Anda di halaman 1dari 17

REAKSI REAKSI

ALKIL HALIDA

NAMA : I KADEK ARYA PRAYOGA


NIM : F202001079
KELAS : A2
DEFINISI ALKIL HALIDA

Haloalkana (disebut pula
sebagai halogenoalkana atau alkil halida)
merupakan suatu kelompok senyawa
kimia yang berasal dari alkana yang
mengandung satu atau lebih halogen. Mereka
adalah bagian dari kelas umum halokarbon,
meskipun perbedaan tersebut tidak sering
dilakukan. Haloalkana banyak digunakan
secara komersial dan, akibatnya, dikenal
dengan banyak nama kimia dan komersial.
Mereka digunakan sebagai
penghambat api, pemadam kebakaran,
zat pendingin, bahan pembakar, pelarut,
dan farmasi. 
1 REAKSI SUBSTITUSI
NUKLEOFILIK
REAKSI SUBSTITUSI
NUKLEOFILIK

Pada kimia organik maupun anorganik, substitusi
nukleofilik adalah suatu kelompok dasar reaksi substitusi, di
mana sebuah nukleofil yang "kaya" elektron, secara selektif
berikatan dengan atau menyerang muatan positif dari
sebuah gugus kimia atau atom yang disebut gugus lepas
 (leaving group).

Bentuk umum reaksi ini adalah


Nu: + R-X → R-Nu + X:

Menurut kinetikanya, reaksi substitusi nukleofilik dapat


dikelompokkan menjadi reaksi SN1 dan SN2.
REAKSI SN1

Reaksi SN1 adalah sebuah reaksi substitusi dalam 


kimia organik. SN1 adalah singkatan dari 
substitusi nukleofilik dan "1" memiliki arti
bahwa tahap penentu laju reaksi ini adalah reaksi 
molekul tunggal[1] [2]. Reaksi ini melibatkan
sebuah zat antara karbokation dan umumnya
terjadi pada reaksi alkil halida sekunder ataupun
tersier, atau dalam keadaan asam yang kuat, 
alkohol sekunder dan tersier.
REAKSI SN1

MEKANISME SN1

Reaksi substitusi nukleofilik SN1 terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama, yaitu tahap lambat, terjadi
pelepasan antara karbon dengan gugus fungsi. Elektron dalam tahap ini akan lepas sehingga
membentuk karbonium. Pada tahap kedua, yaitu tahap cepat, nukleofil akan menyerang dan
berikatan dengan karbonium atom karbon membentuk ikatan baru.
REAKSI SN1

Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi substitusi nukleofil SN1 :

Gugus pergi Kekuatan Nukleofil Efek substituent


REAKSI SN2

Reaksi substitusi nukleofilik SN2


merupakan reaksi satu tahap yang
melibatkan penyerangan dari arah
berlawanan oleh basa lewis kuat (Nu)
pada karbon terhibridisasi sp3 yang
mempunyai muatan parsial positif dan
gugus pergi (L).
REAKSI SN2

MEKANISME SN2

Nukleofilik menyerang dari sisi belakang dari ikatan C-L. Pada tahap tertentu (keadaan transisi),
nukleofilik dan gugus pergi keduanya terikat secara parsial pada karbon tempat berlangsungnya
reaksi substitusi. Sewaktu gugus pergi meninggalkan karbon dengan sepasang elektron bebasnya,
nukleofilik memasok sepasang elektron lain pada atom karbon. Angka 2 digunakan untuk
menjelaskan mekanisme ini karena reaksi ini bimolekuler. Artinya dua molekul, yaitu nukleofilik dan
substrat, yang terlibat dalam langkah kunci (hanya satu langkah) dalam mekanisme reaksi ini. 
REAKSI SN2

Beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi substitusi nukleofil SN2 :

Gugus pergi Pelarut

Alkilalasi Agent (R-


Nukleofil
L)
2 ELIMINASI
REAKSI ELIMINASI

REAKSI UMUM

H X
Reaksi eliminasi adalah C C + B C C + BH + X
salah satu jenis reaksi
organik di mana dua
substituen dipisahkan dari
suatu molekul baik dalam basa kuat
mekanisme satu atau dua- alkil halida produk (alkena)
tahap. Mekanisme satu-
tahap dikenal sebagai reaksi
E2, dan mekanisme dua-
tahap dikenal sebagai reaksi Mekanisme
E1.

E1 E2
REAKSI E1

Reaksi eliminasi (E1) merupakan reaksi yang


berlangsung dengan dua tahapan, di
mana terjadi penghilangan substituen
HX untuk membentuk ikatan rangkap. Reaksi
ini mirip dengan reaksi substitusi
nukleofilik (SN1), yaitu dimana reaksi terjadi
dengan dua tahap. 
REAKSI E1

MEKANISME E1

Dissosiasi yang spontan dari ‘leaving group


menghasilkan intermediet karbokation. Reaksi ini
merupakan tahap yang paling lambat (tahap
penentu laju reaksi

Hilangnya satu proton tetangga pada tahap


yang cepat menghasilkan alkena. Pasangan
elektron ikatan C-H membentuk ikatan 
alkena.
REAKSI E2

E2 merupakan singkatan dari eliminasi


bimolekular. Reaksi tersebut
melibatkan mekanisme satu-tahap di
mana ikatan karbon-hidrogen dan
karbon-halogen terputus untuk
membentuk ikatan rangkap dua (ikatan
pi C=C).
REAKSI E2

MEKANISME E2

Basa menyerang ikatan C-H tetangga dan


mulai mengambil atom H, dan pada saat
yang sama ikatan rangkap dua alkena mulai
terbentuk dan gugus X mulai meninggalkan

Alkena terbentuk bila ikatan C-H sudah


benar-benar putus dan gugus X telah
terlepas dengan membawa sepasang
elektron ikatan C-X
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai