Anda di halaman 1dari 52

KINETIKA DAN STABILITAS OBAT

Prinsip-Prinsip Stabilitas Obat


Disampaikan oleh : Muhammad Dzakwan, M.Si., Apt
Dalam perkuliahan Farmasi Fisika II

1
Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Kinetika Reaksi kimia
a. Kecepatan reaksi
b. Tingkat reaksi dan cara penentuannya
c. Waktu paruh dan waktu kadaluarsa obat
d. Q10
3. Stabilitas obat dalam bentuk larutan
4. Stabilitas obat dalam bentuk sistem dispersi
5. Stabilitas padatan
6. Uji stabilitas sediaan
a. CPOB d. WHO
b. ICH e. FDA
c. ASEAN 2
PENDAHULUAN
Mengapa Data Stabilitas Obat itu Penting?

1. Obat diproduksi dalam jumlah besar,


butuh waktu lama untuk sampai ke
konsumen
2. Jika tidak stabil Dosis akan berkurang
3. Terbentuk hasil urai yang toksik dan
berbahaya
3
Definisi Stabilitas Obat

Stabilitas obat suatu bahan baku farmasi atau sediaan


farmasi adalah : “Kapasitas untuk tetap berada pada
batas spesifikasi yang telah ditentukan untuk menjamin
agar obat yang diproduksi bermutu, aman dan
berkhasiat”
USP mendefinisikan stabilitas produk farmasi :
“Kapasitas suatu produk untuk tetap berada pada batas
yang telah ditentukan selama periode penyimpanan
dan penggunaannya (usia simpan)
“Jadi Boleh Berubah Asal Tetap Berada dalam Ketentuan” 4
Apa Tujuan Stabilitas Obat?

1. Meneliti karakteristik mutu bahan/produk dengan


berjalanya waktu dibawah pengaruh lingkungan seperti
suhu, kelembaban, cahaya, oksigen
2. Memberi informasi kondisi pemrosesan, pengangkutan
dan penyimpanan
3. Menentukan masa uji ulang bahan obat/produk obat
4. Menentukan waktu kadaluarsa
Misal obat X ED 6 bulan lagi, apakah boleh diproduksi ?

Kadarnya
5
Apa dampak ketidakstabilan produk obat ?

1. Kadar zat aktif berkurang


2. Meningkatnya kadar zat aktif
3. Perubahan bioavaibilitas
4. Ketidakseragaman kandungan
5. Menurunya status mikrobiologi
6. Penampilan obat yang kurang baik
7. Terbentuk hasil urai yang toksik
Ex. Epianhidrotetrasiklin dari tetrasiklin
8. Kehilangan integritas kemasan
9. Penurunan kualitas label/etiket
10. Modifikasi beberapa fungsional yang relevan
6
Ex. Inhalasi dengan pompa yang macet, patch dengan daya
Apa kegunaan data stabilitas ?

1. Bahan Baku 2. Sediaan jadi


 Kondisi penyimpanan  Kondisi penyimpanan
 Proses pembuatan  Interval test zat aktif
 Jenis sediaan yang dibuat  Waktu kadaluarsa
 Formulasi
 Waktu kadaluarsa atau usia
simpan

3. Pendaftaran obat jadi


 Sediaan dengan zat aktif baru
 Sediaan dengan zat aktif yang sudah dikenal
 Sediaan dengan zat aktif berubah atau bentuk
sediaan berubah
 Kemasan baru
7
Jenis-jenis perubahan pada sediaan/ produk obat

1. Perubahan kimia
 Perubahan potensi
 Penurunan kadar zat aktif
 Berkurangnya kadar eksipien, misal pengawet,
antioksidan
 Terbentuknya hasil uai yang toksik
Perubahan kimia dapat dipelajari dengan kinetika kimia

2. Perubahan mikrobiologi
 Pertumbuhan mikroorganisme
 Kemampuan pengawet turun
8
3. Perubahan toksikologi
 Terbentuk hasil urai yang toksik

4. Perubahan fisika
Tergantung bentuk sediaannya, misalkan
 Tablet : Perubahan waktu hancur, warna,
kecepatan disolusi, kerapuhan
 Suspensi : Perubahan pH, terbentuk
endapan yang membatu
 Emulsi : Terjadi pemisahan fase, warna, bau,
ukuran globul
9
KINETIKA REAKSI KIMIA
Kinetika : studi tentang tingkat di mana proses kimia
dan mekanisme reaksi kimia terjadi

Kinetik Pergerakan /
perpindahan

Kecepatan atau
perubahan kecepatan

Reaksi kimia 10
 Kinetika reaksi kimia : studi tentang laju
perubahan dan cara di mana tingkat
perubahan dapat terjadi sebagai akibat
adanya pengaruh konsentrasi reaktan, produk
dan spesi kimia lainnya termasuk faktor-faktor
seperti pelarut, tekanan dan suhu.
 Aplikasi kinetika :
Stabilitas
Inkompatibilitas
Disolusi
Absorpsi
Distribusi
Aksi obat pada level molekul
Proses eliminasi
11
Mengapa kita mempelajari kinetika?

1. Mengetahui dan menjelaskan mekanisme reaksi


2. Memungkinkan prediksi tingkat perubahan yang akan terjadi

Kecepatan reaksi

Kecepatan berkurangnya konsentrasi reaktan atau


bertambahnya konsentrasi produk persatuan waktu
Reaksi kimia berjalan dg laju berbeda-beda

1. Cepat 2. Lambat

NaOH + HCl NaCl + H2O Perkaratan besi

AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3 CH3COOH+2C2H5OH 2CH3CO2C2H5 + H2O


12
Istilah-istilah dalam kinetika reaksi

1. Laju/kecepatan : suatu perbandingan dg satuan waktu


terdapat pd penyebut,misal 40 km jam-1, 2 mol L-1, 3 atm s-1
2. Laju Reaksi : kecepatan reaksi berkurangnya (-) konsentrasi
reaktan atau bertambahnya (+) konsentrasi produk per satuan
waktu

3. Hukum laju /persamaan laju : Persamaan yang mengaitkan


antara laju reaksi dg konsentrasi molar/tekanan parsial pereaksi
dg pangkat yg sesuai. Hukum laju diperoleh dari
eksperimen/percobaan dalam bentuk integral/diferensial
dx/dt = k. f (a,b,c …….)

13
4. Orde reaksi. Jumlah pangkat konsentrasi dalam hukum laju
bentuk diferensial. Secara teoritis berupa bilangan bulat kecil.
Hasil eksperimen bisa berupa bilangan pecahan/nol. Orde reaksi
didapat dari eksperimen bukan persamaan reaksi
Orde rx tdk sama koefisisen stokiometri reaksi
2N2O5(g) 4 NO2(g) + O2(g)
laju = k (N2O5), orde rx satu.
5. Tetapan laju/koefisisen laju/laju rx jenis/konstanta kecepatan
rekasi (k) : tetepan perbandingan antara laju rekasi dan hasil kali
konsentrasi spesi yg mempengaruhi laju reaksi
6. Molekularitas/kemolekulan reaksi : jumlah spesi tahap
penentu laju rekasi yg secara konsep teoritis digunakan jika
diketahui mekanisme reaksi
Molekularitas = orde reaksi jika rekasinya adalah reaksi elementer
Molekularitas tidak sama dengan orde reaksi jika rekasi terjadi
beberapa tahap/reaksi kompleks
14
Contoh. Rekasi penguraian N2O5 terjadi dlm 3 thp rekasi elemter
N2O5 NO2 + NO3 (1)
NO2 + NO3 NO2 + O2 + NO (2) thp penentu laju rx
NO + NO3 2NO2 (3)
Rekasi orde satu, molekularitas adalah dua (bimolekuler)
contoh. Rekasi penguraian Br2 merup rekasi unimolekuler
Br2 2 Br
7. Mekanisme reaksi : Tahap-tahap dalam rekasi kimia yang
merupakan perubahan keseluruhan.
8. Kompleks teraktivasi/keadan transisi : Gabungan atom, molekul
atau ion pereaksi yg menghasilkan produk reaksi
9. Eneri aktivasi (Ea) : Energi minimum yg harus dimiliki molekul
pereaksi untuk menghasilkan tabrakan yg efektif atau
menghasilkan produk reaksi
10. Waktu paruh (t1/2) : Waktu yang diperlukan oleh reaktan
untuk berkurang setengah dari jumlah mula-mula.
15
11. Usia simpan (shelf life) : Periode penggunaan dan penyimpanan
yang menyatakan bahwa pada periode tersebut obat masih memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan, definisi lain shelf life
waktu mulai dari pembuatan atau persiapan sampai potensi asli atau
kandungan bahan aktif telah berkurang 10% (t10 atau t90) yang
merupakan batas telah terjadi degradasi secara kimiawi
12. Reaksi sederhana/elementer : Setiap reaksi elementer bereaksi
stokhiometri memberikan jumlah molekul yg akan bereaski pada tahap
tersebut membentuk produk
13. Reaksi kompleks : Terdiri atas beberap tahap reaksi sederhana, seperti
antara H2 dan Br2, sehingga orde reaksi keseluruhan tidak sama dg
molekularitas karena terdiri atas beberap tahap yg tiap tahapnya memilki
molekularitas sendiri
14. Waktu kadaluarsa : waktu (tanggal dan bulan) yang ada pada label di
wadah menyatakan bahwa produk obat masih memenuhi spesifikasi
yang ditentukan bila “produk disimpan sesuai kondisi penyimpanan yang
telah ditentukan” dan setelah waktu tersebut oabt tidak dapat
digunakan lagi. 16
KECEPATAN REAKSI DAN ORDE REAKSI
Kecepatan reaksi
• Kecepatan berkurangnya konsentrasi reaktan atau
bertambahnya konsentrasi produk persatuan waktu

• Ditentukan dengan mengukur konsentrasi reaktan yang


bereaksi atau konsentrasi produk per satuan waktu

• Kecepatan reaksi bisa terjadi cepat atau lambat.

dc n
 Rate  kc
dt

17
ORDE REAKSI
Jumlah konsentrasi menentukan/mempengaruhi laju reaksi.
Menghubungkan kadar obat tersisa terhadap waktu
Tingkat reaksi baru bisa dibedakan dengan baik jika penguraian mencapai 30-50%

Hukum Aksi Masa


 Laju reaksi sebanding dengan konsentrasi molar reaktan yang
terus meningkat seiring dengan jumlah molekul yang mengalami
reaksi

aA+bB Product
Laju = -
=-
Laju = K [A]a . [B]b K : konstanta laju
Order reaksi = jumlah pangkat. Orde A = a and B = b
Orde reaksi total = a + b 18
Contoh:
Reaksi antara asam asetat anhidrat dengan etil alkohol
membentuk etil asetate and air

{1(CH3 CO)2O} + 2 C2H5OH 2 CH3 CO2 C2H5 + 1 H2O

Laju = K [(CH3 CO)2 O] . [C2H5OH]2

Orde reaksi (CH3 CO)2 O orde 1

Orde reaksi [C2H5OH]2 orde 2

Total orde reaksi Orde 3


Kinetika reaksi adalah orde 1 semu (pseudo 1st order reaction)
• Umumya, jika salah satu reaktan memiliki konsentrasi
berlebih dibandingkan dengan yang lainya sehingga
mendekati konstan maka orde reaksinya adalah orde reaksi
semu (pseudo orde reaction)
19
ZERO ORDER REACTIONS
Laju selalu konstant dan tidak tergantung konsentrasi reaktan
Konstanta laju obat yang dilepaskan dari bentuk sediaan
sangat menentukan laju reaksi
Equation for zero order:
– Tidak umum dijumpai dalam produk farmasi
– Garrett dan Chapter menemukan hilangnya warna pada
obat-obat multisulfa
– Suspensi mengikuti reaksi orde nol

20
Persamaan orde nol:
a [A] k Product (P)
Laju = - dc/dt = K0
Laju = - d(A)/dt = k0 d(A) = - k0 dt
t
d ( A)    k0 dt
t0

Ao = Konsentrasi awal and At = Konsentrasi pada saat t


Minus (-) : berkurang/menurunnya konsentrasi

At – A0 = -k0.t At = A0 – k0.t
Y = a + b.X
A : intersep dan B : slope = - K0 21
21
C

Satuan konstanta laju (K)


A = A0 – Kt
K = A0 – A /t
K = konsentrasi / waktu
= mole / liter.detik
= M. det-1
22
22
Penentuan of t1/2

Jika A = Ao /2 and t1/2 = t


substitusi dalam persamaan;
A = Ao – k t
t1/2 = Ao / 2K0 t1/2 = 0,5. Ao / K0

Note: Laju konstanta (k0) and t1/2 tergantung pada c0

Penentuan of t0.9 or umur simpan/usia simpan

Jika A = 0.9 Ao and t= t0.9


substitusi dalam persamaan;
A = Ao –k t
t90% = t0.9 = 0.1 (Ao) / k0 t95% = t0.95 = 0.05(Ao )/ k0 23
23
Contoh
• Obat X terdegradasi by a mengikuti orde reaksi nol dengan
konstanta laju 0.05 mg ml1 tahun−1 pada suhu ruang. Jika
konsentrasi obat X dalam sediaan diketahui sebesar 1% (w/v)
dan disimpan pada suhu ruang, maka hitunglah :
1. Berapa konsentrasi yang tersisa setelah 18 bulan?
2. Berapa waktu paruh (t1/2) obat X?
3. Berapa usia simpan/umur simpan

24
Answer

1. C0 = 1% w/v = 1 gram/100 ml : 1000 mg/100 ml : 10 mg/ml;


dan t =18 bulan = 1.5 tahun; k0 = 0.05 mg ml−1 tahun−1
Ct = C0 – k0 . T
Ct = 10 – (0.05 × 1.5) = 9.93 mg/ml

2. t1/2 = 0.5C0/k0 = (0.5 × 10)/0.05 = 100 tahun

25
ORDE REAKSI SATU

Orde reaksi yang umum / banyak terjadi pada produk farmasi


terutama adalah larutan
Contoh : absorpsi obat & degradasi obat

Perubahan kecepatan reaksi proporsional atau berbanding


langsung dengan konsentrasi reaktan/konsentrasi obat
Contoh sediaan : larutan, sirup dll

26
K1
A Produk
- dc/dt = k. c1 = k. c
- d(A)/dt = K1 (A) - d(A)/(A) = K1.dt
t t
d ( A)
c ( A)  k t 0dt
0

ln A  ln Ao   kt kt
log A  log A0 
2.303
ln A  ln Ao  kt Y = A + B.X
Y = A + B.X

ln A0 or log A0 : intersep and B : slope = - K or –K/2,303 27


C
Lnc lnco
C = co e
–kt

Difficult to determine slope lnc = lnco – kt


Slope = c1 – c2 / t1 – t2
Slope = -k

t t

Log co Log c = log co – kt / 2.303


Logc
Slope = c1 – c2 / t1 – t2
Slope = -k / 2.303

t
28
28
Persamaan t1/2

Jika t = t1/2 and A = A0 /2

substitusi dalam persamaan ln A = ln A0 – Kt


t1/2 = 0.693 /K
t1/2 = ln 2/ K = 0.693 / K

K units = 0.693 / t1/2 = waktu-1

Persamaan t0.9 atau Usia simpan/umur simpan/shelf life

Jika t = t0.9 c = 0.9 Ao

substitusi dalam persamaan ln A = ln A0 – Kt

t0.9 =t0.105 / K and


= 0.105 /K K = 0.105/
t0.95 =t0.90.0513 /K 29
0.9
29
Contoh
1 Sepuluh (10) ml larutan obat A (10% b/v) dan obat B (25% b/v)
masing-masing disimpan dalam tabung uji dibawah kondisi
suhu penyimpanan yang sama yaitu 37°C selama 3 bulan. Jika
kedua obat tersebut sama-sama terdegradasi mengikuti reaksi
orde pertama, manakah dari kedua obat tersebut yang masih
akan tersisa dengan persentase konsentrasi tertinggi?
(a) Obat A
(b) Obat B
(c) Keduanya memiliki konsentrasi yang sama
2. Konsentrasi obat X dalam larutan berair memiliki konsentrasi
awal 10% b/v, konsentrasi obat tersebut diketahui berkurang
setiap bulannya ketika disimpan pada suhu ruang. Jika
degradasi terjadi mengikuti kinetika orde satu dengan
konsentrasi tersisa sebesar 5 mg/ml setelah 3 bulan. Hitung
konstanta laju reaksinya? 30
3. 5 gram/100 ml larutan obat X disimpan dalam wadah tabung
tertutup dengan suhu 25°C. Jika laju degradasi obat X
tersebut diketahui sebesar 0.05/hari, hitung waktu yang
diperlukan oleh obat X tersebut untuk berkurang sehingga
konsentrasi yang tersisa sebesar (a) 50% (half-life) dan (b)
90% (shelf-life)

4. 5 gram/100 ml larutan obat X disimpan dalam wadah tabung


tertutup dengan suhu 25°C. Jika laju degradasi obat X tersebut
diketahui sebesar 0.05/hari, hitung waktu yang diperlukan
oleh obat X tersebut untuk berkurang sehingga konsentrasi
yang tersisa sebesar 2,5 mg/ml.

31
ORDE REAKSI SEMU
• Beberapa reaksi, laju reaksi mungkin tidak tergantung
pada satu atau lebih konsentrasi reaktan
• Tipikal reaksi tersebut dijumpai pada beberapa
kondisi:
Satu atau lebih reaktan memiliki jumlah yang
sangat berlebih dibandingkan dengan konsentrasi
yang lainya
Salah satu reaktan ada yang berfungsi sebagai
katalis
Satu atau lebih reaktan adalah konstan selama
terjadi reaksi
32
ORDER REAKSI DUA
Laju reaksi tergantung pada dua konsentrasi atau lebih.

Terjadi ketika dua komponen reaktan saling bereaksi satu dengan


yang lainya atau salah satu reaktan bereaksi dengan dirinya sendiri .

Contoh: 2HI = H2 + I2 , reaksi terjadi tidak sederhana, tapi dua


molekul HI saling bertumbukan sesama molekul HI sehingga terjadi
reaksi.

Laju reaksi dari hukum aksi masa dituliskan sebagai berkut :

laju = dc/dt = k[HI][HI] = k[HI]2


33
Orde reaksi dua
K2
A+B Produk
- dc/dt = -k2 c2
- d(A)/dt = - d (B)/dt = K2 (A) (B)
d(A)/(A)2 = -k2.dt
c t
d ( A)
c ( A) 2  k t 0dt 1 1
  kt
1

1
 kt
0
A A0 A A0
Y = a + b.X

1/A0 : intersep and B : slope = K


34
2nd order graph

Satuan konstanta laju (K):


1/A = 1/Ao + Kt
K = (1/A - 1/Ao) / t or t = (1/A – 1/A0) / K
K = M-1. det-1
K : tergantung pada konsentrasi awal reaktan.
Persamaan t1/2 dan umur simpan/usia simpan
Waktu paruh: t1/2 = 1 / K2 Ao
Usia simpan/shelf life: t0.9 = 0.11 / K2 Ao 35
PENENTUAN ORDE REAKSI DAN KONSTANTA LAJU

1. Metode Substitusi [Metode ploting data]


• Data hasil percobaan kinetika disubstitusikan kedalam
bentuk
persamaan regresi linier setiap orde reaksi
• Berdasarkan hasil perhitungan regresi maka:
 Konsentrasi vs waktu …….. Orde nol [jika garus lurus
dengan nilai (R = ±1)]
 Konsentrasi vs waktu ……. Order pertama [jika garis
lurus (R = ±1) ]
 1/konsentrasi vs waktu …….. Order dua [jika garis
lurus (R = ±1)].

36
2.Metode paruh waktu (t1/2)
• Metode ini berdasarkan pada hubungan antara konsentrasi
awal reaktan, t1/2 dan orde reaksi
• Reaksi orde nol, t1/2 akan meningkat dengan meningkatnya
konsentrasi, sedangkan reaksi orde pertama untuk t1/2 tidak
akan berubah dengan berubahnya konsentrasi.
37
Katalis
asam/basa
spesifik

Faktor yang
mempengaruhi Konstanta
Suhu
kecepatan reaksi dielektrik

Kekuatan
ion

38
SUHU

• Dinyatakan oleh persamaan Arrheinus

k = A.e-Ea / RT Persamaan 1
k : kec reaksi spesifik,
A : konstanta sbg faktor Arrheinus
lnk = lnA - Persamaan 2 Ea : energi aktivasi (kalori/mol)

atau R : konstanta gas (1,97 kal/der mol


T : temperatur absolut (OK)

logk = logA -
Persamaan 3

Plot antara lnk / log k vs 1/T menghasilkan garis linier


Dimana slope : Ea/R atau (Ea/2,303 R) dan intersep ln A/log A
39
Bila eksperimen dilakukan pd dua temperatur yg berbeda

lnk1 = lnA - logk1 = logA -


lnk2 = lnA - logk2 = logA -

ln = log =

Persamaan 5
Persamaan 4

Digunakan jika Ea sudah diketahui


Untuk eksperimen tdk boleh 1 suhu minimal 2 suhu

40
Contoh Soal. Dekomposisi 5-HMF
Diketahui 5-HMF mengalami dekomposisi pada suhu 120OC (393OK)
dengan konstanta laju reaksi (k1) 1.173 / jam atau 3,258 x 10-4 /
detik. Pada suhu 140OC (413OK) 5-HMF juga terdekomposisi dengan
konstanta laju reaksi (k2) 4,860 / jam atau 1,35 x 10-2 / detik.
Berapa energi aktivasi reaksi dekomposisi 5-HMF (Ea; Kkal/mol) dan
berapa faktor Arrhenius atau frekuensi tumbukan molekul 5-HMF
(A; /detik) pada temperature 1200C.
Penyelesainya : menggunakan persamaan 4 atau 5.

log = log =

Ea :
ln = 23 Kkal/mol
ln =

logk1 = logA - Log (3,258 x 10-4) = logA -

lnk1 = lnA - ln (3,258 x 10-4) = logA - A:


2 x 109 /detik
41
Faktor Q10 dan Perhitungan Harga Q10

Q10 : faktor yg menyatakan naiknya harga konstanta kecepatan


reaksi bila temperatur naik setiap 10O C
 Merupakan metode untuk memperkirakan pengaruh suhu pada
reaksi dengan menggunakan rasio konstanta kecepatan reaksi dari
dua suhu yang berbeda T1 dan T2 dengan rasio

 Simonelli dan Dresback Q10 :

Persamaan bentuk eksponensial Q10 : = exp

Bila harga Ea diketahui maka harga Q10 dapat dihitung.


Biasanya harga Ea penguraian obat-obatan berkisar antara
12-24,5 kkal/mol (Connors, 1986). 42
• Tabel perkiraan harga Q10 bila temperatur berubah dari 20OC ke
30OC Ea (kkal/mol) Q10
12,2 2,0
19,4 3,0
24,5 4,0

Untuk perubahan temperatur sebesar ΔT maka pers yang berlaku adalah sbb:

QΔt = = Q10(ΔT/10) maka


t90 (T2) =

 Dengan menggunakan pers Arrhenius, maka dapat dilakukan


uji stabilitas dipercepat pada suhu yg lebih tinggi dari suhu ruang
 Perhatikan : harus dilakukan minimal 3 suhu

43
CONTOH SOAL 1
 Suspensi amoksisilin memiliki dosis lazim 250 mg/5 mL
dan kelarutan (solubility =S) sebesar 1,5 g/100 mL.
Diketahui konstanta kecepatan reaksi (orde satu) pada
suhu kamar (25ºC) atau k1 = 3 x 10-5 detik -1. Tentukan
t90 pada suhu 35ºC!
JAWAB
 Diketahui: D0 = 250 mg/mL = 50 mg/mL
S = 1,5 g/100 mL = 15 mg/ mL
k1 = 3 x 10-5 detik-1
Suspensi mengikuti kinetika orde 0 (tidak tergantung pada
konsentrasi awal)
k0 = k1 x S = (3 x 10-5 detik-1) x 15 mg/mL
k0 = 4,5 x 10-4 mg.detik-1.mL-1
44
 Rumus 1:
t90 = (0,1 x D0)/k0
t90 (25ºC) = (0,1 x 50 mg/mL) / 4,5 x 10-4
mg.detik-1.mL-1
= 1,11 x 104 detik
= 3,09 jam
 Rumus 2:  penggunaan Q10
Ditanya: t90 (35ºC)?
Jawab: t90 (T2) =

45
Contoh Soal 2
Jika diketahui harga Q10 untuk penguraian suatu larutan obat
adalah 4, Dan k pada suhu 40OC adalah 1,6 10-5/detik. Berapa
lama perkiraan usia simpan sediaan obat pada suhu kamar (25OC)
jika dikatakan obat sudah tidak bisa dipakai jika kadarnya ˂ 90%.

Q10 = 4
K40 = 1,6.10-5/detik
Δ T = T-T’
ln Ct = ln Co – kt
= 40-25 = 15
= ln 0,9 = ln 1 – k.t
-0,1053 = 0-2.10-6.t
t = 52650 detik
= 14,6 jam

k25 = 2.10-6 /detik

46
LATIHAN SOAL KINETIKA DAN ORDE REAKSI
Contoh 1. Obat A berekasi membentuk produk P. Data hasil reaksi sebagai
berikut

Waktu (jam) Konsentrasi (M)


0 1,240
1 0,960 1. Orde reaksi berapakah obat A pada
2 0,775 saat bereaksi
3 0,655 2. Berapa laju konstanta (K)
3. Hitunglah waktu paruh (t1/2)
4 0,560
4. Pada saat kapan obat A bereaksi
5 0,502
sehingga konsentrasi yang tersisa
6 0,442 tinggal 0,380 M
7 0,402
8 0,365
9 0,335
10 0,310
47
Contoh 2. Obat X terurai membentuk produk Y. Data hasil peruraian sebagai berikut

Waktu (jam) Konsentrasi (M)


0 1,500 1. Orde reaksi berapakah obat A pada
saat bereaksi
10 0,443 2. Berapa laju konstanta (K)
20 0,395 3. Hitunglah waktu paruh (t1/2)
4. Pada saat kapan obat A bereaksi
30 0,348
sehingga konsentrasi yang tersisa
40 0,310 tinggal 0,330 M
50 0,274
60 0,240
70 0,212
80 0,190
90 0,171
100 0,164

48
Contoh 3. Homatropin sebuah senyawa ester mengalami
reaksi hidrolisis dalam larutan. konsentrasi homatropin yang
masih tersisa dianalisis dan diperoleh data sebagai berikut.

1. Orde reaksi berapakah hidrolisis homatropin


2. Berapa laju konstanta (K)
3. Hitunglah waktu paruh (t1/2) dan masa guna (shel life = t90)
4. Pada saat 15 jam berapakah konsentrasi homatropin yang tersisa
jika konsentrasi awal homatropin 0,5 M
49
Penyelesaian contoh 2
1. Orde reaksi nol plot t vs A
Waktu A (M) Ln A 1/A a : 0,783
(jam) b : -0,00793
0 1,500 0,405 0,667 r : 0,691
10 0,443 -0,814 2,257 2. Orde reaksi 1 plot t vs ln A
20 0,395 -0,929 2,532 a : -0,356
b : -0,0166
30 0,348 -1,056 2,873
r : 0,883
40 0,310 -1,171 3.225 3. Orde reaksi 2 plot t vs 1/A
50 0,274 -1,295 3,650 a :1,269
60 0,240 -1,427 4,167 b : 0,0499
70 0,212 -1,551 4,717 r : 0,987 (mendekati satu : lurus)
1. Kesimpulan orde 2
80 0,190 -1,661 5,263
Y : 1,269 + 0,0499 X
90 0,171 -1,766 5,848 2. Konstanta laju 0,0499 mol/jam
100 0,164 -1,808 6,211 3. t1/2 orde 2 : 1/K.A0
: 1 / 0,0499 x 1,5
: 13,36 jam
4. Jika At 0,330 berapa t
1/A : 1/A0 + K2.t 1/0,330 : 1/1,50 + 0,0499 t
50
LATIHAN SOAL Q10
1. Hitunglah faktor perubahan konstanta
kecepatan reaksi (k) untuk :
a. Perubahan suhu dari 25O C ke 50OC
b. Perubahan suhu dari 25O C ke 0OC
c. Bila suatu obat X pada suhu 25OC memiliki
konstanta laju reaksi 1,6 x 10-8 detik dan nilai
waktu paruh (t1/2) 501 hari berapakah nilaia t1/2
dan t90 pada kondisi a dan b
2. Jika diketahui nilai Q10 2,4; 3,2 dan 4,3
Hitunglah nilai t1/2 dari suhu 70OC ke 25OC dari
proses peruraian nipagin pada pH : 4
Bila diketahui K70 : 1,6 x 10-6 detik
51
3. Hitunglah faktor perubahan konstanta kecepatan
reaksi (k) untuk :
a. Perubahan suhu dari 27O C ke 37OC
b. Perubahan suhu dari 37O C ke 0OC
c. Bila suatu obat X pada suhu 27OC memiliki
konstanta laju reaksi 1,2 x 10-9 detik
Hitung juga
Berapakah nilaia t1/2 dan t90 pada suhu 27OC
Berapakah nilaia t1/2 dan t90 pada kondisi a dan b
untuk obat X tersebut jika diketahui nilai Q 10 : 3,2

52

Anda mungkin juga menyukai