Anda di halaman 1dari 2

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2022/2023

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
NAMA MATA KULIAH / SKS : Kimia Medisinal II / 2
HARI/TANGGAL DIUJIKAN : Jumat, 09 Jumat 2022
SISTEM UJIAN : Open book

Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas!


1. Jelaskan tahapan penemuan obat baru
2. Jelaskan pengaruh sifat fisika dan kimia obat terhadap aktivitas obat berdasarkan prinsip ferguson
3. Jelaskan hubungan struktur terhadap kelarutan dengan aktivitas antibakteri semi homolog n-alkohol primer serta jelaskan
perbedaan struktur obat yang spesifik dan tidak spesifik
4. a. Berikut struktur obat berdasarkan proses metabolisme obat, yang mengalami oksidasi pada atom C aromatik.
Tunjukkan dimana tempat terjadinya reaksi oksidasi tersebut :

b. Berikut struktur obat pada proses metabolisme obat, yang mengalami oksidasi ikatan rangkap alifatik. Tunjukkan
dimana tempat terjadinya reaksi oksidasi tersebut :

5. Jelaskan beberapa teori interaksi obat dengan reseptor


6. Jelaskan reaksi Fase I dan Fase II pada proses metabolisme obat
Nama : Lucia Widi Anjali
NIM : F202001037
Kelas : A1
Ujian : Kimia Medisinal

Jawaban

1. Tahap 1 Penemuan dan Perkembangan Obat Baru


Melalui tahap ini, berbagai senyawa berpotensi untuk menjadi kandidat yang dikembangkan sebagai pengobatan medis.

Tahap 2 Pengujian Pra Klinik


Peneliti harus mencari tahu terlebih dahulu apakah obat tersebut memiliki potensi pada penyebab kerusakan yang serius
atau tidak, sampai akhirnya nanti dilakukan pengujian obat kepada manusia
Ada dua jenis pengujian praklinis yang dapat diketahui, yaitu :

In Vitro, merupakan pengujian pada dalam peralatan laboratorium seperti gelas atau plastik yang menyerupai kondisi in
vivo
In Vivo, Ini merupakan jenis pengujian pada makhluk hidup.

Tahap 3 – Pengujian Klinik


Dalam penelitian klinis yang dilakukan biasanya mengacu pada penellitian atapun uji coba yang dilakukan pada orang.

Tahap 4 – Persetujuan FDA


Apabila tahap pengembangan yang dilakukan memiliki bukti dari tes awal beserta penelitian praklinis dan klinis bahwa
obat yang aman juga efektif.

Tahap 5 – Monitoring keamanan obat di pasaran

Pada monitoring keamanan obat biasanya gambaran yang benar mengenai keamanan produk tersebut dapat benar – benar
berkembang selama beberapa bulan, bahkan ada yang sampai bertahun – tahun hingga membentuk seumur hidup produk di
pasar

2. PRINSIP FERGUSON

Menurut Ferguson:

Kadar molar toksik sangat ditentukan oleh keseimbangan distribusi pada fasa-fasa yang heterogen, yaitu fasa eksternal
(yang kadar senyawanya dapat diukur = CES) dan biofasa (fasa pada tempat aksi obat).

Tidak perlu mengukur kadar obat dalam biofasa karena pada kondisi seimbang kecenderungan obat meninggalkan
biofasa maupun fasa eksternal (aktivitas termodinamik) adalah sama.

3. Seri homolog:
Seri homolog n-alkohol
 alkohol - Seri homolog n Seri homolog n-alifatik alkohol primer, pd alifatik alkohol primer, pd jml at C1 sampai
C7 shaw aktivitas antibakteri thd Bacillus typhosus yg mkin meningkat & mcapai maks pd jml at C=8
 Pd jml at C > 8 aktivitas ↓ sec drastis
 Thd Staphylococcus aureus aktivitasnya mcapai maks pd jml at C=5
 Rantai alkohol yg bcabang: alkohol sekuder & tersier, memp klrt dlm air lbh bsr, nilai koef part lemak/air lbh rdh
dbdg alkohol primer shg aktivitas antibakteri lbh kecil
 Cth:Aktivitas n Cth:Aktivitas n-heksanol 2x heksanol 2x > heksanol sekunder & 5x > heksanol tersier
 Adanya ik rkp ↑klrt dlm air & ↓ aktivitas antibakteri
 Alkohol dgn BM bsr : setilalkohol, praktis tdk lrt dlm air shg tdk bkhasiatmsbg antibakteri

5. Reseptor merupakan makromolekul jaringan sel hidup, mengandung gugus-gugus fungsional, reaktif secara kimia dan
bersifat spesifik. Dapat berinteraksi secara revesible dengan gugus fungsional obat mengahasilkan respon yang spesifik.
Untuk dapat berinteraksi dengan resptor spesifik molekul obat harus mempunyai faktor sterikk dan distribusi muatan yang
spesifik pula.

6. Terdapat 2 fase metabolisme obat, yakni fase I dan II. Pada reaksi-reaksi ini, senyawa yang kurang polar akan
dimodifikasi menjadi senyawa metabolit yang lebih polar. Proses ini dapat menyebabkan aktivasi atau inaktivasi
senyawa obat. Reaksi fase I, disebut juga reaksi nonsintetik, terjadi melalui reaksi-reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis,
siklikasi, dan desiklikasi. Reaksi oksidasi terjadi bila ada penambahan atom oksigen atau penghilangan hidrogen secara
enzimatik. Biasanya reaksi oksidasi ini melibatkan sitokrom P450 monooksigenase (CYP), NADPH, dan oksigen.

Anda mungkin juga menyukai