Kelompok 5 Manajemen Pendidikan Islam Di Sekolah
Kelompok 5 Manajemen Pendidikan Islam Di Sekolah
Islam Di Sekolah
Muh. Ihsan
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email: muhammadihsan90405@gmail.com
Muhammad Rifki
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email: muh54189@gmail.com
Riska
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email: riskasamsul02@gmail.com
Fitriana
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email: ftranha11@gmail.com
Serli
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email: serlisyam50@gmail.com
Kamus
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Majene
Email: kamus@stainmajene.ac.id
Abstract
Quality human resources are the biggest and most important capital to be considered.
Human resources must be developed so that they can always keep up with the times. The
advancement of science and technology requires everyone involved in the circle of
educational institutions to be ready to transform for the progress of the institution and their
personal human selves. Human Resource Development in Islamic Education Management in
Schools is a key aspect in improving the quality of Islamic education. Human resource
development in educational institutions should involve all elements involved in the
organization, ranging from principals, teachers, education personnel to school security. The
process of developing human resources in educational institutions must also be based on
needs analysis and careful planning so that it can support the process of achieving the goals
of educational institutions. A good and careful process will produce human resources, namely
quality teaching and education personnel.
Abstrak
Modal yang paling signifikan dan substansial adalah sumber daya manusia berkaliber
tinggi. Sumber daya manusia perlu dikembangkan lebih lanjut agar mereka terus
berkembang. Profesional pendidikan harus siap untuk institusi dan anggota individu
mereka untuk berubah sebagai akibat dari kemajuan ilmiah dan teknologi. Peningkatan
standar pendidikan Islam di sekolah membutuhkan fokus yang kuat pada pengembangan
sumber daya manusia. Pengembangan sumber daya manusia di lembaga pendidikan perlu
melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk kepala sekolah, guru, tenaga
pendukung, dan keamanan sekolah. Perencanaan yang matang dan analisis kebutuhan juga
harus menjadi landasan proses pengembangan sumber daya manusia agar memudahkan
proses lembaga pendidikan mencapai tujuannya. Pendekatan menyeluruh dan metodis
akan diikuti untuk menciptakan sumber daya manusia, khususnya guru bersertifikat dan
profesional pendidikan.1
Pendahuluan
Suatu bangsa sekarang harus bergantung pada sumber daya manusianya daripada
sumber daya alamnya di dunia global untuk mencapai kebesaran. Sumber daya alam tidak
sepenting sumber daya manusia dalam masyarakat atau organisasi. Ini berarti bahwa
ketika sumber daya manusia berkualitas lebih tinggi, kehidupan masyarakat secara
keseluruhan akan lebih tahan terhadap perubahan dan persaingan.2
1
Junaidi, Zalisman, Yusnimar Yusri, Khairul Amin, Wismanto. “Pengembangan Manajemen Sumber Daya
Manusia Pada Lembaga Pendidikan Isalm,” Journal on Education 5.3 (2023): 1040
2
Ahmad Zain Sarnoto, “Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan Islam” :51.
3
Alfian Tri Kuntoro, “Manajemen Mutu Pendidikan Islam,” Jurnal kependidikan 7.1 (2019): 85
Ada lima tujuan utama pengembangan manajemen SDM yang harus diketahui:
peningkatan kinerja, peningkatan kompetensi, peningkatan kemampuan TIK, pemecahan
masalah, dan promosi. Jika kelima tujuan tersebut digunakan sebagai referensi untuk
pengembangan SDM, mereka dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di
institusi pendidikan Islam.4
Metode
Pada artikel ini, penulis menggunakan jenis penelitian Studi Kepustakaan atau yang
sering dikenal dengan istilah Library Research. Penulis memanfaatkan sumber
perpustakaan untuk memperoleh data, mencari jurnal-jurnal ilmiah, dan beberapa literatur
serta sumber lainnya.
Menurut Emil Salim, SDM mengacu pada kapasitas tersimpan kreativitas atau
pemikiran manusia yang tidak dapat ditentukan secara tepat. SDM dapat didefinisikan
sebagai nilai perilaku individu ketika mempertimbangkan semua kegiatannya dalam
kehidupan pribadinya serta orang-orang di keluarga, komunitas, dan negaranya. Sikap
mental manusia dengan demikian menentukan kualitas sumber daya manusia. Hadawi
Nawawi, di sisi lain, mengklaim bahwa sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya
yang berasal dari manusia dan berbentuk kekuasaan atau energi. Ada dua aspek sumber
daya manusia, yaitu: (1) Atribut pribadi, termasuk kognisi, emosi, dan kemampuan. (2)
Sifat interpersonal, khususnya cara orang berinteraksi dengan lingkungannya. 5
Upaya Untuk pembangunan masyarakat, tidak ada suatu masyarakat yang bisa ditiru
begitu saja, tanpa nilai atau bebas nilai. Hal ini telah terlihat dengan peniruan dan
pengambilan pola kehidupan sosialis, materialistis yang ditiru masyarakat Indonesia.
Untuk itu perlu adanya pembangunan di bidang agama. Pembangunan di bidang agama
diarahkan agar semakin tertata kehidupan beragama yang harmonis, semarak dan
mendalam, serta ditujukan pada peningkatan kualitas keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan YME, terciptanya kemantapan kerukunan beragama, bermasyarakat dan berkualitas
dalam meningkatkan kesadaran dan peran serta akan tanggung jawab terhadap
perkembangan akhlak serta untuk secara bersama- sama memperkukuh kesadaran
spiritual, moral dan etik bangsa dalam pelaksanaan pembangunan nasional, peningkatan
pelayanan, sarana dan prasarana kehidupan beragama.6
Di zaman mendunia pada saat ini dan masa depan akan memberikan dampak yang
signifikan terhadap perkembangan sosial budaya masyarakat muslim Indonesia,
khususnya pendidikan Islam. Pendidikan Islam harus mampu bertahan jika ingin sukses
dalam persaingan abad 21 karena terkena dampak langsungnya. Globalisasi tidak hanya
membawa tantangan, namun juga memberikan peluang penting di bidang perekonomian
yang memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, yang
pada akhirnya akan bermuara pada penguatan kehidupan beragama.
Persoalan sulit saat ini adalah pengentasan kemiskinan dinilai terlalu fokus pada
persoalan materi dibandingkan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tekanan yang
paling penting adalah mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan. Hal ini diajarkan Nabi Muhammad SAW dengan
melakukan pengembangan sumber daya manusia secara mandiri melalui proyek bisnis
untuk menunjang perekonomian keluarganya. Selain Nabi sebagai pendidik kepada umat,
mengajarkan ilmu agama secara konsisten dan konsekuen dengan membekali kepribadian
6
Benny Kurniawan. “Pengembangan SDM Dalam Pendidikan Islam.” Jurnal Cakrawala 4.2 (2020): 106-107.
terpuji serta kemampuan mencari hikmah merupakan kunci keberhasilan seorang
pendidik untuk mencapai keseimbangan dunia dan dunia. Setelah itu.
Sebagai bagian dari pencapaian fungsi idealnya yaitu peningkatan kualitas sumber daya
manusia, sistem pendidikan Islam harus selalu bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan
tantangan yang muncul dalam masyarakat kita sebagai konsekuensi kewajaran perubahan.
Indonesia masuk dalam jajaran negara industri baru yang perlu meningkatkan
pembangunan dengan menyiapkan secara utuh sumber daya manusia yang berkualitas
melalui pendidikan yang terintegrasi ke dalam sistem pendidikan nasional yang
berkualitas, siap bersaing di pasar dunia internasional tanpa harus menghilangkan agama.
Seperti negara-negara sekuler di Eropa. Ilmu pengetahuan dan teknologi memang
diperlukan tapi jangan lupakan Imtak yang akan melahirkan manusia Indonesia yang
sempurna. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tidak dapat dilakukan hanya
dengan upaya yang dilakukan di sektor formal saja, namun dapat dilengkapi dengan
pelatihan jangka pendek melalui pelatihan melalui pendidikan nonformal.
Jadi, pendidikan Islam tidak menjadi alternatif sekunder atau bisa dianggap sebagai
kelompok sisa, melainkan harus dibenarkan dengan menghasilkan sumber daya manusia
yang berdaya saing. Tentu saja hal ini merupakan bagian dari pendidikan Islam yang
mempunyai misi untuk melatih sumber daya manusia yang berkualitas tidak kalah dengan
pendidikan umum. Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi kebutuhan pembangunan
di era globalisasi, kita harus bersiap dan melahirkan masyarakat Indonesia yang modern.7
7
Benny Kurniawan. “Pengembangan SDM Dalam Pendidikan Islam.” Jurnal Cakrawala 4.2 (2020): 108-120
B. Strategi Pengembangan SDM Dalam Manajemen Pendidikan Islam Di Sekolah
Merencanakan penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
obyektif dan subyektif untuk mencapai tujuan adalah seni manajemen. sebagai sumber
daya manusia, yang sangat penting dalam menetapkan tujuan. Tugas seorang manajer
harus mencakup mempekerjakan, menugaskan, mengembangkan, dan melatih sumber
daya manusia yang tersedia. Manajemen pendidikan sebagai sistem perencanaan. Tujuan
dari pencarian sistem pendidikan adalah untuk mempertahankan lingkungan belajar yang
efektif. Sumber daya manusia lembaga sangat penting. Sumber daya manusia dipandang
sebagai aset yang dapat dimanfaatkan organisasi secara maksimal. Organisani akan dapat
mencapai tujuan lembaga dengan bantuan sumber daya manusia yang baik. Ini akan
menjadi tantangan untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi jika sumber daya
manusia berkualitas buruk.
Suatu lembaga atau organisasi menggunakan sumber daya manusia yang kompeten
untuk melaksanakan berbagai tahapan manajemen guna mencapai tujuan yang dimaksud.
Akibatnya, sebuah institusi perlu memiliki sumber daya manusia yang memadai agar dapat
mengimplementasikan komponen-komponennya.8
8
Alfian Tri Kuntoro. “Manajemen Mutu Pendidikan Islam,” Jurnal kependidikan, 7.1 (2019): 86-87
tanpa rencana. Strategi ini digunakan untuk memastikan bahwa program ini
berjalan sesuai rencana.9
Dalam manajemen pendidikan Islam di sekolah, pengembangan potensi diri peserta didik
dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti:
1. Menyediakan program ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan bakat peserta
didik untuk mengembangkan potensi diri mereka
Bakat atau aptitude diartikan salah satu kemampuan yang sudah tertanam atau
alami dari seperti didik yang harus dikembangkan supaya minat atau bakat tersebut
tercapai dengan sempurna. Kata "kemampuan" itu sendiri sebenarnya memiliki tiga
definisi:
Prestasi adalah kemampuan aktual yang dapat dinilai dengan instrumen atau
penilaian tertentu.
Kapasitas adalah kemampuan potensial yang dapat diukur secara tidak langsung
melalui kemampuan individu. Ini dapat dikembangkan melalui pelatihan yang
ketat bersama dengan para profesional berpengalaman di bidang terkait.
Aptitude, yang dirancang khusus untuk tujuan itu yang dapat mengukur bakat.
Kata "bakat" lebih dekat dengan "aptitude", yang berarti "kecakapan pembawaan",
yang merujuk pada kemampuan dan kemampuan tertentu yang dimiliki seseorang.
Karena bakat dan minat adalah komponen psikologis yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan, semua komponen yang terlibat dalam pendidikan harus dapat
menjamin kesempatan pendidikan yang sama, meningkatkan kualitas, relevansi, dan
efisiensi manajemen. Potensi bawaan seseorang, yang perlu dikembangkan dan dilatih
untuk mencapai impian mereka. Dan bakat adalah kondisi yang ada di dalam diri
seseorang yang memungkinkannya mencapai pengetahuan, keterampilan, dan keahlian
tertentu dengan latihan khusus.10
9
Nasri Amri, Kusnadi, Anang Walian, “Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia di Pondok
Pesantren Tahfidz dan Dakwah Laa Roiba Serta Perannya Dalam Mewujudkan Santri Yang Unggul”, Jurnal
Ilmiah Multidisiplin 2.6 (2023): 2130
10
https://almasoem.sch.id/mengembangkan-minat-dan-bakat-siswa-dengan-program-sekolah/
Dalam penerapan ekstrakurikuler, Siswa mendapat bimbingan yang sesuai dengan
bidang ekstrakurikulernya dari guru pendamping dan instruktur ketika mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler. Akibatnya, peserta ekstrakurikuler kegiatan dapat
meningkatkan kreativitas dan bakat mereka. Sebagai komponen penting dalam
kurikulum sekolah, Pengembangan pribadi adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran. Kegiatan pengembangan diri bertujuan untuk membentuk kepribadian dan
karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler. 11
Menurut deskripsi di atas, ada korelasi langsung antara tingkat pembelajaran siswa dan
lingkungan sekolah yang ramah. Kelas yang baik dapat mencegah siswa menjadi jenuh,
bosan, dan lelah mental. Sebaliknya, kelas yang baik dapat meningkatkan minat, dorongan,
dan daya tahan belajar siswa. Jika guru dapat menggunakan humor dengan benar, suasana
pembelajaran dapat menjadi menyenangkan bagi siswa. Oleh karena itu, materi yang guru
sajikan harus siap diterima oleh siswa agar dapat mendukung guru dalam menciptakan
lingkungan belajar dan interaksi yang dapat menantang dan mengajak siswa untuk aktif
berkreasi. Akibatnya, siswa akan lebih bersemangat untuk memahami apa yang ingin
dikatakan instruktur. Selain itu, agama menyarankan pendidik untuk memberikan
pengetahuan dengan cara yang penuh kasih.13
Salah satu metode terbaik untuk mempengaruhi kompas moral anak dan
perkembangan kepribadian emosional dan sosial mereka adalah melalui pelatihan
pemodelan. Anak-anak memandang pendidik sebagai panutan ideal yang memberikan
contoh yang baik untuk perilaku. Moral peternak selalu ditiru, disadari atau tidak.
Bahkan dalam hal kesehatan psikologis dan emosional, contoh-contoh berikut secara
konsisten dicatat.14
13
Arianti. “Urgensi Lingkungan Belajar Yang Kondusif Dalam Mendorong Siswa Belajar Aktif.” Jurnal
Kependidikan 11.1 (2017): 42-43
14
Muhammad Nasir, dkk. “Pemikiran Abdul Fattah Abu Ghuddah Tentang Metode Keteladanan Dan Akhlak
Mulia”. Jurnal: Teknologi Pendidikan 10.1 (2021): 57
b. Metode pembiasaan
c. Metode nasehat
Konseling merupakan hal yang paling penting dalam agama. Diperlukan saran
orang tua, guru dan anggota masyarakat lainnya tampil untuk siswa Oleh karena itu,
orang tua dan guru tidak boleh lelah memberikan nasehat karena itu adalah anugerah
Nasihat kebenaran merupakan bagian penting dalam ajaran agama. Untuk memberi
nasihat merupakan metode pengajaran yang cukup efektif untuk membentuk keimanan
anak, dan mempersiapkan akhlak, jiwa dan perasaan sosialnya.16
5. Memberikan bimbingan dan konseling kepada peserta didik untuk membantu mereka
mengembangkan potensi diri dan mengatasi masalah yang dihadapi.
Bimbingan dan konseling dapat membantu siswa mengembangkan potensi dirinya
diri Anda sendiri dan memecahkan masalah yang Anda hadapi. Berikut beberapa opsi
bimbingan dan konseling dari guru atau konselor siswa:
Memberikan bantuan pribadi untuk membuat penyesuaian yang tepat dengan
tingkat perkembangannya.
Memberikan layanan konseling karir untuk membantu pemahaman siswa dan
kenali bakat anda agar dapat berkembang dengan baik.
Membantu siswa memahami empat potensi pribadi berbeda yang dimilikinya
baik sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang tepat dalam karir Anda.
Secara langsung melakukan proses komunikasi antara supervisor dan supervisi
atau secara tidak langsung membantu yang dikuasai agar mampu
mengembangkan potensi Anda atau memecahkan masalah berpengalaman
Memiliki fungsi pemahaman, pengenalan, pengembangan dan pemberian
bantuan kepada peserta didk untuk mengemangkan potensi dirinya
15
M. Sobry, Fitriani. “Metode Guru Pai Dalam Mengembangkan Sikap Spiritual Dan Sosial Siswa Kelas V Sdn
12 Mataram.” Jurnal PGMI 14.2 (2022): 144
16
Masganti Sit. Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing, 2012.
Memberikan layanan bimbingan dan nasehat untuk mewujudkan potensi diri
lebih rutin/intensif, karena masih ada siswa yang tidak untuk memahami
materi potensinya.
6. Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap pengembangan potensi
diri peserta didik
Dengan melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala, guru atau konselor
dapat mengetahui perkembangan potensi diri peserta didik dan menentukan langkah-
langkah yang perlu diambil untuk membantu mereka mencapai potensi diri yang
optimal. Evaluasi dan monitoring juga dapat membantu guru atau konselor dalam
mengevaluasi efektivitas program pengembangan diri yang telah dilaksanakan dan
menentukan program-program yang perlu ditingkatkan atau diubah.
Kesimpulan
Daftar pustaka