Integrasi Wakaf dan non-Wakaf

Sebagai Model Penguatan Manfaat Wakaf untuk Kesejahteraan

 
Syafran Afriansyah Fakultas Syari’ah & Hukum Cholidi UIN
Raden Fatah Palembang
Pendahuluan
● Diantara ajaran Islam dalam mewujudkan kesejahteraan manusia adalah wakaf
○ Memfasilitasi kegiatan keagamaan
○ Memfsilitasi Kegiatan ekonomi
○ Memfasilitasi kesejahteraan sosial
Dana Baitul Asyi tahun 1440 H / 2019
yang akan dibagikan ke 4.668
jamaah haji Aceh sebesar Rp. 21
Miliar, masing-masing orang
mendapatkan sebesar SAR 1.200,
setara Rp. 4.500.000,. Setiap
tahun jamaa’ah haji asal Aceh akan
menerima manfaat dari wakaf
produktif.
Dan sumur Rumah
tersebut sampai sekarang
terus berkembang, area
sekitarnya berkembang
menjadi kebun kurma
produktif, dan berimplikasi
sampai saat ini rekening
bank atas nama Utsman
bin Affan, masih ada dan
terus berlimpah, hasil
wakaf. (Jaharudin, 2020)
● “Tidaklah orang yang mau membeli sumur
Rumah kemudian dia menjadikan
embernya bersama ember kaum muslimin
(yaitu menjadikannya sebagai wakaf dan
dia tetap bisa mengambil air darinya) itu
akan mendapat balasan lebih baik dari
sumber tersebut di surga.” Utsman
mengatakan, “Aku pun membelinya dari
harta pribadiku.” (hadis)
Kearifan Tradisional Mirip Wakaf
● Tanah Pusaka (Tinggi) di Minangkabau
merupakan tanah keluarga yang dikelola secara turun temurun, dan hasilnya
juga dapat dimanfaatkan oleh keluarga untuk membantu membiayai kebutuhan
ekonomi keluarga atau memberi bantuan uang sekolah pada anak-anak di
perantauan.

Tunggu Tubang, di Sumatera Selatan (Semendo),

Tanah weukeuh di Aceh, tanah perdikan di Mataram yaitu tanah pemberian

sultan yang digunakan untuk kepentingan umum seperti bertani, berkebun,
dan membangun sarana umum.
Potensi Wakaf
Uang 200 Triliun
per tahun
● jumlah tanah
wakaf 61.579
H
Tetapi Ironis
....????
● Penelitian ini menjawab permasalahan dalam pengelolaan wakaf pengelolaan Wakaf,
“Bagaimana mengelolaan wakaf sehingga dapat berkontribusi secara signipikan bagi
kesejahteraan?”

● Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan studi
kasus Pengelolaan Wakaf pada Persyarikatan Muhammadiyah Kota Palembang

● Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer

● Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan tahapan, deskripsi, reduksi dan
seleksi.
Aset Tanah Persyarikatan Muhammadiyah Kota Palembang

● Tanah non wakaf sebanyak

27 persil,
● Tanah wakaf adalah
sebanyal 24 persil.
● Jumlah adi 51 persil.

seluas 288.535 M2.

Pemanfaatan
Sarana Pendidikan:
SD/MI, SMP/MTs/SMA/MA. Perguruan Tinggi

○ P
Sarana Kesehatan
5 buah Klinik dan sebuah Rumah sakit

Masjid 25
Musholla 13

Panti Asuhan 5
Strategi Pengelolaan Wakaf

Aset Wakaf Non Wakaf

Amal Usaha

Kesejahteraan
Kesimpulan
● Aset wakaf yang dimiliki Muhammadiyah Palembang adalah berupa tanah dan
bangunan.
● Pengelolaan aset wakaf Muhammadiyah dilakukan dengan mengembangkan
aset yang telah ada dengan menambah atau menerima wakaf baru dan juga
dengan cara membeli
● Aset Wakaf dan Non Wakaf dikelola secara terpadu sebagai satu kesatuan
● Pemanfaatan wakaf adalah untuk pendidikanm peribadatan, kesehatan. Sarana
sosial.
● Secara umum, pengelolaan wakaf Muhammadiyah Palembang telah
memberikan kontribusi bagi kesejahteraan
 Daftar Pustaka
Abazhah, Nizar. Sejarah Madinah : Kisah Jejak Lahir Peradaban Islam.
Jakarta: Zaman, 2014.
Al-Jurjawi, Syaikh Ali Ahmad. Hikmah Dibalik Hukum Islam Bidang
Muamalah. Edited by Iklilah Hamid Chaidir and Abdullah Al-Katiri. V.
Jakarta: Mustaqiim, 2003.
Asmak Ab-Rahman, Siti Masihtoh. “Financing Universities through Waqf,
Pious Endowment: Is It Possible?” Humanomics 31 (2015): hal.430-
438.
Bamualim, Chaider S., and Irfan Abubakar. Revitalisasi Filantropi Islam :
Studi Kasus Lembaga Zakat DanWakaf Di Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa dan Budaya (PBB) UIN Syarif Hidayatullah, 2005.
Dajtnika, Rachmat. “Wakaf Tanah Milik.” In Panggung Sejarah :
Persembahan Prof. Dr. Denys Lombart, edited by Ambarie Muarif.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011.
Fauza, Nilna. “Rekonstruksi Pengelolaan Wakaf: Belajar Pengelolaan
Wakaf Dari Banglades Dan Malaysia.” Universum 9 (2015): 161–
171.
Muhamadiyah.” Tanfidz keputusan Muktamar Satu Abad
Muhamadiyah, no. September (2010): 128.
Munzdzir, Qohaf. Manajemen Wakaf Produktif. Jakarta: Khalifah,
2005.
Muzarie, Mukhlisin. Hukum Perwakafan Dan Implikasinya
Terhadap KesejahteraanMasyarakat: Implementasi Wakaf Di
Pondok Moderen Gontor. Jakarta: Kementerian Agama RI,
2010.
Huda, Miftahul. Pengelolaan Wakaf Dalam Perspektif Fundraising : Studi
Tentang Penggalangan Wakaf Pada Yayasan Hasyim Asy’ary Pondok
Pesantern Tebuireng Jombang, Yayasan Badan Wakaf Universitas
Islam Indonesia Yogyakarta Dan Yayasan Dana Sosial Al-Falah
Surabaya. Semarang: Pascasarjana IAIN Walisongo, 2011.
Jawa Post. “Aset Tanah Milik Muhammadiyah Capai 21 Juta Meter
Persegi.” JawaPos.Com. Last modified 2020. Accessed February 22,
2021. https://www.jawapos.com/nasional/27/12/2020/aset-tanah-milik-
muhammadiyah-capai-21-juta-meter-persegi/.
Kencana, Ulya. Hukum Wakaf Indonesia. Malang: Setara Press, 2017.
Khairunnisa, and Priantina Anita. “Decomposing Problems in Chas Waqf
Fun-Raising in Indonesia.” In Revitalization of Waqf for Socio-
Economic Development, Volume II, edited by Khalifa Mohamed Ali ·
M. Kabir Hassan · Abd elrahman Elzahi Saaid Ali. Switzerland:
Springer Nature Switzerland AG, 2019.
Muhammadiyah, Pimpinan Pusat. “Sejarah Perwakafan Muhammadiyah.”
Majelis Wakaf Dan Kehartabendaan. Last modified 1997.
http://wakaf.muhammadiyah.or.id/content-3-sdet-sejarah.html.
Muhammadiyah, PP. “Tanfidz Keputusan Muktamar Satu Abad
Peeters, Jeroen. Kaum Tuo-Kaum Mudo : Perubahan Religius Di
Palembang 1821-1942. Jakarta: Inis, 1997.
Rochmiyatun, Siti. “Asasa Profesionalitas Sebagai Dasar
Reorientasi Dan Reformaliasi Pengelolaan Tanah Wakaf
Produktif Dalam Hukum Wakaf Indonesia.” Universitas
Sriwijaya, 2017.
Sadeq, M. AbdulHasan. “Waqf, Perpetual Charity and Poverty
Alleviation.” International Journal of Social Economics 29, no.
1/4 (2002): 135–151.
Terima Kasih
‫شكرا لك‬
ً
Syafran Afriansyah
Cholidi