Anda di halaman 1dari 26

“ PENGELOLAAN RELAWAN ZAKAT DI LEMBAGA

INISIATIF ZAKAT INDONESIA (IZI) CABANG BENGKULU”

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Penulisan Skripsi

Dalam Bidang Manajemen Dakwah

Oleh:

Deva Oktavia

NIM:1911330023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO

BENGKULU

2022M/1443H

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh

setiap muslim. Zakat dalam pelaksanaannya harus ditetapkan dan diatur

oleh agama dan negara, baik dari segi jenis harta yang dizakatkan, para

wajib zakat (muzzaki), sampai pada peneglolaannya oleh pihak ketiga,

dalam hal ini pemerintah atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah

untuk mengelola zakat demi kemaslahatan umat.

Zakat dalam Islam merupakan salah satu bentuk ketaatan makhluk

kepada pencipta nya .Zakat merupakan suatu bentuk ibadah yang memiliki

dua dimensi manfaat yakni dimensi spiritual (hablum minaulah) dan

dimensi social (hablum min annas).Oleh karena itu zakat bukan hanya

untuk menunjukkan kepedulian islam terhadap kaum lemah yang

tergolong mustahik namu juga merupakan dimensi ketaatan transcendental

bagi mereka yang menunaikan nya . Zakat merupakan suatu ibadah yang

hukum nya wajib di jalankan bagi muslim yang sudah tergolong sebagai

muzakki . Maka zakat yang menjadi sebuah potensi besar bagi ekonomi

muslim untuk digunakan sebagai peningkatan kesejahteraan hingga

pemerataannya. 1

Zakat merupakan nomenklatur Islam yang sangat penting bagi

perkembangan dan peningkatan perekonomian umat Islam, sumber-


1
Zakat Optimizing Strategi Throught Volunteerism. Vol.07, No,01,April 2020

2
sumber pokok ajaran islam telah menjelaskan bagaimana zakat harus ditata

dan dikelola dengan baik, terutama dengan adanya amil sebagai salah satu

kelompok yang mendapatkan dan mendistribusikan zakat atas jasa

profesionalitasnya dalam mengelola zakat.

Zakat ,infak dan shadaqah ( ZIS ) di Indonesia saat ini telah

dikelola oleh organisasi pengolala zakat yang terdiri dari lembaga amil

zakat ( LAZ) yang di bentuk oleh organisasi masyarakat dari Badan Amil

Zakat Nasional ( BAZNAS ) yang dibentuk oleh pemerintah non struktural

sesuai dengan keputusan Presiden RI NO.8 Tahun 2000. Baznas memiliki

tugas dan fungsi untuk menghimpun dana menyalurkan dana zakat, inqak,

dan shadaqah (ZIS) pada tingkat nasional. Hal ini juga di dukung dengan

adanya aturan pengelolaan zakat baik pada LAZ maupun BAZNAS yang

telah tertera pada Undang –Undang NO.23 Tahun 2011 tentang

pengelolaan zakat.2

Dalam pengelolaan zakat, pengumpulan (fundaraising) dan

pendistribusian zakat merupukan dua hal yang sama pentingnya.

fundaraising dapat di artikan sebuah kegiatan menghimpun dana dan

sumber lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, perusahaan

ataupun pemerintah yang akan digunakan untuk membiayai program

ataupun kegiatan operasional lembaga yang pada akhirnya adalah untuk

mencapai misi dan tujuan dari lembaga tersebut.3

2
Undang – Undang Republik Indonesia NO .23 Tahun 2011, Tentang Pengelolaan Zakat , Pasal 5
Skripsi Jurusan Ekonomi Syariah – UIN SUSKA Riau, ( Pekanbaru, Perpustakaan UIN SUSKA
Riau,2016),4
3
Anies SM Basalamah , Akutansi Zakat, Infaq dan Sodaqoh , (Depok: Usaha kami ,2005,17

3
Salah satu tugas penting dari lembaga pengelola zakat adalah

melakukan pengumpulan atau penghimpunan dana zakat kepada

masyarakat secara terus menerus dan berkesinambungan melalui berbagai

forum dan media. Sehingga dengan ini peran suatu relawan dalam suatu

lembaga zakat sangat dibutuhkan baik dalam mensosialisasikan ataupun

mengumpulkan dana ZIS, karena dengan adanya mereka dapat

memperluas jaringan sosialisasi.4

Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) merupakan Lembaga Amil Zakat

yang melakukan pengumpulan dana sesuai dengan Undang-Undang yang

dibuat pemerintah, pengmpulan dan penyalurannya dilakukan oleh kantor

Inisiatif Zakat Indonesia disetiap provinsi dan kota di Indonesia.

Inisiatif zakat Indonesia cabang Bengkulu adalah salah satu

cabang dari Inisiatif Zakat Indonesia yang berkantor pusat kota Bengkulu ,

Sebagai kantor cabang , segala operasional yang dilakukan sesuai dengan

kebijakan yang ada pada kantot itu sendiri. Segala kegiatan yang dilakukan

Inisiatif Zakat Indonesia harus mendapatkan izin terlebih dahulu.Zakat

yang dipandang sebagai salah satu instrumen pembangunan ekonomi

untuk pemerataan sosial, pengentas kemiskinan dan memberikan

kesejahteraan umat di daerah ,menjadi salah satu solusi terbaik untk

mengatasi tali perekonomian yang sedang tidak stabil melalui pengelolaan

lembaga zakat yang professional.

Adapun tujun lembaga zakat tersebut ialah 1.meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. 2


4
Taufik Effendi,Peran (Tangerang Selatan:LotusBooks,2013)

4
Meningkatkan manfaat zakat untuk menunjukkan kesejahteraan

masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk mewujudkan manfaat

zakat sebagai pilar ekonomi ,sosial,dan politik,maka pengelolaan zakat

yang professional menjadi persyaratan yang tidak boleh ditinggalkan .

Lembaga Inisiatif Zaka Indonesia dilahirkan pada tahun 2015 dan IZI

secara resmi memperoleh izi operasional sebagai Lembaga Amil Zakat

skala nasional melalui surat keputusan Menteri Agama Republik Indonesia

nomor 423 tahun 2015 yang mana lembaga ini berpusat di Jakarta.

Sejak awal berdirinya Inisiatif Zakat Indonesia telah melakukan

sosialisasi zakat dengan berbagai macam cara salah satu nya face to face

(langsung), melalui media cetak, media sosial, dan juga gerai

“zakat” .Berdasarkan observasi awal dari hasil wawancara dengan Bapak

Wildan selaku Kabid Program dikantor Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) di

kota Bengkulu, mengatakan bahwa hadir nya Inisiatif Zakat Indinesia (IZI)

di kota Bengkulu pada awal tahun 2016 seiring dengan keluarnya (SK)

Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) merupakan lembaga lama yang berganti

maju dengan menajemen yang berbeda.

Cikal bakal nya pada bulan November 2015 sudah ada, pada

tanggal 31 Desember 2016 sudah duterapkan di Curup dan tanggal 1

Januari surat keterangan (SK) turun dan terbentuknya Inisiatif Zakat

Indonesia (IZI) di kota Bengkulu. Lembaga ini termasuk lembaga yang


56
dikenal khusus nya di Begkulu .Dalam pelaksanaan pengumpulan zakat
5
Wildan Pratama , Kabid Program, Wawancara 15 September 2021
6
UU RI NO. 23 Tahun 2011, diakses dari https://kalteng.kemenag.go.id pada tanggal 21 Agustus
2020, pukul 2o:25 WIB.

5
lembaga IZI di bantu oleh relawan dimana relawan ini membantu dalam

ospek penghimpunan dana zakat hal ini bertujuan agar proses

pengumpulan dana zakat bisa berjalan secara optimal, Dan relawan ini

juga mendapatkan khafalah (gaji).

Di lembaga Zakat Indonesia cabang Bengkulu para relawan di

rekrut apabila mereka kekurangan tenaga pada saat ingin melaksanakan

suatu program dimana program ini tidak akan bisa berjalan secara optimal

jika hanya mengandal kan dari beberapa tenaga karyawan di lembaga IZI

itu saja. Adapun proses seleksi relawan ataupun tahapan untuk mendaftar

diri sebagai relawan di IZI cabang Bengkulu masih sama pada umum nya

ialah dengan membawa surat lamaran dan melaksanakan seleksi tes

wawancara dan kemudian jika lolos seleksi wawancara para relawan bisa

langsung bekerja normal seperti staf-staf yang lain yaitu dai hari senin-

jumat.

Para relawan di IZI bersifat menetap jika ada event-event dibulan

Ramadhan baru lah dari pihak IZI merekrut beberapa karyawan untuk

tambahan membantu proses kelancaran suatu kegiatan tersebut. Inisiatif

Zakat Indonesia merupakan Nirlaba yang fokus mengangkat derajat sosial

kemanusian kaum dhuafa dengan zakat ,infaq,sedekah serta dana sosial

lainnya baik dari individu kelompok maupun perusahaan.

Lembagi ini berfungsi untuk menjalin ukhuwah melalui

permasyarakat zakat,infaq dan sedekah serta menunjang pemberdayaan

umat. Dalam penelitian ini penulis memilih lembaga Inisiatif Zakat

6
Indonesia (IZI) Perwakilan Bengkulu.Alasan peneliti memilih IZI sebagai

tempat penelitian karena dengan banyak nya lembaga zakat yang berdiri

membuat masyarakat kurang mengenal apa saja lembaga lembaga zakat

yang ada disekitar , masyarakat lebih cenderung ke lembaga yang dikenal

baik dari rekan kerja atau lingkungan ,padahal ada beberapa lembaga zakat

di daerah Bengkulu maupun diluar Bengkulu yang masyarakat juga harus

tau keberadaannya.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengelolaan relawan di IZI cabang Bengkulu ?

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan teoritis dan juga praktis. Hasil studi ini

menambah pengetahuan tentang topik cara pengelolaan relawan,

khususnya pemahaman tentang pengembangan bagaimana pengelolaan

relawan di IZI cabang Bengkulu.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini berujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan

relawan di IZI cabang Bengkulu

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini dirincikan sebagai berikut:

1. Secara teoritis

Penelitian ini ingin mendeskripsikan bagaimana cara pengelolaan

relawan di IZI cabang Bengkulu. Selanjutnya penelitian ini bisa menjadi

rujukan bagi penelitian serupa di masa mendatang.

7
2. Secara praktis

a. Bagi penulis. Penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan tentang pengelolaan relawan zakat di IZI cabang

Bengkulu dan peneliti bisa berkontribusi terhadap bahan yang

dikaji.

b. Bagi program studi. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

literatur untuk mahasiswa fakultas ushuluddin adab dan dakwah

terutama program studi manajemen dakwah.

F. Kajian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian ini, langkah awa yang penulis tempuh adalah

membaca beberapa penelitian terdahulu, sebelum mengadakan penelitian

lebih lanjut dan menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah.

Studi terdahulu yang menjelaskan tentang pengelolaan relawan zakat,

nampaknya lebih banyak fokus ke peran relawan dalam penghimpunan

dana zakat. Penelitian ini menelaah artikel terdahulu terkait bidang

garapan ini, seperti penelitian yang dilakukan oleh :

1. Sri Lestrai Dewi dengan judul penelitian “peran relawan dalam

penghimpunan dana zakat infak dan sedekah di lembaga amil zakat

(LAZ) Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Riau”, dengan metode

penelitian deskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukkan bahwa

terdapat beberapa peran relawan dalam penghimpunan zakat, infak,

dan sedekah pada LAZ Izi perwakilan Riau, pertama melakukan

8
sosialisasi melalui seminar, kedua melakukan penggalangan dana pada

event tertentu, ketiga mengedukasi zakat.7

2. Lika Ruhama, dengan judul penelitian Strategi Fundraising Inisiatif

Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Tengah dalam pengumpulan

ZIS di Era Pandemi Covid 19”, metode penelitian yang diguanakan

Kualitatif. Hasil penelitian yakni Inisiatif Zakat I donesia Jawa

Tengah,tetap mengikuti strategi fundraising yang sudah direncanakan

pada awal tahun, namun pada saat pandemic mengalami perubahan

pola yang mana hampir segalanya melalui digital.8

3. Riri Novita Sari, dengan judul penelitian “Manajemen

Pendayaagunaan Dana Zakat di Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota

Bengkulu”. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan bahwa

perencanaan belum dilaksanakan belum cukup baik, pengorganisasian

dilakukan dengan baik, pergerakan sudah dilakukan dengan baik, dan

pengawasan belum dilaksanakan dengan baik.9

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi maka penulis

menyusun sistematika penulisan agar tidak keluar dari tujuan skripsi yaitu:

BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang yang membahas

mengenai dasar fakta, data dan argument peneliti mengenai sebuah topik

7
Sry Lestari Dewi, “Peran Relawan Dalam Penghimpunan Dana Zakat, Infak dan Sedekah Di
Lembaga Amil Zakat LAZ Inisiatif Zakat Indonesia Perwakilan Riua”, Skripsi UIN Sultan Syarif
Kasim Riau, 2019
8
Lika Ruhama, “Strategi Fundraising Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Tengah
dalam Penumpulan ZIS di Era Pandemi Covid-19” Sripsi UIN Walisongo Semarang, 2021
9
Riri Novita Sari “ Manajemen Pendayaagunaan Dana Zakat di Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Kota
Bengkulu”, Skripsi IAIN Bengkulu,2017

9
pembahasan yang di angkat menjadi judul rumusan masalah yang akan

memberikan gambaran mengenai masalah yang akan di teliti, tujuan

penelitian berisi maksud dari peneliti melakukan penelitian. Kegunaan

penelitian di maksudkan untuk hasil akhir dari penelitian. Kajian terdahulu

sebagai tambahan refrensi peneliti untuk melakukan penelitian dan

sistematika penulisan berisi penjelasan secara umum tahap-tahap

penelitian.

BAB II Landasan Teori menggambarkan berbagai teori mengenai

judul dalam penelitian ini yang terdiri dari jaringan sosial, donatur, dan

madrasah aliyah. Fungsi dari bab ini adalah untuk menjelaskan secara

teoritik terkait landasan dasar penelitian ini sebagai alat analisis penelitian

BAB III : Metode Penelitian yang terdiri dari jenis penelitian

kualitatif dengan pendekatan studi kasus, tempat dan waktu penelitian,

penjelasan judul, informan penelitian, sumber data penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik keabsahan data, dan teknik analisis data

BAB II

10
LANDASAN TEORI

A. Pengelolaan Relawan

1. Defenisi Relawan

Relawan adalah seseorang yang secara sukarela menyumbangkan

waktu, tenaga, pikiran, dan keahliannya untuk menolong orang lain dan

sadar bahwa tidak akan mendapatkan upah atau gaji atas apa yang telah

disumbangkan. Sedangkan pekerjaan kerelawanan (volunteer work)

adalah segala bentuk bantuan yang diberikan secara sukarela untuk

menolong orang lain. Menjadi relawan adalah salah satu aktivitas yang

dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai wujud

kepedulian dan komitmennya terhadap sebuah visi tertentu.10

Ada 5 analisa kebutuhan Relawan, yaitu:

1. Jangka Pendek, tidak secara langsung berhubungan dengan organisasi

maupun tujuannya, tapi cenderung menjadi kelompok Relawan atau

individu-individu dengan waktu yang terbatas. Mereka menginginkan

tugas yang jelas sesuai waktunya yang pendek dan termotivasi untuk

pencapaian tujuan individual atau profesioanal

2. Jangka Panjang, berhubungan dengan organisasi dan cenderung untuk

menetap dalam periode waktu yang lebih lama. Mereka termotivasi oleh

organisasi, membaur, dan mengenali tujua organisasi.

3. Remaja dan Pemuda (umur 18-35), remaja dan pemuda dapat menjadi

relawan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dikemudian hari

10
PNPM Mandiri Perkotaan , Menajemen Relawan ; Modul Khusus Komunitas , (tt,;Departemen
Pekerjaan Umum.tth),12

11
diharapkan dapat berorientasi jangka panjang dengan pendekatan sebaya,

mereka dapat saling mengkomunikasikan dan menjadi sumber informasi

tentang gerakan dan pengalaman mereka.

4. Diatas umur 35 tahun (termasuk manula dan pensiunan), orang yang

lebih tua mempunyai pengakuan dalam banyak komunitas dan dapat

berperan sebagai penasehat dan pembimbing kepada yang lebih muda.

Mereka mempunyai komunikasi antar generasi yang baik. Orang yang

lebih tua banyak dalam jumlah, sehinga sebagai relawan mereka

mempunyai pengalaman, keahlian, dan berpendidikan.

5. Lingkungan sosial, kebudayaan, dan ekonomi, keputusan faderasi

Internasional, pada pelaksanaan General Assembly ke 12 Tahun 1999,

untuk menganalisa situasi terkini, status relawan dan identifikasi area

dimana dibutuhkan perubahan untuk meningkatkan pelayanan kepada

yang membutuhkan11.

2. Pola Relawan

Dilihat dari pola pelaksanaannya, ada tiga pola kerelwanan yang saat ini

berkembang:

1. Kegiatan skerelawanan yang dilakukan oleh individual dan tidak

dikoordinir oleh lembaga atau organisasi tertentu. Aktivitas ini banyak

berlangsung di masyarakat, namun sulit untuk diukur ataupun diteliti

karena dianggap sebagai kegiatan rutin harian. 12

11
Ulla Nychrawaty Usman ,Pedoman Menajemen Relawan : KSR-TSR, (Jakarta-Palang Indonesia,
2008), 20-23
12
Psikolog Ratih Ibrahim dalam acara yang digelar Nutrifood, Berbagi insrirasi, aksi nyata
membangun Indonesia, pada rabu (5/8/2015). Artikel diakses pad Kamis . 20 Desember 2018
pukul 13.30 dari https://www.liputan6.com./hcalth/read/2287581/catatini-7-manafaat relawan

12
2. Kegiatan kerelewanan yang dikoordinir oleh kelompok organisasi, atau

perusahaan tertentu, namun bersifat insidentil atau dilakukan secara tidak

kontinyu. Misalnya kegiatan bakti sosial dan donor darah dalam rangka

ulang tahun lembaga atau perusahaan.

3. Kegiatan kerelewanan yang dikelola kelompok atau organisasi secara

professional dan kontinyu. Pola ketiga ini ditandai dengan adanya

komitmen yang kuat dari relawan (baik tertulis maupun lisan), untuk

terlibat aktif dalam kegiatan yang dilakukan, adanya aktivitas yang rutin

dan kontinyu serta adanya divisi atau organisasi yang khusus merekrut

dan mengelola para relawan secara professional.

4. Belajar sesuatu baru Menjadi relawan itu seperti mencari jodoh,

mencoba jadi relawan di sana atau di sini. Ada banyak hal. Hingga

akhirnya 17 PNPM Mandiri Perkotaan, Manajemen Relawan: Modul

Khusus Komunitas, (tt,: Departemen Pekerjaan Umum, tth), 12 13

merasa nyaman dengan sebuah tempat menjadi relawan. Nah pada saat

menjadi relawan kita ditantang untuk melakukan sesuatu yang baru. Hal

ini 'memaksa' kita untuk belajar hal baru.

5. Menyenangkan dan memberi kepuasan Ketika mampu melakukan

sesuatu yang positif untuk orang lain akan membuat kita bahagia.

6. Baik untuk pikiran Siapa yang tidak senang disapa, diajak berbicara,

dengan orang lain. Hal ini mampu membuat pikiran kita jadi bahagia.

7. Meningkatkan kesehatan Kesehatan fisik akan tercipta dengan menjadi

relawan, asal benar-benar didasari tanpa pamrih. Orang-orang yang

13
bahagia selsel tubuhnya tumbuh degan baik. Hal ini membuat seseorang

jadi jarang sakit.

3. Program-Program Relawan

Ada beberapa jenis program relawan berdasarkan kegiatannya, yaitu: 13

a. Relawan administarsi, Yaitu relawan yang menyangkut catat-

mencatat/surat-menyurat yang sifatnya lebih formil dan merupakan

bagian dari suatu kesatuan unit yang harus dijalankan agar dapat

mencapai tujuan.

b. Relawan edukasi. Yaitu kegiatan relawan yang melibatkan kegiatan

ajar mengajar, dan juga meliputi penyuluhan spesifik mengenal topic

tertentu untuk memberikan pemahaman terhadap isu yang terjadi

dalam lingkungan tersebut serta memberikan solusi aplikatif

sekaligus membudayakannya kepada mereka.

c. Relawan konservasi. Yaitu kegiatan relawan yang menyangkut

pelestarian lingkungan seperti binatang dan tumbuhan. Kegiatan ini

menitikberatkan permasalahan titik kepunahan suatu spesies dalam

bentuk penangkaran atau eksplorasi lebih jauh untuk meneliti

ekosistem tertentu.

d. Relawan humanis. Yaitu kegiatan yang meliputi aksi kemanusiaan

yang lebih mendalam seperti penyelamatan pengungsi dan rumah

sakit, masyarakat daerah rawan dan terpencil, anak-anak kurang

13
https;//www.youthmanual,com/post/yuk-kenali;jenis;jenis;program;relawan;berdasarkan
kegiataannya, diakses pada tanggal, sabtu 5 januari 2019.PNPM Mandiri Perkotaan , Menajemen
Relawan:Modul Khusus Komunitas, (tt,:Departemen Pekerjaan Umum, tth),16

14
beruntung, korban bencana alam, epidemic penyakit menular, sampai

penjaga perdamaian.

e. Relawan acara. Yaitu kegiatan relawan yang bersifat jauh fleksibel

dan seasonal karena hanya diadakan dalam waktu-waktu tertentu

oleh suatu pihak, dan tentunya bersifat lebih professional karena

menyangkut program kerja dari suatu lembaga atau organisasi

korporat yang lebih besar.

B. Pengertian Zakat

1. Zakat Secara Bahasa

Zakat secara bahasa (lughoh), berarti :tumbuh,berkembang dan

berkah dan dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan,

Sedangkan menurut terminologi syari’ah (istilah syara’) zakat berarti

kewajiban atas harta atau kewajiban atas jumlah sejumlah harta tertentu

untuk kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Zakat juga berarti derma

yang telah ditetapkan jenis, jumlah, dan waktu suatu kekayaan atau harta

yang wajib diserahkan. Atau Zakat adalah nama dari sejumlah harta

tertentu yang telah mencapai syarat tertentu (nishab) yang diwajibkan

Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak

menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.14

Dalam Alquran , ada 8 golongan yang berhak menerima zakat

antara lain:

14
Hertina,Problema Zakat Profesi dalam Produk Hukum di Indonesia , (Pekanbaru: Suska
Press,2013),3

15
 Orang fakir yakni orang yang tidak mempunyai harta dan tenaga

untuk memenuhi waktu dan tenaga nya

 Orang miskin ,yaitu orang yang bekerja tapi tidak mencukupi

kebutuhannya atau dalam keadaan serba kekurangan

 Amil atau orang yang mengelola zakat

 Muamalaf atau orang yang baru masuk islam

 Hamba sahaya

 Orang yang berutang

 Sabilillah atau orang yang berujung di jalan Allah

 Ibnu sabil atau sedang melakukan perjalanan

2. Zakat Secara Istilah

Secara istilah zakat ialah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh

orang yang beragama islam dan diberikan kepada golongan yang berhak

menerimanya (fakir miskin dan sebagainnya).

3. Jenis-Jenis Zakat

1. Zakat Fitriah. Zakat fitrah merupakan zakat jiwa (Zakat An_ Nafs) ,

yaitu kewajiban berzakat bagi setiap individu baik untuk orang yang

sudah dewasa maupun yang belum dewasa , dan di barengi dengna

ibadah puasa (Shaum).

2. Zakat Maal. Seperti diuraikan terdahulu bahwa zakat sepadan dengan

kata shadaqqah , juga bahkan dengan kata infaq . Ketiga istilah

tersebut merupakan kata yang mengindikasikan adanya ibadah

16
maliya,ibadah yang berkaitan dengan harta konsef ini sudah

disepakati oleh para ahli islam .

4. Syarat-Syarat Zakat

Syarat wajib zakat

a. Merdeka

b. Islam

c. Balight berakal

d. Kondisi hart itu dapat berkembang

e. Kondisi harta sampai nishab

f. Kepemilikan yang sempurna terhadap harta

g. Tidak ada hutang

h. Lebih dari kebutuhan

Syarat sahnya zakat

a. Niat, para fuqoha bersepakat bahwasan nya niat adalah salah satu

syarat membayar zakat , demi membedakan dari kafarat dan sadaqah

ssssadaqah yang lain

b. Menberi kepemilikan. Disyaratkan memberi hak kepemilikan demi

keabsahan pelaksanaan zakat . Yakni memberikan zakat kepada orng

orang yang berhak

Harta yang wajib dizakati

a. Barang dagangan

b. Emas dan perak serta harta yang disamakan dengan emas dan perak

17
c. Hasil pertanian dan buah buahan

d. Hewan ternak

e. Hasil tambang

Orang yang berhak menerima zakat

a. Orang fakir

Orang orang fakir adalah orang yang tidak mempunyai sesuatu

untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka dan mereka tidak mau

berusaha. Atau mereka adalah orang orang yang memiliki sedikit harta

untuk memenuhi kebutuhan mereka .

b. Orang orang miskin

Orang orang miskin adalah orang yang mempunyai harta yang

hanya cukup memenuhi setengah atau lebih dari kebutuhan mereka. Dan,

meereka diberi bagian dari zakat yang dapat menutupi kekurangan di

dalam memenuhi kebutuhan mereka selama satu tahun .

c. Para amil zakat

Mereka adalah para petugas yang ditunjuk oleh pemimpin kaum

muslimin untuk pengenpul kan zakat dari para pembayarnya,menjaganya

dan membaginya kepada orang orang yang berhak menerimanya.

d. Orang orang mualaf

Orang orang mualaf ada dua macam yaitu orang orang kafir dan

orang orang muslim . Orang kafir diberi bagian zakat apa apabila

dengannya ,maka kemungkinan besar ia akan masuk islam.

18
e. Al Riqaab. Al Riqaab adalah para budak yang ingin memerdekakan diri

namun tidak memiliki uang tebusan untuk membayarnya.

f. Al Ghaarim. Al Ghaarim adalah orang yang menanggung hutang

g. Fii Sabilillah. Fii Sabilillah adalah orang orang yang berada dijalan Allah

h. Ibnu sabil. Ibnu Sabil adalah musafir yang terlantar dalam perjalanan nya

karena bekal yang ia miliki telah habis atau hilang.

19
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana pendekatan

kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan

induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang

diamati dengan menggunakan logika ilmiah.15. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian.16

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks apa

adanya melalui pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber lapangan

dengan instrumen kunci peneliti itu sendiri. titik penelitian kualitatif adalah

penelitian yang menggunakan latar alami dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada. titik metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu.17

Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam melakukan

penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analisis kualitatif. Di mana peneliti menggambarkan dan

menganalisis bagaimana Proses relawan zakat di Lembaga Inisiatif Zakat

Indonesia (IZI) cabang Bengkulu


15
Saifuddin Azwar, metode penelitian,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009), Hal.5.

16
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung Remaja Rosdakarya,2002),Hal.6.
17
Sugiono, Metode penelitian Kualitatif,(Bandung: Alfabeta,2009),Hal.2.

20
B. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian dalam riset ini adalah di Kantor Lembaga Inisiatif Zakat

Indonesia (IZI) Cabang Bengkulu.Adapun waktu penelitian mulai dari riset

sampai penyusunan laporan secara umum di mulai pada bulan Juni awal

sampai Agustus akhir.

C. Penjelasan Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul proposal

skripsi ini maka penulis memberikan pengertian dari berbagai istilah sebagai

berikut:

1. Pengelolaan adalah suatu rangkaian proses baik berupa

perencanaan ,pengorganisasiaan, pengendaliaan dan pengawasan dalam

suatu organisasi

2. Relawan Zakat adalah tenaga individu yang mengambil peran atau

melakukan kegiatan tertentu atas motif suka dan rela sebagaimana relawan

di Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Cabang Bengkulu dalam

membantu pengelolaan pembayaran zakat ,inqak dan sedekah agar bisa di

minimalisir dengan baik 18

3. Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia ialah lembaga zakat yang ada di

Bengkulu

D. Sumber Data Penelitian

18
Leny Ismayanti,”,Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,Vol. 4, No. 2 (2015), Hal 290.di
akses:file:///C:/Users/DELL-FC/Downloads/109-141-1-PB.pdf

21
Menurut Loflan, sumber data utasssma dalam penelitian kualitatif ialah kata-

kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-

lain.

1. Sumber Data Primer

Data primier merupakan data yang diperoleh langsung dari responden atau

objek yang diteliti atau ada hubungannya dengan objek yang diteliti titik

pada dasarnya penelitian lapangan berisi 2 bagian yaitu pertama, Bagian

deskriptif berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan, dan

pembicaraanya kedua, bagian reflektif yang berisi kerangka berpikir dan

pendapat peneliti, Gagasan dan kepedulian yang. Berdasarkan dari

penelitian yang penulis buat, maka yang termasuk data primer Dalam

penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dan hasil

interview berupa wawancara dari pihak-pihak lembaga Inisiatif Zakat

Indonesia (IZI) Cabang Bengkulu 19.

2. Sumber Data Skunder

Sumber data sekunder merupakan data yang telah terlebih dahulu

dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari penelitian

sendiri memuat informasi atau data tersebut. Data sekunder diperoleh dari

pihak-pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitian

titik sekunder juga bisa diartikan sebagai hasil pengumpulan oleh orang

lain dengan maksud tersendiri dan mempunyai kategorisasi klarifikasi

menurut keperluan mereka.20

19
Habib,Syafaat,1982,buku pedoman dakwah,jakarta,wijaya
20
Habib,Syafaat,1982,buku pedoman dakwah,jakarta,wijaya

22
E. Informasi Penelitian

Informan Penelitian adalah yang menjadi subjek yang dapat memberika

informasi tentang fenomena-fenomena dan situasi sosial yang berlangsung di

lapangan pemilihan informan dapat ditetapkan dengan menggunakan teknik

Snowball yaitu penggalia data melalui wawancara mendalam dari suatu

informasi ke informan lainnya dan seterusnya sampai peneliti tidak

menemukan informasi baru lagi, jenuh, Informasi yang tidak berkualitas.

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Salah satu metode pengumpulan data dengan mengamati atau

meninjau secara cermat dan langsung di lokasi penelitian atau

lapangan yang mengetahui secara langsung kondisi yang terjadi atau

untuk membuktikan kebenaran dari sebuah desain penelitian titik

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi terlibat titik

tujuan observasi ini adalah mengamati secara langsung mengenai

bagaimana proses Pengelolaan Relawan Zakat di Lembaga Inisiatif

Zakat Indonesia (IZI) cabang Bengkulu ,sehingga dapat menghasilkan

data yang lebih rinci agar data yang dihasilkan lebih akurat.

2. Interview (wawancara)

Metode ini disebut sebagai wawancara karena Cara yang ditempuh

dalam pengumpulan data adalah melakukan percakapan dengan para

informan.Sedangkan teknik yang digunakan dalam wawancara ini

23
yaitu wawancara text structure yang mana wawancara menggunakan

pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan ditanyakan kepada

informan langsung.

3. Dokumentasi

teknik dokumentasi adalah mencari data mengenai suatu hal, variabel,

atau sumber-sumber yang banyak dipakai dalam penelitian. Berupa

sejumlah dokumen, catatan, website, buku, transkip, surat kabar,

majalah, makalah, foto-foto dan lain-lain21.

G. Teknik Keabsahan Data

Semua informasi yang didapat ketika melakukan observasi, wawancara

dan dokumentasi, akan tetapi untuk mendapatkan hasil informasi yang baik

maka data-data tersebut harus melalui proses analisis. analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

wawancara catatan lapangan dan dokumentasi

1. Pengelolaan Data

Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah

terlebih dahulu. Pengolahan data tersebut bertujuan untuk lebih

menyederhanakan semua data yang terkumpul dan menyajikannya Dalam

susunan yang baik dan rapi kemudian dianalisis. Tahapan dalam

pengolahan data adalah:

a. Penyuntingan (editing)

Kegiatannya adalah untuk memeriksa seluruh daftar pertanyaan

yang dikembalikan responden.


21
Romli samsul,jurnalistik dakwah,Bandung:Rosda,karya,2003

24
b. Penyuntingan (coding)

Penyuntingan dilaku kan dengan cara memberikan simbol/tanda

berupa angka terhadap jawaban responden yang diterima.

c. Tabulasi (tabulating)

Tabulasi digunakan untuk menyususn dan menghitung data hasil

pengkodeanuntuk kemudian disajikan dalam bentuk tabel.

2. Penganalisisan Data

Proses selanjutnya adalah analisis data tujuan dari analisis data ini adalah

untuk menyederhanakan dan memudahkan data untuk ditafsirkan.Apabila

datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu

data kuantitatif yang berbentuk angka angka dan data kualitatif yang

dinyatakan dalam bentuk kata atau simbol.

3. Penafsiran Hasil Analisis

Setelah data selesai dianalisis, kegiatan yang harus dilakukan setelah

menafsirkan hasil analisis tersebut. Penafsiran hasil analisis ini bertujuan

untuk menarik kesimpulan penelitian yang telah dilaksanakan. Penarikan

kesimpulan ini dilakukan dengan cara membandingkan Hipotesis yang telah

dirumuskan kan kan hasil analisis yang didapat akhirnya peneliti dapat

menarik kesimpulan apakah menerima atau menolak Hipotesis yang telah

dirumuskan. Dalam penafsiran ini peneliti juga harus memeriksa kembali

langkah-langkah yang telah dilaksanakan dalam penelitian22.

H. Analisis Data

22
Herdiansyah,Haris,2012,Metodologi Penelitian Kualitatif,jakarta:Selemba Humaika

25
Untuk menjaga validitas data, maka penulis akan meneliti secara berulang-

ulang sampai data yang ingin digali terungkap sesuai dengan permasalahan

yang diangkat dalam penelitian ini yaitu: PENGELOLAAN RELAWAN

ZAKAT DI LEMBAGA ZAKAT INDONESIA (IZI) CABANG

BENGKULU

26

Anda mungkin juga menyukai