Anda di halaman 1dari 36

Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Pajak

Pajak Bumi dan


Bangunan
Sektor Perikanan
Tangkap & Budidaya
Perikanan

Pemangkat, 16 September 2015


LATAR BELAKANG
UU nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 27 ayat (1) Daerah provinsi diberi kewenangan untuk
mengelola sumber daya alam di laut yang ada di wilayahnya;

Pasal 27 ayat (3) Kewenangan Daerah provinsi untuk mengelola


sumber daya alam di laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling jauh 12 (dua belas) mil laut diukur dari garis pantai ke arah
laut lepas dan/atau ke arah perairan kepulauan

Lampiran Bagian Y.
Pembagian Urusan Bidang Kelautan dan Perikanan
tidak mengatur lagi kewenangan kabupaten/kota
PENGERTIAN PBB

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak


Negara yang dikenakan terhadap bumi dan/atau
bangunan berdasarkan Undang-undang nomor
12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan
Bangunan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang nomor 12 Tahun 1994
OBJEK PBB
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun 1994

Tanah
Permukaan
Bumi
Bumi Perairan
Pedalaman

Objek Tubuh Laut


PBB Bumi

Bangunan
OBJEK PBB
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun 1994
Pasal 2 ayat (1)

Bumi dan/atau
Bangunan
PENGERTIAN BUMI
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun
1994
Pasal 1 ayat (1)

Bumi adalah permukaan


bumi dan tubuh bumi
yang ada dibawahnya
PENGERTIAN BUMI
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun
1994
Penjelasan Pasal 1 ayat (1)

Permukaan bumi meliputi


tanah dan perairan
perdalaman serta laut
wilayah Indonesia
SUBJEK PBB
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun 1994
Pasal 4 ayat (1)
Mempunyai suatu hak atas
bumi

Orang Memperoleh manfaat atas


bumi
Subje
k PBB Memiliki bangunan

Badan Menguasai bangunan

Memperoleh manfaat
bangunan
PERIKANAN TANGKAP
&
PEMBUDIDAYAAN IKAN
adalah OBYEK PBB
PERATURAN YANG BERKAITAN DENGAN
PBB PERIKANAN TANGKAP &
PEMBUDIDAYAAN IKAN
1. PER-20/PJ/2015 tentang Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi
dan Bangunan Sektor Lainnya;
2. KEP-126/PJ/2015 tentang Penetapan Nilai Bumi Per
Meter Persegi, Rasio Biaya Produksi, Angka Kapitalisasi,
dan Luas Areal Penangkapan Ikan Per Kapal, untuk
Penentuan Besarnya Nilai Objek Pajak Pajak Bumi dan
Bangunan Sektor Lainnya;
3. SE-33/PJ/2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-20/PJ.2015 tentang
Tata Cara Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor
Lainnya;
PBB Sektor Lainnya
Menurut PER-20/PJ/2015 Pasal 1 ayat (2)

Pajak Bumi dan Bangunan yang


dikenakan atas objek pajak selain
objek pajak sektor perkebunan,
sektor perhutanan dan sektor
pertambangan, yang tidak berada
dalam wilayah kota/kabupaten
PBB Sektor Lainnya
Menurut PER-20/PJ/2015 Pasal 1 ayat (4)

Usaha Perikanan adalah semua


usaha perorangan atau badan
hukum untuk menangkap atau
membudidayakan ikan, termasuk
kegiatan menyimpan, mendinginkan
atau mengawetkan ikan untuk
tujuan komersil
PBB Sektor Lainnya
Menurut PER-20/PJ/2015 Pasal 1 ayat (5)

Usaha Perikanan Tangkap adalah


usaha perikanan yang berbasis
pada kegiatan penangkapan ikan
PBB Sektor Lainnya
Menurut PER-20/PJ/2015 Pasal 1 ayat (6)

Usaha Pembudidayaan Ikan adalah


kegiatan untuk memelihara,
membesarkan dan/atau membiakkan
ikan serta memanen hasilnya dalam
lingkungan yang terkontrol
PBB Sektor Lainnya
Menurut PER-20/PJ/2015 Pasal 1 ayat (7)

Ikan adalah segala jenis organisme


yang seluruh atau sebagian dari siklus
hidupnya berada di dalam lingkungan
perairan
CARA PENGHITUNGAN PBB

NJOP

NJKP

PBB
NJOP PBB
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun 1994

NJOP
NJO = Bumi
P
NJOP adalah Nilai Jual Objek Pajak
NJKP PBB
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun 1994

NJKP / Nilai Jual Kena Pajak, adalah


Nilai jual yang dipergunakan sebagai dasar
perhitungan pajak

Rumus :
NJK
P = 40% x NJOP
PBB TERHUTANG
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun
1994

PBB = Tarif x NJKP

PBB = 0,5% x (40% NJOP)


PENGERTIAN NJOP
(Nilai Jual Objek Pajak)
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun
1994
Pasal 1 ayat (3)
Nilai Jual Obyek Pajak adalah harga rata-
rata yang diperoleh dari transaksi jual beli
yang terjadi secara wajar, dan bilamana
tidak terdapat transaksi jual beli, Nilai Jual
Obyek Pajak ditentukan melalui :
a) Perbandingan harga dengan obyek lain yang
sejenis, atau
b) Nilai Perolehan Baru, atau
c) Nilai Jual Obyek Pajak Pengganti;
PENGERTIAN NJOP
(Nilai Jual Obyek Pajak)
Menurut UU nomor 12 Tahun 1985 s.t.d. UU nomor 12 tahun
1994
a. Perbandingan harga dengan
Penjelasan Pasal obyek
1 ayatlain
(3) yang sejenis, adalah suatu
pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu obyek pajak dengan cara
membandingkannya dengan obyek pajak lain yang sejenis yang letaknya
berdekatan dan fungsinya sama dan telah diketahui harga jualnya.
 
b. Nilai perolehan baru, adalah suatu pendekatan/metode penentuan
nilai jual suatu obyek pajak dengan cara menghitung seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh obyek tersebut pada saat penilaian
dilakukan, yang dikurangi dengan penyusutan berdasarkan kondisi fisik
obyek tersebut.
 
c. Nilai jual pengganti,
adalah suatu
pendekatan/metode penentuan nilai jual suatu obyek
pajak yang berdasarkan pada hasil produksi obyek pajak
tersebut.
Bagaimana dengan PBB
Sektor Perikanan Tangkap &
Pembudidayaan Ikan
Penilaian untuk Usaha Perikanan
Tangkap
(Lampiran V SE-33/PJ/2015)
 Nilai Bumi Jika Terdapat Produksi

Pendapatan Angka Kapitalisasi


Biaya Pendapatan
Kotor 10
Produksi Bersih
(KEP-126/PJ/2015)
Hasil Produksi
/jenis ikan (kg)

Nilai Bumi
Jumlah
Kapal
Harga Jual
/jenis ikan (Rp) Luas Bumi
Luas areal
Rasio Biaya penangkapan ikan
70% per kapal
(KEP-126/PJ/2015) (KEP-126/PJ/2015) Nilai Bumi/m2

dikonversi
PMK-139/PMK.03/2014
23
Penilaian untuk Usaha Perikanan
Tangkap
(Lampiran V SE-33/PJ/2015)
 Nilai Bumi Jika Terdapat Produksi
Nilai
Luas Bumi NJOP Bumi
Bumi/m2

Hasil Konversi
Jumlah
(PMK-139/PMK.03/2014)
Kapal

Luas areal
penangkapan ikan
per kapal
(KEP-126/PJ/2015)

24
Contoh Perhitungan NJOP
Bumi
untuk Usaha Perikanan
Tangkap
 Nilai Bumi Jika Terdapat Produksi

Pendapatan Kotor Angka Kapitalisasi


Rp 473.137.200 Biaya Produksi Pendapatan Bersih
Rp 331.196.040 Rp 141.941.160 10
(KEP-126/PJ/2015)
Meka = 6.550 Kg
Tuna Mata Besar = 12.070 Kg
Marlin Biru = 7.730 Kg
Nilai Bumi
Rp 1.419.411.600
Meka = Rp 17.400,-
Jumlah Kapal =
Tuna Mata Besar = Rp 1 Kapal
19.920,-
Marlin Biru = Rp 15.360,- Luas Bumi
890.258 m2
Luas areal
Rasio Biaya penangkapan ikan
70% per kapal Nilai Bumi/m2
(KEP-126/PJ/2015) (KEP-126/PJ/2015)
Rp 1.594/m2
WPP-RI 573

dikonversi
890.258 m2

PMK-139/PMK.03/2014
25
Contoh Perhitungan NJOP
Bumi
untuk Usaha Perikanan
Tangkap
 Nilai Bumi Jika Terdapat Produksi

Luas Bumi Nilai Bumi/m2 NJOP Bumi


890.258 m2 Rp 1.560 Rp 1.388.802.480

Jumlah Kapal = Hasil Konversi


1 Kapal (PMK-139/PMK.03/2014)
(Klas 179)

Luas areal
penangkapan ikan
per kapal
(KEP-126/PJ/2015)
WPP-RI 573
890.258 m2

26
Lampiran KEP-126/PJ/2015
Luas Areal Penangkapan Ikan per Kapal
1. WPP – NRI 571 = 165.187 m2
2. WPP – NRI 572 = 559.883 m2
3. WPP – NRI 573 = 890.258 m2
4. WPP – NRI 711 = 1.577.321 m2
5. WPP – NRI 712 = 285.058 m2
6. WPP – NRI 713 = 396.158 m2
7. WPP – NRI 714 = 59.935 m2
8. WPP – NRI 715 = 337.684 m2
9. WPP – NRI 716 = 169.573 m2
10.WPP – NRI 717 = 175.420 m2
11. WPP – NRI 718 = 1.004.281 m2
Contoh Penghitungan PBB Perikanan
Tangkap (Ada Produksi)

PBB = ( NJOP - NJOPTK


P )x NJKP x Tarif

( 1.388.802.480 - )x
12.000.000 40% x 0,5%

1.376.802.480 x 40% x 0,5%

PBB = 2.754.000
Penilaian untuk Usaha Perikanan
Tangkap
(Lampiran V SE-33/PJ/2015)
 Nilai Bumi / NJOP Bumi Tidak Terdapat Produksi

Luas Bumi Nilai Bumi/m2 NJOP Bumi

KEP-126/PJ/2015
Jumlah Ditetapkan Klas
Kapal Terendah

Luas areal
penangkapan ikan
per kapal
(KEP-126/PJ/2015)

30
Contoh Perhitungan NJOP
Bumi
untuk Usaha Perikanan
Tangkap
Nilai Bumi / NJOP Bumi Tidak Terdapat Produksi
Nilai Bumi/m2
Luas Bumi NJOP Bumi
890.258 m2 Rp 140 Rp 124.636.120

Jumlah Kapal = KEP-126/PJ/2015;


Rp 140,-
1 Kapal

Luas areal
penangkapan ikan
per kapal
(KEP-126/PJ/2015)
WPP-RI 573
890.258 m2

31
Contoh Penghitungan PBB Perikanan
Tangkap (Tidak Ada Produksi)

PBB = ( NJOP - NJOPTK


P )x NJKP x Tarif

( 124.636.120 - )x
12.000.000 40% x 0,5%

112.636.120 x 40% x 0,5%

PBB = 225.000
UNTUK MENJADI BANGSA YANG
MANDIRI, PAJAK MENGAJAK PERAN
SERTA RAKYAT INDONESIA UNTUK
MEMBIAYAI NEGARANYA SENDIRI
Bagaimana dengan peran
Anda?

Anda mungkin juga menyukai