NIM : 2220112446
KINETIKA KIMIA
Kinetika kimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari kecepatan (Laju
reaksi) dan mekanisme reaksi kimia. Laju Reaksi Laju adalah berkurangnya
konsentrasi suatu pereaksi atau laju bertambahnya konsentrasi produk persatuan
waktu. Mekanisme Reaksi Urutan atau rangkaian langkah-langkah reaksi menuju
tersusunnya reaksi total (reaksi “over all”)
Prinsip kinetika/laju kimia yang digunakan dalam bidang farmasi:
a. Stabilitas: proses laju reaksi menyebabkan ketidakaktifan obat melalui
penguraian obat, hilangnya khasiat obat akibat perubahan fisik dan kimia
b. Disolusi: kecepatan berubahnya obat dalam bentuk sediaan padat menjadi
bentuk larutan molekular
c. Proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi Farmakokinetika
d. Kerja obat pada tingkat molekuler obat yang dibuat dalam bentuk yang
tepat dengan menganggap timbulnya respon dari obat merupakan suatu
proses laju
Jika pada waktu tertentu diketahui laju reaksi ammonia sebesar 0,24
mol/L/detik, maka laju reaksi oksigen (O2) dan laju reaksi
pembentukan H2O berturut-turut adalah…
a. 1,32 M
b. 1,25 M
c. 1,39 M
d. 1,35 M
e. 1,28 M
4. Volume asam klorida 37% masa jenis 1,19 kg L-1 yang dibutuhkan
untuk membuat 120 ml larutan dengan konsentrasi 0,5 M adalah…..ml
(Ar H = 1, Cl=35,5)
a. 49,7
b. 4,97
c. 497
d. 0,0497
e. 0,497
RANGKUMAN II
ORDE REAKSI
uji stabilitas dilakuan setelah zat aktif berada dalam bentuk sediaan
Stabilitas Kinetika
Studi dilakukan sampai kadar zat tersisa Studi dilakukan sampai 4-5 kali waktu
90% atau lebih (shelf life sediaan) paruh penguraian obat (t1/2)
Sistem mengandung banyak komponen (zat Dilakukan dalam sistem yang semurni
aktif serta bahan tambahan obat di dalam mungkin (hanya zat aktif dengan pelarut
sediaan obat atau komponen yang diuji pengaruhnya)
Ct C0 k0 t
Waktu paruh ( t ½ )
C0
t 12
2k0
Bila umur simpan suatu senyawa adalah waktu yang dibutuhkan untuk
0,1 C0
t0,9
k0
b. Reaksi orde pertama
Reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu.
Misalkan, konsentrasi pereaksi itu dilipat tigakan maka laju reaksi akan menjadi
31 atau 3 kali lebih besar, persamaan laju reaksinya adalah v = k [C]1
dC
k1 C
dt
C
ln k1 C
C0 t
Atau
k t 2,303 C
log Ct log C0 k log o
2,303 t C
Berdasarkan persamaan diatas maka waktu paruh penguraian menurut
kinetika orde pertama adalah:
0,693
t 12
k1
Umur simpan
0,105
t 0,9
k1
1. Metode substitusi
2. Metode grafik
3. Metode waktu paruh
Cara menentukan orde nol, orde satu, ataupun orde dua
PERTANYAAN
b. Konsentrasi reaktan
Jawaban: c
Jawaban: d
3. Jika orde reaksi suatu reaksi adalah nol, bagaimana hubungan antara konsentrasi reaktan
dan laju reaksi?
Jawaban: a
4.Jika orde reaksi suatu reaksi adalah satu, bagaimana hubungan antara konsentrasi reaktan
dan laju reaksi?
Jawaban: b
5. Jika orde reaksi suatu reaksi adalah dua, bagaimana hubungan antara konsentrasi reaktan
dan laju reaksi?
STABILITAS OBAT
A. DEFENISI
STABILITAS adalah Kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat dan karakteristiknya sama dengan yang
dimilikinya pada saat dibuat
Pada umumnya penentuan kestabilan suatu obat dapat dilakukan melalui perhitungan
kinetika kimia. Cara ini tidak memerlukan waktu lama sehingga cukup praktis digunakan dalam
bidang farmasi.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam penentuan kestabilan suatu obat secara kinetika kimia
adalah:
1. Kecepatan reaksi
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi
3. Tingkat reaksi (orde) dan cara penentuan orde
4. Orde 0, Orde 1, Orde 2
5. k konstanta laju penguraian (semakin rendah nilai k, semakin stabil suatu obat)
6. T1/2 waktu yang dibutuhkan obat berkurang konsentrasi menjadi ½ dari konsentrasi awal
7. T90 umur simpan/ kadaluarsa waktu yang dibutuhkan untuk konsentrasinya berkurang
menjadi 90%
D. DAMPAK NEGATIF DARI KETIDAKSTABILAN PRODUK FARMASI
1. Obat kehilangan aktifitasnya (akibat hasil degradasi obat)
2. Perubahan bioavailibilitas
3. Kehilangan keseragaman kadar obat
4. Status keamanan mikrobiologis menurun (kadar mikroba dalam obat meningkat).
E. KUALITAS SEDIAAN FARMASI
Kualitas dari suatu sediaan farmasi dapat diartikan sebagai:
1. Mengandung bahan aktif seperti yang tertera pada etiket sediaan dalam batas spesifikasi
yang sudah ditetapkan secara resmi (seperti Farmakope)
2. Mengandung jumlah bahan aktif yang sama antara suatu satuan dosis dengan satuan dosis
berikutnya
3. Bebas dari zat asing, terjaga potensinya, ketersediaan terapetik, dan penampilannya sampai
saat digunakan oleh pasien
Stabilitas fisika mengevaluasi perubahan sifat fisika dari suatu produk yang tergantung
waktu (periode penyimpanan).
Prosedur uji stabilitas sediaan meliputi serangkaian proses yang kompleks memakan
biaya tinggi, membutuhkan waktu dan ekspertis khusus tenaga pengujinya.
Oleh sebab itu setiap prosedur tetap pengujian stabilitas mulai tahap pengembangan
sediaan sampai pengujian produk jadi.
KRITERIA
PENYIMPANAN SAMPEL
Data hasil pengujian tersebut akan diolah secara statistika, sampai akhirnya
menemukan tanggal kadaluarsa (masa edar) secara kuantitatif, dan tanggal tersebutlah yang
akan dijadikan patokan kadaluarsa obat yang nantinya harus dicantumkan dalam kemasan
obat.
1. Senyawa Obat
Stressing Testing
Selection of Batches
Container Closure System
Spesification
Testing Frequency
Storage Conditions
Stability Commitment
Evaluation
Statements/Labeling
2. Produk Obat
Photostability Testing
Selection of Batches
Container Closure System
Spesification
Testing Frequency
Storage Conditions
Stability Commitment
Evaluation
Statements/Labeling
25°C ± 2°C/60% RH ± 5% RH
30°C ± 2°C/65% RH ± 5% RH
Stability Commitment
Ketika data stabilitas jangka panjang yang tersedia pada batch primer tidak mencakup
periode re-test yang diusulkan diberikan pada saat persetujuan, komitmen stabilitas
harus dilakukan untuk melanjutkan studi stabilitas pasca persetujuan untuk
menetapkan masa re-test.
Dimana penyerahan meliputi data stabilitas jangka panjang pada tiga batch produksi
yang meliputi periode ulang tes yang diusulkan. Jika tidak, salah satu komitmen
berikut harus dibuat
Jika pengajuan termasuk data dari studi stabilitas disetidaknya tiga batch produksi,
komitmen harus dilakukan untuk melanjutkan studi ini melalui periode re-test yang
diusulkan.
Jika pengajuan termasuk data dari studi stabilitas di kurang dari tiga batch produksi,
komitmen harus dilakukan untuk melanjutkan studi ini melalui periode re-test yang
diusulkan dan untuk menempatkan batch produksi tambahan, untuk total setidaknya
tiga, pada panjang studi stabilitas jangka panjang melalui periode re-test yang
diusulkan.
Jika pengajuan tidak termasuk data stabilitas di batch produksi, komitmen harus
dilakukan untuk menempatkan tiga batch produksi pada studi stabilitas jangka
panjang melalui periode re-test yang diusulkan
Evaluation
Statements/Labeling
Pengujian fotostabilitas harus dilakukan setidaknya satu batch utama dari produk obat
jika sesuai.
Selection of Batches
Data dari studi stabilitas harus disediakan pada setidaknya tiga batch utama dari
produk obat. Batch utama harus dari formulasi yang sama dan dikemas dalam sistem
penutupan wadah yang sama seperti yang diusulkan untuk pemasaran.
Proses manufaktur yang digunakan untuk batch primer harus mensimulasikan untuk
diterapkan pada batch produksi dan harus menyediakan produk kualitas yang sama
dan memenuhi spesifikasi yang sama dengan yang ditujukan untuk pemasaran.
Dua dari tiga batch setidaknya merupakan batch skala pilot dan yang ketiga bisa lebih
kecil
Bila memungkinkan, batch produk obat harus diproduksi dengan menggunakan batch
yang berbeda dari zat obat.
Spefikasi
Studi Stabilitas harus mencakup pengujian atribut-atribut dari produk obat yang
rentan terhadap perubahan selama penyimpanan dan cenderung mempengaruhi
kualitas, keamanan, dan / atau khasiat
Pengujian dapat meliputi sifat fisika, kimia, biologi, dan mikrobiologi , konten
pengawet (misalnya, antioksidan, pengawet antimikroba), dan tes fungsi (misalnya,
untuk sistem pengiriman dosis).
or
30°C ± 2°C/35% RH ± 5%
RH
Evaluation
Tujuannya adalah untuk menetapkan stabilitas, berdasarkan pengujian minimal tiga batch
produk obat, masa simpan dan instruksi label penyimpanan berlaku untuk semua batch
produk obat yang akan diproduksi dan dikemas dalam kondisi yang sama.
Pertanyaan