Kualitas obat
Tanggung jawab dari
Industri farmasi
(terutama Apoteker sebagai penanggung jawab
produksi)
Stabilitas obat
Stabilitas Kimia
Stabilitas Fisika
Stabilitas Mikrobiologi
Stabilitas Terapi
Stabilitas Toksikologi
Stabilitas Kimia
Setiap zat aktif mempertahankan
keutuhan kimiawi dan potensi yang
tertera pada etiket dalam batas yang
dinyatakan dalam spesifikasi
Stabilitas Fisika
Mempertahankan sifat fisika awal
termasuk penampilan, kesesuaian,
keseragaman, dissolusi dan
kemampuan untuk disuspensikan
Stabilitas Mikrobiologi
Sterilitas atau resistensi terhadap
pertumbuhan mikroba dipertahankan
sesuai dengan persyaratan yang
dinyatakan. Zat antimikroba yang ada
mempertahankan efektivitas dalam
batas yang ditetapkan
Stabilitas Terapi
Efek terapi tidak berubah selama usia
guna (shelf life) sediaan
Stabilitas Toksikologi
Stabilitas Preklinik
(kompatibilitas, stabilitas dalam makanan dan bentuk-
bentuk lain untuk toksikologi)
Stabilitas Eksperimental
(stabilitas dari batch pertama yang dikembangkan)
data kimia dari hasil uraian belum diketahui (untuk suatu obat baru).
Stabilitas Post-eksperimental
(uji klinis dari batch pertama skala pilot yang
menjadi dasar dalam mengajukan NDA untuk
menetapkan masa daluwarsa sementara)
• STABILITAS:
Kemampuan suatu produk obat untuk
bertahan dalam batas spesifikasinya
agar menjamin identitas, kadar
(strength), kualitas dan kemurniannya
STRENGTH:
Kadar zat aktif dan bahan-bahan
tambahan lain yang perlu ditentukan,
seperti alkohol, pengawet pada
sediaan injeksi.
ACCELERATED TESTING (UJI DIPERCEPAT) atau
STRESS TESTING
.
Menurut hukum Nernst :
E = Eo – (RT/nF) ln (aox/ared)