peningkatan Mutu Rumah Sakit Mekar Sari adalah sebagai berikut:
Kegiatan Pokok:
Rincian Kegiatan :
5
Identifikasi indikator yang sudah di monitor di RS
Rangkaian kegiatan yang akan dilakukan untuk pemantauan indikator klinis tersebut adalah:
6
C. SASARAN
Petunjuk pengisian untuk sasaran program sasaran program peningkatan mutu adalah
target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-tujuan program . Sasaran
program peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang akan dicapai adalah sebagai berikut :
7
D. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN
N0. Kegiatan J F M A M JN JL A S O N D
3. Melakukan pencatatan,
pelaporan, evaluasi dan tindak
lanjut dari data indikator mutu
klinis, indikator mutu
manajemen, indikator mutu
keselamatan pasien (patient
safety) di Rumah Sakit Mekar
Sari
5. Melaksanakan monitoring /
pengawasan secara
berkesinambungan proses
upaya pelaksanaan program
peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
7. Mengadakan pertemuan/rapat
rutin Tim Mutu dan
Keselamatan Pasien
8
ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO
Penilaian Matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko
suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.
a. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibt yang dialami pasien mulai dari tidak
ada cedera sampai meninggal ( tabel 1).
Penilaian tingkat probabilitas (tingkat peluang) / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi (tabel 2).
Tabel 1
Tabel 2
9
a. SKOR RISIKO
b. BANDS RISIKO
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu :
Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bands" akan menentukan Investigasi yang akan
dilakukan : (tabel 3).
Contoh :
Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X terjadi pada 2 tahun
yang lalu.
Tabel 3
Matriks Grading Risiko
Tidak
Minor Moderat Mayor Katastropik
Probabilitas Signifikan
2 3 4 5
1
Sangat sering terjadi
( Tiap minggu/bulan) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
5
Sering Terjadi
(Beberapa kali/thn) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
4
Mungkin terjadi
(1-<2 thn/kali) Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Jarang terjadi
(>2-<5 thn/kali) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
2
Sangat jarang terjadi
(>5 thn/kali) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1
10
Tabel 4
High Risiko tinggi,dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji dengan detil & perlu
(tinggi) tindakan segera serta membutuhkan perhatian top manajemen
Keperawatan, Laboratorium,
Radiologi, Farmasi,
Lembar pengumpulan data Dokumen data indikator klinik Pemeliharaan sarana, petugas
klining servislaondry, Dapur,
Perkantoran,
Keperawatan, Laboratorium,
Radiologi, Farmasi,
Tabel asesment resiko Formulir sensus harian Pemeliharaan sarana, petugas
klining servislaondry, Dapur,
Perkantoran,
11
1. Petugas pencatat adalah penanggung jawab pada unit pelayanan yang sudah ditunjuk
2. Pada akhir bulan penanggung jawab pada unit rawat inap dan kebidanan menyerahkan hasil
formulir sensus harian kepada kepala bagian unit yang kemudian diteruskan
3. Tim Indikator klinis dan data dikumpulkan dan direkapitulasi oleh tim indikator klinis hasil
rekapitulasi kemudian dilaporkan kepada
4. Tim Peningkatan mutu Rumah Sakit.
5. Tim peningkatan mutu Rumah Sakit membuat analisa memberikan rekomendasi-rekomendasi.
Selanjutnya melaporkan hasil rekapitulasi dan analisanya kepada Direktur
6. Utama Rumah Sakit Wates Husada, agar data pada laporan tersebut dapat lebih mudah dibaca
serta dapat melihat kecenderungannya dari tingkat mutu yang diukur, maka dibuat dalam bentuk
table dan grafik.
BAB III
PENUTUP
Demikian telah disusun program monitoring menejemen resiko pasien Rumah Sakit Mekar Sari
dengan program monitoring ini, dapat dipakai sebagai pedoman kerja dalam meningkatkan mutu
pelayanan di Rumah Sakit Mekar Sari.
12