Kelompok 8-Akpri

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 23

Aspek Keperilakuan Pada

Persyaratan Pelaporan
dan Penganggaran Modal
Disusun Oleh :
Kelompok 8
01 ETIKA MERY LEYANI_C1C020033

02 SELVIANA_C1C020046
NAMA
KELOMPOK:
03 DAVID WILLYAM PANJAITAN_C1C020174
01 Syarat-syarat pelaporan
Syarat-syarat Pelaporan

◈ Intisari dari proses akuntansi adalah komunikasi


atas informasi yang memiliki implikasi keuangan
atau manajemen.
◈ Informasi yang dilaporkan adalah bagian yang
penting dari proses pengelolaan dan
pengendalian organisasi.
◈ Tanpa informasi, manajer, kreditor, dan pemilik
tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu
berjalan sesuai dengan rencana atau apakah
tindakan korektif diperlukan.
◈ Persyaratan pelaporan dikenakan dan dipaksakan
oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan
cara yang beraneka rupa.
02 Bagaimana Persyaratan
Pelaporan Memengaruhi
Perilaku
ANTISIPASI PENGGUNAAN
INFORMASI PREDIKSI SI PENGIRIM MENGENAI
PENGGUNAAN SI PEMAKAI
Pengirim menggunakan persyaratan Kadang kala, seseorang merasa pasti
pelaporan itu sendiri, bersama-sama mengenai bagaimana penerima akan
dengan informasi lainnya, untuk menggunakan informasi, sementara
mengantisipasi bagaimana penerima pada waktu-waktu lain seseorang tidak
merasa mengenai bagaimana
akan bereaksi terhadap informasi
informasi tersebut digunakan. 
yang dilaporkan.
Dalam konteks manajemen,
Dalam kasus-kasus lain adalah jelas
pengirim seringkali dianggap dari respon penerima, atau kurangnya
bertanggung jawab untuk respon penerima, bahwa mereka tidak
mengendalikan hal-hal yang juga menggunakan informasi yang
dipengaruhi oleh sejumlah faktor dilaporkan seperti yang mereka
lain yang tidak dapat dikendalikan katakan.
oleh si pengirim.
INSENTIF/SANKSI
PENENTUAN WAKTU
Kekuatan dan sifat dari kekuasaan
penerima terhadap pengirim adalah
Waktu adalah faktor penting dalam
penentu yang penting mengenai
menetukan apakah persyaratan
seberapa besar kemungkinan bahwa
pelaporan akan menyebabkan
si pengirim akan mengubah
perubahan dalam perilaku pengirim
perilakunya.
atau tidak.
Semakin besar potensi yang ada
Supaya persyaratan pelaporan dapat
bagi si penerima, untuk
menyebabkan pengirim mengubah
memberikan penghargaan atau
perilakunya, ia harus mengetahui
sanksi kepada si pengirim, semakin
persyaratan pelaporan tersebut
hati-hati si pengirim akan bertindak
sebelum ia bertindak.
dalam memastikan bahwa informasi
yang dilaporkan dapat diterima oleh Jika persyaratan pelaporan hanya
si penerima. terjadi setelah pengirim telah
bertindak, maka tidak ada peluang
untuk mengubah perilaku masa lalu.
STRATEGI RESPONS ITERATIF
PENGARAH PERHATIAN
Ketika suatu persyaratan pelaporan
baru dikenakan, strategi yang paling Dampak mengarahkan perhatian
murah adalah untuk terus berperilaku dapat dianggap sebagai dampak
seperti biasa, melaporkan sejujurnya dari pencatatan dan bukannya
perilaku tersebut, dan menunggu reson dampak dari pelaporan informasi
dari penerima. Jika tidak ada respon, karena dampak tersebut timbul dari
maka strategi tersebut dapat kepentingan pengirim itu sendiri
dan tidak bergantung pada
diteruskan.
informasi yang dilaporkan kepada
siapapun.
Tetapi, dampak tersebut
dipertimbangkan karena dapat
terjadi sebagai respon terhadap
persyaratan pelaporan dari luar,
meskipun hal tersebut juga dapat
terjadi tanpa adanya persyaratan
tersebut.
03 Dampak dari
Persyaratan Pelaporan
Akuntansi Keuangan
FASB dan FERF baru-baru ini mulai mendorong dan mendukung investigasi mengenai
dampak potensial yang dimiliki oleh persyaratan pelaporan terhadap perilaku korporat
dan mempertimbangkannya secara eksplisit dalam proses penetapan standar.

Akuntansi Perpajakan
Akuntansi perpajakan keperilakuan merupakan bidang yang relative masi belum di
eksplorasi. Tetapi, bidang tersebut tentu saja merupakan bidang yang sensitive dalam
kaitannya dengan persyaratan pelaporan. Beberapa orang bahkan percaya bahwa
persyaratan pelaporan pajak yang sekarang melanggar hak konstitusional.

Akuntansi Sosial
Hanya seditkit saja yang diketahui mengenai dampak dari akuntansi sosial terhadap
pengirim informasi. Masih terdapat relative sedikit akuntansi sosial bagi public, dan
kebanyak riset mengenai hal itu berkaitan dengan dampak terhadap penerima dari
informasi yang dilaporkan.
Akuntansi Manajemen
Manajemen dapat memberlakukan persyaratan pelaporan internal
apapun yang diinginkannya kepada bawahan.
Pos-pos yang dilaporkan secara internal dapat bersifat keuangan,
operasional, sosial, atau suatu kombinasi.
Akan tetapi, hanya terdapat sedikit data akuntansi manajemen yang
tersedia bagi public karena data tersebut jarang dilaporkan di luar
organisasi.
Penilaian Dampak Terhadap Pengirim Informasi

Terdapat banyak cara untuk menilai dampak dari


persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi. Yang
paling tersedia adalah pengambilan keputusan deduktif,
yang melibatkan pemikiran secara hati-hati mengenai
bagaimana persyaratan pelaporan akan berinterasksi
dengan kekuatan-kekuatan motivasional lainnya guna
membentuk perilaku manajer. Teknik ini sebaiknya selalu
digunakan sebelum memberlakukan suatu persyaratan
pelaporan.
Aspek Keperilakuan Pada
Penganggaran Modal
 Penganggaran modal digunakan untuk memberikan gambaran atau hal
yang dapat dipertimbangkan Apakah rencana proyek investasi dari suatu
perusahaan layak atau tidak untuk diimplementasikan penganggaran
modal dapat didefinisikan sebagai proses mengalokasikan dana untuk
proyek atau pembelian jangka panjang.
Definisi  Menurut brigham dan Houston (2012) "penganggaran modal adalah suatu
Penganggaran proses analisis dan proses untuk memutuskan mana yang termasuk ke
Modal dalam anggaran modal".
 menurut Riyanto (2015) "penganggaran modal Dalam praktiknya
dimaksudkan untuk mengadakan analisis investasi beberapa alternatif
investasi yang tersedia, kemudian menetapkan atau memilih investasi
yang paling menguntungkan".
Berbagai Keputusan Penganggaran Modal

1. Penggantian (Replacement)
yaitu usulan investasi untuk
mengganti aset yang sudah aus
agar efisiensi produksi tetap
dapat dipertahankan misalnya
mesin lama diganti dengan mesin 2. Perluasan (expansion) yaitu
baru yang lebih efisien usulan investasi yang dapat
dimaksudkan untuk menambah
kapasitas produksi dari Lini
produk yang telah ada misal
menambah jumlah mesin baru
yang tipenya Sama dengan 3. Pertumbuhan (growth) yaitu
mesin yang telah dipakai usulan investasi untuk
mengembangkan Lini produk
yang baru berbeda dengan Lini
produk yang sudah ada misalnya
mula-mula perusahaan Bergerak
dalam bidang produksi sepatu
kemudian melakukan investasi
baru di bidang restoran.
Proses Penganggaran
Modal oleh Bower

bowers (1970) telah mengembangkan banyak


kerangka dalam proses penganggaran modal. model
kerangka yang disusun didasarkan pada empat studi
kasus secara luas yang menggambarkan cara dimana
perusahaan besar menggunakan dana modal untuk
memperoleh aset fisik. pekerjaan bower telah
memberikan suatu kerangka dasar bagi beberapa
studi selanjutnya. bower (1970) membedakan antara
proses perencanaan bisnis dan proses investasi.
proses perencanaan bisnis adalah proses yang
berkelanjutan dimana perusahaan mencari dan
menganalisis lingkungan dan sumber daya untuk
memilih peluang yang didefinisikan dalam istilah
pasar untuk dilayani dan produk untuk melayani
pasar.
Proses Penganggaran Modal oleh Bower
Proses Investasi adalah proses dimana perusahaan membuat keputusan
diskrit untuk menginvestasikan sumber daya guna mencapai tujuan
strategis. untuk itu diperlukan tahapan sebagai berikut;

1. Menentukan Tujuan Investasi 2. Melakukan Analisis


3 hal yang perlu dikembangkan Analisis dilakukan terhadap efek
dalam tahap ini : tingkat timbal atau kelompok efek untuk
balik hasil yangdiharapkan,tingkat mengidentifikasi efek yang salah 3. Melakukan Pembentukan
risiko, dan ketersediaan jumlah menentukan harga (terlalu Portofolio
dana yang akan diinvestasikan. rendah/terlalu tinggi)
Dilakukan identifikasi terhadap
efek mana yang akan dipilih dan
berapa proporsi dana yang akan
4. Melakukan Evaluasi Kinerja 5. Melakukan Revisi Kinerja diinvestasikan pada masing–
Portofolio Portofolio masing efek tersebut
Dilakukan evaluasi atas kinerja Merupakan tindak lanjut dari
portofolio yang telah dibentuk, tahap evaluasi kinerja portofolio.
baik thd tingkat laba yang
diharapkan maupun risiko yang
ditanggung
PENDEKATAN UMUM TERHADAP PENGANGGARAN
MODAL
 Tahap pertama dalam proses investasi adalah pembentukan
strategis dan tujuan investasi keuangan jangka panjang
dijadikan sebagai panduan yang harus melayani keputusan
manajerial.
 Tahap kedua adalah tujuan harus konsisten dengan
keunggulan kompetiif perusahaan dan tipe investasi yang
ditargetkan.
 Tahap akhir dalam penganggaran modal termasuk
pengendalian dan waktu pengeluaran mengenai proyek
investasi yang dilaksanakan
TEORI KONTIJENSI DALAM
KONTEKS PENGANGGARAN MODAL

pendekatan teori kontijensi mengidentifikasi bentuk-


bentuk optimal pengendalian organisasi dalam kondisi
operasi yang berbeda dan mencoba untuk
menjelaskan Bagaimana prosedur operasi
mengendalikan organisasi tersebut. menurut otley
(1980) para peneliti telah menerapkan pendekatan
kontijensi guna menganalisis dan mendesain sistem
pengendalian, khususnya di bidang sistem akuntansi
manajemen.
teori kontijensi Sebagaimana telah dibahas dalam
konteks penganggaran modal berkaitan erat dengan
desain proses penganggaran modal bower (1970).
penganggaran modal berfokus pada tiga aspek
konteks perusahaan yang diasumsikan berhubungan
dengan desain dan operasi dari sistem penganggaran
modal perusahaan, ketiga aspek tersebut adalah ;
1. karakteristik organisasi perusahaan
2. ketidakpastian Lingkungan
3. menyangkut karakteristik perilaku.
Pertimbangan Proses Penganggara Modal Dalam
Penelitian Sebelumnya
Tiga penelitian sebelumnya telah memasukkan proses keseluruhan
penganggaran modal dalam definisi mereka terhadap kecanggihan
penganggaran modal. Oleh karena literator tentang subjek tidak
memberikan aturan normatif yang jelas untuk proses,definisi umumnya
diterapkan mengacu pada penggunaan metode unggul dan prosedur
operasi sistematis.

Para ilmuwan berpendapat bahwa keputusan penganggaran modal harus


diartikan sebagai sistem komponen yang saling terkait. Tingkat
kecanggihan sistem penganggaran modal ditentukan oleh keberadaan
Sembilan komponen berikut
(Penyusunan anggaran modal jangka Panjang, Pencarian sistematis
alternatif untuk proyek besar, Adanya skrining dan telaah badan, Teknik
evaluasi proyek, Penggunaan Teknik ilmu manajemen, Analisis risiko,
Pekerjaan penuh waktu staf penganggaran modal,Pengendalian
pengeluaran, Pasca-audit)
Aspek Keperilakuan dari Penganggaran Modal
 Faktor-faktor penting keperilakuan dari penyusunan anggaran
modal
 Masalah dalam mengidentifikasi proyek potensial
 Masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia
 Masalah manajer dan ukuran kinerja jangka pendek
 Masalah yang disebabkan oleh identifikasi diri dengan proyek
 Pengembangan anggota dan proyek modal
 Penyusunan anggaran modal sebagai ritual
 Perilaku mencari risiko dan menghindari resiko
 Membagi kemiskinan
Tampilan Rasional Saran Saran Perbaikan
seseorang dapat mengatakan bahwa
proses penyusunan anggaran memiliki Disarankan bahwa mereka yang terlibat
tampak muka rasionalitas, Terutama ketika dalam proses penyusunan anggaran
model matematis yang rumit digunakan. modal dan dalam manajemen proyek
modal sebaiknya paling tidak menyadari
model matematis tersebut memberikan akan faktor-faktor keperilakuan yang
atmosfer kepastian, Logika, dan ilmu terlibat. setidaknya mereka mengambil
pengetahuan. akan tetapi, yang mendasari langkah-langkah aktif untuk memastikan
proses pengambilan keputusan adalah bahwa faktor-faktor keperilakuan dari
faktor-faktor keperilakuan yang telah penyusunan anggaran modal tidak
disebutkan sebelumnya. sayangnya, para menghasilkan keputusan yang
pengambil keputusan mungkin tidak akan suboptimal.
mengakui bahwa faktor-faktor manusia
yang irasional mungkin menjadi faktor yang
terpenting dalam penerimaan atau
penolakan terhadap proyek tertentu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai