Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Asatirul Farhan1, Muhammad Nurkholis Madjid2, Miftakhul Husain Pratama3, Mita


Fatmawati4, Laila Murisa5, Dinda Septiana Putri6, Erni Yuliyanti7, Lintang Ngainun
Nisa8, Intan Julliani9, Firna Agtersya10, Era Anggela11, Putri Ayu Faradila12

Universitas Muhammadiyah Metro


Email: asatirulfarhan123@gmail.com, mkholismadjid@gmail.com,
tahulpratama789@gmail.com, mitafadmawati@gmail.com, rla48702@gmail.com,
dindaseptianaputri669@gmail.com, erni24774@gmail.com, lintanga inun87@gmail.com,
intanjuliani813@gmail.com, firnaa.agtesya16@gmail.com, eraanggela330@gmail.com,
putriayufaradilla444@gmail.com
ABSTRAK
Sumber Daya Manusia yang handal akan mengantarkan lembaga pendidikan mencapai tujuan
dengan mudah. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan hal pokok sebagai upaya
strategis dalam memaksimalkan pengelolaan lembaga pendidikan secara tepat. Tulisan ini
bertujuan memberikan analisis deskriptif mengenai manajemen Sumber Daya Manusia di
Lembaga Pendidikan Islam. Artikel ini akan menganalisis manajemen Sumber Daya Manusia
di Lembaga Pendidikan Islam dengan menggunakan perspektif Pendidikan secara
epistemologis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manajemen Sumber Daya Manusia
menempati posisi yang cukup sentral dalam perkembangan mutu Pendidikan di Lembaga
Pendidikan Islam saat ini. Implementasi manajemen Sumber Daya Manusia tersebut terdiri
dari proses rekrutmen, orientasi, penempatan, dan pengembangan guru dan tenaga
Pendidikan. Hal tersebut dilakukan sebagai respon terhadap tuntutan zaman dan kebutuhan
masyarakat terhadap standar lulusan dari Lembaga Pendidikan Islam.
Kata Kunci: Manajemen, Sumber Daya Manusia, Lembaga Pendidikan Islam
ABSTRACT
Reliable Human Resources will lead educational institutions to achieve their goals easily.
Human Resource Management is the main thing as a strategic effort in maximizing the proper
management of educational institutions. This paper aims to provide a descriptive analysis of
Human Resource management in Islamic Education Institutions. This article will analyze
Human Resource management in Islamic Education Institutions using an epistemological
educational perspective. The results of this study indicate that human resource management
occupies a fairly central position in the development of the quality of education in Islamic
educational institutions today. The implementation of Human Resource management consists
of the process of recruitment, orientation, placement and development of teachers and
education personnel. This was done as a response to the demands of the times and the needs
of the community for graduate standards from Islamic Education Institutions.
Keyword: Managemen, Human Resources, Islamic Education Institutions
PENDAHULUAN sumber daya manusia pada lembaga
pendidikan yang bersifat kontinyu.
Pengelolaan sumber daya manusia
merupakan hal penting sebagai upaya Sumber daya manusia menjadi
untuk memaksimalkan proses kegiatan salah satu elemen penting dalam
(Moch Charis Hidayat and Aldo Redho penyelenggaraan pendidikan di sebuah
Syam, 2020, hal. 13), termasuk juga dalam lembaga. Termasuk pada lembaga
hal pengelolaan lembaga pendidikan. pendidikan Islam. Adapun lembaga
Setiap lembaga pendidikan membutuhkan Pendidikan Islam di Indonesia terdiri dari 3
manajemen, baik itu manajemen jenis lembaga yaitu: (1) Lembaga Formal,
kurikulum, manajemen sarana dan merupakan lembaga yang di bawah
prasarana, manajemen pembelajaran, naungan pemerintah bersifat resmi. Contoh
manajemen pembiayaan, dan yang lebih : Madrasah Ibtidai'yah, Madrasah
spesifik lagi yaitu manajemen sumber daya Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah,
manusia (Ramdanil Mubarok, 2020, hal Perguruan Tinggi Islam, Pondok Pesantren
88). Pengelolaan sumber daya manusia (2) Lembaga Informal, lembaga yang tidak
masa kini yang serba canggih dan terbuka dibawah naungan pemerintah bersifat tidak
dengan kemajuan iptek merupakan sebuah resmi. Contoh : Tempat Kursus, Taman
tantangan bagi lembaga pendidikan Pendidikan Al-Quran dan Karang Taruna
(Khoirunnisaa’, 2018, hal 30). Syarat (3) Lembaga NonFormal, lembaga yang
mutlak bagi lembaga pendidikan yang berada disekitar keluarga. Akan tetapi
ingin bertahan di era globalisasi maka tidak dalam penelitian ini, penulis membatasi
ada pilihan lain yaitu mengembangkan masalah pada lembaga pendidikan formal
kompetensi sumber daya manusianya. di bawah naungan pemerintah
(https://www.kompasiana.com).
Dalam penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, sebuah lembaga pendidikan Keberadaan sumber daya manusia
dituntut untuk senantiasa memenuhi pada sebuah madrasah yang memadai,
pelbagai macam ekspektasi yang akan membantu keberlangsungan kegiatan
diinginkan masyarakat. Selain itu, suatu pembelajaran di lembaga pendidikan Islam.
lembaga pendidikan perlu mewujudkan Guru maupun peserta didik akan sangat
tujuan pendidikan yang dirumuskannya. terbantu ketika madrasah telah memiliki
Tentunya hal tersebut dapat terlaksana basis suprastruktur sumber daya manusia
salah satunya melalui kegiatan manajemen yang baik dan memadai. Peserta didik akan
mudah mengeksplorasi kreatifitas, guru
akan mudah untuk memantik kreatifitas internet, peralatan komputer, laptop, dan IT
peserta didik. lainnya, dan juga menurunnya tingkat
pendapatan ekonomi orang tuanya. Ini
Dalam rekrutmen sumber daya
menjadi permasalahan bersama dan harus
manusia pada sebuah lembaga pendidikan
dilakukan upaya mengatasi permalahan
Islam menjadi hal yang sangat penting.
tersebut. Dengan melakukan Diklat,
Selain dapat membangun kenyaman belajar
Seminar, Simposium tentang pembelajaran
peserta didik, juga dapat megoptimalisasi
jarak jauh (PJJ). Semua kegiatan tersebut
guru dalam mengajar. Selain itu sumber
termasuk dalam kegiatan manajemen
daya manusia juga bermanfaat untuk
sumber daya manusia yang diharapkan
keberlangsungan peminatan peserta didik
dapat meningkatkan kemampuan guru
melalui kegiatan pengembangan potensi
dalam melaksanakan proses pembelajaran
diri (eksrakulikuler maupun intrakurikuler).
jarak jauh.
Akan tetapi pada kenyataannya ada
Tulisan ini bermaksud untuk
sebagian lembaga pendidikan Islam yang
merespon fakta yang terjadi sebagai upaya
belum mampu memaksimalkan proses
untuk menemukan solusi terhadap
pembelajaran. Kesiapan sumber daya
persoalan manajemen sumber daya
manusia di lembaga pendidikan Islam yang
manusia di lembaga pendidikan Islam.
bertanggungjawab atas penyelenggaraan
Tujuannya agar kegiatan pendidikan
kegiatan pendidikan dari kepala sekolah,
berjalan dengan optimal serta mengungkap
wakasek, guru, staf tata usaha hingga pada
fakta ilmiah secara fenomenologis dengan
level bawah yaitu pesuruh, pada situasi
mengembangkan kreatifitas melalui
pandemi covid-19 ternyata banyak yang
sumber daya manusia yang mempuni.
belum siap menghadapi keadaan tersebut,
terutama pada proses pembelajaran jarak Pada tulisan ilmiah ini, metode
jauh (PJJ) yang dilakukan guru pada yang digunakan penulis adalah manajemen
lembaga pendidikan Islam terutama untuk sumber daya manusia serta pegadigma
tingkat Madrasah. Keterbatasan keilmuan manajemen pendidikan Islam.
pengetahuan dalam hal teknologi seperti Fakta lapangan yang ditemukan, akan
halnya penggunaan internet untuk dianalisis dan ditelaah menggunakan
pembelajaran, sehingga mengakibatkan perpspektif kualitatif-fenomenologis.
kesulitan menerapkan sistem pembelajaran
PEMBAHASAN
jarak jauh yang memang terkendala banyak
hal, terutama infrastruktur jaringan
A. Pengertian Manajemen Sumber dan kepemimpinan, perspektif
Daya Manusia administrasi, perspektif pengelolaan,
Secara bahasa manajemen berasal
pengurusan, tata laksana, dan lain
dari bahasa inggris “management” yang
sebagainya. Merujuk pada kamus
berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan
Webster’s New Collegiate kata “manage”
pengelolaan (John M. Echols, 2005, hal.
bermula dari kata “manus” atau juga dari
372). Secara istilah manajemen memiliki
kata “hand”, sehingga kata manage dapat
beberapa pengertian, yaitu:
bermakna mengurus, membimbing, dan
1. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel
mengawasi untuk mencapai suatu tujuan
dalam bukunya yang berjudul
(Suheli, 2018, hal 21). Terminologi
“Principles of Management”
manajemen dapat diartikan sebagai sebagai
mengemukakan, “Manajemen adalah
suatu istilah yang dipakai dalam
berhubungan dengan pencapaian
memahami kata “management”, dimana
sesuatu tujuan yang dilakukan melalui
pada awal mula penggunaan istilah
dan dengan orang-orang lain”
“management” diartikan sebagai
(Sondang P. Siagian, 2006, hal. 9).
pengelolaan. Berkembangnya ilmu
2. Menurut George R. Terry dalam buku
pengetahuan di bidang manajemen
dengan judul “Principles of
kemudian membawa perkembangan
Management” memberikan definisi:
tersendiri dalam mendefinisikan
“Manajemen adalah suatu proses yang
manajemen, sehingga definisi manajemen
membedakan atas perencanaan,
sebagai pengelolaan sudah mulai jarang
pengorganisasian, penggerakkan
digunakan. Definisi tentang manajemen
pelaksanaan dan pengawasan, dengan
semakin berkembang dan menjadi suatu
memanfaatkan baik ilmu maupun seni,
definisi yang lebih spesifik lagi yang
agar dapat menyelesaikan tujuan yang
dikaitkan dengan fungsi-fungsinya
telah ditetapkan sebelumnya (George
(Mujahid, 2003, hal. 2). Manajemen juga
R. Terry, 2009, hal. 7).
dapat dikenal dengan istilah efisiensi,
Manajemen merupakan istilah lain
dimana tujuan dari penerapan manajemen
dari mengelola, mengatur, mengarahkan.
adalah untuk mengefektifkan dan
Asal kata manajemen berasal dari kata “to
mengefisienkan waktu dalam mencapai
manage” dimana umumnya diartikan
tujuan tertentu. Mengutip dari Peter
dengan istilah mengatur. Istilah
Drucker dalam artikel Faizal Rizqi
manajemen didefinisikan dalam berbagai
Sawaluddin dan Ridwan Rustandi bahwa
perspektif, seperti perspektif pemimpin
istilah efisiensi merupakan penekanan
pada aspek melaksanakan pekerjaan Manajemen sumber daya manusia
dengan benar, sementara efektif adalah adalah istilah yang digunakan ilmu
melaksanakan pekerjaan yang benar manajemen dalam mengelola orang lain
(Faizal Rizqi Sawaluddin and Ridwan dalam sebuah lembaga tertentu. Demikian
Rustandi, 2020, hal, 94). Istilah juga dalam lembaga pendidikan Islam,
manajemen juga didefinisikan oleh George maka manajemen sumber daya manusia
Terry dalam Hadari Nawawi bahwa merupakan proses manajemen yang
manajemen merupakan rangkaian aktivitas dilakukan oleh seorang pimpinan (kepala
yang dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah) kepada bawahan (tenaga pendidik
tertentu yang telah ditetapkan dalam dan kependidikan) untuk mencapai tujuan
sebuah organisasi dengan bantuan pihak lembaga pendidikan. George Terry dalam
lain (Muhammad Priyatna, 2017, hal. 21). Restanti mengatakan bahwa manajemen
Sementara Mujahid mendefinisikan sumber daya manusia merupakan praktek
manajemen sebagai sebuah seni dalam kebijakan yang dilakukan seorang manajer
mengatur orang lain dalam menyelesaikan dalam menjalankan sumber daya manusia
pekerjaan. Definisi-definisi di atas melalui proses penyaringan, perekrutan,
menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan pelatihan, penilaian, dan pengimbalan
manajemen seorang manajer (Anisa Sri Restanti, 2019, hal 41-52).
membutuhkan orang lain dalam Sondang P. Siagian mendefinisikan
menyelesaikan suatu pekerjaan untuk sumber daya manusia sebagaimana dikutip
sampai pada tujuan yang telah ditetapkan Sandi dkk. bahwa manajemen sumber daya
sebelumnya. Seorang manajer tidak akan manusia merupakan unsur penting dalam
mampu bekerja sendiri, namun lembaga pendidikan. Sebuah lembaga
membutuhkan orang lain sebagai bawahan pendidikan akan berhasil dalam mencapai
dengan menciptakan iklim kerja yang tujuan apabila lembaga tersebut mampu
kolektif kolegial. Manajer sebagai menghadapi berbagai tantangan dan
pemegang tanggung jawab penuh akan rintangan, baik yang bersifat internal
mendelegasikan pekerjaan pada bidang maupun eksternal. Keberhasilan lembaga
tertentu yang sesuai dengan tupoksi untuk tersebut ditentukan oleh kompetensi
mencapai tujuan dengan efektif dan manajer dalam mengembangkan dan
efisien. Jadi, pada intinya manajemen mengelola sumber daya manusia yang ada.
tersebut dilakukan oleh seorang manajer Manajemen sumber daya manusia jika
dengan menggunakan segala sumber daya dibawa pada proses pembelajaran di
yang ada. lembaga pendidikan maka sangat
diperlukan untuk tercapainya pembelajaran ia juga dituntut membimbing karakter
yang efektif. Guru sebagai sumber daya peserta didik guna menyiapkan generasi
manusia menjadi kunci keberhasilan masa depan yang lebih baik sebagai
proses pembelajaran di lembaga dengan berbagai tantangannya. Merujuk
pendidikan sehingga perlu untuk pada argumen medley sebagaimana dikutip
dibimbing, diarahkan, sesuai dengan Muhaimin, Suriadi dan Mursidin, Andi
tujuan lembaga pendidikan yang telah Prastowo, Mukhlis, bahwa dalam
ditentukan sebelumnya. Peran guru sampai mengembangakan guru sebagai sumber
hari ini tidak akan mungkin dapat daya manusia mempunyai beberapa
digantikan oleh mesin sekalipun karena asumsi: 1) Guru tergantung pada
tugas guru terkait dengan pembinaan kepribadiannya, 2) Guru tergantung pada
moral dan mental. Guru dituntut untuk metode pengajarannya, 3) Guru tergantung
profesional dalam menjalankan tugasnya pada hubungannya dengan siswa, 4) Guru
di lembaga pendidikan. Guru harus sebagai orang yang berpengetahuan dan
komitmen dengan profesinya sebagai wawasan yang luas. Kesimpulannya
seorang pendidik, pembimbing, pengarah, adalah sumber daya manusia memegang
dan pengajar di lembaga pendidikan. Guru peranan penting yang berkelanjutan dan
dikatakan sebagai guru profesional apabila terpadu dalam membuat terobosan-
sikap dedikatif terhadap tugas, komitmen terobosan baru dalam sebuah lembaga
dengan mutu, selalu berusaha pendidikan guna tercapainya tujuan yang
mengupgrade kompetensi melekat dalam diinginkan.
dirinya (Tri Andiyanto, 2021, hal. 21-30).
Teori tentang manajemen sumber
Guru sebagai sumber daya manusia di
daya manusia tentunya tidak terlepas
lembaga pendidikan memang mempunyai
daripada manusia itu sendiri. Manusia
tugas yang tidak mudah. Disamping
merupakan aspek pokok dalam manajemen
tuntutan profesionalisme guru juga
sumber daya manusia. Eksistensi
dituntut untuk mengikuti perkembangan
manajemen sumber daya manusia dalam
zaman termasuk perkembangan teknologi
sebuah lembaga pendidikan ditentukan
dan informasi. Seorang guru bukan hanya
oleh manusia, karena manusia merupakan
sebagai pengajar di lembaga pendidikan,
sebaik-baik ciptaan (aḥsani taqwīm), hal
namun ia juga harus menanamkan
tersebut jelas tertulis di dalam Al-Qur’an
kesadaran dalam dirinya sebagai orang
surat At-Tin:
yang digugu dan ditiru. Seorang guru tidak
hanya mengajar ilmu pengetahuan, namun
‫َوالتِّ ۡي ِن َوال َّز ۡيتُ ۡو ۙ ِن‬ menghasilkan sesuatu. Pada masa awal
inilah manusia dipandang sama dengan
‫َوطُ ۡو ِر ِس ۡينِ ۡي ۙ َن‬ alat yang membutuhkan pemeliharaan,
perawatan, dan pengendalian. Proses
‫َو ٰه َذا ۡالبَلَ ِد ااۡل َ ِم ۡي ۙ ِن‬ tersebut terus berlangsung sampai pada

‫ان فِ ۡۤى اَ ۡح َس ِن تَ ۡق ِو ۡي ٍم‬


َ ‫لَقَ ۡد َخلَ ۡقنَا ااۡل ِ ۡن َس‬
masa kini dengan kecanggihan teknologi
informasi. Menurut Eris Yustiono bahwa
Artinya: (1) Demi (buah) Tin dan (buah) sebenarnya manusia bukanlah kunci
Zaitun, 2. dan demi bukit Sinai, (3) dan pertama keberhasilan apapun, termasuk
demi kota (Mekah) ini yang aman, (4) sumber daya lainnya. Pada perkembangan
sesungguhnya Kami telah menciptakan selanjutnya, pentingnya manajemen
manusia dalam bentuk yang sebaik- sumber daya manusia mulai disadari oleh
baiknya. para manajer maupun lembaga pendidikan

Manusia diciptakan dalam bentuk sehingga tidak lagi menganggap manusia

sebaik-baik ciptaan yang dilengkapi sebagai sebuah alat yang dapat

dengan akal untuk berpikir. Kemampuan menentukan sebuah hasil. Karenanya

berpikir manusia inilah yang pengimplementasian manajemen yang

menjadikannya mampu untuk berorientasi pada kepentingan berbagai

membimbing, mengelola, dan macam pihak terkait menempatkan

mengembangkan sebuah lembaga manusia pada posisi sentral manajemen

pendidikan. Teori-teori tentang sumber (Yohanes Arianto Budi Nugroho, 2019,

daya manusia dalam sebuah organisasi hal. 29). Maka sumber daya manusia perlu

atau lembaga pendidikan banyak dikelola dengan maksimal untuk

macamnya. Dan implementasi dari teori menghasilkan hasil yang berkualitas. Maka

tersebut juga bermacam-macam bentuknya manusia menjadi unsur dasar utama dalam

tergantung tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen. Pada intinya semua fungsi

lembaga pendidikan. Apapun bentuk tersebut merupakan unsur yang saling

implementasi dan ragam teori yang berkaitan guna meningkatkan

digunakan sesungguhnya semua itu produktivitas. Jika dikaitkan pada ranah

bermuara dari sifat dasar seorang manusia. lembaga pendidikan maka fungsi

Mula-mula manusia dikategorikan sebagai manajerial tersebut merupakan fungsi

alat karena pada hakikatnya manusia manajemen pendidikan yang meliputi

adalah seorang pekerja yang dapat manajemen pendidikan. Selanjutnya pada


fungsi operasional di lembaga pendidikan
merupakan pengelolaan pada proses kependidikan. Dimana dalam hal
pelaksanaan pembelajaran di lembaga pengelolaan tenaga pendidik dan
pendidikan. kependidikan di lembaga pendidikan
membutuhkan perencanaan, kesempatan
Lain lagi dengan Werner dan De
dalam kesetaraan, pengadaan karyawan,
Simon, yang membagi fungsi manajemen
rekrutmen dan seleksi, kompensasi dan
sumber daya manusia menjadi lebih umum
manfaat, hubungan kekaryawanan,
bahwa fungsi manajemen sumber daya
kesehatan, keselamatan dan keamanan
manusia terdiri dari fungsi utama dan
kerja, dan pengembangan sumber daya
fungsi pendukung (Jon M. Werner dan
manusia. Pada fungsi pendukung juga
Randy L. De Simone. 2012, hal. 11).
demikian, di lembaga pendidikan
Dimana fungsi utama manajemen sumber
membutuhkan desain pekerjaan, sistem
daya manusia terdiri dari perencanaan,
penilaian kinerja manajemen, tenaga
kesempatan dalam kesetaraan, pengadaan
pendidik dan tenaga kependidikan, serta
karyawan, rekrutmen dan seleksi,
penelitian dan sistem informasi. Proses
kompensasi dan manfaat, hubungan
Pengembangan Manajemen Sumber Daya
kekaryawanan, kesehatan, keselamatan
Manusia di Lembaga Pendidikan Islam
dan keamanan kerja.
Pengembangan sumber daya manusia
B. Pengembangan Sumber Daya membutuh proses yang panjang guna
Manusia. mendapatkan hasil yang optimal. Secara

Adapun faktor pendukungnya adalah sederhana pengembangan sumber daya


desain pekerjaan, sistem penilaian kinerja manusia berarti adanya proses

manajemen dan karyawan, penelitian dan perencanaan, pengorganisasian,

sistem informasi. Semua fungsi yang pengarahan, dan pengawasan sebagaimana

disebutkan di atas menunjukkan bahwa fungsi manajemen pada umumnya.

adanya keterkaitan pada fungsi-fungsi Pengembangan sumber daya manusia juga

tersebut dimana satu fungsi dengan bagian dapat dilihat dari adanya proses pengadaan

bagiannya saling melengkapi dengan atau perekrutan manusianya, ada

fungsi yang lain. Dalam lembaga kompensasi yang diberikan, adanya

pendidikan juga demikian, implementasi pengintegrasian antara unsur satu dengan

manajemen sumber daya manusia di unsur lainnya, serta adanya pemeliharaan

lembaga pendidikan maka berkaitan guna tercapainya tujuan lembaga

dengan tenaga pendidik, dan tenaga pendidikan. Karena pada dasarnya kembali
ditegaskan bahwa manusia merupakan
sumber daya yang tidak terbatas dengan setiap pengambilan keputusan. Dalam
kesempurnaan penciptaan dan akal yang bekerja memperhatikan dan menetapkan
dimilikinya. Pengembangan sumber daya nilai-nilai dalam perencanaannya. Dalam
manusia di lembaga pendidikan dalam hal pelaksanaannya juga demikian, sumber
ini merupakan pendidik dan tenaga daya manusia yang berkualitas tidak akan
kependidikan merupakan adanya proses bekerja dan mengajar asal-asalan. Ia akan
pembelajaran dan pelatihan guna mengedepankan kualitas dan mutu
meningkatkan kinerja serta kompetensinya pekerjaannya serta akan menggunakan
pada masa sekarang dan merupakan waktu dengan efektif dan efisien. Seorang
persiapan untuk peningkatan kompetensi tenaga pendidik akan mengajar sesuai
peran dan tanggung jawab dimasa yang dengan perangkat pembelajaran yang telah
akan datang. Proses pengembangan disusun. Seorang tenaga kependidikan
sumber daya manusia di lembaga akan memberikan pelayanan terbaik di
pendidikan harus berdasarkan analisis lingkungan lembaga pendidikannya.
kebutuhan dan perencanaan yang matang Demikian pula dalam lembaga pendidikan
sehingga dapat mendukung proses Islam, sumber daya manusia yang
ketercapaian tujuan lembaga pendidikan. berkualitas apabila dilihat dari perspektif
Proses yang baik dan cermat akan Islam sebagaimana artikel yang ditulis
menghasilkan sumber daya manusia yaitu Djaelany Haluty bahwa pengelolaan
tenaga pendidik dan pendidikan yang sumber daya manusia di lembaga
berkualitas. Sumber daya manusia yang pendidikan Islam harus mengacu pada apa
berkualitas dalam artikel Mona Novita yang telah dicontohkan oleh Nabi
antara lain apabila bekerja tidak sembrono, Muhammad SAW. yang berlandaskan
hasil kerjanya bernilai, bekerja secara pada konsep Islam tentang penciptaan
optimal, komitmen terhadap pekerjaan, manusia yaitu konsep tujuan manusia
bekerja dengan memperhatikan kualitas diciptakan untuk beribadah kepada Allah
serta mutunya, menggunakan waktu SWT., dan konsep manusia diciptakan di
bekerja dengan efektif dan efisien. Dengan muka bumi sebagai khalifah. Lebih lanjut
demikian seseorang dikatakan sebagai jika dilihat lebih spesifik lagi dalam
tenaga pendidik dan kependidikan perspektif Al-Qur’an maka manusia yang
berkualitas di lembaga pendidikan apabila berkualitas ditopang dengan kualitas
dalam bekerja mempunyai pertimbangan keimanan, kualitas ilmu pengetahuan,
dan perhitungan yang matang dalam setiap kualitas perbuatan baik, kualitas kehidupan
tindakannya. Tidak tergesa-gesa dalam sosialnya, dan kualitas kerjanya. Dengan
demikian perlu pengembangan sumber menjadi penghambat pengembangan diri
daya manusia di lembaga pendidikan Islam sumber daya manusia secara mandiri,
guna mencapai tujuan yang telah sehingga manajer perlu mencari solusi dari
ditentukan. Sumber daya manusia yang permasalahan tersebut. Manajer perlu
berkualitas dapat dikembangkan dan mengapresiasi setiap upaya pengembangan
diupayakan dengan berbagai macam cara, mandiri yang dilakukan oleh tenaga
diantaranya menurut Nasir Usman antara pendidik dan kependidikan dengan
lain : 1) dapat dikembangkan dengan memberikan penghargaan dan reward. Hal
pendidikan, 2) dapat dikembangkan tersebut merupakan bentuk apresiasi
dengan pelatihan, 3) dapat dikembangkan manajer dan lembaga pendidikan serta
secara mandiri. Proses pengembangan akan menjadi rangsangan bagi sumber
sumber daya manusia dapat dikembangkan daya lain untuk ikut berpacu dalam
melalui proses pendidikan. Pada dasarnya pengembangan kompetensi dirinya. Hasil
proses pengembangan sumber daya penelitian Desi dkk. mengenai problem
manusia itu telah terjadi sejak manusia itu pengembangan sumber daya manusia
mengenyam pendidikan pada tingkat dasar menghasilkan 1) adanya tugas tambahan di
sampai pada pendidikan tinggi. Kemudian lembaga pendidikan, 2) kurangnya
selanjutnya dikembangkan melalui komunikasi dan koordinasi, 3)
pelatihan dapat dilakukan setelah manusia pendelegasian tugas, 4) pemahaman
tersebut berada di lingkungan kerja. Ketika sumber daya manusia terhadap visi dan
tenaga pendidik di lembaga pendidikan misi lembaga pendidikan, 5) kurangnya
akan dikembangkan kompetensinya maka pengawasan, 6) penguasaan teknologi
seorang manajer harus mengupayakan informasi dan komunikasi (TIK). Problem
pelatihan-pelatihan, seminar-seminar, yang dihasilkan dalam penelitian diatas
workshop-workshop, dan bahkan studi merupakan keterwakilan lembaga
banding. Apabila pendidikan dan pelatihan pendidikan Islam pada umumnya karena
sebagai upaya pengembangan sumber daya disatu sisi lembaga pendidikan Islam
manusia telah dilakukan maka tahap merupakan lembaga yang berdiri secara
selanjutnya adalah pengembangan diri mandiri yang sebagian besar akomodasi
sendiri manusianya. Kenyataannya dalam dan operasionalnya berasal dari swadaya
pengembagan diri manusia sendiri akan masyarakat. Oleh karena itu
mengalami hambatan dan rintangan yang pengembangan sumber daya manusia di
tidak sedikit, termasuk dari segi sarana dan lembaga pendidikan Islam harus diawali
prasaranannya. Banyak faktor yang dengan perencanaan yang matang. Proses
pegembangan manajemen sumber daya pengembangan tenaga pendidik, 3)
manusia lembaga pendidikan Islam harus melaksanakan program yang telah
mampu merencanakan peluang dan direncanakan 4) melakukan evaluasi
tantangan, mampu memprediksi dan proses. Terdapat empat fase dalam proses
menganalisa kemungkinan-kemungkinan pengembangan sumber daya manusia,
di masa yang akan datang. Dalam diantaranya:
perekrutan sumber daya manusia juga
a. Fase Diagnostik
harus memperhatikan kebutuhan jangka
panjang sehingga sumber daya manusia Fase ini merupakan upaya mencari

yang ada dapat dioptimalkan jangka tahu akan kebutuhan dalam

panjang. Menurut Robert L. Mathius dan pengembangan sumber daya

John H. Jackson yang diterjemahkan oleh manusia yang berkaitan dengan

Diana mengatakan bahwa pengembangan kebutuhan individu, kelompok, dan

sumber daya manusia dilakukan dengan kebutuhan lembaga pendidikan.

dua cara, yaitu menetapkan rencana Rencana yang disusun harus

sumber daya manusia, dan menetapkan mampu menjawab segala persoalan

rencana pengembangan sumber daya dan tantangan lembaga pendidikan.

manusia. Jadi ada perencanaan sumber b. Fase Desain


daya manusianya dan ada perencanaan
Pada fase kedua ini merupakan
pengembangannya dimana dalam proses
upaya yang dilakukan dalam
perencanaan keduanya harus
merancang bagaimana desain
memperhatikan kebutuhan lembaga
pengembangan manajemen sumber
pendidikan. Kemudian terakhir melakukan
daya manusia. Setelah mengetahui
evaluasi tingkat keberhasilan proses
diagnosa pada fase pertama
pengembangan tersebut disesuaikan
kemudian mendesain perencanaan
dengan kebutuhan maupun perubahan
berdasarkan 1) masalah lembaga
iklim, kebijakan, dan masa suatu lembaga
pendidikan, 2) kebutuhan program
pendidikan. Lembaga pendidikan
lembaga pendidikan, 3) partisipasi
membutuhkan strategi-strategi yang efektif
stakeholder, 4) merencanakan
guna terlaksananya pengembangan sumber
sumber daya manusia cadangan, 5)
daya manusia (tenaga pendidik),
kalender pendidikan, 6) kebutuhan
sebagaimana menurut Nasir Usman
individu, 7) kebutuhan kelompok,
sebagai berikut: 1) membuat desain
perencanaan 2) adanya program
8) sumber daya manusianya, 9) jawab. Tahapan proses pengembangan
waktu, 10) prosedur, 11) evaluasi. manajemen sumber daya manusia
sebagaimana diadaptasi dari Werther dan
c. Fase Implementasi
Davis dapat dilakukan dengan: 1)
Pada fase ketiga adalah melakukan analisis kebutuhan dimana
melaksanakan dan menjalankan analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan
desain yang sudah direncanakan menganalisa kebutuhan lembaga
dalam tindakan nyata. pendidikannya, menganalisa tugas dan
Pelaksanaannya harus sesuai pekerjaanya, menganalisa sumber daya
dengan urutan fase-fase di atas. manusianya. 2) Menentukan tujuan yang
Dalam fase implementasi ini juga konkrit supaya memudahkan dalam
diperlukan dukungan dari berbagai merencanakan, mengkoordinasikan,
pihak dan melakukan koordinasi melaksanakan, dan melakukan evaluasi.
guna mewujudkan sumber daya Pada akhirnya, yang menjadi sorotan
manusia yang profesional. dalam hal manajemen lembaga pendidikan

d. Fase Evaluasi adalah seorang Kepala Sekolah yang harus


mampu mengimplementasikan semua yang
Pada fase ini merupakan fase
menjadi kebutuhan untuk kemajuan
terakhir dalam pengembagan
madrasahnya.
manajemen sumber daya manusia.
Pada fase evaluasi ini harus melihat KESIMPULAN

kinerja dan metode yang digunakan Berdasarkan analisa yang dilakukan


serta mengevaluasi setiap fase menghasilkan konsep manajemen sumber
dalam proses pengembangan daya manusia sebagai proses mengelola
manajemen sumber daya manusia. orang lain dilakukan oleh seorang

Dari keempat fase yang telah pimpinan (kepala sekolah) kepada bawahan

dijelaskan di atas maka manajer sebagai (tenaga pendidik dan kependidikan) untuk

pemegang kebijakan harus menentukan mencapai tujuan lembaga pendidikan.

posisi pengembangan manajemen sumber Manusia merupakan aspek pokok dalam

daya manusianya. Dengan menjalankan manajemen sumber daya manusia.

fase-fase pengembangan tersebut maka Eksistensi manajemen sumber daya

akan dapat diperoleh sumber daya manusia manusia dalam sebuah lembaga pendidikan

yang berkualitas, terampil, dan cakap ditentukan oleh manusia, karena manusia

dalam menyelesaikan tugas dan tanggung merupakan sebaik-baik ciptaan. Adapun


proses pengembangan manajemen sumber Angelica, Diana. Manajemen Sumber
daya manusia di lembaga pendidikan Islam Daya Manusia. Jakarta: Salemba
pada umumnya merupakan implementasi Empat, 2004.
dari fungsi-fungsi manajemen yaitu
Fauzi, Muhammad Ibnu Faruk.
perencanaan, pengorganisasian,
“Manajemen Sarana Dan Prasarana
pelaksanaan, dan pengawasan. Maka
Pendidikan.” Al-Rabwah 14, no. 02
proses pengembangan sumber daya
(2020).
manusia dilakukan, pertama: dengan
melakukan diagnosa kebutuhan, kedua: Fr, Mukhlis. “Kompetensi Guru Madrasah

melakukan desain masalah, desain Ibtidaiyah Dalam Pembelajaran

program, desain partisipasi, desain Sains Berbasis Pendidikan Karakter.”

kalender pendidikan, desain kebutuhan Jurnal Studi Islam Al-’Ulum 1, no. 14

individu, desain kebutuhan kelompok, (2019).

desain waktu, prosedur, dan evaluasi, Haluty, Djaelany. “Islam Dan Manajemen
ketiga: proses pelaksanaan, dan terakhir Sumber Daya Manusia Yang
melaksanakan evaluasi. Berkualitas.” Irfani 10, no. 1 (2014).

DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Moch Charis, and Aldo Redho

Akilah, Fahmiah. “Peran Manajemen Syam. “Urgensitas Perencanaan

Sumber Daya Manusia Dalam Strategis Dan Pengelolaan Sumber

Lembaga Pendidikan.” Adaara: Jurnal Daya Manusia Madrasah Era

Manajemen Pendidikan Islam 6, no. 1 Revolusi Industri 4.0.” AL-

(2018). ASASIYYA: Journal Of Basic


Education 4, no. 1 (2020).
Akip, Muhamad. “Sumber Daya Manusia
Yang Berkualitas Dalam Al Qur’an.” Hijrawan, Radit. “Pengembangan

El-Ghiroh: Jurnal Studi Keislaman Manajemen Sumber Daya Manusia

17, no. 02 (2019). Berbasis Total Quality Manajemen


Di Madrasah Aliyah Nurul Ummah
Andiyanto, Tri. “Peran Pendidik Agama
Kotagede Yogyakarta.” Al-Fahim:
Islam Terhadap Pembentukan
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Kepribadian Anak Usia Dini.”
1, no. 2 (2019).
IJIGAEd: Indonesian Journal of
Islamic Golden Age Education 1, no. Ifendi, Mahfud. “Pendidikan Islam

2 (2021). Rasulullah SAW Periode Madinah:


Strategi, Materi Dan Lembaga Sakinah Sangatta Utara.” Al-Rabwah
Pendidikan.” Al-Rabwah 15, no. 01 14, no. 02 (2020).
(2021).
———. “Pelaksanaan Fungsi-Fungsi
Jon M. Werner dan Randy L. De Simone. Manajemen Dalam Peningkatan
Human Resource Development. Mutu Lembaga Pendidikan Islam.”
Mason USA: Cengange Learning, Al-Rabwah XIII, no. 1 (2019).
2012.
Muhaimin. Wacana Pengembangan
Khoirunnisaa’. “Manajemen Sumber Daya Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Manusia (MSDM) Pada Lembaga Pustaka Pelajar, 2003.
Pendidikan.” An-Nuha : Jurnal
Mujahid. Manajemen Madrasah Mandiri.
Kajian Islam, Pendidikan, Budaya
Jakarta: Puslitbang, 2003.
Dan Sosial 5, no. 2 (2018).
Novita, Mona. “Sumber Daya Manusia
Kusumaningrum, Desi Eri, Raden
Yang Berkualitas Sebagai Harta
Bambang Sumarsono, and Imam
Yang Berharga Dalam Sebuah
Gunawan. “Problematika
Lembaga Pendidikan Islam.” Nur El-
Pemberdayaan Dan Pengembangan
Islam 4, no. 1 (2017).
Sumber Daya Manusia Di Sekolah
Menengah Pertama Berbasis Nugroho, Yohanes Arianto Budi.

Pesantren.” Ilmu Pendidikan: Jurnal Pelatihan Dan Pengembangan SDM:

Kajian Teori Dan Praktik Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit

Kependidikan 2, no. 2 (2017). Unika Atma Jaya, 2019.

Lembaga Pendidikan Islam di Indonesia. Prastowo, Andi. “Kapasitas Guru

https://www.kompasiana.com/ditasr Profesional Di Pendidikan Dasar

md/5df44afcd541df12ec3891c2/lem Islam.” LITERASI (Jurnal Ilmu

baga-pendidikan-islam-di-indonesia Pendidikan) 4, no. 2 (2016).

(diakses pada 2 Januari 2023). Priyatna, Muhammad. “Manajemen

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Pengembangan SDM Pada Lembaga

Bandung: CV. Pustaka Setia, 2011. Pendidikan Islam.” Edukasi Islami:


Jurnal Pendidikan Islam 5, no. 09
Mubarok, Ramdanil. “Manajemen
(2017).
Pembelajaran Santri Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Darus Rajan, D. “Training Needs Analysis: A
Study of Managers.” Training & 1997.
Development Journal 9, no. 2 (2018).
Suheli. “Manajemen Peserta Didik
Restanti, Anisa Sri. “Sumber Daya Berbasis Pesantren Dalam
Manusia Dalam Pengembangan Pembentukan Karakter. Jurnal
Perpustakaan: Studi Pemikiran Lasa Kependidikan 6, no. 2 (2018).
Hs.” UNILIB: Jurnal Perpustakaan 6,
Suriadi, Suriadi, and Mursidin Mursidin.
no. 1 (2019).
“Teori–Teori Pengembangan
Sakban, Sakban, Ifnaldi Nurmal, and Pendidik: Sebuah Tinjauan Ilmu
Rifanto Bin Ridwan. “Manajemen Pendidikan Islam.” Jurnal Al-Qiyam
Sumber Daya Manusia.” Alignment: 1, no. 2 (2020).
Journal of Administration and
Usman, Nasir. Manajemen Peningkatan
Educational Management 2, no. 1
Mutu Kinerja Guru, Konsep, Teori,
(2019).
Dan Model. Bandung: Citapustaka
Sandi, Qalka, Ahmad Syukri, and Kasful Media Perintis, 2012.
Anwar US. “Manajemen Sumber
Wardan, Khusnul. Pembinaan Mutu Guru
Daya Manusia Dalam Meningkatkan
Melalui Program Sertifikasi Dan
Keunggulan Kompetitif.” Al Ghazali
Penilaian Kinerja Guru Pada Dinas
2, no. 2 (2019).
Pendidikan Kabupaten Kutai Timur.
Sawaluddin, Faizal Rizqi, and Ridwan Al-Rabwah 13, no. 02 (2019).
Rustandi. “Manajemen Sumber Daya
Zed, Mestika. Metode Penelitian
Manusia Lembaga Pendidikan Islam
Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
Di MTs Persis 3 Pameungpeuk.”
Indonesia, 2008.
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah 5,
no. 4 (2020).

Sholihah, Hidayatus. “Implementasi


Manajemen Sumber Daya Manusia
Di Man Yogyakarta Iii.” Al-Fikri:
Jurnal Studi Dan Penelitian
Pendidikan Islam 1, no. 1 (2018).

Simamora. Manajemen Sumber Daya


Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN,

Anda mungkin juga menyukai