Anda di halaman 1dari 11

TEORI MADELEINE

LEININGER

KELOMPOK 2 (1C) :
1. ROSMALITA RAHMAWATI 2211020115
2. TRIANA USWAH AHMAR 2211020154
3. PUTRI GUNDARI 2211020155
4. FUTIKHATI NURKHASANAH 2211020168
5. METHA AULIA PUTRI 2211020198
6. KHAYLILA RIZKYA PUTRA 2211020202
7. TIA AMANDA 2211020209
BIOGRAFI
Madeleine M. Leininger lahir di Sutton, Nebraska (AS) pada 13 Juli 1925. Setelah menyelesaikan sekolah
menengah, ia mendaftar di Sekolah Perawatan St. Anthony di Denver. Ketika dia lulus, dia mulai bekerja
sebagai perawat di Korps Kadet, meskipun dia melanjutkan pelatihannya di bidang profesional yang
sama. Pada tahun 1950, ia lulus dalam Ilmu Biologi di Kansas, juga melakukan studi di bidang filsafat dan
humanism. Madeleine M. Leininger (1925-2012) adalah seorang perawat dan antropolog Amerika,
penulis yang disebut keperawatan transcultural. Lahir di Nebraska, ia menjadi perawat profesional
pertama yang memperoleh gelar PhD dalam antropologi, menyatukan kedua disiplin ilmu dalam
pekerjaannya. Setelah memperoleh gelar dalam Ilmu Biologi, ia menjadi bagian dari staf perawat rumah
sakit di Omaha. Tidak lama kemudian, ia belajar keperawatan psikiatris, menjadi pelopor dalam
pembentukan program khusus klinis dalam perawatan psikiatrik anak. Perjalanannya ke seluruh dunia, di
mana ia mempelajari beragam budaya dan kelompok etnis, memberinya dasar untuk mengembangkan
teorinya yang paling terkenal: keperawatan transcultural. Penerapan teori ini dilakukan mengikuti apa
yang disebut Model Matahari Terbit.
TEORI RESOURCE
1. Culture Care

Macam-macam culture care yaitu :


 Cultural care preservation or Maintenance
 Cultural care accommodation or Negotiation
 Culture care repatterning or Restructuring
 Generic (Folk or Lay) Care Systems
 Professional Nursing Care (Caring)
 Professional Care Systems

2. Transcultural Nursing

Teori trascultural nursing dipandang sebagai pengetahuan tentang individu, keluarga, kelompok, komunitas, dan
institusi dalam sistem perawatan kesehatan yang beragam. Transcultural nursing bertujuan memberikan asuhan yang
sesuai dengan nilai-nilai budaya, keyakinan dan praktik. Pengetahuan budaya memainkan peran penting bagi perawat
untuk menangani pasien. Teori ini membantu perawat untuk memahami dan menghormati keragaman yang sering kali
ada dalam perawatan pasien.
TEORI RESOURCE
3. Holistic Care

perawat harus mempertimbangkan dan mengkaji tujuh faktor dalam melakukan tindakan keperawatan yakni :
 teknologi,
 agama
 sosial,
 budaya,
 politik,
 ekonomi
 Pendidikan
ASUMSI DASAR PADA 4 KONSEP SENTRAL (MANUSIA, KESEHATAN,
KEPERAWATAN, DAN LINGKUNGAN)

1. Manusia

Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yamg memiliki nilai-nilai dan norma-norma
yang diyakini dan berguna untuk menentukan pilihan serta melakukan tindakan. Menurut
Leininger, manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap
saat dimanapun dia berada.

2. Kesehatan

Kesehatan mengacu pada keadaan kesejahteraan yang didefinisikan secara kultural memiliki
nilai dan praktek serta merefleksikan kemampuan individu maupun kelompok untuk
menampilkan kegiatan budaya mereka sehari-hari, keuntungan dan pola hidup.
ASUMSI DASAR PADA 4 KONSEP SENTRAL (MANUSIA,
KESEHATAN, KEPERAWATAN, DAN LINGKUNGAN)

3. Keperawatan

Keperawatan mengacu kepada suatu pembelajaran humanistik dan profesi keilmuan serta disiplin yang
difokuskan pada aktivitas dan fenomena perawatan manusia yang bertujuan untuk membantu, memberikan
dukungan, menfasilitasi, atau memampukan individu maupun kelompok untuk memperoleh kesehatan mereka
dalam cara yang menguntungkan yang berdasarkan pada kebudayaan atau untuk menolong orang-orang agar
mampu menghadapi rintangan dan kematian.

4. Lingkungan

Lingkungan mengacu pada totalitas dari suatu keadaan, situasi, atau pengalaman-pengalaman yang
memberikan arti bagi perilaku manusia, interpretasi, dan interaksi sosial dalam lingkungan fisik, ekologi, sosial
politik, dan atau susunan kebudayaan.
IMPLIKASI TEORI

1. Praktik Keperawatan

Dalam melaksanakan praktik keperawatan yang bersifat humanis, perawat perlu memahami landasan teori dan praktik
keperawatan yang berdasarkan budaya. Budaya yang telah menjadi kebiasaan tersebut diterapkan dalam asuhan keperawatan
transkultural, melalui tiga strategi utama intervensi, yaitu mempertahankan, bernegosiasi dan merestrukturisasi budaya.

2. Pendidikan Keperawatan

Teori transcultural nursing dalam sistem pendidikan keperawatan di Indonesia akan sangat bermanfaat, karena saat
perawat berhadapan langsung dengan klien, mereka tidak hanya akan merawat klien yang mempunyai budaya yang sama
dengan dirinya.
IMPLIKASI TEORI

3. Penelitian Keperawatan
Teori Leininger telah diuji cobakan menggunakan metode penelitian dalam berbagai budaya. Teori
transcultural nursing ini, merupakan satu-satunya teori yang yang membahas secara spesifik tentang
pentingnya menggali budaya pasien untuk memenuhi kebutuhannya
APLIKASI TEORI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan terhadap respon adaptif dan maladaptif untuk memenuhi kebutuhan dasar yang tepat
sesuai dengan latar belakang budayanya. Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “
Leininger’s Sunrise models” dalam teori keperawatan transcultural.

2. Diagnosa Keperawatan

Perawat merumuskan masalah yang dihadapi pasien dan keluarganya adalah perlunya perlindungan,
kebutuhan akan kehadiran oranglain, dan rasa ingin berbagi sebagai nilai yang penting untuk pasien dan
keluarganya.
APLIKASI TEORI DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
3. Perencanaan dan Implementasi

Perencanaan dan implementasi dalam keperawatan transcultural adalah suatu proses keperawatan yang tidak
dipisahkan. Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew dan Boyle, 1995) yaitu :
 Memepertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan.
 Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan
 Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan

4. Evaluasi

Evaluasi asuhan keperawatan transcultural dilakukan terhadap keberhasilan pasien mempertahankan budaya
yang sesuai dengan kesehatan negosiasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatannya
restrukturisasi budaya yang bertentangan dengan kesehatan .
Kesepian tanpa kekasih
sekian terimakasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and
includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai