Anda di halaman 1dari 28

DRUG

STABILITY
Tim Pengajar
Istianatus Sunnah,M.Sc.,Apt
Melati Aprilliana R,M.Farm.,Apt
• Membahas konsep tentang degradasi obat dan/atau sediaan obat
secara fisika, kimia, dan mikrobiologi
• Interpretasi data kinetika meliputi teori keadaan transisi dan ekuivalensi
kinetika;
• Persamaan kecepatan/kinetika reaksi kimia dan penentuan orde reaksi
degradasi
• Pengaruh suhu terhadap degradasi obat
• Kalkulasi harga Q10
• Penentuan waktu paruh (t1/2) dan waktu kadaluwarsa (T90)
• Efek medium terhadap degradasi obat;
• Katalisis, pengaruh pH terhadap stabilitas dan penggunan profil pH-
kecepatan dan energi aktivasi terhadap stabilitas obat.
• Reaksi kompleks (tambahan baru)
Rute-rute degradasi obat dan/atau sediaan obat:
• Hidrolisis dan transfer asil, Oksidasi dan photolysis, dll.
• Hubungan struktur dan reaktivitas beberapa obat padat terhadap
degradasi obat serta
• Strategi dan taktik tes stabilitas (dipercepat dan jangka panjang).
Capaian
Pembelajaran

mampu memahami konsep dasar – dasar Mampu menyusun kesimpulan hubungan


degradasi obat dan/atau sediaan obat antara kalkulasi harga Q10 dengan energi
aktivasi serta batas umur simpan

Mampu merangkum, menyimpulkan dan menghubungkan


Mampu merumuskan kinetika reaksi produk obat pengaruh efek media, pH dan katalisis terhadap kestabilan
obat dalam intepretasi data kinetic

Mampu merangkum tentang dekomposisi kimia Mampu merumuskan konsep hidrolisis ester
padatan, taktik dan strategi uji stabilitas, uji berdasarkan struktur dan reaktivitasnya
ketahanan

Mampu menghubungkan pengaruh suhu Mampu merumuskan tentang oksidasi, jalur


oksidasi dan penghambatan oksidasi serta
terhadap stabilitas obat fotolisis produk obat
CONCEPT MAP

STABILITAS OBAT
(DRUG STABILITY)

meliputi meliputi

FAKTOR-FAKTOR
STRATEGI KINETIKA SISTEM
YANG
UJI STABILITAS MEMPENGARUHI REAKSI DEGRADASI

Yakni
Katalisis Hidrolisis
Dipercepat T1/2 T90 Q10
Antara lain
Jalur
Medium Oksidasi
Jangka
panjang Untuk
Suhu Photolisis

pH Transfer asil

Obat/ Lain-lain
pada Sediaan dari
Farmasi
Pustaka

Agoes, G., 2001, Uji Stabilitas Obat dan


Kosmetika, Unit Bidang Ilmu Teknologi
Farmasi ITB, Bandung

Attwood, D. and Florence, A. T. (2008)


Physical Pharmacy. London,UK:
Pharmaceutical Press.

BPOM,2012,Pedoman Cara Pembuatan


Obat Yang Baik, DepKes RI, Jakarta

BPOM, 2018, Perubahan Peraturan BPOM


No 13 Tahun 2018, Depkes RI,Jakarta
Pustaka

Carstensen, J.T., and Rhodes, C.T., 2000, Drug


Stability, Principles and Practices, third edition,
Revised and Expanded, Marcel Dekker, New
York

Connor K.A., Amidon, G.L., and Stella, V.J.,


1986, Chemical Stability Of Pharmaceuticals, A
Handbook For Pharmacist, second edition, A
Wiley-Interscience Publication USA

Sinko, P. J. 2011, Martins physical


pharmacy and pharmaceutical sciences
6th edition 334.pdf. Six Editio.
Philadelphia: Wolters Kluwer.
Jurnal-jurnal stabilitas Obat
Metode Pembelajaran

Small Group Discussion Discovery Learning

Focus Group Discussion Problem Based Learning


Penugasan

Presentasi , diskusi makalah

Kuis

UJIan
Penilaian
Kuis UTS

20% 10% 10% 30% 30%

Tugas Keaktifan, UAS


Sikap
• Mahasiswa terlambat maksimal 15 menit, lebih dari itu tidak boleh masuk
• Mahasiswa mengikuti perkuliahan dengan berbusana rapi sopan, sesuai
dengan ketentuan yang tertuang dalam kontrak perkuliahan
• Selama kuliah berlangsung HP di nonaktif atau silent/sunyi or vibrate/getar
kecuali ada ijin dari dosen dalam rangka menunjang pembelajaran
• Selama kuliah berlangsung tidak diperkenankan merokok
• Selama kuliah berlangsung tidak diperkenankan makan
• Syarat untuk bisa ujian minimal 75% hadir kuliah
Mengapa Berbeda?????? Tujuan????
Drug Stability ????
1. Persamaan laju
Orde reaksi – Reaksi Kimia menentukan bentuk profil suatu obat
atau produk obat
2. Perhitungan orde pertama
Reaksi orde pertama D  produk
Dicari profil antara waktu dan konsentrasi, dengan plot dari
log[konsentrasi obat] terhadap waktu dengan slope –k1/2,303
Persamaan _ d[D] = k1 [D]
dt
3. Perhitungan orde ke nol
Reaksi orde ke nol merupakan salah satu reaksi yang tidak
tergantung besar kecilnya konsentrasi.
Persamaan _ d[D] = k0
dt
1. Perhitungan energi aktivasi
• Laju reaksi diharapkan berbanding secara proporsional
dengan jumlah tumbukan per satuan waktu.
• Peningkatan jumlah tumbukan, yaitu dengan naiknya suhu
maka laju reaksi meningkat
k = A eksp( -Ea/RT)
dimana k = tetapan laju reaksi, besaran A dan Ea (energi
aktivasi) konstan dan suhu mutlak
2. Perhitungan nilai Q10 : Metode perkiraan
Untuk estimasi efek suhu terhadap laju reaksi
Q10 merupakan faktor naiknya tetapan laju setiap terjadi
kenaikan suhu sebesar 10°C.
Ciri obat rusak?
 Bagaimana
kestabilannya?
 Bagaimana
aktivitas /
efeknya?
• Digunakan untuk membuat estimasi yang layak terhadap batas
umur simpan suatu produk jika produk disimpan pada kondisi
suhu yang tidak standar.
• Spesifikasi kondisi standar merupakan kondisi tertentu dimana
produk tersebut disimpan, atau kondisi dimana reaksinya
terhadap kadar obat adalah orde ke nol atau orde pertama.
• Permasalahan :
1. Tanggal kadaluarsa ditujukan untuk kondisi suhu kamar
2. Apabila tanggal kadaluarsa ditujukan pada kondisi almari
pendingin
3. Seandainya tanggal kadaluarsa ditujukan pada kondisi suhu
kamar, dan diperlukan proses pemanasan
4. Tanggal kadaluarsa ditujukan pada kondisi tersimpan dalam
almari pendingin, sementara produk disimpan beberapa lama
pada suhu kamar
1. Wadah – penutup
meliputi ketebalan dinding, jumlah uliran pada penutup
2. Fluktuasi suhu yang ekstrim
Sesuai dengan kondisi pengangkutan dan penyimpanan
sesuatu produk harus dipertimbangkan.
obat yang dikemas harus diperlakukan pada semua
kondisi suhu yang menyerupai fluktuasi yang mungkin
dihadapi pada jalur distribusi
3. Suhu penyimpanan
Suhu penyimpanan harus diberlakukan dan digunakan
selama studi stabilitas harus dicantumkan
4. Efek pembukaan dan penutupan wadah
Efek stabilitas akibat pembukaan dan penutupan wadah
harus dinilai dan diperbandingkan dengan pola stabilitas
yang dikembangkan dari studi yang telah dilakukan pada
kemasan tidak dibuka.
5. Kualitas mikrobial
Produk obat mengandung pengawet harus dipantau
kandungan pengawetnya dalam interval waktu tertentu
selama periode tanggal kadaluarsa produk yang
diproyeksikan.
Apabila kuantitas minimal dari pengawet yang dipakai
untuk mencapai pengendalian efektivitas mikroba telah
ditentukan, maka penetapan kimiawi cukup memadai.
6. Degradasi produk
Informasi yang harus dicantumkan meliputi :
- struktur kimia
- referensi silang terhadap setiap informasi yang ada
tentang efek biologis dan efek lain yang bermakna
- prosedur isolasi dan pemurnian
- mekanisme pembentukan, termasuk orde reaksi
- sifat fisika dan kimia
- spesifikasi dan petunjuk uji keberadaan pada tingkat
konsentrasi yang disyaratkan
- indikasi ada tidaknya aksi farmakologi
• Tablet
Studi stabilitas meliputi uji penampilan, kerapuhan, kekerasan,
warna, bau, kelembaban, kekuatan, dan daya pelarutan
• Kapsul
Studi stabilitas meliputi uji kekuatan, kelembaban, warna,
penampilan, bentuk, kekenyalan, dan daya pelarutan
• Emulsi
Studi stabilitas meliputi uji penampilan (pemisahan fase dan
warna), bau, pH, kekentalan, kekuatan, ketahanan suhu
panas/dingin
• Larutan dan suspensi oral
Studi stabilitas meliputi uji penampilan, kekuatan, pH, warna,
bau, kemampuan menyebar, kejernihan
• Serbuk oral
Studi stabilitas meliputi uji penampilan, kekuatan, warna, bau,
dan kelembaban
• Aerosol inhalasi
Studi stabilitas meliputi uji kekuatan (mg/mL), dosis yang keluar
(mg/pergerakan katup). Jumlah dosis (terukur), warna,
kejernihan (larutan), ukuran partikel (suspensi), kehilangan gas
pembawa, tekanan dan pengikisan katup.
• Preparat topikal dan mata
Studi stabilitas meliputi uji penampilan (kejernihan, warna,
homogenitas), bau, pH, kemampuan membentuk suspensi
kembali (lotion), konsistensi, ukuran partikel, kekuatan, dan
kehilangan berat
• Preparat parenteral volume kecil
Studi stabilitas meliputi uji warna, kejernihan, pH dan sterilitas
• Preparat parenteral volume besar
Studi stabilitas meliputi uji kekuatan, penampilan, warna,
kejernihan, bahan khusus, pH, volume, bahan yang mudah
terekstrak dan sterilitas
• Supositoria
Studi stabilitas meliputi uji kekuatan, jarak lebur, penampilan,
dan daya pelarutan
• Bahan tambahan
Memungkinkan timbulnya inkompatibilitas
• Peralatan intra-uterin dan vaginal yang diatur sebagai obat (IUD)
Studi stabilitas meliputi uji penyimpangan lengan horisontal atau
bagian lain dari bingkai alat jika bukan berbentuk T, kekuatan
meregang dari senar pembentang, dan integritas kemasan
meliputi kekuatan pengetat kantong dan sterilitas alat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai