Anda di halaman 1dari 4

AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM ENTITAS

BAZNAS

Dosen Pengampu :
Abdullah, SE., M.Si., Ak., CA

Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Liza Olivia (C1C020041)
2. Alfiyah Nur Fadhilah (C1C020172)
3. Berkat Sumber Jaya (C1C020042)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
2022/2023
1. BAZNAS KOTA BENGKULU

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bengkulu merupakan Badan resmi pengelola
zakat yang keberadaannya diatur berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 dan
dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Tentang
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011. Berdasarkan Surat Keputusan Walikota
Bengkulu Nomor 283 Tahun 2021, Susunan Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
Kota Bengkulu Periode 2021-2026 sebagai berikut:
Ketua : H. Abdurahman Alkaf Wakil Ketua I (Bagian Peghimpunan) : H. Yul Kamra, M.Pd
Wakil Ketua II (Bagian Pendistribusian) : Safrizal, SE
Wakil Ketua III (Bagian Keuangan) : Drs. H. Hilman Fuadi, MM
Wakil Ketua IV (Bagian SDM dan Umum): Syaiful Anwar, S.Sos

Visi BAZNAS Kota Bengkulu ialah "Menjadi Badan Amil Zakat Nasional yang Amanah,
Transparan dan Profesional.untuk mewujudkan visi tersebut BAZNAS Kota Bengkulu memiliki
misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran umat untuk berzakat melalui amil zakat.
2. Meningkatkan penghimpunan dan pendayagunaan zakat nasional sesuai dengan ketentuan
syariah dan prinsip manajemen modern.
3. Menumbuh kembangkan pengelola/amil zakat yang Amanah, transparan, professional dan
terintegrasi.
4. Memaksimalkan peran zakat dalam menanggulangi kemiskinan melalui sinergi dan
koordinasi dengan Lembaga terkait.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bengkulu diberikan Amanah dalam pengelolaan
dana zakat dan berfungsi dalam menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infaq dan sedekah
serta dana sosial keagamaan lainnya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Zakat. Ada delapan golongan (asnaf) penerima zakat, yaitu: Fakir, Miskin, Amil, Mualaf,
Riqob, Gharimin, Fisabilillah dan Ibnu Sabil. Program Penyaluran Zakat, Infaq dan Sedekah
(ZIS) Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bengkulu, yaitu: Kota Bengkulu
Makmur, Kota Bengkuu Cerdas, Kota Bengkulu Sehat, Kota Bengkulu Taqwa, Kota Bengkulu
Peduli Kemiskinan dan Kemanusiaan

Akad yang digunakan pada BAZNAS KOTA BENGKULU adalah akad Qordhul Hasan sebagai
strategi Baznas Bengkulu Selatan dalam mengoptimalisasikan Dana Zakat untuk pemberdayaan
ummat. Qordhul Hasan adalah pinjaman tanpa imbalan yang memungkinkan peminjam untuk
menggunakan dana tersebut selama jangka waktu tertentu dan mengembalikan. Akad qardhul
hasan yang sebenarnya bertujuan untuk membantu dan memberikan kemudahan kepada orang
yang dalam kesusahan. Akad qardhul hasan adalah akad perjanjian pinjam meminjam dari
seseorang atau lembaga (muqtaridh) yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama
selama jangka waktu yang telah ditentukan dengan tujuan saling tolong-menolong tanpa
mengharapkan imbalan. Badan Amil Zakat Nasional Bengkulu Selatan sebagai badan
pengelola ZIS nasional dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada
muzakki dan mustahiq. Dalam rangka memberdayakan mustahik, BAZNAS Bengkulu
Selatan meluncurkan lembaga keuangan mikro syariah. Lembaga ini hanya
menggunakan pola qardhul hasan yang tidak memiliki sistem bagi hasil, dan dibentuk
berdasarkan kebijakan BAZNAS Bengkulu Selatan. Program BAZNAS BENGKULU
SELATAN didirikan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup
masyarakat lapisan bawah dalam bidang ekonomi. Program Penyaluran Zakat, Infaq dan
Sedekah (ZIS) Pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bengkulu Selatan, yaitu: Kota
Bengkulu Makmur, Kota Bengkuu Cerdas, Kota Bengkulu Sehat, Kota Bengkulu Taqwa, Kota
Bengkulu Peduli Kemiskinan dan Kemanusiaan. Pelaksanaan qardhul hasan di Baitul Qiradh
BAZNAS Bengkulu Selatan, Sumber dananya berasal dari dana zakat yang diambilkan dari
bagian fakir miskin dan didistribusikan melalui program BAZNAS Bengkulu Selatan dengan
menggunakan akad qardhul hasan kepada masyarakat dari golongan fakir miskin, disaat
pengembalian pinjaman terdapat penambahan berupa infak dan simpanan wajib setiap bulannya
yang dicantumkan dalam akad qardhul hasannya. Menurut hukum ekonomi syariah sumber
dana dan akad qardhul hasan di BAZNAS Bengkulu Selatan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip
muamalah, karena untuk memberikan pinjaman kepada orang lain harus memiliki syarat
diantaranya pemilik harta yang sempurna sedangkan harta zakat tidak sepenuhnya milik
pengelolah zakat (amil) sehingga tidak terpenuhinya syarat shahibul maal (pemilik modal) dan
dana zakat merupakan haknya mustahiq. Sedangkan di dalam pelaksanaan pinjaman tersebut
terdapat penambahan pengembalian pinjaman berupa infak dan simpanan wajib setiap bulannya
yang dituliskan dalam akad qardhul hasan sehingga mengacu kepada kaidah fiqh “Setiap hutang
yang menarik manfaat, maka ia termasuk riba”.

Anda mungkin juga menyukai