(LAZISMU)
Kota Jepara
Oleh:
2019
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
Menurut Sayyid Sabiq zakat adalah suatu sebutan dari suatu hak Allah
yang dikeluarkan seseorang untuk fakir miskin. Dinamakan zakat karena
denagn mengeluarkan zakat di dalamnya terkandung harapan untu
memperoleh berkah, pembersihan jiwa dari sifat kikir bagi orang kaya
atau menghilangkan rasa iri hati orang-orang miskin dan memupuknya
dengan berbagai kebajikan.2
Dapat dsimpulkan bahwa zakat merupakan harta umat untuk umat dari
orang yang wajb membayarnya kepada orang yang berhak menerimanya.
Zakat dapat membersihkan jiwa para muzzaki dari sifat-sifat kikir, tamak
serta membersihkan diri dari dosa dan sekaligus menghilagkan rasa iri dan
dengki. Dengan zakat dapat membentuk masyarakat makmur dan
menumbuhkan penghidupan yang serta brkecukupan.
1
Fahrur, Panduan Mudah Lengkap dan Praktis tentang zakat, (Solo: Tinta Medina, cet.1) hal 22
2
Asnaini, Zakat Produktif dan Prespektif Hukum Islam, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007) hal 7
Pendistribusian adalah suatu kegiatan dimana zakat bisa sampai
kepada mustahiq seecara tepat atau dana yang telah dihimpun kemudian
didistribusikan kepada orang yang berhak menerimanya.
3
Agus Permana, Ahmad Baehaqi “Manajemen Pengelolaan Lembaga Amil Zakat Dengan Prinsip
Good Governance”, jurnal lembaga keuangan dan perbankan, tahun 2018, vol 3
BAB III
HASIL OBSERVASI
A. Sejarah singkat
B. Visi Misi
Misi
1. Optimalisasi kualitas pengelolaan ZIS yang amanah,
profesional dan transparan.
2. Optimalisasi pendayagunaan ZIS yang kreatif, inofatif,
dan produkif.
3. Optimalissi layanan donatur.
C. Pengelolaan Zakat di Lazismu jepara
Secara umum, pelaksanaan pengelolaan zakat sama
seperti pengelolaan lembaga lainya yaitu mengacu pada UU
zakat no 23 tahun 2011, sebagaimana yang disampaikan oleh
bapak Nur Kholis (lazismu) “ pengelolaan tidakjauh beda
dengan zakat yang lain”.
Strategi dalam penghimpunan zakat yang dilakukan oleh
lazismu kabupateen jepara menerapkan strategi pemetaan
muzakki potensial. Setiap muzakki potensial memiliki nomor
poko wajib zakat (NPWZ) sehingga lebih mudah didalam
menyampaikan informasi dan pemberitahuan seperti melaui
sms gateway maupun layanan lainya, dan kerjasama dengan
lembaga keuangan atau BMT.
Setelah dalam penghimpunan zakat kemudian melakukan
pengumpulan dana, dana yang sudah terkumpul dari
masyarakat atau muzakki langkah selanjutnya lazismu jepara
mengadakan rapat dengan dewan syari’ah dan dewan
pengawas dengan mengelompokan yang berhak menerima
zakat dengan dana tersebut.
Selanjutnya setelah pada tahap penyaluran atau pentasyarufan ,
dalam tahap ini lazsimu jepara tidak semerta-merta
menyalurkanya begitu saja. Ada beberapa kriteria yang
menjadi pegangan sebagai panduan untuk penyaluran dana
yang sudah diamanahkan oleh masyarakat. Kebijakan program
yanng digunakan itu sesuai dengan syariat islam yaitu ada
delapan asnaf yang berhak menerima zakat diantarannya fakir,
miskin, amil, mualaf, riqob, gharim, fi sabilillah dan ibn sabil .
tidak hanya terpaku pada delapan asnaf tersebut lazismu jepara
juga melakukan cross check atau survey terlebih dahulu
sebelum pendistribusian dilakukan.
D. Program Kerja Lazismu Jepara
1. Kesehatan
2. Sosial dakwah
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN