Mata kuliah:
Manajemen sumber daya manusia
DISUSUN OLEH:
TAHUN 2024
1
REVIEW JURNAL I
2
Literature review Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):
-MSDM dijelaskan sebagai hal pokok dan strategis dalam pengelolaan lembaga
pendidikan. Ini mencakup manajemen kurikulum, sarana dan prasarana,
pembelajaran, pembiayaan, serta manajemen sumber daya manusia.
Tantangan Era Globalisasi dan Teknologi:
- Era kini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) menciptakan
tantangan tersendiri dalam pengelolaan sumber daya manusia. Tantangan ini dapat
melibatkan peningkatan kemampuan dalam menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di dalam pendidikan.
Survival di Era Globalisasi:
- Konsep bahwa lembaga pendidikan harus mengembangkan kompetensi sumber
daya manusia sebagai syarat mutlak untuk bertahan di era globalisasi.
Metodologi penelitian Paper ini menggiunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Penelitian
kepustakaan merupakan rangkaian aktivitas mengumpulkan data pustaka dengan
membaca, mencatat, dan menginterpretasi menjadi data penelitian. Metode
kepustakaan juga merupakan penelitian dengan menjadikan literatur sebagai
sumber daya utama.
Pembahasan Dari hasil kutipan dan informasi yang di berikan, berikut adalah ringkasan atau
resume dari hasil yang dibahas dalam artikel yang di sebutkan:
Artikel membahas urgensi pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam
lembaga pendidikan Islam, dengan fokus pada perencanaan strategis dan
pengembangan SDM di era Revolusi Industri 4.0. Beberapa poin penting yang
diungkapkan meliputi:
Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengelolaan SDM dianggap sebagai hal pokok dan strategis dalam
memaksimalkan pengelolaan lembaga pendidikan. Ini mencakup manajemen
kurikulum, sarana dan prasarana, pembelajaran, pembiayaan, dan manajemen
SDM.
Tantangan era revolusi industri 4.0:
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan (iptek) dalam era Revolusi
Industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan. SDM perlu
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Syarat mutlak di era globalisasi:
Ditekankan bahwa lembaga pendidikan perlu mengembangkan kompetensi SDM
sebagai syarat mutlak untuk bertahan dan sukses di era globalisasi.
3
Berdasarkan analisa yang dilakukan menghasilkan konsep manajemen
sumber daya manusia sebagai proses mengelola orang lain
dilakukan oleh seorang pimpinan (kepala sekolah) kepada
bawahan (tenaga pendidik dan
kependidikan) untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan.
Manusia merupakan aspek pokok dalam manajemen sumber daya
manusia. Eksistensi manajemen sumber daya manusia dalam
sebuah lembaga pendidikan
ditentukan oleh manusia, karena manusia merupakan sebaik- baik
ciptaan Adapun proses pengembangan manajemen sumber daya
manusia di lembaga
pendidikan Islam pada umumnya merupakan implementasi dari
fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan. Maka
proses pengembangan sumber daya manusia dilakukan, pertama:
dengan melakukan diagnosa kebutuhan, kedua: melakukan desain
masalah, desain program, desain partisipasi, desain kalender
pendidikan, desain kebutuhan individu, desain kebutuhan
kelompok, desain waktu,
prosedur, dan evaluasi, ketiga: proses pelaksanaan, dan terakhir
melaksanakan evaluasi
4
REVIEW JURNAL II
238#
Takengon)
Latar belakang Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani
berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,
manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas
organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Oleh karena itu manajer harus menjamin bahwa
perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di
tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat, yang memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang akan menolong
perusahaan tersebut mencapai sarana-sarana secara keseluruhan
secara efektif dan efisien.
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah rancangan sistem-
sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan
penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai
tujuan-tujuan organisasional. Tidak peduli apakah perusahaan
tersebut merupakan sebuah perusahaan besar yang memiliki 10.000
karyawan atau organisasi nirlaba kecil yang memiliki 10 karyawan,
tetap saja karyawankaryawan tersebut harus dibayar, yang berarti
dibutuhkan sebuah sistem kompensasi yang baik dan sah. (Faustino,
2003:10).
Tujuan 1. Tujuan Organisasional
5
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia
menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia
memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
Literature review Teori yang dapat diambil dari artikel ini adalah bahwa Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM) memiliki relevansi dan pentingnya
yang dapat dipahami melalui enam perspektif yang disoroti oleh S.P.
Siagian, yaitu perspektif politik, ekonomi, hukum, dan administrasi..
Perspektif Politik:
- MSDM dianggap penting secara makro, terutama dalam konteks
negara dan bahkan internasional.
- Sumber daya manusia dianggap sebagai aset penting yang berperan
dalam keberhasilan dan kemajuan organisasi.
- kualitas sumber daya manusia yang terdidik, trampil, disiplin, dan
kreatif dianggap mempengaruhi positif pada keberhasilan organisasi.
Perspektif Ekonomi:
- MSDM dipandang bukan hanya untuk kepentingan ekonomi semata,
namun sebagai faktor produksi yang kompleks.
- Manusia dianggap sebagai pusat segalanya bagi suatu organisasi,
dan pengembangan potensi manusia dianggap krusial untuk
keberhasilan organisasi.
Perspektif Hukum:
- Adanya kebutuhan untuk menjaga keseimbangan hak dan kewajiban
antara organisasi dan anggotanya.
Perspektif Administrasi:
- Peranan organisasi dianggap semakin penting dalam era modern
Metodologi penelitian Metode di dalam jurnal ini ada 5, yaitu:
1. coaching, yaitu program berupa bimbingan yang diberikan atasan
kepada bawahan mengenai berbagai hal yang terkait dengan
pekerjaan.
2. planned progression, yaitu program berupa pemindahan tenaga
kerja kepada bagianbagian lain melalui tingkatan-tingkatan organisasi
yang berbeda-beda.
3. job rotation, yaitu program pemindahan tenaga kerja ke bagian
yang berbeda-beda dan tugas yang berbeda-beda, agar tenaga kerja
lebih dinamis dan tidak monoton
4. temporary task, yaitu berupa pemberian tugas pada suatu kegiatan
atau proyek atau jabatan tertentu untuk periode waktu tertentu.
5. Program penilaian prestasi atau performance appraisal
Pembahasan Dalam artikel yang disampaikan oleh S.P. Siagian, pembahasan
tentang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ditekankan
melalui enam perspektif, yaitu politik, ekonomi, hukum, sosial-
kultural, administrasi, dan teknologi. Dari perspektif politik, MSDM
dianggap krusial dalam skala makro, sebagai aset penting dari tingkat
negara hingga organisasi. Perspektif ekonomi menyoroti pandangan
bahwa manusia bukan hanya faktor produksi semata, melainkan juga
6
makhluk dengan nilai sosial dan psikologis yang perlu dikelola
dengan baik. Dalam perspektif hukum, kejelasan hak dan kewajiban
antarpihak dalam organisasi dianggap memerlukan manajemen
sumber daya manusia yang tepat. Perspektif sosial-kultural
menekankan pada peningkatan harkat dan martabat manusia serta
kesulitan menciptakan sistem MSDM yang bebas nilai. Dari segi
administrasi, relevansi MSDM terletak pada peran organisasi yang
semakin penting dalam kehidupan modern. Terakhir, perspektif
teknologi menekankan bahwa MSDM menjadi kunci relevan dengan
perkembangan teknologi. Kesimpulannya, MSDM memegang peran
sentral dalam keberhasilan organisasi, dan artikel ini menyoroti
pentingnya mengelola sumber daya manusia melalui berbagai aspek
tersebut untuk mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulan Dalam kesimpulan, artikel yang disusun oleh S.P. Siagian secara
komprehensif membahas pentingnya Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM) dari berbagai perspektif. Analisis dilakukan
melalui sudut pandang politik, ekonomi, hukum, sosial-kultural,
administrasi, dan teknologi.
Pertama-tama, dari perspektif politik, artikel menekankan bahwa
MSDM memiliki dampak makro yang signifikan, di mana sumber
daya manusia dianggap sebagai aset penting yang memengaruhi
keberhasilan dan kemajuan suatu organisasi, bahkan pada tingkat
negara dan internasional. Dari segi ekonomi, artikel menggambarkan
pandangan bahwa MSDM tidak hanya berkaitan dengan kepentingan
ekonomi semata, tetapi memandang manusia sebagai makhluk
dinamis dengan nilai sosial dan psikologis yang harus dikelola secara
holistik. Perspektif hukum menyoroti pentingnya kejelasan hak dan
kewajiban antarpihak dalam organisasi, yang dapat dicapai melalui
manajemen sumber daya manusia yang tepat dan teratur. Perspektif
sosial-kultural menekankan upaya meningkatkan harkat dan martabat
manusia, dengan penekanan pada nilai-nilai sosial dan norma yang
memengaruhi keseimbangan dalam organisasi. Dalam konteks
administrasi, artikel menyoroti peran krusial organisasi dalam
kehidupan modern, di mana MSDM dianggap sebagai faktor penentu
dalam mengatur dan memanfaatkan sumber daya untuk mencapai
tujuan. Terakhir, perspektif teknologi menghubungkan relevansi
MSDM dengan perkembangan teknologi, menekankan adaptasi
manusia terhadap perubahan tersebut untuk mencapai keberhasilan.
Secara keseluruhan, artikel menyimpulkan bahwa MSDM memiliki
peran sentral dalam mencapai tujuan organisasi, dan pengelolaan
sumber daya manusia yang efektif dan holistik menjadi kunci
keberhasilan dalam berbagai aspek kehidupan organisasi.
7
REVIEW JURNAL III
Literature review Dari potongan teks yang telah diberikan, tidak ada informasi eksplisit
mengenai teori-teori tertentu yang digunakan dalam artikel tersebut.
Namun, dalam artikel yang membahas topik seperti manajemen sumber
daya manusia (MSDM) dan pendidikan karakter, beberapa teori yang
mungkin terkait adalah:
1. Teori Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM): Teori-teori
dalam MSDM, seperti teori motivasi, teori kepemimpinan, dan teori
pengembangan organisasi, mungkin digunakan untuk mendukung
pembahasan tentang bagaimana MSDM dapat memainkan peran dalam
pembentukan karakter individu melalui pendidikan.
2. Teori Pendidikan Karakter: Artikel yang membahas pendidikan
karakter kemungkinan besar akan mengacu pada teori-teori yang terkait
dengan pembentukan karakter, moralitas, dan nilai-nilai. Beberapa teori
yang relevan melibatkan perkembangan moral (seperti teori Lawrence
Kohlberg) atau teori pendidikan karakter yang lebih spesifik.
3. Teori Pembelajaran dan Pengembangan Sumber Daya Manusia:
Teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran dan pengembangan
sumber daya manusia dapat digunakan untuk membahas bagaimana
pendidikan karakter dapat diterapkan dan dikelola di lingkungan
pendidikan formal.
9
Pembahasan A.Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen merupakan Ilmu dan seni mengatur proses peman
faatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
B.Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Fungsi manajemen merupakan kegiatan pokok yang dilakukan
dalam suatu perusahaan. Setiap karyawan pada hakikatnya melakukan
dua fungsi, yaitu fungsi manajerial, dimana kegiatan-kegiatan
dilakukan dengan pekerjaan pikiran atau menggunakan pikiran
(mental); dan fungsi operatif (teknis), dimana kegiatan-kegiatan
dilakukan dengan fisik.
Edwin B. Flippo
(1981) dalam Suwatno,2018:30-33 menguraikan fungsi manajemen
sebagai berikut:
1) Fungsi majerial
-Perencanaan
-Pengorganisasian
-Pengarahan
-Pengendalian
2) Fungsi Operatif atau fungsi teknis yaitu
-Pengadaan
-Pengembangan
-Kompensasi
-Pengintegrasian
-pemeliharaan
6.
Kesimpulan Berdasarkan kutipan yang disediakan, kesimpulan dari artikel
"Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan Karakter"
adalah sebagai berikut:
1. Manajemen sebagai Ilmu dan Seni: Manajemen dianggap sebagai
ilmu dan seni yang melibatkan pengaturan proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu..
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM): MSDM merupakan
pengembangan dari unsur manusia (Men) dalam manajemen.
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM): Fungsi
manajemen SDM melibatkan kegiatan pokok dalam perusahaan,
termasuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian
4. Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter diarahkan untuk
membentuk individu yang memiliki nilai-nilai luhur, seperti keimanan,
akhlak mulia, kreativitas, dan tanggung jawab.
5. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter: Pendidikan karakter efektif
mempromosikan nilai-nilai dasar etika, mengidentifikasi karakter
secara komprehensif, menggunakan pendekatan tajam, menciptakan
komunitas sekolah yang peduli, memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk menunjukkan perilaku baik, dan melibatkan
keluarga serta masyarakat sebagai mitra.
6. Pendekatan Pendidikan Karakter: Terdapat berbagai pendekatan,
seperti penanaman nilai, perkembangan moral kognitif, analisis nilai,
klarifikasi nilai, dan pembelajaran berbuat.
7. Pengembangan Karakter: Karakter yang baik tumbuh melalui
tahapan pengetahuan, pelaksanaan, dan kebiasaan.
1
0
1
1