Anda di halaman 1dari 17

MEKANIKA REKAYASA 1

Dosen : Dr. Ir. Moh Azhar, MSc

FAKULTAS TEKNIK, PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
JAKARTA
21 SEPTEMBER 2019
2
Dfinisi:
Gaya Normal (N) adalah gaya yang searah dengan sumbu batang yang
ditinjau.

Perjanjian tanda:
Gaya normal yang menarik batang diberi tanda positif (+)
Gaya normal yang menekan batang diberi tanda negatif (-)

P P P P

a b

3
Seperti pada gaya lintang, cara peninjauan gaya normal cukup satu arah
saja, yaitu melihat kesebelah kiri potongan atau kesebelah kanan
potongan.

Melihat Arah Kiri Potongan: Melihat Arah Kanan Potongan:


a a

+ Tanda
a Positif a + Tanda Positif
b
b
 Tanda Negatif
b
 Tanda Negatif
b

4
Contoh perhitungannya adalah sbb.

P = 10 t 2 t/m1

C D E
A B
6m 6m 4m 4m
Uraikan gaya P kearah sumbu X yaitu Px dan arah sumbu Y yaitu Py dan selanjutnya
tetapkan reaksi-reaksi pada tumpuan dengan anggapan arah positif seperti tampak
dalam gambar Py Q 1 2 t/m
HA A Px Menguraikan P menjadi:
D E Px = 10 cos 53,13. = 6 ton
C
B Py = 10 sin 53,13. = 8 ton
VA VB
Q = q . 8 = 2 . 8 = 16
6m 6m 4m 4m

5
Menghitung reaksi perletakan:
Py Q 2 t/m1
H = 0
+ HA – 6 = 0 HA A Px
HA = + 6 ton C D E
B
VA VB
MB = 0
+ VA . 16 – Py . 10 + Q . 0 = 0 6m 6m 4m 4m
+ VA . 16 – 8 . 10 + (2 . 8) . 0 = 0
VA = + 5 ton (arah gaya keatas)

MA = 0
+ Q . 16 - VB . 16 + Py . 6 = 0
+ (2 . 8) . 16 - VB . 16 + 8 . 6 = 0
VB = + 19 ton (arah gaya keatas)

Cek:
V = 0
+ 5 - 8 + 19 – 16 = 0
0=0 (OK) !
6
Membagi gelagar menjadi 4 interval sesuai letak gaya luar dan reaksi
yang bekerja pada gelagar, yaitu: interval AC, CD, DB, BE.

Bila x diukur dari titik A.

1. Interval AC (0  x  6) : Buat potongan x – x pada interval AC


dimana potongan x – x berjarak x dari titik A
Bila melihat kearah kiri potongan x – x
Nx = - 6 ton
Untuk x = 0  NA = - 6 ton
Untuk x = 6  NC = - 6 ton

2.Interval CD (6  x  12) : Buat potongan x – x pada interval CD dimana


potongan x – x
berjarak x dari titik A
Bila melihat kearah kanan potongan x – x
Nx = 0 ton
Untuk x = 6  NC = 0 ton
Untuk x = 12  ND = 0 ton

7
3. Interval DB (12  x  16) : Buat potongan x – x pada interval DB dimana potongan
x – x berjarak x dari titik A
Bila melihat kearah kanan potongan x – x
Nx = 0 ton
Untuk x = 12  ND = 0 ton
Untuk x = 16  NB = 0
ton

4.Interval BE (16  x  20) : Buat potongan x – x pada interval BE dimana potongan


x – x berjarak x dari titik A
Bila melihat kearah kanan potongan x – x
Nx = 0 ton
Untuk x = 16  NB = 0 ton
Untuk x = 20  NE = 0
ton
Selanjutnya bidang gaya
normal dapat digambar
seperti tampak dalam
gambarA C
6t 6m 6m 4m 4m
8
-
Latihan soal

4 t/m1
2 t/m1 P=5t

A B C D
E
2m 3m 3 m 2m

9
MOMEN(M)

Momen terhadap suatu sumbu, akibat suatu gaya, adalah


ukuran kemampuan gaya tersebut menimbulkan rotasi
terhadap sumbu tersebut.

Secara Umum Momen didefinisikan sebagai :


M = Jarak garis kerja x Gaya = L F
Dimana L adalah jarak radial dari sumbu ke titik
kerja Gaya, sedangkan F adalah besaran Gaya.
Momen dari suatu gaya adalah hasil kali gaya
tersebut dengan jarak gaya itu (lengan) sampai titik
yang ditinjau
∑ Momen ( M ) = ∑(Kxa)

Momen ( M ) = kg.m, ton.m, ton.cm, kg.mm


Panjang ( a ) = km, m, mm, ft, inch
Gaya ( K ) = kg, ton, pounds, kips, newton
BIDANG
MOMEN
Momen (Bending Moment Diagram)

Momen Lentur adalah hasil kali antara gaya


dengan jarak (jarak garis lurus terhadap garis
kerjanya)

Gambar Bending momen Diagram (BMD)


Pada Gambar di atas bisa dilihat bahwa pada titik C terjadi Momen
(Mc) sebesar:

MC = RA. L1 = RB. L2
Bidang momen diberi tanda positif jika bagian bawah atau bagian
dalam yang mengalami tarikan. Bidang momen positif diarsir tegak
lurus sumbu batang yang mengalami momen.

Sebaliknya, apabila yang mengalami tarikan pada bagian atas atau luar
bidang momen, maka diberi dengan tanda negatif. Bidang momen
negatif diarsir sejajar dengan sumbu batang. Perlu diketahui bahwa
momen yang berputar ke kanan belum tentu positif dan momen yang
berputar ke kiri belum tentu negatif. Oleh karena itu, perjanjian tanda
perlu diperhatikan dengan teliti.
MENCARI MOMEN :
a
P=3 t q=2 t/m1

C D
A a B
VA VB
2m 2 4m
m 2
m

Caranya:
Mencari reaksi perletakan:

H = 0
+ HA = 0
HA = 0 ton
15
a
P=3 t q=2 t/m1
Berapa besarnya VA ?
MB = 0 C
A a
D
B
+ VA . 8 – P . 10 – Q . 6 = 0 VA VB
+ VA . 8 – 3 . 10 – 2 . 4 . 6 = 0 2m 2m 2m 4m

VA = + 9,75 ton (arah gaya keatas)

VB = ? MA = 0
- VB . 8 – P . 2 + Q . 2 = 0
- VB . 8 – 3 . 2 + 2 . 4 . 2 = 0
VB = + 1,25 ton (arah gaya keatas)
Cek:
V = 0
- P + VA - Q + VB = 0
- 3 + 9,75 – 8 + 1,25 = 0
0 = 0 (OK) !
16
Mencari Momen :
MC = 0 tm

MA = -P (2) = -3 (2) = -6 tm

Ma-a = -P (4) + VA (2) – Q (1) = -3 (4) + 9,75 (2) – 2 (2) (1)

= -12 + 19,5 – 4 = +3,5 tm


MD = -P (6) + VA (4) – q (4) (2) = -3 (6) + 9,75 (4) – 2 (4) (2)

= -8 + 39 - 16 = +5 tm
MB = 0 tm
Gambar Bidang Momen (M)

Anda mungkin juga menyukai